sistem on-line semakin mewabah, juga di dunia pendidikan


Dunia internet ini memang luar biasa. Bagaimana tidak, internet memberikan perubahan besar dalam cara berkomunikasi dan transaksi, dimana-mana. Meskipun demikian saya juga yakin, dalam bertransaksi memakai media internet (on-line) maka kesuksesannya tergantung dari tingkat kepercayaan yang dapat diberikan.

Yup betul, kata kuncinya adalah kepercayaan. Tentang hal itu, boleh juga aku bercerita bahwa sampai hari inipun, transaksi on-line yang pernah aku lakukan hanya beberapa saja. Kalau nggak salah baru dua saja, yaitu membeli buku-buku di situs Amazon.com dan CRCPress.com. Itupun hanya buku-buku yang menurutku dipabean atau di bea cukai tidak mesti disukai oleh setiap orang. Jadi di luar kondisi itu aku belum merasa aman atau percaya untuk melakukannya. 😀

Bagaimana suatu kepercayaan dibentuk, ada baiknya baca ceritaku berikut.

Fasilitas internet juga membantuku untuk menyebarkan pikiran, baik via situs ini maupun yang sudah tercetak dalam buku. Adanya internetlah sehingga aku dapat pede menyatakan diri dosen dan juga sekaligus “guru” kesegenap murid di negeri ini.

Tentang ini jangan kaget, banyak yang mengenal aku secara detail (sesuai dengan apa yang aku tulis), bahkan belum pernah ketemu secara fisik, denganku maupun bukuku. Itulah ajaibnya internet. Dulu itu hanya terjadi jika orang pernah membaca buku karyaku. Sekarang, tidak mesti baca buku, cukup punya gadget yang terhubung internet, dan ketik namaku Wiryanto Dewobroto , . . . . beres. Ini tampilan namaku kalau cari di Google.

ketik-googleNamaku tercantum paling atas, padahal baru empat huruf yang diketik. Google-nya sih versi Indonesia, jadi hasil di atas hanya berlaku di kawasan berbahasa Indonesia saja. Mungkin yang nggak memakai bahasa tersebut, bisa berbeda hasilnya.

Jika nama Wiryanto Dewobroto dipilih, situsku akan terpampang pertama kali, paling atas. Ini tampilannya.

tampilan-gogle-wiryanto

Hal-hal itulah yang menyebabkan, mengapa meskipun buku-bukuku tidak dijual di toko buku yang biasa, seperti Gramedia atau lain-lain, tetapi buku tersebut sudah tersebar ke berbagai pelosok lain di negeri ini. Itulah dampak internet atau on-line.

Tetapi meskipun demikian, meskipun ada kemudahan dengan sistem on-line, tetapi masalah kepercayaan adalah hal yang berbeda. Itu tergantung dari pribadi yang menangani situs tersebut. Karakter dalam hal ini menjadi suatu hal yang sangat penting.

Terkait dengan internet, sudah banyak pengalaman yang kudapat, mulai dari puji-pujian sampai caci maki. Bahkan kalau mau jujur, ujian disertasi S3-ku dulu juga hampir hancur akibat apa yang aku tulis di situs ini. Itu kejadian hampir enam tahun lalu.

Lho kenapa sih pak, koq kayaknya seru juga ?

Bukan isi internetnya sih. Itu karena ada teman yang berkianat, yang memanfaatkan kepercayaan yang kuberikan dan menjadikannya itu untuk menohok dari belakang. Luar biasa itu pengalaman yang aku terima. Intinya jadi tahu, kalau kamu ketimpa masalah, maka akan tahu siapa teman-teman kamu. Itu menjadi pengalamanku bahwa logika 1+1 tidak sama 2 itu memang ada. Apalagi jika itu terkait dengan karakter. Bisa berulang. Jadi kalau sudah tahu karakter seseorang buruk, maka akan lebih baik menjauh saja. Mungkin sekarang belum berdampak, tetap risiko untuk mengalami dampak buruk adalah sangat besar. Maklum sebelumnya aku pernah dengar cerita tentang karakter bekas temanku itu sebelumnya. Tetapi karena aku tidak mengalami sendiri maka aku tidak percaya. Ternyata . . . . . kena juga. 😦

Jadi bagaimana mempertahankan kepercayaan itu sangat penting. Sama pentingnya seperti bagaimana mengais ilmu pengetahuan.

