Karya Ilmiah Utama ke-2 (Okt. 2004)


buku-wir-2004
Terbit secara nasional November 2004 , sampai Desember 2004 : “terjual lebih dari 1000 eksemplar. Ini adalah judul buku pertama tentang SAP2000 dari penerbit PT. Elex Media Komputindo, tebal 417 halalam, harga buku ini adalah Rp. 75.800

Sinopsis

Komputer menjadi alat bantu yang menakjubkan dalam menyelesaikan problem-problem numerik maupun non-numerik (teks, grafis, suara, dan gambar) pada setiap aspek kehidupan bisnis yang ada. Demikian juga dalam bidang rekayasa konstruksi, dengan digunakan perangkat lunak khusus maka penyelesaian rekayasa untuk proyek-proyek konstruksi dapat dilakukan secara cepat dan akurat. Bahkan dapat menyelesaikan kasus-kasus yang cukup kompleks secara mudah dibandingkan jika diselesaikan manual. Perangkat lunak yang dimaksud adalah program komputer SAP2000, ETABS, STAAD-III, GT-STRUDL, ANSYS, ABAQUS, ADINA, dan banyak lagi.

SAP2000 cukup populer di kalangan praktisi maupun akademisi di Indonesia. Berbeda dengan program komputer yang umum (Word, Excel, Photoshop, AutoCAD, …), maka pemakai program rekayasa dituntut untuk memahami latar belakang metode penyelesaian, batasan-batasan penyelesaian program dan bertanggung jawab penuh atas hasil pemakaiannya.

Buku ini disusun untuk membantu pemakai program SAP2000 untuk mendapatkan penyelesaian rekayasa yang benar. Materinya ditata dan disajikan sedemikian rupa agar selain terampil juga paham apa yang dikerjakan komputer sehingga tahu hasilnya benar atau tidak, sebagaimana yang diperlihatkan pada bab-bab dalam buku ini :

  • Penyelesaian Rekayasa Berbasis Komputer
  • Formulasi Element FRAME pada SAP2000
  • Mengenal Program SAP2000 dan Cara Pemakaiannya
  • Penerapan Element Frame untuk Analisa Struktur
  • Desain Struktur Beton Bertulang dengan SAP2000
  • Desain Struktur Baja dengan SAP2000

Opini Pakar
Pakar dipilih dari kalangan praktisi dan akademisi dari Jakarta – Bandung – Yogyakarta – Surabaya

Saya menyambut gembira usaha keras saudara Wiryanto untuk menerbitkan buku yang sangat lengkap tentang pemakaian program komputer SAP2000. Buku ini sangat bermanfaat bagi mereka yang ingin mempelajari bidang analisis struktur dengan komputer, karena disertai banyak contoh aplikasi.
Ir. Nathan Madutujuh, M.Sc.
Direktur Engineering Software Research Center (ESRC) , Bandung,

Sepengetahuan saya, ini adalah buku pertama tentang pemakaian SAP2000 yang disertai aplikasi praktis yang sangat bervariasi untuk elemen FRAME. Penulis menjelaskan secara mendetail langkah-langkah membuat Finite Element Model untuk SAP2000. Sangat diharapkan agar Penulis melanjutkan dengan buku sejenis yang membahas elemen-elemen lainnya dari SAP2000. Pembaca akan mendapatkan pelatihan yang berguna melalui buku ini.
Dr. Ir. Benjamin Indrawan, M.Eng
Direktur Pidelta Strukturindo, Dosen Luar Biasa di Universitas Trisakti, Tarumanagara, dan UPH.

SAP2000 punya banyak kelebihan khususnya untuk analisis dan perancangan bangunan baja atau beton bertulang. Kelebihan-kelebihan ini akan dapat dimanfaatkan secara lebih luas jika ditunjang buku-buku bermutu yang dapat membantu user lebih memahami dan menggunakan perintah-perintahnya secara benar sesuai problem yang dihadapi. Dengan pemahaman yang baik, kesalahan dapat diminimalisir sehingga didapatkan hasil rancangan yang lebih akurat. Menurut pengamatan saya, buku ini dapat digolongkan sebagai buku yang bermutu tersebut.
Dr.-Ing. Ir. Andreas Triwiyono
Ketua Pengelola Kelas Khusus Minat Studi Teknik Struktur, Program Pasca Sarjana UGM

Banyak buku mengenai aplikasi program komputer telah ditulis. Umumnya, buku-buku tersebut hanya berisi resep penggunaan program yang ada. Dalam buku ini, yang khusus membahas aplikasi SAP2000, penulis secara cermat dan jelas menunjukkan berbagai contoh penggunaan program tersebut untuk perhitungan rekayasa struktur. Disamping hal tersebut, penulis pada setiap contoh struktur, menjelaskan latar belakang atau dasar teori dari contoh tersebut sehingga setiap pengguna dapat mengerti / menguji kebenaran dari hasil komputer. Dapat disimpulkan, buku ini dapat dijadikan referensi bagi para insinyur yang tugas sehari-harinya membuat perancangan struktur dengan bantuan program SAP2000.
Prof. Dr.-Ing. Harianto Hardjasaputra
Guru Besar Teknik Sipil, Universitas Pelita Harapan, Lippo Karawaci.

Munculnya program-program komputer yang sangat “user friendly” sangat mengkhawatirkan, karena seseorang tanpa latar belakang teoritis yang cukup dapat memakai program tersebut dan menghasilkan perhitungan yang “benar”. Buku ini sangat baik, karena berusaha menunjukkan kemungkinan kesalahan yang dapat terjadi serta menekankan perlunya pemeriksaan atas hasil perhitungan yang dihasilkan oleh program komputer. Buku ini juga memberikan latar belakang yang memadai dan menjelaskan penggunaan program secara rinci. Tidak mudah untuk mengerti dengan jelas apa yang dijelaskan dalam buku pedoman SAP2000 yang asli, yang tentu saja ditulis dalam bahasa Inggris. Banyak sekali “jebakan-jebakan” yang dapat menimbulkan kesalahan yang fatal dalam penggunaan SAP2000. Buku ini perlu dibaca oleh setiap engineer yang akan menggunakan program SAP2000.
Prof. Benjamin Lumantarna M.Eng. Ph.D
Guru Besar Teknik Sipil , Universitas Kristen Petra, Surabaya.

Sambutan Prof. Wiratman Wangsadinata
Guru Besar FTSP, Institut Teknologi Bandung, Bandung
Guru Besar FT, Universitas Tarumanagara, Jakarta
Direktur Utama PT. Wiratman & Associates

Perkembangan yang pesat dalam rekayasa struktur dalam dua dasa warsa terakhir ini, telah memungkinkan kita untuk merencanakan bangunan-bangunan teknik berskala besar dengan tingkat kerumitan yang tinggi. Dengan kemajuan rekayasa struktur tersebut, juga pengaruh pembebanan apa pun yang bekerja pada struktur bangunan seperti beban gempa, angin, ledakan, akibat perubahan temperatur, dll., dapat dianalisis dengan seksama. Analisis struktur bangunan-bangunan demikian sudah tidak dapat dilakukan secara manual lagi, sehingga penggunaan komputer sebagai alat bantu tidak dapat dihindari lagi. Untuk itu harus dipakai perangkat lunak (program komputer) yang sesuai, yang pilihannya dewasa ini banyak terdapat di pasaran. Salah satu program komputer canggih yang di dalam praktek saat ini popular dipakai dalam perencanaan struktur-struktur kompleks, adalah SAP 2000 yang aplikasinya dibahas dalam buku ini. Metoda analisis yang dipakai dalam program ini didasarkan pada metoda elemen hingga, sehingga memang dapat mencakup segala macam jenis struktur dengan konfigurasi serumit apa pun.

Untuk dapat menggunakan program SAP 2000 dengan baik, diperlukan pemahaman yang mendalam mengenai programnya itu sendiri dan cara-cara menggunakannya. Untuk itu, “Aplikasi Rekayasa Konstruksi dengan SAP 2000” karangan Sdr. Wiryanto Dewobroto, yang pada awal karirnya bekerja di PT. Wiratman & Associates, dapat menjadi referensi yang baik. Dalam buku tersebut diberikan contoh-contoh yang secara detail menunjukkan cara pengoperasian programnya dan disertakan pula solusi alternatif secara manual. Dengan membandingkan ke dua solusi tersebut sekaligus dapat diperoleh pemahaman yang baik mengenai cara kerja program dalam menganalisis permasalahannya.

Semoga terbitnya buku ini dapat turut meningkatkan kualitas penanganan perencanaan bangunan-bangunan teknik di Indonesia, khususnya yang berskala besar dan yang memiliki tingkat kerumitan yang tinggi.

