Dalam menulis, saya ini penganut : “tampilan itu nomer satu, baru isi“. Bukan sebaliknya. Maklum, kalau tampilan tidak baik, maka bisa-bisa isinya tidak sempat dibaca. Oleh sebab itu setiap tulisan yang saya buat, meskipun itu hanya sekedar untuk presentasi 15 menit, maka selalu akan ada paper dengan tampilan yang baik.
Kalau paper saja perlu dipikirkan masak-masak, maka tentu untuk tampilan buku akan lebih diperhatikan. Tentang hal itu, sudah beberapa waktu lalu aku mendesain sampul buku. Agar terlihat berbeda dari buku Edisi pertama, maka warnanya dibuat berbeda. Buku sebelumnya adalah biru, jadi untuk Edisi ke-2 ini harusnya selain warna biru. Hasil desain yang lama dipiliha warna merah. Pihak penerbit juga setuju tentang hal itu. Hanya memang, foto yang aku tampilkan aku ambil dari internet, yaitu bangunan di Jepang. Kesannya sih koq yang dalam negeri tidak ada yang dapat ditampilkan.
Eh, dari antara banyak pembaca blog ini, yaitu bapak Syifa.F.Mujahidin kelihatannya tidak rela kalau memakai foto dari luar. Indonesia juga hebat kata beliau. Kebetulan beliau pernah di perusahaan baja terkenal di tanah air ini, di PT. Bukaka. Dari pengalaman beliau disana, beliau berkesempatan memfoto beberapa proyek baja di tanah air. Eh, saya pikir-pikir foto yang diberikan beliau, menarik juga. Jadi saya coba abadikan di cover dan akan dibandingkan dengan desain cover yang lama.
Ini rencana cover yang dimaksud :
Nah dari tiga pilihan foto dan warna, mana diantara ketiganya yang pantas menjadi sampul buku Struktur Baja Edisi ke-2 ini. Mohon pendapatnya ya. Siapa tahu itu nanti menghias lemari buku anda.
Thanks atas masukannya.
saya saran kan yang ketiga pak..karena keliatan lebih kompleks penyampaiannya..
SukaSuka
Tetap dengan cover warna merah pak. Desain cover yang tengah boleh juga pak.
SukaSuka
Kalau saya lebih tertarik desain sampul warna abu abu Pak.
SukaSuka
Saya rasa juga yang nomer tiga itu lebih bagus pak untuk sampul bukunya.
SukaSuka
Tetap yang ketiga pak. Lebih bagus foto nya dari segi artistik nya juga ok
SukaSuka
No 3, pak wiryanto. Nomor 1 dan 2 (foto yang sama namun beda warna cover) kesannya seperti buku tentang jembatan yang lebih pas. Bisa dibuat judul buku baru lagi selain topik baja tentang gempa. Topik khusus tentang jembatan baja dibuat lagi 1 buku. Kalau nomor 3 kesannya lebih meluas dan menampilkan state of the art konstruksi baja. Tetapi kembali lagi ke selera masing-masing, pak. Hehehe..
SukaSuka
Yang ke tiga aja pak wir, udah oke tuh pak,
Salam
Ilham
SukaSuka
Kalo masalah bagus atau ngga itu relatif kan ya pak? selera orang beda-beda.. 😀
Tapi kalo pak wir fokus ke “cinta pada pandangan pertama”, tentu cari yang
paling eye-catching, dan pilihan saya ada di gambar paling kanan pak.
Soalnya pertama kali lihat deretan gambar itu, mata saya langsung berbelok ke gambar kanan. 😀
SukaSuka
Pandangan pertama, begitu ya pak. Ok itu yag akan ditindak-lanjuti.
SukaSuka
Saya mengerti alasan bapak Syifa yang menginginkan gambar dari proyek dalam negeri mengingat tujuan dibuat buku ini salah satunya adalah sebagai referensi buku baja khususnya di Indonesia karena memang ditulis dalam bahasa Indonesia. Namun gambarnya mengenai lifting girder jembatan dan kesannya terlalu “sederhana” sehingga tidak memunculkan kesan “wah”.
