Bagian penting dari produk industri adalah sesuai dengan pasar. Intinya bagaimana produk yang dihasilkan sesuai dengan permintaan pasar yang dituju. Produk di sini termasuk juga buku. Maklum buku yang aku tulis tidak sekedar untuk mendapatkan kum, tetapi untuk dibeli pembaca. Profesional, tidak sekedar kewajiban menulis bagi dosen, tetapi memang produk penulis. 😀
Artikelku kemarin tentang sampul buku struktur baja pada dasarnya juga semacam riset pasar. Ternyata responnya cukup positip, banyak masukan yang diberikan. Jelas itu menunjukkan sudah ada pasar 😀 Puji Tuhan.
Tetapi dari ke enam alternatif sampul yang aku ajukan kemarin, ketika dilihat-lihat lagi koq rasa-rasanyak kurang mantap. Nggak tahu, mungkin ini penyakit idealisku terkait dengan tulis-menulis. Biasanya aku membaca-baca ulang tulisan yang aku bikin, aku rubah sana, rubah sini. Ini mungkin yang bikin lama waktu penyelesaiannya. Yah maklum prinsipku dalam menulis khan begini : “Aku akan menulis sebaik-baiknya seperti yang aku pikirkan, kalaupun ada orang lain yang tidak sependapat dengan pikiranku, nggak masalah. Memang itulah tugasku, memberi alternatif pemikiran yang mungkin bisa saja berbeda dari yang lain. Yang penting itu yang terbaik bagiku”
He, he ego ya. Bahkan ada yang bertanya mengapa aku menulis buku “struktur baja” yang menurut pendapatnya itu banyak yang nulis. Sebenarnya aku akan menjawab, tetapi kayaknya tidak di threat ini. Intinya aku ingin menjawab bahwa “bukunya Wiryanto tentang struktur baja” adalah untuk melengkapi buku yang sudah ada. Itu berarti seperti bisa, bukan sekadar terjemahan dari buku yang sudah ada, tetapi benar-benar khas Wiryanto. **he he pd tingkat tinggi**
Nah berdasarkan masukan dari teman-teman tentang sampul buku yang telah aku sampaikan kemarin. Aku mencoba mengusulkan lagi desain sampul yang lain, yang menurutku tentu lebih baik dari sebelumnya. Mohon masukan.



Desain sampul di atas bagaimanapun juga adalah bagian penting dari suatu buku, persis seperti baju batik atau bahkan jas bagi seorang presenter. Juga seperti pepatah “satu gambar sejuta kata”. Sampul adalah hal yang pertama kali dapat dilihat dari suatu buku. JIka cocok itu bahkan sudah dapat menggambarkan isinya secara keseluruhan. Jadi mohon masukannya. Kebetulan ada senior yang mampir ke meja tulis saya, dan menunjukkan bahwa pilihan beliau untuk buku struktur baja saja adalah yang #8, lalu #7 dan yang terakhir #9. Pendapat anda bagaimana ?
O ya, untuk pencetakan buku saya tersebut, akan dipergunakan strategi yang sama seperti buku sebelumnya, yaitu pemasangan sponsor. Bagi yang telah memiliki buku saya sebelumnya, tentu akan tahu apa yang dimaksud dengan sponsor tersebut, yaitu akan ditampilkan halaman khusus bagi pemasang sponsor bisa 1/2 atau 1 halaman yang menunjukkan portofolio kegiatan perusahaan. Dengan tampil di buku maka informasi tentang perusahaan anda akan abadi. Maklum menurut informasi, buku-buku saya banyak dijadikan koleksi pribadi maupun institusi perpustakaan.
salam
nomor tujuh, pak Wir. 🙂
dengan background langit, konstruksi baja makin terlihat “kekar”.
SukaSuka
saya pilih no 7 pak, kesan struktur bajanya dapat, sehingga orang sekilas ajah sudah maksud bahwa buku ini berkaitan dengan baja.
Kira-kira kapan terbitnya?
SukaSuka
@Saiful dan @Catur : no.7 ini memang bagus, sepintas temanya sama seperti buku sebelumnya. Untuk terbitnya ini sedang dalam proses, masih ada satu bab yang belum kelar dan ada beberapa yang belum lengkap. Kebetulan tadi ada senior teman dari PU, ibu Lanny Hidayat mampir ke kampus, jadi sekaligus akan direview terlebih dahulu khusus untuk baut mutu tinggi. Kayaknya nanti akan jadi buku yang memuat hal itu yang paling lengkap di Indonesia. 😀
SukaSuka
JIka di perhatikan, sampul no 7 sesuai dengan judulnya. Sedangkan sampul no 9 cenderung Rigging Engineering
SukaSuka
Siap pak HaGun, saya setuju pendapat anda. Sampul #7 memang berkesan sederhana tetapi elegan serta representative untuk struktur baja.
SukaSuka
Saya sebetulnya bimbang antara #7 dan #9 (kalau #8 lebih cocok bila temanya khusus untuk sambungan saja), tapi #9 ada ‘penampakan’ lain (struktur beton di tengah) yang mungkin menjadi sedikit kurang fokus ke bajanya, selain view-nya yang ada kesan terlalu mepet ke tepi kiri-kanan, jadi akhirnya ya nyoblos #7 pak. Semoga nanti tidak perlu sampai ke MK proses pemilihannya ya pak 🙂
SukaSuka
Ya mas Purbo, memang membingungkan. Saya sepintas juga cenderung ke #7. Maklum, sepintas seperti buku saya yang SAP2000 ada kesan menjulang dan cukup sederhana. Tetapi membaca argumentasi pembaca lain koq jadi “gojag-gajeg”. Ini komentar yang masuk yang cenderung memilih #9 :
Kayaknya perlu diolah lagi antara #7 dan #9. Kelemahan dari gambar #9 adalah foto yang saya punya tidak sampai bawah, kurang besar begitu. Tapi baiklah nanti diolah lagi. Saya berharap, teman-teman yang pegang buku itu nantinya akan pegang dengan penuh kebanggaan.
SukaSuka
Pa Wir,
Lama ngga mampir niy.
Komentar saya untuk cover buku struktur baja karya bapak, sebenarnya saya cocok ke #8 karena mirip2 dengan cover buku2 struktur baja internasional.
Tapi akhirnya saya setuju dengan komentar rekan2 diatas, dan saya akhirnya juga memilih No# 2 Jokowi JK…ehh maaf.. No # 7.
Alasannya : Cover ini memperlihatkan aktualisasi pekerjaan bangunan struktur baja secara perencanaan maupun pelaksanaannya.
Syalom..
Donny B Tampubolon
SukaSuka
gak sabaran pengen beli buku konstruksi baja tersebut.
Berapa harganya dan dimana bisa diperoleh ?
SukaSuka
Ping-balik: cover design | The works of Wiryanto Dewobroto
no. 7 kayaknya yang terbaik ,,, namun apapun pilihannya saya do’akan untuk sukses selalu 🙂
SukaSuka
Ping-balik: font dan dampaknya | The works of Wiryanto Dewobroto
Ping-balik: cuplikan dari buku Struktur Baja yang akan terbit | The works of Wiryanto Dewobroto
Ping-balik: respons pembaca buku Struktur Baja | The works of Wiryanto Dewobroto