Akhirnya, saya mengucapkan selamat atas terbitnya buku ini, semoga jerih payah penulisnya dapat membawa manfaat yang besar bagi pembacanya.

Jakarta, 22 Oktober 2004

Prof. Dr. Ir. Wiratman Wangsadinata

Respons Buku Setelah Beredar
Karena materi buku ini spesifik yaitu untuk kalangan insinyur sipil, maka dari hasil diskusi bersama dengan pihak penerbit diperlukan suatu promosi khusus ke institusi pendidikan yang menyelenggarakan program studi teknik sipil . Dari promosi yang telah dilakukan , ada beberapa tanggapan yang diberikan , antara lain : 

Resensi Prof. Bambang Suryoatmono

Prof. Bambang berkenan menulis resensi ini karena beliau sebelumnya telah membaca buku karya saya yang pertama dan telah memakainya dalam kuliah pembelajaran pemrograman komputer di Jurusan Teknik Sipil UNPAR-Bandung

Sebelum terbitnya buku ini, telah ada beberapa buku mengenai penggunaan program SAP (SAP80, SAP90, maupun SAP2000). Namun, khususnya untuk penggunaan jenis elemen frame di dalam SAP2000, buku inilah yang membahasnya secara lengkap. Bahkan, di dalam buku ini juga disajikan tinjauan singkat tentang analisis struktur dengan matriks, desain struktur beton bertulang, serta desain struktur baja. Barangkali, latar belakang penulis buku ini, seorang dosen yang sekaligus berpengalaman praktik di bidang teknik struktur, mendorongnya untuk menulis begitu lengkap. Bahwa buku ini bukan pengganti buku teks untuk analisis maupun desain struktur beton bertulang dan baja memang benar, karena memang bukan itulah tujuan diterbitkannya buku ini. Setidaknya untuk pembaca yang ingin secara cepat dapat menggunakan SAP2000 khusus untuk elemen berjenis frame, buku ini adalah sarana yang tepat mempelajarinya.

Hal-hal khusus di dalam SAP2000 yang berkaitan dengan elemen frame, misalnya rigid end, end release, rotasi sumbu lokal, penampang tak prismatis, dan berbagai element loads dibahas dengan rinci di dalam buku ini. Metode analisis yang lanjut seperti efek P-delta juga dibahas di dalam buku ini, meskipun secara sangat singkat. Bukan hanya analisis statik, analisis dinamik juga dibahas di dalam buku ini. Semua hal ini ditunjukkan dalam berbagai contoh yang sebagian diverifikasi dengan sumber bacaan lain yang telah ada sebelumnya. Hal ini tentu saja bernilai positif apabila tujuan penulis adalah untuk meyakinkan pembaca bahwa contoh-contoh yang diberikannya mengandung kebenaran. Namun, sebenarnya penulis dapat saja menghindari proses verifikasi tersebut karena SAP2000 telah memberikan banyak contoh verifikasi di dalam salah satu buku manualnya. Penulis dapat saja, misalnya, memberikan contoh-contoh dengan bebas, yang hanya dibatasi oleh kreativitasnya, sedemikian hingga contoh-contoh tersebut dapat lebih menyampaikan pesan mengenai topik yang ingin disampaikannya kepada pembaca.

Gaya bahasa dan sistematika yang digunakan penulis menarik untuk diperhatikan. Penulis buku ini tampaknya sengaja memilih gaya bahasa formal tetapi user friendly, mungkin dengan maksud agar buku ini lebih mudah difahami. Memang kadang-kadang gaya bahasa yang menyimpang dari tata bahasa, misalnya penggunaan tanda baca “!!!”, namun hal ini tidak menganggu makna yang ingin disampaikan penulis. Sistematika yang menyerupai modul memungkinkan pembaca langsung menuju bab atau bagian yang dibutuhkannya, tanpa harus terlebih dahulu membaca secara berurutan dari bagian depan buku ini.

Mengingat bahwa SAP2000 berkembang terus dari satu versi ke versi lainnya, maka amat dianjurkan untuk memberitahukan kepada pembaca mengenai versi apa yang digunakan dalam suatu buku mengenai SAP2000. Sebagai contoh, analisis P-delta dan pencarian beban tekuk yang dibahas di dalam buku ini sangat berbeda dengan yang ada di dalam SAP2000 versi terbaru (versi 9.03). Begitu pula dengan desain beton bertulang dan baja. Untuk mencari versi yang digunakan di dalam buku ini, pembaca tidak dapat menemukannya di dalam judul maupun di dalam kata pengantar, tetapi harus mencari agak ke dalam. Sebaiknya di dalam cetakan (atau edisi) berikutnya, versi SAP2000 yang dipakai disebutkan dengan jelas di dalam judul.

Satu hal yang terasa agak mengganggu justru terdapat pada judul buku ini. Pengertian rekayasa konstruksi justru berbeda jauh dengan apa yang terdapat di dalam isi buku. Rekayasa konstruksi mengandung pengertian cara-cara pelaksanaan suatu pekerjaan konstruksi, sedangkan segala yang dibahas di dalam buku ini, karena berkaitan dengan analisis dan desain (bukan pelaksanaan), lebih tepat disebut rekayasa struktur (structural engineering), yang merupakan salah satu bagian dari civil engineering.

Kalau ada rencana perbaikan untuk edisi berikutnya, barangkali patut dipertimbangkan untuk sedikit mengurangi contoh-contoh yang saling tumpang tindih (satu contoh dapat saja mengandung beberapa topik bahasan), namun digantikan dengan topik mengenai elemen lain yang ada di dalam SAP2000, misalnya elemen bidang (untuk analisis pelat, dinding geser, dan sebagainya).

Resensi Hanggoro Tri Cahyo – Semarang

Insinyur Sipil Alumni Universitas Diponegoro , aktif memberi response segera setelah buku-buku penulis diterbitkan. Beliau juga menyukai pemrograman komputer seperti halnya penulis, bahkan sempat saling berbagi program aplikasi untuk saling menambah wawasan keilmuan. Resensi yang beliau buat , dapat memberi gambaran bagaimana buku penulis yang ke-2 memberikan dampak yang positif bagi insinyur-insinyur di daerah.

Berbagi Pengetahuan versi Wiryanto

Kesenjangan pengetahuan dalam bidang perencanaan struktur antara pusat dan daerah merupakan realita yang layak mendapatkan perhatian. Bagaimana tidak, dengan segala kemudahan akses serta kesempatan untuk memperoleh sekaligus mengaplikasikan pengetahuan, para perencana struktur yang tinggal di kota besar dapat terus dan terus meng-upgrade kemampuannya. Sedangkan di daerah dengan segala keterbatasannya, terkadang membuat owner belum percaya sepenuhnya jika pekerjaan yang membutuhkan skill yang tinggi diserahkan begitu saja pada putra daerah. Perencana struktur di daerah kesulitan mendapatkan sosialisasi dan pencerahan tentang perkembangan pengetahuan terbaru. Sebagai gambaran, setelah lebih dari 10 tahun diterbitkannya peraturan beton tahun 1991, saat ini pun masih ada saja perencana yang mengacu PBI 71 dalam desainnya.

Buku Aplikasi Rekayasa Konstruksi dengan SAP2000 yang ditulis Wiryanto Dewobroto merupakan rangkuman dari sepenggal pengetahuan terkini tentang menganalisis dan mendesain struktur bangunan. Dengan bahasa yang mudah dipahami dan dikemas secara instant diharapkan dapat membuka kesempatan perencana struktur di daerah untuk meningkatkan skill-nya serta mengejar ketertinggalan pengetahuan melalui kasus-kasus kecil yang diulas secara membumi. Dalam menulis buku ini, rupanya penulis mengerti benar bahwa untuk memahami SAP2000 tidak semudah membaca komik dan perlu latar belakang pendidikan yang cukup. Diulasnya secara hati-hati bagaimana prinsip mendesain struktur secara benar merupakan keunikan dari buku ini. Pada dasarnya software SAP2000 hanyalah sebuah kalkulator yang mempercepat waktu untuk mendesain struktur, sehingga prinsip mendesain menjadi bagian terpenting dari buku ini. Ini dapat dilihat dari bab 1 dan 2 yang membahas teori dasarnya, kemudian bab 3 yang membahas cara menggunakan SAP2000 dan yang terakhir bab 4-6 membahas berbagai kasus desain dengan mengacu peraturan desain Indonesia.