Menurut saya gambar cover no 3 yang merupakan Tokyo International Forum di malam hari sangat bagus, Namun sayang karena bapak di atas menyebutkan “foto yang aku tampilkan aku ambil dari internet” membuat kesannya “copy”. Jangan sampai nanti ada kesan bahwa isi bukunya juga “copy” dari sumber lain pak, karena untuk sebuah buku, orisinalitas adalah hal yang sangat penting. Saran saya dihubungi pemilik gambar dan proyek untuk penggunaan di buku ini.
SukaSuka
Terima kasih atas nasehatnya. Akan dicoba.
SukaSuka
Pak Wir, mohon info buku edisi kedua ini rencana akan dikirimkan kapan ya? Saya pre-order bulan Februari.
Terima kasih atas tanggapannya
_/|_
SukaSuka
baru selesain tahap kreatifnya. target sebelum lebaran baru masuk percetakan. Penyebabnya ada materi tambahan dari rencana. Mohon sabar ya mas.
SukaSuka
Sepertinya paling bagus yang paling kanan Pak Wir. Cuma saya setuju sama komentar mas Eddie, mungkin ada baiknya dikontak pemilik gambarnya.
Atau mungkin alternatifnya, bisa ambil foto yang sama dari wikipedia:
Dimana kemudian nantinya bisa diedit sendiri. Setiap foto di wikipedia sudah ada detail lisensinya, misalnya seperti foto diatas lisensinya adalah
GFDL + creative commons 2.5
Lebih detail mengenai lisensinya bisa dicek di:
GFDL https://en.wikipedia.org/wiki/GNU_Free_Documentation_License
CC 2.5 https://creativecommons.org/licenses/by-sa/2.5/
Prinsipnya foto dengan lisensi tersebut bisa digunakan untuk tujuan dibagikan, digunakan kembali, dimodifikasi atau untuk tujuan komersial, asalkan sumbernya dicantumkan.
SukaSuka
Terima kasih James. Aku dapat dari Flick, yang buat bagus memang yg ngambil foto.
SukaSuka
Yang paling kanan warna merah.
SukaSuka
Mantap pak WIRYANTO joss
SukaSuka
bener, saya juga setuju…setiap pribadupun pasti memiliki karakter yang berbeda beda..kita dapat melihatnya bagaimana smapul luarnya…
SukaSuka
Saya juga pilih paling kanan. Materi fatique untuk jembatan belum masuk ya pak Wir..
SukaSuka
Belum pak. Masih terbatas untuk perkuliahan Struktur Baja di level S1. O ya, belum masuk analisis plastis. Jika itu ada, maka materi buku adalah materi pengajaran di Jurusan Teknik Sipil UPH untuk mata kuliah Struktur Baja 1, 2 dan 3. Total 2 x 3 = 6 sks.
Selain untuk mahasiswa, buku itu juga didedikasikan untuk praktis. Banyak diberikan contoh-contoh perhitungan perencanaan. Untuk bagian sambungan, saya kira materi terlengkap yang berbahasa Indonesia yang berbentuk buku. Saya belum pernah membaca yang serupa dari orang Indonesia lainnya.
SukaSuka
Pak wiryanto, kalau boleh sebagai masukan diharapkan agar kertas yang digunakan tidak ada efek mengkilapnya kalau terkena cahaya (glossy). Soalnya terasa sangat mengganggu saat membaca, khususnya saat malam hari menggunakan penerangan lampu.. hehe
SukaSuka
Jangan kuatir pak Robby, kertas tersebut juga terlalu berat untuk tebal buku mendekati 1000 halaman. Oleh sebab itu setelah berkonsultasi dengan pihak percetakan, yang dalam hal ini kita memakai grupnya Gramedia, maka akan digunakan book paper yang halus. Jenis kertas terbaik yang pihak percetakan sarankan.
SukaSuka