Kepada teman-teman pembaca blog, diucapkan selamat tahun baru. Semoga tahun 2015 ini membawa damai dan sejahtera di hati kita semua. Tuhan memberkati.
Waktu ternyata begitu cepat, tidak terasa 2014 sudah berganti dengan 2015. Blog ini lama tidak disentuh, paling-paling hanya menjawab komentar yang relatif mudah untuk dijawab. Tahun 2014 selain proses belajar mengajar di UPH yang sekarang begitu padat, maklum semester pendeknya diformalkan, sehingga setahun jadi bisa lebih dari dua semester jadinya. Untunglah, saya hanya mengajar pada bidang-bidang yang memang menjadi fokus peminatan yang saya geluti, jadi pertanyaan-pertanyaan atau keraguan yang ditimbulkan dari setiap pengajaran yang saya berikan, dapat dituntaskan secara baik tanpa harus keluar banyak enerji.
Memang sih, kegiatan utama formalku hanya staf pengajar, yaitu kata lain dari pegawai universitas yang dibayar untuk mengajar. Itulah yang menghidupi aku dan keluargaku selama ini. Untunglah, institusinya memungkinkan hanya mengajar di satu kampus, di Lippo Karawaci. Kalau tidak, bisa dibayangkan pastilah hidupku akan habis di jalan. Maklum, secara kondisi jalan-jalan di Jakarta itu lebih banyak berpotensi menimbulkan stress dibanding pekerjaan mengajar.
Itulah aku, hanya saja aku tipe orang yang melihat realitas, semangatnya sih “dimana bumi dipijak maka disitu pula langit dijunjung”, dimana aku bekerja, maka disitulah hiburanku. He, he, jadi meskipun statusnya hanya sebagai pegawai mengajar, maka aku mengasah potensiku selama ini. Tahun 2014 kemarin aku diminta mengajar juga di kampus lain, istilah kerennya sih “invited speaker”. Sekali di kota Malang, sekali di kota Surabaya dan sekali di kota Semarang. Kalau yang di Bandung sih kemarin sebagai pemakalah biasa, sekedar silaturahmi dengan teman-teman sejawat. Selain itu, dua kali mendapat undangan khusus untuk mengikuti presentasi tentang jembatan bentang panjang dari pakar Korea, lalu bulan november tahun lalu tentang baja dari pakar Jepang. Lumayan sibuk juga, hanya saja sih tahun ini tidak diundang untuk acara suatu kompetisi, jadi ya maklum tidak ada pemberitaan yang bisa dituliskan untuk itu. Jadi cukup seru juga ya, jadi pegawai mengajar. Aku bahkan tidak bisa membayangkan, bagaimana sibuknya seorang menteri. Pegawai saja sudah begitu ramai, apalagi tingkat menteri.
Disela-sela kegiatan tersebut, jka ada waktu luang maka kegiatan utama lain sebagai penulis tetap dikerjakan, yaitu menulis buku tentang Struktur Baja. Ini menurutkan sangat menantang. Bayangkan saja, mana ada seorang insinyur teknik sipil tidak mengenal struktur baja. Ini tentu berbeda dari saat menulis tentang SAP2000. Mungkin bisa saja, seorang insinyur tidak tahu tentang hal itu, tetapi kalau tentang baja mana mungkin seorang insinyur tidak tahu. Itu berarti mereka semua akan tahu, bagaimana nanti kualitas buku tersebut. Maklum mereka (para pembaca) tentu akan membandingkan dengan buku-buku yang pernah mereka baca. Nah lho.
Jadi menulis buku seperti itu di satu sisi cukup menantang, tetapi di sisi lain juga penuh risiko. Jika disebutkan bahwa tulisan itu ibarat isi pikiran seseorang, maka dengan menulis buku tersebut nanti akan kelihatan siapa aku ini. Sekedar blogger, yang hanya bisa memberi jadi provokator dengan menulis opini pendek yang mendapatkan respon, atau seorang ahli biasa atau bahkan pakar ulung yang penuh inovator. Itu masih mending, bahkan ada orang yang mau terkenal dengan menulis, ternyata akhirnya terbukti dikenal sebagai plagiat. Wah gawat itu, padahal kalau dia tidak menulis, maka persepsi orang sudah menyebut dirinya ahli. Jadi pilihan untuk menulis materi struktur baja adalah berisiko besar. Bayangkan saja, setiap perguruan tinggi yang mempunyai jurusan teknik sipil pasti punya ahli yang mengajar materi struktur baja. Di indonesia ini khan ada ratusan perguruan tinggi yang mempunyai jurusan teknik sipil, jadi berarti ada ratusan ahli struktur baja yang mampu mengevaluasi materi tersebut.