Pengembangan buku ini tentu saja sangat diharapkan, terutama kasus desain bangunan secara keseluruhan dengan kombinasi beban statik dan dinamis jika menggunakan SAP2000. Mengingat masih banyak praktisi di daerah yang belum yakin benar apakah gedung atau jembatan yang mereka modelkan, asumsikan dan desain sudah layak bangun. Sebagai contoh apakah balok sloof atau tie beam pada sebuah gedung itu berfungsi sebagai apa, dan bagaimana permodelannya pada SAP2000. Meskipun materinya masih hanya terbatas pada elemen frame dan truss, nantinya buku ini diyakini masih dapat dikembangkan menjadi buku pegangan SAP2000 yang komprehensif dengan segmentasi pasar yang lebih luas lagi. Penghargaan penulis akan hak cipta software pada halaman 55 patut diacungi jempol. Walaupun dipersewaan CD bajakan SAP2000 telah mencapai versi 8.08, penulis tetap saja menggunakan versi 7.40 student version dengan jumlah node yang terbatas.

Tanggapan Pembaca

Berupa surat maupun email yang umumnya diberikan segera setelah selesai membaca buku

Saya sangat menghargai sekali atas jerih payah Pak Wiryanto dalam menulis buku tentang Aplikasi Rekayasa Konstruksi dengan SAP2000. Sangat jarang pengajar mau menulis buku. Untuk itu saya mengucapkan selamat atas terbitnya buku tersebut diatas. Terus terang saja, hampir semua mahasiswa memakai SAP2000, tetapi sangat sedikit yang mengerti dengan benar cara menggunakannya. Harapan kami, dengan terbitnya buku ini, mahasiswa akan bertambah pemahamannya dalam memanfaatkan software SAP2000.
Prof. Ir. Priyo Suprobo, MS., Ph.D
FTSP-ITS, Sukolilo, Surabaya


Saya mengucapkan selamat dan sukses atas peluncuran buku Aplikasi Rekayasa Konstruksi dengan SAP2000, dan memang seperti perkiraan sebelumnya… tulisan Bapak pasti bermutu. Suatu tradisi yang membutuhkan tekad yang kuat untuk menulis dan menulis diantara beribu kesibukkan. Semoga penerbit internasional seperti  McGrawHill , Wiley atau Prentice Hall memberi kesempatan kepada penulis Indonesia yang bermutu seperti Bapak. Amin.
Hanggoro Tri Cahyo
Engineer di PT. POLA DWIPA Semarang


Sebelumnya saya ucapkan selamat atas 2 buku karangan Anda, khususnya untuk buku Aplikasi Rekayasa Kontruksi dengan SAP2000. Semoga buku tersebut bisa ikut memajukan dunia teknik sipil di Indonesia, karena sampai saat ini masih banyak insinyur kita yang merasa sudah ‘bisa’ melakukan perhitungan yang ‘hanya’ dikarenakan hasil analisis dari program tidak memberikan pesan ‘error’, padahal seringkali konsep dan pemahaman design struktur nya masih sangat kurang, sehingga bisa membahayakan dalam pelaksanaan kerja bilamana hasil ‘design’nya digunakan.
Johnny Setiawan
Alumni Universitas Kristen Maranatha – Bandung


Saya menyambut baik dengan pujian atas buku Bapak:  Aplikasi Rekayasa Konstruksi dengan SAP2000. Tahun 2002 buku sejenis karangan Bpk. Haryanto Y. (Atmajaya – Yogyakarta) cukup menjelaskan dasar-dasar pemakaian SAP2000 untuk elemen frame, namun belum menjelaskan konvergensi dan verifikasi analisis/design. Buku yang Bapak tulis jauh lebih baik dari buku-buku SAP2000 yang sudah ada karena memberikan banyak peringatan kepada para perencana untuk tidak mempercayai penuh hasil dan mengkaji ulang data masukan beserta asumsi-asumsi dari engineering judgment.
Suyono Nt.
Jl. Abdulrahman Saleh, No.33 , Semarang, INDONESIA (50145)


Saya mengucapkan selamat atas terbitnya buku Aplikasi Rekayasa Konstruksi dengan SAP2000, buku tersebut sangat membantu saya dalam memahami program tersebut.
Satya Pambudi


Nama saya Agus, junior engineer di BPPT (Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi). Sangat menarik dan mencerahkan apa yang disampaikan Bapak dalam buku Rekayasa Konstruksi dengan SAP 2000.
grahasabha@yahoo.com


Saya mahasiswa S2 UGM, diucapkan terima kasih atas terbitnya buku Aplikasi Rekayasa Konstruksi dengan SAP2000 yang sangat membantu bagi saya dalam mendesain suatu konstruksi. Setahu saya belum ada buku yang seperti ini dalam menjelaskan tentang cara penggunaan SAP2000 sampai filosofi desainnya.
Hana Adi Warsito


Saya membeli buku SAP2000  karangan Bapak, terima kasih  banyak  bahwa  saat ini Bapak  telah mengarang buku mengenai aplikasi komputer pada perhitungan konstruksi sehingga akan banyak membantu perkembangan  konstruksi di Indonesia.
Tonny Sugiarto
Jl. Morotai 84, Cinere 16514


Saya baru membeli dan membaca buku Bapak Aplikasi Rekayasa Konstruksi dengan SAP2000 dan isi bukunya sangat bagus untuk aplikasi structural engineering dan design terutama juga untuk penggunaan peraturan Indonesia yang baru.
Albertus Simbolon
Medan


Saya mahasiswa tingkat terakhir Jurusan Teknik Sipil, Universitas Bung Hatta, Padang, Sumatera Barat. Saya sudah membeli sudah memiliki buku Aplikasi Rekayasa Konstruksi dengan SAP2000 , dan saya sangat tertarik dengan buku itu karena disitu saya bisa tahu lebih dalam lagi tentang SAP2000 dan hubungannya dengan mata kuliah Struktur Beton.
Handa Yanda.
Jln. Halmahera No.10 Blok P, Ulak Karang Padang-Sumatera Barat

141 pemikiran pada “Karya Ilmiah Utama ke-2 (Okt. 2004)

  1. wir

    Trim ya Ji, tips-nya.

    Tempo hari ada yang nanya, tentang import-export ke AutoCAD. Aku belum jawab.

    Ada beda atau keunggulannya dengan cara import pakai file *.s2k. Itu andalanku je kalau bentuk geometrinya udah rumit dan udah terbukti untuk struktur dengan ribuan member dan joint, dengan konsep generate kita hanya berkutat pada titik-titik referen aja. Konsep tsb masih di pakai di ABAQUS lho.

    o ya, Ji. Aku sedang nego buku ini edisi ke-2 nya dengan salah satu penerbit di Jakarta. Jika mereka berani nerbitin di atas 2500 eks, deal deh. Keputusannya baru mau dirapatin dalam dua minggu ini. Jadi mbantu nyumbang nulis ttg SAP2000 ?

    Suka

  2. Abdul Hamid,H, Ir,M.Eng, Prof.

    Salam kenal. Saya dosen tetap pada Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura (Untan) Pontianak. Saya sangat mendukung diterbitkannya kembali buku Bapak dengan penyempurnaan, sebagai referensi bagi mahasiswa. Mohon info jika sudah terbit. Terima kasih.

    Suka

  3. wir

    Salam kenal kembali Prof.

    Dukungan dari anda tentu sangat membantu, penerbit jadi tahu kalau pasarnya sudah menunggu.

    Yah, gampang-gampang susah meyakinkan penerbit, khususnya buku-buku teknik. Pantas di tanah air ini, buku-buku teknik relatif sedikit yang mau menerbitkannya. Orientasi mereka kebanyakan pada bisnis (keuntungan) semata. Belum ada yang benar-benar berorientasi pada kemajuan ilmu.

    Tapi itu mungkin juga dikaitkan dengan materi yang disajikan. Banyak saya melihat pada buku-buku teknik tersebut, mungkin karena harus keburu-buru (untuk kenaikan kum) maka illustrasi yang menyertainya tidak perfect, kelihatan sekali nye-scan-nya asal-asalan, kurang jelas juga disertakan. dsb-nya. Proporsi tulisan dan gambar nggak bener, karena tulisannya nggak kelihatan dsb.

    Berkaitan dengan mutu buku tersebut, saya sampai berbusa-busa kemarin meyakinkan editornya. Alasan klasik mereka bahwa “pengalaman mereka sebelumnya dengan buku-buku teknik kebanyakan agak seret”. Untung aku udah membaca buku teknik yang editor maksudkan. Langsung saja aku berkata :

    Ya pak, buku “itu” khan pak (sambil menyebut judul buku yang penerbit itu punya). Kalau itu sih , saya juga nggak beli. Kualitasnya pak. Buku saya lain !

    Agak nyombong sedikit nggak apa-apa yah, kalau penulis saja nggak PD bagaimana penerbitnya yakin kalau buku tersebut dapat terjual, begitu khan Prof.

