keberpihakan

Kata “keberpihakan” menurut kamus kbbi termasuk kata benda (noun) yang berarti “hal berpihak“. Itu maksud dari tulisan saya kali ini.

Dengan menyatakan keberpihakan, ada kesan bahwa kita sependapat, sepemikiran, atau minimal setuju dengan tindakan-tindakan pihak yang kita pilih. Pihak yang dimaksud bisa berupa tokoh (orang), sekelompok, segolongan, sepemahaman, atau sesuatu apapun yang bisa dijadikan rujukan. Menyatakan keberpihakan untuk saat ini sangat mudah dilakukan. Meskipun mudah tetapi dampak dengan menyatakan keberpihakan tersebut tidaklah dapat dianggap sepele. Kasus ini misalnya :

Lanjutkan membaca “keberpihakan”

progress SNI Beton

Sebagai akademisi yang berlatar belakang peminatan struktur maka mendapat undangan untuk mengikuti Rapat Konsensus RSNI adalah suatu kesempatan yang tidak boleh disia-siakan. Bagaimana tidak, disana dapat bertemu teman-teman, baik dari unsur pakar, unsur perguruan tinggi, unsur pemerintah, unsur asosiasi profesi atau pengusaha, bahkan dari unsur umum, seperti lembaga bahasa dan standarisasi. Dari diskusi yang terjadi, minimal dapat mengetahui kondisi apa yang sedang trend, berkaitan dengan materi RSNI yang sedang dibahas.

Lanjutkan membaca “progress SNI Beton”

mau jadi ahli struktur jembatan ?

Kalau mau tahu, untuk sukses menjadi seorang profesional adalah dapat menguasai terlebih dahulu salah satu ilmu yang khas, tidak kodian. Selanjutnya ilmu tersebut dijadikan basic untuk bekerja atau tepatnya dapat mengaplikasikannya dalam kasus nyata.

Hal itu penting untuk melihat dampak akhir dari penggunaan ilmu khas tersebut. Dalam hal ini lihat,apakah ada korelasi antara ilmu (teori yang dipelajari) dengan hasilnya (real). Ini merupakan feed back. Jika ternyata hasilnya baik, yaitu ada korelasi antara rencana dan kenyataan maka selanjutnya ilmu tadi dapat dipertahankan, bahkan dikembangkan lagi untuk di-imani (sorry jangan tersinggung dengan penggunaan kata itu).

Bagaimana jika ternyata tidak ada korelasinya. Gampang, lupakan saja karena itu ternyata bukan ilmu. Tentang kuantitas ilmu yang harus dikuasai, nggak usah terlalu bernafsu untuk sekaligus mendapatkan banyak. Cukup satu persatu, tetapi dapat dibuktikan dahulu. Jika terbukti, pelajari lebih mendalam, ulangi lagi proses tadi. Yakin deh, sedikit-sedikit lama-lama akan menjadi bukit.

Lanjutkan membaca “mau jadi ahli struktur jembatan ?”

check lendutan pada balok beton bertulang

Lama juga saya tidak memegang dashbord WordPress dan menulis artikel, maklum dalam beberapa minggu terakhir ini banyak kegiatan menulis paper yang menyita waktu, misalnya untuk Seminar Internasional EACEF-3 di Yogyakarta (20-23 Sept 2011), juga Seminar Nasional Konteks-5 di Medan (14-15 Okt 2011).

Bisa berpartisipasi aktif dalam temu ilmiah itu asyik lho. Maklum selain bisa menambah wawasan pengetahuan, juga ada kesempatan jalan-jalan gratis atas biaya institusi. Itu khan tugas mulia yang membawa nama institusi, yang bisa meningkatkan kum untuk akreditasi. Yah, begitulah tugas sehari-hari dosen, mengajar, meneliti, menulis dan presentasi (serta jalan-jalan).

Tulisan saya terakhir adalah tentang acara seminar HAKI. Itu diadakan sebelum puasa, disana tempo hari saya bertemu dengan mas Purbo dari Yogyakarta, yang juga tertarik dan mendalami program SAP2000. Beberapa hari kemudian, setelah dari seminar tersebut saya mendapat kiriman buku beliau (et. al.) yang pertama tentang SAP2000. Sampul bukunya lumayan, isinya juga bagus. Nah bagi teman-teman yang tertarik belajar dan ingin menguasai program SAP2000 maka buku itu perlu dikoleksi. Jika anda belum mendapatkan secara jelas informasinya, silahkan kunjungi website beliau di sini.

Trims ya mas Purbo atas kiriman bukunya.

Selanjutnya dari berbagai komentar yang masuk pada blog ini, saya akan mencoba menjawab. Maklum, tidak setiap komentar yang masuk pada blog ini dapat dijawab dengan baik. Jadi seperti yang biasa disarankan pada murid-murid saya, bahwa untuk menjawab soal ujian mulailah dari soal atau pertanyaaan yang paling mudah. Dengan cara yang sama maka saya pilih pertanyaan tersebut seperti ini misalnya :

Submitted on 2011/09/01 at 22:51

Pak Wir, berhubung pembahasan blog ini mengenai beton bertulang, saya jadi ingin tahu nih, kenapa para desainer dalam merancang dimensi balok beton bertulang itu tidak pernah melakukan perhitungan Lendutan ? Kebanyakan para desainer langsung menggunakan Feeling / pengalaman dalam menentukan dimensi ( B dan H ), padahal kan lendutan merupakan hal penting juga, apalagi sejak diberlakukannya metode kekuatan batas ini.