Adanya banyak situs abal-abal di sekelilingku memaksa aku perlu membatasi apa-apa yang ingin aku sampaikan pada situs ini. Hal negatif di atas aku ceritakan sekedar menunjukkan, bahwa masalah bisa terjadi pada siapa saja. Pengkhianat seperti yang aku ceritakan di atas itu tidak dibatasi oleh agama atau ras. Maklum si pengkhianat yang aku maksud, ternyata mempunyai iman keyakinan yang sama denganku, bahkan suku-bangsanya juga sama. Bahkan dulu, orang itu kalau di depanku mengaku sebagai saudara jauh. Jadi sebelumnya aku nggak percaya jika itu orang yang melakukannya. Itulah mengapa aku nggak banget-banget dengan adanya perbedaan (agama atau ras).  Itu di jaman sekarang tidak bisa dijadikan jaminan. Karakter orang secara individulah yang menentukan.

Yang namanya kepercayaan adalah sangat mahal. Jika itu ada, maka yang namanya materi akan menjadi termudahkan. Lihat saja, tanpa ada kepercayaan yang terjalin mana ada banyak perusahaan yang mau menjadi sponsor untuk buku-buku yang aku buat. Tanpa adanya kepercayaan mustahil juga adalah sekitar ratusan orang yang mau membayar jauh hari sebelumnya ketika sebuah buku belum lahir. Luar biasa itu yang namanya kepercayaan. Itulah mengapa disetiap agama, masalah “percaya” atau “faith” di dalam hati seseorang adalah syarat penting bahkan kadangkala mutlak sifatnya.

Buku-buku yang aku tulis memang dapat dipesan atau diorder melalui situs on-line di http://lumina-press.com. Situs itu sangat membantukku. Tentu saja kalau hanya situs itu sendiri, tanpa adanya aku sebelumnya maka tidak akan berkembang. Maklum untuk menumbuhkan kepercayaan adalah tidak gampang. Kepercayaan itu dapat terbentuk selama ada feedback yang sama dan kosisten, yaitu harus adanya kesatuan kata dengan tindakan yang dilakukannya, dan ada bukti-bukti yang mendukung bahwa itu memang terlaksana.

Tentang hal itu ada yang menarik.  Aku mungkin salah satu penulis yang agak berbeda, setiap apa-apa yang akan aku tulis dalam bentuk buku, biasanya sering aku ungkapkan terlebih dahulu kepada pembaca. Cara ini tentu sangat jarang dilakukan oleh orang yang low-profile. Juga sangat jarang dilakukan oleh orang Jawa, yang umumnya mempunyai karakter seperti itu. Pada dasarnya aku juga demikian. Bagi teman-teman sepermainanku dulu, membaca tulisan yang aku buat kadang tidak tahu bahwa itu temannya dulu yang membuat. Dalam menulis memang aku bisa berbeda 180 derajat, dengan pribadi yang orang kenal. Jadi dalam menulis buku, statusku sudah seperti pemain band atau penyanyi profesional. Berani mengundang orang datang ke panggung untuk mendengarkan. Itu alasannya mengapa jauh-jauh hari aku sudah menyatakan apa isi bukuku.

Tentang hal itu tentu tidak mudah. Kalau hanya buku fiksi, saya kira itu tidak berisiko untuk menerima kritik, itu relatif gampang. Maklum kebenaran yang diberikan tergantung dari sang penulis itu sendiri. Orang lain yang merasa itu tidak benar tidak bisa mempermasalahkan, maklum cerita fiksi, yaitu sesuai imajinasi penulis.

Kalau buku-buku non-fiksi tentu tidak semudah itu. Tidak setiap orang mampu. Gelar Profesor saja tidak menjamin. Untuk itu dalam brosur yang aku buat aku menuliskannya sebagai berikut :

Berbeda dengan penulisan umum, topik sains & rekayasa termasuk karya tulis non-fiksi, tidak bisa dibuat sekedar mengandalkan kreatifitas dan imajinasi saja. Perlu kompetensi tinggi yang diakui di bidang ilmu yang akan dijadikan objek penulisan. Jelas, itu semua tidak bisa sekedar hasil dari pencerahan sesaat, perlu konsistensi, ketekukan dan waktu untuk menggelutinya.