    “Buku-buku teknik seret”, apa itu berarti, orang-orang teknik nggak suka beli buku? Jelas , bukan seperti itu maksudnya ! Buku bagi orang-orang seperti kita, penting ! Bahkan sangat-sangat penting. Tidak hanya di perguruan tinggi, bahkan sewaktu dulu di konsultan, temen-temen senior sering minjamin buku-buku teknik terbaru (dari luar tentunya). Artinya buku-buku yang dibeli orang teknik itu sangat selektif. Bahkan buku-buku tersebut sangat mahal (bagiku), bayangkan berkisar 100-200 USD. Buku-buku komputer aja kebanyakan hanya sekitar 50 USD.

    Jadi yang membuat seret penjualan buku-buku teknik itu, ya itu : kualitasnya itu sendiri, belum bisa dibandingkan dengan buku-buku teknik dari luar, kadang-kadang hanya di compile saja disana-sini (copy dan paste). Lalu aku sampaikan ke editornya bukuku nggak seperti itu. Saya ceritakan, semua illustrasi di buku saya tersebut sebagian besar orisinil, aku gambar sendiri satu persatu dengan AutoCAD dengan presisi dan kualitas seperti gambar teknik, sedangkan gambar hasil scan , aku tisir kembali dengan Photoshop. Semua karya tuliskan siap cetak, aku tunjukkan draft buku dan buku yang sudah di cetak, sama. Jadi penerbit yang lama waktu itu tinggal cetak aja. Aku bahkan bilang, coba pak dicari, apa ada buku yang penulisnya juga sebagai drafter, juga editor, khan susah.

    O ya, ttg buku SAP200 edisi ke-2 ku ini secara pokok tidak merubah materi lama.

    Pertama-tama ada penjelasan mengapa yang dipakai versi sap yg dipakai pada buku pertama, saya tekankan bahwa software rekayasa berbeda dengan software umum. Materi yang di run pakai software lama pasti hasilnya sama jika di run dengan software versi baru. Software baru memang lebih banyak option yang ditambahkan dan mungkin tampilannya sedikit beda. Tapi saya nyatakan bahwa option-option baru tersebut belum tentu dipakai khususnya untuk pembelajaran di tingkat 1.

    Buku edisi ke-2 nanti ada tambahan bab baru.

    Saat ini yang telah selesai adalah bab ttg bahaya pemakaian komputer rekayasa sehingga mengapa developer program sampai punya disclaimer khusus. Tentang materi ini, aku sudah pernah presentasikan di forum dosen-dosen teknik sipil di ITS dulu, sama kemarin sewaktu jadi pembicara bersama-sama dng Prof. Wiratman di PU. Dari materi tsb aku kemas kembali dan ditambah materi baru (yang mungkin belum pernah dibahas/diterbitkan orang lain.)

    Yang sedang aku tulis adalah tentang element dua-dimensi yaitu SHELL (pelat, cangkang dan membran). Tapi saya tidak membahas ketiga-tiganya. Saya pilih elemen membran, sederhana tapi banyak dijumpai untuk problem plane stress. Cukup baguslah untuk level S1 dan mungkin S2. Aku jelaskan mulai dari Patch-Test, aku lengkapi dengan gambar jadi bisa dipahami apa maksud keluarannya. Ternyata dengan menulis tsb aku bisa belajar banyak tttg elemen 2D sap2000, bener juga pepatah “Ikatlah ilmu dengan menuliskannya”.

    Yang jelas, materi yang ada di edisi ke-2 ini adalah benar-benar orisinil, jadi tidak sekadar menerjemahkan dari manualnya. Asli !

    O ya ada tambahan juga dari sdr Aji, dosen muda Maranatha yang ahli nge-hack. He, he, he. Mungkin nanti dalam bentuk bab tambahan atau lampiran tips ttg SAP juga.

    Ok sekian dulu ya Prof.

    O iya, hampir lupa. Kami di UPH September tahun depan akan menyelenggarakan Conference International (EACEF), infonya ada dibagian lain dari blog ini. Kerja sama dengan rekan-rekan dari Jerman yaitu Uni Stuttgart, ada Call Paper. Kalau Prof. Hamid belum ada rencana, mohon diagendakan ya Prof., nyambangin ke UPH di Lippo Karawaci. Kami tunggu.

    salam

    Suka

  4. Hallo Pak Wiryanto, saya ingin sedikit ikut berbincang mengenai permasalahan dari Sdr/i Nawafil di Banda Aceh mengenai “massa bangunan”. Saya setuju dgn Bpk bahwa dinding pas. bata hanya akan mengalami retak tidak terpisah dengan struktur bangunannya (kecuali struktur collapse / cathastropics), sehingga tetap perlu ditinjau sebagai massa bangunan akibat beban mati. Justru dinding tersebut harus dihindari terhadap keruntuhan dengan dibatasinya defleksi struktur (dalam analisa design kekakuan dinding pengisi diabaikan). Namun dalam mempelajari perilaku struktur beton bangunan gedung sesungguhnya, dinding pengisi ini perlu dimasukkan pengaruhnya (dapat dilihat dari Report program IDARC2D)

    Kerusakan dinding pengisi pas bata biasanya besar dipengaruhi oleh beban gempa arah normalnya. Sedangkan untuk menghindari kerusakan dinding pengisi tersebut, yaitu dengan diberikannya kolom praktis. Mengenai jarak antar kolom itu tergantung dari ketinggian antar lantai (balok struktur/praktis). Penelitian mengenai batasan tersebut sudah ada/pernah dilakukan oleh Bpk. Takim Andriyono (Universitas Petra Surabaya) beliau meninjau berbagai kekuatan dinding pengisi dari f’msn = 5 MPa s/d 15 MPa, maaf saya sudah kehilangan link ke journal tersebut karena website sudah update. Namun jika Sdr/i Nawafil memerlukannya, dgn senang hati saya akan kirimkan via e-mail. Terima kasih, salam semua.

    Suka

  5. wir

    Kerusakan dinding pengisi pas bata biasanya besar dipengaruhi oleh beban gempa arah normalnya

    Ada sedikit koreksi yang mungkin perlu saya tambahkan.

    Dinding pada arah normal (tegak lurus dinding) memang berpotensi rusak jika tidak ada ikatan kuat dengan frame-nya. Jadi detailnya juga perlu diperhatikan.

    Tetapi pengaruh kerusakan itu relatif kecil dibanding gempa searah dengan bidang dinding (pada bidang frame). Program IDARC meninjau searah pada bidang frame dan bukan tegak lurus (normal) frame. Lihat makalah saya ttg dinding pengisi yang diterbitkan pada Jurnal Teknik Sipil ITB Oktober 2005.

    Itu koreksi saya, yang lain. Ok.

    Eh pak Suyono, besok September 2007 datang ya ke konferensi international di UPH, dan jangan lupa buku SAP edisi ke-2, dilarisin ya kalau udah terbit. Ada tiga bab baru yang orisinil.

    Suka

  6. Abdul Hamid,H, Ir,M.Eng, Prof.

    Trims atas tanggapan dan juga infonya tentang Conference International (EACEF) September 2007 nanti. Sejauh ini saya masih belum ada rencana pada waktu tersebut. Mudah-mudahan dapat hadir di UPH kalau tidak ada acara mendadak yang tak dapat ditinggalkan. Oh ya, kalau ke Pontianak, jangan lupa mampir ke Fak. Teknik Untan.
    Selamat Tahun Baru 2007; Semoga sukses selalu.

    Suka

  7. suyono Nt.

    Terimakasih koreksinya, ya memang seharusnya saya membedakan 2 jenis tinjauan beserta penjelasannya. Pak Wiryanto tahun lalu pernah juga ya menulis Jurnal mengenai dinding pengisi, saya ketinggalan berarti 🙂

    iya Pak Wir saya baru sempat dapatkan buku yg ke-3 [Numerical? it’s great solutions 🙂 ], mengenai buku Aplikasi SAP2000 malah belum, dulu blm sempat memiliki (untuk nanti saya ingin tidak terlewatkan). Kalo boleh tahu 3 Bab tambahannya apa saja ya Pak? kalo boleh saya berharap memasukkan juga :
    – Integrasi CAD dgn SAP terutama proses Import DXF karena keterbatasan GUI pd SAP untuk pemodelan yg agak rumit grid, elemen Frame dan Plate (curved beams, mesh plate, etc).
    – Pengantar perhitungan pelat (2 ways slab) beton bertulang (balok penumpu) dgn pemodelan elemen Plate, tinjauan momen rencana, rekomendasi dari Bpk mengenai representasi kekakuan kolom penumpu.
    – Interakasi struktur dgn tanah (Balok, Pelat atau Tiang pada tumpuan pegas elastis atau mungkin dgn representasi P-y)

    Beberapa hal tersebut memang sudah pernah saya buat, namun karena masih berupa permulaan saya pikir masih kurang, belum ada perbandingan tambahan (atau rekomendasi dari buku yg Bpk.tulis)

    Dan seperti buku yang sudah, saya harap juga tidak lupa memberikan landasan teori serta verifikasi/konvergensinya. Terimakasih, selamat berkarya. Salam

    Suka

  8. suyono Nt.