Thanx

Suatu pertanyaan yang menarik. Mengapa, karena yakin yang bertanya di atas sebenarnya telah sedikit banyak mengetahui tentang perencanaan struktur beton. Lihat saja komentarnya “apalagi sejak diberlakukannya metode kekuatan batas“.

Pernyataan yang terakhir tersebut, tentu disampaikan dengan pemahaman bahwa perencanaan berdasarkan kekuatan batas adalah berfokus pada kekuatannya saja dan tidak atau belum memikirkan pengaruh kekakuan penampang baloknya.

Maklum pada kondisi batas, yang paling penting adalah mengetahui kekuatan ultimate yang dapat dihasilkan suatu penampang beton dan perilaku keruntuhannya apakah daktail (under-reinforced section) atau non daktail (over-reinforced section).

Dalam memprediksi kekuatan batas (ultimate) pada penampang dengan keruntuhan daktail, yaitu leleh atau keruntuhan pada tulangan, maka bagian beton yang mengalami tarik akan mengalami retak (crack) sehingga diabaikan pengaruhnya dalam perhitungan. Kondisi tersebut tentu menyebabkan seakan-akan penampang beton menjadi berkurang, atau dengan kata lain momen inersianya akan berkurang dibanding penampang beton yang utuh. Momen inersia penampang beton adalah hal yang penting yang akan mempengaruhi lendutan. Nah dengan cara pikir tersebut, maka teman kita di atas mengajukan pertanyaannya tersebut.

Jadi dengan kata lain, yang bertanya itu tahu tentang teori beton ultimate. Good.

Mari kita jawab.

Lanjutkan membaca “check lendutan pada balok beton bertulang”

dampak banjir lahar dingin Merapi

Kriteria penting suatu perencanaan struktur adalah kuat, kaku dan daktail. Itu diperlukan untuk memperkirakan atau tepatnya memprediksi perilaku struktur terhadap suatu pembebanan yang terjadi.

Tetapi kadang, apa dan dimana pembebanan tersebut bekerja pada suatu struktur adalah tidak gampang memprediksinya secara tepat. Jadi kalau pembebanannya saja tidak tahu, maka tentu penilaiannya terhadap kriteria di atas, tidak mudah juga dilakukan. Oleh karena itu pengetahuan tentang berbagai pembebanan yang mungkin terjadi atau timbul dari suatu struktur adalah sangat penting.

Bagaimana cara mempelajarinya.

Lanjutkan membaca “dampak banjir lahar dingin Merapi”

buku baru – detail penulangan

Seperti biasa ketika mengarungi samudra maya ketemu buku bagus, gratis tentang detail penulangan dari “The Institution of Structural Engineers”. Aku sudah berhasil men-download-nya sebesar 11 Mb, kualitas dan isinya cukup bagus, total semuanya ada 202 halaman.

Ayo buruan sebelum keburu ‘ketutup’.

Lanjutkan membaca “buku baru – detail penulangan”

jalan beton dan tulangannya

Kelihatannya telah menjadi pemahaman umum, sebagaimana sering didengar bahwa yang namanya konstruksi yang memakai material beton adalah identik sama dengan struktur beton bertulang. Bahkan mahasiswa teknik sipilpun juga sering terkecoh tentang hal tersebut. Maklum, dalam kuliah struktur beton selalu diungkapkan bahwa beton hanya kuat terhadap gaya tekan dan tidak kuat terhadap tarik. Oleh karena itu agar dapat bekerja sebagai suatu balok dan kuat memikul lentur maka harus dipasang tulangan baja sebagai konsekuensinya.

Itu benar, karena yang dibahas dalam kuliah struktur beton adalah material beton sebagai komponen untuk struktur balok, struktur kolom atau slab (pondasi). Itu adalah materi struktur beton I dan II di UPH, adapun struktur beton III adalah beton prategang.

Lanjutkan membaca “jalan beton dan tulangannya”

Kaji Ulang SNI bidang Permukiman

Istilah SNI atau Standar Nasional Indonesia pasti sudah sering kita dengar. Bagi orang awam itu tentu akan dikaitkan dengan standardisasi mutu suatu barang produk.  Ada kesan jika memakai produk ber SNI maka kualitasnya pasti dijamin. Itu pula yang mendasari mengapa sampai ada perintah untuk memakai helm yang ber-SNI. Mungkin ada anggapan, bahwa jika mutunya dapat dijamin maka itu berarti bahwa keselamatan pengendaranya juga dapat dijamin.

Nggak salah sih, tapi itu tidak berarti bahwa jika telah memakai helm ber-SNI maka itu dapat diartikan bahwa kita boleh saja memutar gas pol seenaknya saja. Betul nggak.

Itu jika dikaitkan dengan barang produk. Tapi bagi kita, structural engineer, maka SNI juga berarti code atau peraturan perencanaan yang harus ditaati. Jadi SNI merupakan rujukan untuk membuat suatu structural design di wilayah Indonesia.

Lanjutkan membaca “Kaji Ulang SNI bidang Permukiman”