Gawat juga khan, berarti materi yang aku tulis nanti berisiko tinggi dievaluasi dan dikritik oleh para ahli tersebut, khususnya jika memberikan materi yang berbeda dari yang mereka ajarkan.
Lho emangnya materi di buku tersebut nanti sama dengan materi baja yang biasa diberikan di perguruan tinggi ya pak. Lalu keistimewaannya dimana dong.
Nah, memang yang namanya pembeli selalu begitu, yaitu memastikan apakah duitnya tidak salah diinvestasikan pada barang yang akan dibeli. Benar investasi, bukan barang komsumsi lho jadi siap-siaplah menabung untuk mendapatkannya.
Buku yang saya tulis itu memang ditujukan untuk pembaca mahasiswa, sebagai textbook tentang Struktur Baja. Buku tersebut diharapkan dapat disandingkan bersama-sama dengan buku textbook yang lain, misalnya dari Segui, Geshwinder atau lainnya. Ini perlu disampaikan, karena buku yang aku tulis itu tidak sekedar dari menerjemahkan dari buku lain. Itu benar-benar isi pikiranku. Jadi kalau menjawab, apakah materiku sama dengan ahli-ahli lain, aku tidak bisa menjawab. Pertama, aku tidak tahu apa yang mereka ajarkan. Umumnya jika yang dipakai untuk mengajar adalah buku textbook dari Segui, maka aku tentu dapat menjawab : o kalau begitu maka jelas berbeda. Materiku tidak sama dengan materi bukunya Segui. Ini versiku, Wiryanto dari UPH.
Bapak itu alumni mana sih koq berani bersaing dengan Segui atau Geshwinder.
Wah dik, anda itu bertanya atau meragukan aku. Mentang-mentang bukan alumni luar negeri lalu anda ragukan ya. Formal pendidikanku memang lokal, perguruanku di Jogja, Jakarta dan Bandung. Tapi jangan ragu soal itu, kalau mau jujur negeri ini banyak dikendalikan dan dipimpin oleh orang-orang yang pernah mengenyam pendidikan di tiga kota tersebut. Anda tentu bisa paham khan, pemimpin negeri ini, yang nggak pernah dididik soal militerpun, ternyata soal ketegasan bisa bersaing secara telak dibanding alumni sekolah militer yang dianggap berprestasi. Kadang-kadang terkait dengan “buahnya” maka tidak ada korelasi secara langsung. Apalagi untuk hal-hal yang tidak biasa, yang berbeda dari sebelumnya. Nah karena materi buku struktur baja itu adalah tidak biasa, tidak sama dengan materi-materi yang terdahulu yang sudah ada, maka dari mana dulu pendidikannya tidak ada hubungannya langsung.
Keistimewaa lain dari bukuku tersebut adalah ditulis berdasarkan AISC (2010) yang notabene akan menjadi rujukan utama dari SNI baja kita yang baru. Tentang soal ini aku melihat belum ada buku serupa yang berbahasa Indonesia. Itu pula mengapa di buku tersebut aku menulis secara khusus tentang materi Direct Analysis Method, yang merupakan materi unggulan dari AISC tersebut.
Berarti buku bapak nanti mencakup semua materi tentang struktur baja ya pak ?