    Tambahan mengenai diskusi dari Sdr Wishnu Hardynatta tentang perencanaan pondasi dengan elemen plate, representasi kekauan tanah diambil dari Modulus of Subgrade Reaction, nilainya perlu diambil dari konsultan geoteknik.Namun menurut J.E Bowles nilai ini tidak terlalu berpengaruh besar terhadap hasil Bending momen karena kekauan ponadasi (beton) jauh lebih kaku dibandingkan penumpunya (tanah). Untuk perhitungan plt yg saudara modelkan tersebut, menurut saya hal yg perlu diperhatikan adalah perhitungan design design moment (berdasarkan resultan (Section Cut) atau tambahan kombinasi torsi (Wood&Armer). Peninjauan Punching Shear (unbalanced moment). Itu saja dulu Trim’s.

    Suka

  9. wir

    sdr Suyono, Nt.

    Ide tentang eksport-import pakai autoCAD memang telah dipikirkan, sdr. Aji (Maranatha) merencanakan membantu saya mewujudkannya di buku edisi ke-2.

    **mas Aji diperhatiin ya, usulan dari mas Suyono Nt**

    Plate dan soil-struktur interaction — belum ada di buku edisi ke-2. Alasannya: untuk slab, CSI sudah menyediakan program khusus yaitu SAFE, selain itu untuk soil-struktur-interaction itu agak grey-area (geoteknik dan struktur) dan menurut saya cukup advance (level S1 agak berat). Selain itu juga karena saya belum terlalu menguasai maka akan saya hindari terlebih dahulu. Masih banyak masalah lain di program sap yang perlu dibahas khususnya dengan elemen SHELL yang cocok untuk level S1, misalnya problem plane-stress memanfaatkan elemen Membrane (bagian kecil dari kemampuan elemen SHELL) ini cocok untuk menyelesaikan problem mekanika bahan, dan juga untuk memahami perilaku balok tinggi atau stress concentration yang dapat terjadi pada detail struktur tetapi tidak dibahas di mekanika teknik.

    Saya berharap buku saya nanti dapat menjadi jembatan dari ilmu mekanika teknik (bahan) klasik yang diajarkan di perguruan tinggi dan keberadaan program-program komputer canggih yang digunakan dalam praktek konsultan teknik di dunia kerja. Karena untuk orang yang awam, kadang-kadang melihat bahwa tidak ada kaitan antara materi perguruan tinggi (cara klasik / kuno) dengan kebutuhan user (konsultan / praktisi) yang umumnya ingin cepat-cepat dan hasilnya lebih ekonomis sehingga mengandalkan program asing yang canggih dan mahal yang menyediakan option-option yang hebat tetapi dipahami sebagai black-box (percaya buta) aja, dan menganggap apapun hasil program tersebut pasti OK.

    Stop dulu **waktunya ngajar**

    Suka

  10. wir

    J.E Bowles memang tidak salah, tetapi bagi engineer tidak bisa ditelan bulat-bulat hal tersebut. Jika memang materi tanah dianggap sebagai material elastis homogen maka pendapat Bowles yang menjadi panutan mas suyono benar.

    Dalam kenyataan, tanah tidak bisa dipukul rata sebagai material elastis homogen. Pada suatu kasus memang bisa, tetapi dalam kasus lain tidak bisa. Itu tentunya tergantung dari problem yang akan ditinjau.

    Untuk kasus yang relatif kecil dan lokal, misalnya pondasi telapak, tanah dibawahnya dapat dianggap sebagai material elastis-homogen : memang nggak ada masalah. Shg jika mengambil parameter K sesuai anjuran Bowles maka ok-ok saja. Masalahnya : ngapain pakai m.e.h jika ada cara lain yang lebih sederhana dan tanpa mengurangi ketelitian perhitungan.
    Pakai m.e.h boleh-boleh aja, apalagi untuk belajar, atau peneliti, tapi bukan engineer profesional. Jangan-jangan nanti waktunya habis hanya utk nyiapin data m.e.h meskipun keluarannya ama aja. Ngabisin waktu! Produktivitas menurun.

    Engineer (structural engineer) sebaiknya belajar banyak hal (metode/ cara-cara perencanaan), mengetahui kelebihan dan kekurangan masing-masing dan dapat menerapkannya dengan tepat. Meskipun m.e.h suatu alat yang ampuh, tapi kadang-kadang menghasilkan keluaran yang sulit atau harus hati-hati penerapannya, untuk kasus-kasus tertentu (spesifik) ada metode-metode lain yang mungkin lebih sederhana dan sama-sama teliti. Misalnya s.t.m (strut-and-tie-models) , kadang-kadang untuk detail penulangan struktur beton tertentu (balok tinggi berlobang, dsb) akan memberi solusi yang direct sehingga tahu penempatan tulangan yang perlu dibanding jika dianalisis pakai m.e.h.

    kembali ke masalah pondasi

    m.e.h baru berguna utk problem yang luas (lebar) dan statis tak tentu, misal pondasi rakit. Tetapi kalau pondasi rakit dengan mengganggap k sembarang dan bernilai sama untuk seluruh bagian tanah dibawah, bisa berbahaya ! Kenapa ? Kenyataannya : parameter tanah itu tidak sama, jadi ada kemungkin adanya differential settlement. Jika kita mengganggap k sama, maka terjadinya lendutan tanah (meskipun dng iterasi) hanya diakibatkan perbedaan reaksi beban dari atas. tetapi lendutan karena properti tanah yang beda belum diperhitungkan. Oleh karena itulah, jika digunakan m.e.h sebaiknya minta konsultasi orang geoteknik tentang kondisi tanah tersebut. Apakah bisa dianggap homogen atau tidak.

    Sebagai profesional , kita sebaiknya tidak perlu takut menyatakan tidak tahu tentang suatu masalah, shg untuk itu kita bisa minta tolong rekan ahli yang menguasainya. Profesional memang perlu tahu apa “yang diketahui dan yang tidak-diketahui”.

    O ya, masalah tanah yang berkonsolidasi juga tidak mudah di modelkan dengan m.e.h, apalagi ada bagian yang pasir ada bagian lempung (kohesif) . Wah bisa-bisa pakai m.e.h seperti SAP dengan menganggap k sama — bisa berabe hasilnya. Bangunan anda bisa retak-retak lho.

    ya, itu kira-kira komentar structural engineer.

    Suka

  11. suyono Nt.

    O ya Pak Wiryanto, terimakasih masukkannya pada diskusi pondasi. Saya juga masih bingung J.E Bowles menyatakan setlement tidak dapat diprediksi dengan FE/FD, penelitian Bpk Harry Christady UGM juga sama hasilnya (lalu bagaimana hubunganya dgn internal force pondasi tersebut ?). Saya tidak mempercayai penuh secara buta tentang rujukan-rujukan jika belum yakin. Hanya suatu perbandingan saja (study) dan berharap dapat kejelasan dari situ. Saya biasanya menggunakan cara konvensional terlebih dulu, setelah ada kesempatan saya membandingkannya dengan hasil FE. Namun saya kadang masih bingung juga dalam cara konvensionalpun banyak penyederhanaan (mengabaikan batasan2), yang artinya akan berkurang akurasinya. Seperti kondisi tumpuan apakah kenyataan sudah sesuai, sambungan pada truss baja apakah benar berupa sendi (tidak menyalurkan momen?) jika asumsi sendi memang aman berapakah faktor aman, tidak boros ?

    Seperti hasil design yang sudah-sudah ada diseluruh penjuru, baik itu menggunakan metode konvensional maupun FE tetap saja ada yang gagal (keduanya mempunyai resiko yang sama, tool tergantung yang menggunakan). Lagi pula suatu struktur yang gagal bukan selalu dari pihak perencana, pengawas atau pelaksana juga bisa bahkan mungkin instansi terkait atau pihak owner, itulah mengapa ada team forensic engineering, jadi ingat presentasinya Bp. Bambang Suhendro dari UGM tahun yg lalu 🙂 .

    Seperti pepatah structural engineer itu memang sulit karena harus menentukan pembebanan dan bahan yg tidak dapat diketahui secara pasti. Namun tetap harus menghindari kegagalan/kerugian baik materi sampai nyawa masyarakat sebagai pengguna. Sekali lagi terimakasih mengingatkan saya agar berhati-hati. Salam.