Itu salah satu resep kunci untuk mendapatkan kepercayaan.

Selain itu untuk mengawal situs on-line dari bukuku, maka aku memanfaatkan Facebook pribadiku yang ter-connect dengan sekitar 3000 pertemanan yang aku miliki. Jadi jika ada orang yang meragukan kinerja situs itu maka aku mencoba menetralisir dan menjelaskan apa-apa yang perlu. Selanjutnya jika ada maslah maka hal itu aku komunikasikan dengan manajemen Lumina Press.

Alhamdulillah sampai saat ini, semuanya lancar.

Btw, situs bukuku itu sudah berlangsung sejak buku Lumina yang pertama lahir, yaitu April 2013. Jadi sudah dua tahun ini aku didukung sekali oleh sistem on-line tersebut. Sistem itu sangat membantu sekali dalam mendistribusikan isi pikiranku yang tertulis ke seluruh negeri ini. Itu berarti juga setiap engineer di semua sudut di negeri ini, yang terjangkau JNE  pasti dapat membeli bukuku. Jadi bagi yang tertarik melihat buku-bukuku, dan ingin memilikinya, langsung saja order via situs tersebut. Kecuali situs tersebut, salah satu teman di Jogja, yaitu mas Faqih (Kampus UNY) juga membantu secara off-line.

Itu tadi cara tranksaksi secara on-line.

Adanya internet ini juga mengubah cara memberitahukan sesuatu. Seperti saat ini, saya punya ide, langsung saya on-line-khan. Ini juga ternyata mengubah masa kejayaan profesi tertentu.

Bagaimana tidak, saya baru bertemu kawan lama, seorang wartawan senior di negeri ini. Beliau tidak sekedar wartawan biasa, bahkan pernah menjadi Ketua Redaksi suatu majalah berita populer, yang kalau namanya disebutkan, pasti banyak yang tahu.

Beliau bercerita, bahwa internet ini dampaknya luar biasa. Jaman masa kejayaan cetak dulu, yaitu sekitar tahun 90-an (ini informasi dari sang wartawan yang teman saya itu). Oplah satu majalah berita populer (beliau menyebutkan satu nama majalah), itu masih lebih besar dari jumlah gabungan beberapa majalah berita yang ada saat ini. Itu berarti, keberadaan internet membuat jatuh majalah versi cetak. Drop banget, begitu katanya.

Tentang hal itu, benar juga setelah saya pikir-pikir. Maklu, saat ini sudah tidak setiap bulan saya membeli majalah berita. Paling-paling kalau membelinya, maka saya cenderung jenis majalah mobil dan motor, yang dapat dibaca sambil tidur-tiduran dan tingkat basinya cukup lama. Untuk berita, saya cenderung lebih memilih ke sistem on-line.

Cerita tentang majalah dan ketemunya dengan teman yang wartawan ini juga penting untuk disampaikan. Maklum, event itu terjadi terkait dengan rencana salah satu direktur konsultan bidang rekayasa dan direktur perusahaan kontraktor yang mewakili pemilik modal. Mereka ingin membuat suatu majalah tentang dunia konstruksi. Untuk itu bahkan mereka sudah membuat studi tentang majalah-majalah di dunia konstruksi yang sudah ada. Pendapat mereka, majalah konstruksi yang ada tidak membuat mereka puas. Itulah alasan, mengapa mereka ingin masuk. Menarik lho. Maklum soal tulis menulis khan saya bisa diadu. 😀

Penyandang dana majalah tersebut kelihatannya idealis sekali. Latar belakangnya adalah pengusaha kontraktor, dan wawasannya tidak hanya Indonesia, tetapi sudah melewati manca negara, seperti Hongkong, Taiwan, Korea dan China. Tentu saja Singapore dan Malaysia yang lebih dekat dengan negeri kita. Bahkan dalam diskusi tersebut beliau berkenan menjadi reporter langsung untuk luar negeri.

Rencana akan ada “majalah konstruksi baru” yang terbit adalah menarik. Bagaimana tidak, temanku yang wartawan senior itu sudah mengatakan. Jaman sekarang ini adalah jamannya on-line. Majalah cetak mulai terdesak ke sistem on-line. Jadi adanya keinginan untuk membuat majalah konstruksi baru versi cetak adalah suatu keputusan yang tidak masuk akal dari sisi bisnis. Kecuali tentu saja jika dibuatkan majalah dengan sistem on-line-nya juga.