Nggak juga sih. Di satu sisi aku bilang buku ini istimewa, tetapi dari satu sisi pula aku merasa belum semua yang ada di pikiranku tertuang di buku tersebut. Masalahnya adalah bahwa target terbit sudah ditetapkan , yaitu April 2015 ini. Maklum ini adalah komitmen dengan pihak sponsor yang menjadi penyandang dana terbitnya buku tersebut. Sudah ada beberapa sponsor yang tertarik untuk tampil bersama di buku tersebut, kasusnya seperti bukuku tentang SAP2000 yang sukses sebelumnya. Pada buku itu nanti juga menampung portofolio perusahaan yang selaras dengan misiku, yah kayak iklan begitu. Jika anda tertarik silahkan saja menghubungi pihak penerbit, yaitu sales@lumina-press.com
Memang sih pada saat menetapkan target April 2015 itu, jumlah halaman hanya 600 halaman. Faktanya, saat ini sudah menginjak 730 halaman, itu saja bab 7 belum tuntas. Dengan jumlah halaman sebanyak itu, materi tentang “balok komposit” dan “analisis plastis manual” belum bisa dituliskan. Saya penginnya tuntas sekalian, tapi ya begitulah, jadi membengkak biasanya.Jadi saya putuskan, nantilah itu kalau memang pembaca memerlukan. Selain itu, detail tentang perencanaan struktur tahan gempa untuk baja, yang tercantum pada code AISC tentang gempa, juga tidak bisa dibahas secara khusus. Jadi fokus tulisan ini lebih banyak diarahkan pada perencanaan struktur baja yang memenuhi syarat kekuatan dan kekakuan, serta daktilitas secara terbatas, secara lokal. Misalnya plastifikasi untuk menghasilkan kekuatan yang dimaksud. Oleh sebab itu, stabilitas yaitu keruntuhan pada kondisi beban rendah, menjadi fokus pembahasan buku tersebut. Masalah stabilitas adalah masalah yang biasa ditemukan pembelajar karena memang pada analisis struktur yang berdasar elastis-linier itu tidak dibahas. Itu perbedaan mengajar baja dan beton. Yang beton khan tidak pernah (jarang) membahas stabilitas karena biasanya elemennya tidak langsing.
Koq kayaknya seperti jualan kecap sih pak, kecap no.1.
Begitu ya dik. Mohon maaf kalau begitu, bukan maksudku untuk begitu. Memang sih, batas antara percaya diri dan terkesan sombing itu tipis perbedaannya. Apa yang aku sampaikan itu hanya ingin mengatakan bahwa bukuku tentang struktur baja adalah istimewa. Untuk menunjukkan bahwa itu tidak omong doang, tetapi fakta, maka beberapa sampel aku berikan kepada pakar yang berkenan untuk membaca terlebih dahulu dan memberi komentar. Ini ada komentar pakar yang pertama memberi tanggapan, seorang profesor dari kota Bandung, selanjutnya ini komentar kedua yang memberi tanggapan, seorang profesor dari kota Medan. Selanjutnya kemarin malam datang lagi komentar ke tiga dari seorang Doktor yang mengajar Struktur Baja di kota Yogyakarta.
Bravo pak Wiryanto. Bab 6 dan 8 sip sekali pak. Mesti membuatnya sangat lama ya pak.
“Buku ini banyak memuat hal baru yang bermanfaat bagi mahasiswa, dosen, dan praktisi konstruksi baja. Penulisan yang runtut, bermula dari teori dasar, dilengkapi dengan ilustrasi dan photo serta contoh soal dan peyelesaiannya yang variatif menjadikan buku ini sangat menyenangkan untuk dibaca.
#l$ %w#%%d%n, dosen Struktur U%&”
Salam,
Saya memang sengaja mengundang atau tepatnya menghubungi orang-orang yang dianggap pakar atau mempunyai kompetensi terkait struktur baja di Indonesia. Cukup banyak memang. Maksud pertama dari mengundang itu adalah kulo-nuwun dan sekaligus memberikan kehormatan untuk menampilkan nama beliau di bukuku nanti. Kehormatan yang saya maksud dengan argumentasi, bahwa bukuku nanti karena istimewa pasti akan disimpan di perpustakaan dan rumah-rumah, dengan tetap terjaga baik. Ini tentu berbeda jika dibanding koran atau majalah, yang setelah dibaca lalu dibuang. Dengan disimpan itu berarti nama-nama yang ada di buku akan “abadi”, bisa dibaca oleh anak cucu. Itu yang saya maksud dengan kehormatan.