    Suka

  12. wir

    Terima kasih kembali mas Suyono, Nt.
    Tanggapan anda sudah lebih dewasa dibanding saat pertama anda berkirim email (dua tahun lalu ya, kalau nggak salah), yak sudah mulai banyak makan asam-garam rekayasa ya. Good !
    Salam sukses dari saya di UPH.

    Suka

  13. rian

    Kemarin kami memasang truss untuk kuda-kuda atap. Bentuk kuda-kuda kami bentuk berdasarkan dari program SAP 2000. Berarti kita kan udah tau kekuatan truss. Jadi pertanyaannya, seberapa lama kekuatan truss tersebut pada bangunannya sesuai dengan beban yang diangkatnya.

    Suka

  14. wir

    **Berarti kita kan udah tau kekuatan truss.**

    Kita ?

    Lho mungkin anda sendiri maksudnya, karena kalau **kita* maka terus terang **saya** atau **orang lain** belum tentu tahu kekuatan truss yang anda maksud. **meskipun sudah pakai program SAP2000 sekalipun**

    Ingat, yang anda analisis dalam program SAP2000 hanyalah model struktur. Bisa saja model struktur dengan beban yang anda berikan memberikan hasil yang baik di program SAP2000 tersebut, tetapi ketika dilaksanakan di lapangan hasilnya ternyata memble.

    Pertanyaannya adalah :

    Apakah model yang anda analisis tersebut sudah sesuai dengan problem struktur yang sebenarnya, apakah beban-beban yang diberikan sudah sesuai dengan kenyataan, apakah parameter-parameter untuk perencanaan termasuk juga boundary condition-nya sudah sesuai. apakah parameter yang diberikan tersebut juga terpengaruh oleh waktu, misal creep pada beton, kondisi dry / wet pada kayu, korosi pada baja dll, mutu pelaksanaannya.

    Jadi pada prinsipnya kita tidak bisa mendapat jaminan dari program itu sendiri, yang bisa menjamin hanyalah engineer pemakai program tersebut. Ingat pembuat program SAP2000 atau program-program rekayasa lain yang sejenis **tidak bisa menjamin** bahwa setiap orang yang memakai programnya pasti akan mendapat sesuatu yang sama seperti pembuatnya.

    Jadi kata kuncinya bukan pada program SAP2000 tetapi pada orang yang memakainya.

    Ingat : tanpa memakai program SAP2000 pun jika engineer tsb berkompeten pasti bisa tahu seberapa reliable struktur yang direncanakannya, yaitu dengan memahami setiap parameter-parameter yang digunakannya.

    Suka

  15. Yoga Marta A

    Dengan Hormat,
    Pak Wiryanto, saya seorang perencana dan sekarang bekerja pada salah satu konsultan yang berada di Lampung. Saya lulusan S1 Lampung, dan biasa mendesain gedung menggunakan ETAB dan SAP 2000. Saya juga telah membeli dua buku Bapak yang sangat membantu saya pak (sangat), kemudian saya rutin mengumpulkan Jurnal teknik sipil, program Doctor bapak juga.

    Satu Hal yang ingin saya tanyakan, dalam jurnal bapak Jurnal Teknik Sipil Vol. 3 No.1 Januari 2006, pada hal 17 tentang Evaluasi Gempa di situ di jelaskan berdasarkan SNI-1726-2002 bahwa V>0.8V1, dan ternyata perhitungan bapak lebih kecil sehingga spektrum respon arah x dan y perlu di perbesar. PERTANYAAN saya bagaimana cara memperbesarnya di Program SAP 2000, saya sangat membutuhkan penjelasan ini, karna kebetulan saya sedang mendesain gedung dengan SAP 2000, dan mempunyai masalah seperti ini.

    O ya, satu lagi pak, bagaimana berat dinding bata dalam perencanaan apakah kita masukan pembebanannya juga.

    Terima kasih atas perhatian dan penjelasannya Pak.

    Suka

  16. wir

    Sdr. Yoga di Lampung

    Terima kasih untuk membaca tulisan-tulisan saya.

    **sehingga spektrum respon arah x dan y perlu di perbesar**
    Anda sudah punya buku SAP2000 karangan saya khan, kalau begitu lihat hal ttg “mengaktifkan data response spectrum” yaitu pada scale-faktor. Penjelasannya ada di buku saya hal 316. Contoh penyelesaian 4.3.9. Cukup lengkap bukan.

    **Berat dinding batu bata.**
    Sebaiknya dievaluasi cukup teliti, karena menambah massa bangunan, khususnya jika dinding tersebut menerus di setiap lantai. Semakin besar massa maka semakin besar gaya gempa yang dihasilkan bila ada percepatan tanah karena gempa.

    Suka

  17. Aprinto

    Selamat sore, Pak Wir,

    Saya tertarik dengan buku SAP2000nya dan langsung saya cari di Gramedia Batam, namun kata mereka buku yang saya maksud belum masuk ke Batam. Tapi akhirnya saya beli juga buku Pak Wir “Aplikasi Rekayasa Konstruksi dengan Visual Basic”. Ada kendala setelah program saya jalankan (dari harddisk).

    1. Windows saya Win 2000, pada program di Bab 8 dan 9 muncul error “run time error : 11, divide by zero”.

    2. Program pada Bab 10, muncul “component MSFLXGRD.OCX not registerred”

    3. Pada point 1 dan 2 di atas, saya menjalankan file EXEnya. Padahal program yang di Bab 2 s/d 6 bagus.

    Apa ada yang salah dengan program saya? Apa saya harus punya Visual Basic 6?

    Terima kasih.

    Suka

  18. wir

    Mas Aprinto,

    Error program di Bab 8 dan Bab 9. Ada data bernilai 0 yang digunakan sebagai pembagi, itu penyebab error. Pada program di buku tsb khususnya di bab 8 dan 9, data pertama kali dibaca dari file default.txt . Kebetulan namanya sama, tetapi isinya beda. Oleh karena itu coba copy ke program tsb sekaligus dengan folder dan dipisah. Masing-masing dengan file data default.txt sendiri-sendiri.

    Pada bab 10 kesalahan akibat ada ‘objek’ di Windows yang belum ada. Saya kurang tahu apakah hal tersebut diakibatkan anda memakai win2000 (saya belum pernah pakai sih) . Coba anda pindahkan ke window xp atau bahkan window 98.

    Kalau anda punya Visual Basic 6.0 ya mungkin lebih baik.

    Suka

  19. Marni

    Selamat sore, Pak Wir

    Buku SAP2000 karya Pak Wir sangat bagus dan membantu bagi pemula seperti saya. Saya menggunakan Program SAP2000 versi student untuk Tugas Akhir saya. saya binggung memakai program Proper untuk membuat data base profil yang akan digunakan. file textnya apa digunakan MS. Word atau ada cara lain???

    Terimakasih

    Suka

  20. wir

    **Buku SAP2000 karya Pak Wir sangat bagus**
    Kalau begitu yang edisi barunya jangan ketinggalan ya mbak Marni.

    File text dapat dibuat dengan notepad, hanya masalahnya program tersebut secara otomatis menambahi dengan ekstension *.txt. Perhatikan hal tersebut. Coba aktifkan Window agar menampilkan ekstension dari file, sehingga terlihat. Program yang lain juga ada, tapi saya nggak hapal. Saya pakai notepad dengan strategi tadi ternyata bisa koq.

    Suka

  21. Aprinto

    Selamat Siang, Pak,

    Wah, problem saya ternyata dari Windows saya sendiri, Pak, yaitu : regional settingnya yang harus “EN”. Kebetulan selama ini saya pakai “ID” (digit pakai koma, ribuan pakai titik dan pemisah saya buat titik koma). Bentrok jadinya kalau disuruh baca data yang pakai koma, sehingga bisa timbul “divide by zero”.

    Kemudian, pertanyaan kedua saya kok belum Bapak jawab ya, yaitu tentang buku STAAD. Karena kebetulan saya sudah terlanjur memakai STAAD 2006.

    Terima kasih atas segala infonya.
    Sukses untuk Bp. Wir.

    Suka

  22. Aprinto

    Selamat siang, Pak Wir,

    Problem saya yang lalu sudah terpecahkan. Ternyata masalah bersumber dari regional setting “EN” windows 2000 saya. Untuk pemisah kebetulan saya gunakan tanda “;” dan tanda “,” saya pakai untuk desimal.

    Ya sudah, saya pakai “ID” sekarang dan program sudah berjalan baik.

    Yang kedua, tentang pertanyaan saya, kapan buku yang membahas STAAD diterbitkan? Kami di Batam sudah memesan STAAD 2006.

    Terima kasih.

    Suka

  23. wir

    Syukurlah program dapat berjalan dengan baik.