Wah hebat juga sistem on-line tersebut, strategi yang digunakan jelas perlu dipikirkan matang-matang. Moga-moga ke depannya, aku bisa terlibat secara lebih detail.

Di dunia pendidikan juga demikian. Sistem on-line pengisian KRS juga sudah menjadi makanan sehari-hari mahasiswa, ditambah juga dalam cara pembayarannya. Karena banyak yang on-line maka loket adminnya jelas menjadi lebih sepi. Kalau hanya ada masalah saja, mahasiswa tersebut ketemu langsung dengan petugasnya.

Nah ada suatu hal yang menarik dengan cara on-line tersebut. Maklum itu digunakan juga untuk pendaftara mata kuliah, untuk mahasiswa yang mengambil mata kuliah semester depan. Saat ini menurut SK yang aku dapat, aku adalah dosen pembimbing PA untuk satu angkatan. Resminya begitu, tetapi karena aku belum mengajar di kelas mereka, maka terus terang aku tidak ingat siapa saja mereka itu. Maklum, meskipun nama-namanya aku tahu, tetapi karena sistem on-line-lah maka peranku sebagai dosen pembimbing PA dibatas oleh sistem on-line tersebut. Secara administrasi semuannya lancar, tidak perlu ketemu langsung, tetapi untuk mengenal pribadi maka cara tersebut tidak efektif.

Bisa-bisa nanti murid-murid PA-ku hanya mengenal namaku (karena ada di internet) tetapi tidak mengenal aku secara pribadi. Yah . . .gimana lagi, itulah dampak on-line di dunia pendidikan.

3 pemikiran pada “sistem on-line semakin mewabah, juga di dunia pendidikan

  1. Selamat malam pak wir..

    saya ingin bertanya pak.. mungkin ini tidak mengenai materi baja atau pun beton dsb.. saya ingin menanyakan mengenai pembebanan gempa pak.. di dalam SNI gempa yang lama (tahun 2002) dalam pasal 5.8.2 disebutkan bahwa pengaruh pembebanan dalam arah utama harus dianggap efektif 100% (misalnya arah x) dan harus dianggap terjadi bersamaan dengan pengaruh pembebanan gempa dalam arah tegak lurus pada arah utama pembebanan tadi tetapi dengan efektifitasnya hanya 30% (misalnya arah y)..

    kemudian saya membaca di dalam SNI gempa terbaru (tahun 2012) dimana di dalam perhitungan beban gempa arah Vx dan Vy itu sudah ada perumusannya sendiri mengikuti alur yang sudah ditentukan, sehingga nanti bisa ditemukan beban gempa dasar untuk arah x sekian dan untuk arah y sekian.. yang saya mau tanyakan, menurut pendapat pak wir, masih diperbolehkan gak pak sebenernya menggunakan asumsi 100% dan 30% dalam pembebanan gempa menggunakan SNI yang terbaru ? karena saya bingung pak ketika tadi saya mengikuti sebuah presentasi, di situ menggunakan SNI 2012,
    tapi ketika melakukan pendistribusian gempa dia menggunakan asumsi 100% dan 30%.. atau seperti apa pak penjelasannya menurut pak wir?

    Terima kasih pak wir sebelumnya, selamat malam 🙂

    Suka

    1. wir

      yang didefinisikan dalam SNI lama atau baru adalah besarnya gaya lateral (satu arah), murni.

      Dalam kenyataan perilaku gempa adalah 3D, ada selain lateral bisa saja puntir (tergantung strukturnya), oleh sebab itu sejak SNI 2002-pun disyaratkan bahwa bangunan yang ditinjau harus dimodelkan secara 3D.

      Nah bagaimana untuk memunculkan puntir tersebut sehingga dapat dihitung oleh kita maka disitulah diberikan persyaratan 100%x + 30%y dan sebaliknya. Jadi itu sebagai nilai yang disepakati bersama. Benar atau tidak, wah yang namanya kesepakatan tidak nggak penting, karena ya memang untuk mengevaluasi, maklum gempa yang memang tidak terduga.

      Adanya hal itu jelas untuk mengantisipasi terjadinya torsi yang mungkin terjadi.

      Suka

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s