Jadi bukan maksudku, aku meminta mereka membaca karena aku tidak percaya diri, sehingga meminta mereka masukan akan materi di buku tersebut, apakah layak atau tidak. Bukan sama sekali seperti itu, Tentang hal itu, aku melihat ada beberapa yang aku tawarkan setelah aku kirim lalu, setelah mungkin melihat materinya begitu banyak lalu berbalik arah. Merasa nggak punya waktu. Nggak tahu kenapa, yang jelas aku sih nggak merasa apa-apa. Itu hak mereka, dan aku tetap jalan. Nggak ngaruh. Toh faktanya sudah terbukti, aku menulis apa saja tidak harus mengajak yang lain-lain. Jadi terus terang, bagi teman-teman pakar yang tempo hari saya hubungi, saya tidak akan menagih lagi, apakah anda mau memberi komentar atau tidak. Pada prinsipnya itu win-win, saya tidak mengemis review lho. Tenggat waktu terbit sudah semakin dekat, jika tidak ada review lagi, maka tiga komentar dari pakar yang merespon sudah sangat mencukupi.
Wah jadi tertarik, berapa harganya nanti pak.
Itu juga yang ingin aku sampaikan. Aku baru dihubungi oleh pihak penerbit LUMINA Press. Ternyata harga-harga semua naik. Jadi beliau meminta ijin untuk menaikkan harga. Jadi buku SAP2000 akan naik dari Rp 180.000,- menjadi Rp 200.000,-. Maka bukuku yang baru nanti, yaitu Struktur Baja, yang halamannya lebih banyak, akan dijual seharga Rp 240.000,- . Kesannya mahal ya. Tapi gimana lagi ya, kalau nggak ada sponsor bisa-bisa lebih mahal lagi itu. Lalu ada juga rencana, nanti ketika sudah siap terbit akan ada penjualan pra-order, yaitu pesan dan bayar buku terlebih dahulu sebelum buku terbit. Jadi ada masa tunggu, nggak langsung dapat. Ini tentu ada syarat kepercayaan kedua belah pihak. Hanya saja dengan pra-order itu harganya jauh dibawah harga pasar, yaitu mau dijual sekitar Rp 200.000,- seharga buku SAP2000.
Saya kira itu dulu info atau tepatnya rencana kerja seorang pegawai mengajar di sekolah swasta ini. Semoga menjadi agenda positip di tahun 2015 ini.
Damai sejahtera, Tuhan memberkati kita semua.
Selamat tahun baru 2015, mudah2an Bapak semakin sukses menjalani profesi Bapak. mohon info cara pre order Buku Baja Bapak. Trimakasih
SukaSuka
Gak apa2 pa Wir, biar mahal pasti tetap kita beli. Ya kalau isinya bagus gak ada yg mahal. Sekarang sekali makan aja bisa habis segitu, kalau bukukan bisa awet dibaca kapan aja.
SukaSuka
Ping-balik: cuplikan dari buku Struktur Baja yang akan terbit | The works of Wiryanto Dewobroto
Dear Sir…..
Buku dengan mutu dan materi luar biasa seperti ini layak mendapat apresiasi. Menyangkut harga yg akan tertera, tanpa mengurangi hormat saya kepada siapa pun, saya pribadi menganggap tidak sebanding dengan hasil dan pencerahan luar biasa yg akan didapat, sangat price to value saya kira (mohon maaf kalau istilahnya salah ataupun tdk tepat).
Sangat menantikan momen dimana Pak Wir announce bhw buku ini sudah dapat dipesan. Mudah2an tdk mundur dr jadwalnya.
Sukses selalu Pak Wir:)
GBU
ps : Merry Christmas 2014 & Happy New Year 2015 Sir
SukaSuka
hallo Ertson,
Selamat natal dan tahun baru juga Ertson. Terima kasih atas testimoninya. Ini tentu akan membantu penjualan buku tersebut, maklum pihak Lumina Press tentunya mau menerima karya-karyaku kalau itu laku. Kalau nggak, khan repot, nggak ada yang mau menerbitkan. Semoga memang tidak mundur, karena sudah ada beberapa pihak yang mau mengundangku sekaligus bikin launch buku tersebut, salah satunya dari kota Palembang yang kemarin telah menghubungi dan bersedia mengundurkan jadwal undangan setelah awal Mei ini.
SukaSuka
Kapan dong terbit, Pak ?
SukaSuka
Ping-balik: respons pembaca buku Struktur Baja | The works of Wiryanto Dewobroto