    Untuk STAAD saya belum ada rencana untuk menerbitkannya dalam bentuk buku, karena yaitu saya tidak mendalaminya. Kalau hanya sekedar memakai saya kira sudah ada buku-buku yang diterbitkan untuk itu.

    Jika anda sudah bisa mengoperasikan program STAAD, misal belajar dari buku lain, kemudian anda pengin mendalami falsafah di belakang analisa struktur memakai program komputer maka buku saya rasanya juga bisa dipakai, tidak tergantung program. Prinsip antara program satu dengan yang lain mirip koq, yah seperti naik mobil gitu, merk-nya beda tapi cara pakai khan sama aja.

    Saya bahkan sedang berpikiran untuk mendalami program 3D semacam SOLIDWORKS karena ternyata sangat mendukung untuk digunakan pada program ABAQUS untuk mendapatkan sarana untuk melakukan SIMULASI REKAYASA berbasis komputer. Rasanya belum ada orang yang menggalinya.

    Gitu dulu ya. O ya, buku saya SAP2000 Edisi Baru udah beredar lho, tadi saya di toko Buku Gramedia Bekasi udah menjumpainya. Beli ya.

    Suka

  24. victor jasuli gomez

    Pak, saya ingin bertanya,

    1.bagaimana membuat file seperti file PROPJIS.PRO yang bapak buat?

    2. apakah bisa kita mengidealisasikan lattice column yang memikul
    beban crane di program sap 2000?

    3. setelah output sap 2000 keluar, dan saya jumlah kembali momen hasil output SAP 2000 pada join pertemuan balok kolom, hasilnya tidak nol.bagaimana kita memverifikasi hasil output SAP 2000 ini ?

    4.di SAP 2000 asumsi momennya, momen titik atau momen batang?
    sekian pertanyaan saya pak, saya tunggu jawaban bapak

    victor, mahasiswa teknik sipil petra

    Suka

  25. wir

    sdr Viktor,

    Pertanyaan (1) sudah ada petunjuknya di buku saya.

    **apakah bisa kita mengidealisasikan lattice column **
    itu tergantung bentuknya, jika bisa diidealiasasikan sebagai rangka batang maka ya langsung dimodelkan. Jika tidak maka anggap sebagai frame kemudia kita check lattice tersebut dengan gaya aksial, geser dan momen yang keluar dari element frame tersebut.

    Semua hasil program komputer bila dikerjakan dengan baik mengikuti hukum keseimbangan yang berlaku pada cara manual. Bila dijumpai ada perbedaan itulah tugas engineer untuk memverifikasi. Di buku saya cukup banyak latihan-latihan yang dapat dipakai untuk memahami bagaimana cara memverifikasi yang baik. Sebagai contoh jika anda memodelkan secara tiga dimensi bisa saja momen pada kolom tidak memperlihatkan keseimbangan jika anda jumlah dalam momen karena bisa saja sebagaian lari menjadi torsi atau puntir.

    **asumsi momennya, momen titik atau momen batang**
    Untuk batang adalah momen batang, tetapi untuk reaksi tumpuan adalah momen titik.

    Apakah anda sudah membaca buku SAP2000 Edisi Baru, disitu ada tiga tambahan Bab yang berguna untuk anda pelajari.

    Salam untuk adik-adik mahasiswa di PETRA moga-moga pada mau beli buku tersebut.

    Suka

  26. victor

    Terima kasih atas jawaban bapak. buku SAP2000 yang lama sudah saya baca pak. Edisi Barunya kapan beredar di Surabaya ?

    Sekarang saya sedang mengambil tugas disain struktur baja. Tugas saya yaitu mendesain gudang baja dengan beban crane . Gudang yang saya desain berukuran 20 m x 54 m. tinggi bangunan 7.5 m dengan sudut kemiringan rafter 12 derajat. masalah yang saya hadapi yaitu ketika mendesain rafter gudang, dari hasil analisa SAP 2000, saya mendapatkan dimensi profil yang besar sekali supaya kl/r>200 dan menurut saya profil hasil output SAP2000 itu tidak ekonomis jika dihitung estimasi biayanya , karena ukurannya besar ( WF 500). Pada rafter terdapat ikatan angin, dan gording sejarak 1.3 m, asumsi saya , rafter cukup kaku (tidak langsing) karena sudah diikat dengan ikatan angin. sedangkan di SAP2000 saya mengidealisasikan gudang saya secara 2D, sehingga hasil kl/r nya >200, menurut saya hal ini terjadi karena SAP2000 tidak tahu kalau di rafter ada ikatan angin, dan gording yang memperkaku rafter.
    pertanyaan saya:

    1. Apakah saya perlu mengidealisasikan gudang saya secara 3D?
    2. Menu Analyze-Set analysis option itu gunanya apa pak?
    3. bagaimana saya mengidealisasikan struktur gudang dengan crane ini dengan SAP2000, soalnya pada crane ada beban dari crane girder dan ada beban dari crane runway beam (beban dari crane runway beam tegak lurus bidang gambar). bidang gambar saya x-z plane
    4.profil crane saya memikul beban 5 ton, dan saya rencanakan pakai profil WF 900 (profil wf paling besar), sedangkan di pasaran crane bisa memikul beban sampai 50 ton adakah software yang bisa membantu saya untuk merencanakan gudang ini selain SAP2000 ?
    5. Bagaimana saya bisa mengetahui kalau kolom yang saya gambarkan di sap 2000 sudah terpasang pada sumbu kuatnya, kalau saya ingin merencanakannya dengan memakai profil gabungan (3 profil wf sekaligus seperti pada SNI 03 1729-2002) atau profil tersusun, bagaimana mengidealisasikan dan memverifikasikannya ?
    6. bagaimana merencanakan steel connections dengan SAP 2000?

    Saya ingin mandiri pak, dan tidak copy-paste dari senior-senior saya yang sudah mengerjakan tugas dengan tipe yang sama. Saya mohon bantuan bapak.

    Buku bapak akan saya promosikan kepada teman-teman lainnya di UK PETRA. saran saya, bapak juga bisa mempromosikan buku SAP2000 yang baru terbit ini kepada ibu Ima Muljati di UK PETRA. Salam hangat saya dari UK Petra untuk bapak.

    Suka

  27. wir

    Ada yang kurang jelas, apakah frame anda bentangnya 20 m atau yang bentang 56 m.

    Mestinya bentang 20 m lalu di tempatkan paralel tiap jarak 6 m ya, sehingga perlu 7 frame khan.

    Jika demikian maka anda nggak perlu sampai analisa 3D, dianggap sebagai portal bidang sudah cukup.

    Kelihatannya permasalahan anda adalah pada pemodelan struktur. Permasalahan pemodelan struktur belum bisa digantikan komputer, itu tergantung kepiawaian engineer-nya.

    Bisa saja, karena anda suka menggambar 3D, semua komponen dimasukkan dalam analisis. Apakah kemudian dapat dipastikan bahwa hasilnya akan lebih baik jika hanya menganalisis 2D. Nggak ada jaminan tersebut. Intinya program hanya sekedar tool, tergantung siapa yang makai. Buku saya pada intinya adalah ingin menyampaikan pesan seperti itu.

    **Menu Analyze-Set analysis option itu.**
    Untuk mengatur DOF analysis, apakah 2D atau 3D gitu misalnya.

    **bagaimana saya mengidealisasikan struktur gudang dengan crane**
    Struktur crane yang mana, crane mestinya ada yang memanjang pada bentang 20 m atau sejajar dengan struktur utama dan ada stuktur crane yang tegak lurus struktur crane tadi bukan. Saya sarankan , kedua struktur di pisah, reaksi-reaksi dari struktur crane dijadikan beban luar bagi struktur utama.

    **Bagaimana mengetahui kolom sudah terpasang pada sumbu kuatnya**
    Ya anda harus memahami apa itu sumbu lokal dan apa itu sumbu global. Di buku saya khan udah jelas itu, banyak contohnya khususnya yang bangunan 3D di halaman-halaman agak terakhir.

    **steel connections dengan SAP 2000**
    tidak ada fasilitas pada SAP2000 untuk menghitungnya.

    **Saya ingin mandiri pak, dan tidak copy-paste dari senior-senior**
    Lha ya memang harus begitu, nanti anda kalau digaji khan ya hanya untuk anda sendiri, anda harus lebih baik dari senior-senior anda jika anda ingin mendapatkan hasil (salary) yang lebih baik dari senior-senior anda bukan.

    Kami di UPH juga demikian, jika kami hanya sama saja dengan institusi pendidikan yang lain, maka belum tentu kami punya murid (peminat) . Kami di UPH harus berani mandiri, berani berbeda, yah memang perlu kerja keras. Ingat , nggak ada makan siang gratis, gitu lho.

    **Buku bapak akan saya promosikan kepada teman-teman lainnya di UK PETRA**
    Terima kasih. Prof Benjamin Lumantarna juga telah berkenan memberi rekomendasi dengan opini positip beliau di buku saya. Jika yang paling senior di Petra aja udah ok, mestinya yang yunior khan tinggal ngikutin aja.

    Saya belum mengenal ibu Ima Muljati di UK PETRA, kalau begitu sampaikan salam kenalnya ya untuk beliau, dari Wiryanto di UPH. Yah sama-sama di institusi kristiani.

    Suka

  28. victor jasuli gomez

    1. maaf, pak di e-mail yang pertama tidak saya sebutkan dengan jelas. memang benar potral saya yang 20 m dipasang tiap 6 m
    2. Saya sangat berterima kasih atas saran bapak.
    salam bapak akan saya sampaikan. Terima kasih.

    Suka

  29. adi

    dimanakah saya bisa mendapatkan program sap terbaru dari bapak? apakah bisa didownload lewat internet atau tidak? dan dimana buku panduan dapat saya peroleh?
    terimakasih.
    (adi Irto samaya,ST/PAPUA-JAYAPURA).

    Suka

  30. wir

    Anda salah tempat pak.
    Kami disini tidak menyediakan program sap terbaru dan juga tidak mempunyai kapasitas atau legalitas untuk menyediakan program tersebut.

    Suka

  31. Immanuel

    Selamat Malam, Pak Wir

    Saya seorang mahasiswa teknik sipil UGM.
    Terima kasih untuk referensi- referensi yang bapak berikan.
    Semuanya sangat membantu buat saya yang sedang menyusun tugas akhir mengenai jembatan kereta api tipe plate girder.
    Apakah bapak mempunyai referensi lain mengenai desain jembatan plate girder yang lengkap?.

    Atas waktu dan bantuannya saya ucapkan terima kasih.

    Syalom

    Suka

  32. M.YUSUF

    Yth. Bapak Wiryanto Dewobroto
    Bisakah dimodelkan dengan SAP, kasus balok beton yang kedua sisinya terdapat pelat dengan tebal sama (ataupun tidak sama) tetapi elevasi pelat di kedua sisi balok tidak sama? (Semacam pelat bertingkat.) Bagaimana triknya?
    Terima kasih.

    Suka

  33. wir

    sdr M. Yusuf
    Memodelkan kasus yang anda minta dengan program SAP2000 pada prinsipnya bisa. Program tersebut menyediakan element 1D (FRAME), element 2D (SHELL) dan element 3D (SOLID) yang dapat dimanfaatkan untuk maksud ada.

    O ya ada satu lagi element di SAP yaitu element ASOLID, tapi yang ini nggak bisa digunakan.

    Lalu bagaimana memodelkannya ?

    Ini tergantung dari apa yang ingin anda evaluasi. Perilaku lentur gedung secara keseluruhan, yang mana balok beton tadi hanya bagian kecil dari komponen struktur yang mendukungnya, atau anda ingin mengetahui perilaku satu balok beton secara detail.

    Itu semua mempengaruhi strategi pemodelan.

    Ingat yang disebut pemodelan adalah menangkap fenomena yang menentukan dalam suatu perencanaan. Yang tidak menentukan, bisa dihindari (disederhanakan).

    Meskipun era komputer sekarang ini, dimana pemasukan data dapat dilakukan secara mudah dan lengkap. Tapi itu tidak berarti bahwa dalam analisa struktur yang benar lalu semuanya dimasukkan.

    Kenapa ?

    Karena kalau datanya terlalu banyak, maka mengevaluasi hasilnya juga tidak gampang.

    Bisa-bisa bahkan salah karena bagaimanapun mata kita hanya terbatas sepasang aja. Iya khan.

    O ya. Untuk analisis gedung secara makro (keseluruhan) maka biasanya cukup pakai element 1D yaitu FRAME. Berkaitan dengan penempatan slab yang posisinya tidak sama tersebut maka anda harus punya batasan dalam pemodelan tersebut, misal torsi direstraint oleh adanya slab jadi pengaruhnya hanya lentur saja, selain itu cari lebar efektif slab yang dimasukkan dalam analisis. O ya, perlu diingat bahwa untuk beton maka pelat yang berpengaruh adalah bagian atas (tepi), sedang yang mendekati grs netral maka pengaruh lenturnya nggak signifikan.

    Selanjutnya karena tidak ada menghitung secara otomatis dari program maka data dimasukkan sebagai General Section.

    Gitu mas. Intinya setiap penyederhanaan pasti ada konsekuensinya. Masalahnya, apakah konsekuensi tersebut dapat diterima pada masalah yang anda tinjau tersebut. Tahunya dapat diterima atau tidak ya dari engineer itu sendiri.

    Jadi kunci ada pada si engineer dan bukan pada program SAP. Gitu. :mrgreen:

    Suka

  34. M.YUSUF

    Yth. Bapak Wiryanto Dewobroto
    Terima kasih atas tanggapannya.

    Pak Wir, saya sedang menghadapi kasus menggunakan SAP2000 v8 di mana hasil desain tiang pancang (pile) pipa baja yang saya gunakan mendapat warning kl/r>200 (baik metode ASD ataupun LRFD) padahal saya hitung manual kl/r=45.645 dan rasio tegangan juga masih <1.
    Kenapa ya?
    Terima kasih.

    Suka

  35. Livian Teddy ST MT

    Yth. Bapak Wiryanto Dewobroto
    Salam kenal, nama saya Livian Teddy, ST MT. Saya seorang staf pengajar arsitektur di universitas sriwijaya palembang. Oh ya, Pak Wir saya suka mengikuti dunia ke-teknik sipil-an seperti pada website bapak ini. Buku bpk. sap 2000 edisi baru saya udah beli. Harganya lumayan ….tapi untuk ilmu no problemo.
    Pak ada yg saya tanyakan ttg buku tsb tentang Pdelta Analysis bpk. menyebutkan :
    – Bangunan yg didisain baik tidak banyak terpengaruh oleh efek p-delta.
    – Efek p-delta dominan pada bangunan tinggi
    Kalo saya baca dr buku tsb. efek p-delta nampaknya suatu efek yang alami pada bangunan low rise maupun highrise yg mengalami gaya lateral. tetapi kalo saya kembalikan kepernyataan bapak diatas, saya jadi bingung. Mungkin pak wir punya komentar ttg kebingungan saya. thanks (Maaf pak, baru kenal udah banyak tanya he..he)

    Suka

  36. donaldessent

    Boleh saya bantu ya pak Wir

    Salam kenal pak Livian.

    P-delta secara teori pasti ada bahkan untuk bangunan rendah sekalipun selama ada gaya lateral. Prinsipnya sih sederhana, karena ada gaya lateral akan menimbulkan defleksi lateral, defleksi lateral yang terjadi ini akan mengakibatkan momen tambahan dari beban aksial pada kolom karena pergeseran titik kerjanya dari axis originnya(posisi sebelum berdefleksi). Selain itu akan ada defleksi lateral tambahan akibat aksial eksentris tadi, defleksi lateral tambahan jadi momen lagi dst. Momen dan defleksi ini bertamabh secara akumulatif yang disebut P-delta effect. Dengan intuisi saja kita tau kalau makin besar delta akan makin besar pengaruh p-delta jadi makin tinggi bangunan, makin tinggi efek p-delta. Untuk desain rumah tinggal ya abaikan saja gak akan pengaruh–hal ini sesuai dengan poin 2 pak Wir. Maksud pak wir untuk bangunan yang didesain dengan baik ini adalah bangunan harus dibatasi defleksi lateral atau driftnya terutama untuk bangunan tinggi. Peraturan gempa dan gedung2 gedung tinggi di Indonesia mensyaratkan pembatasan tersebut dengan tujuan untuk menghindari pengaruh p-delta itu. Cara membatasi defleksi lateral ya dengan memperkaku bangunan ke arah lateralnya dan biasanya dibangunan tinggi dilakukan dengan menambah shear wall.

    Sedikit2 uneg2 pak Wir anggap aja A Letter to Architects:

    Jadi pak Livian kalau mungkin bapak akan merencanakan suatu bangunan tinggi tolong pak diingat2 akan hal ini. Karena untuk membuat struktur makin kaku ya dimensi kolom atau wall harus cukup besar. Arsitek jaman sekarang modelnya minimalis, kolom dan wall ramping2, tapi fininshing penutupnya besar2 jadi keliatannya aja kolomnya besar. Juga untuk clear height suka make balok pendek dan lebar. Hal2 ini mengurangi kekakuan latera jadi tidak baik untuk struktur sebetulnya. Dan yang kadang menyebalkan arsiteknya malah ngebandingin dengan perencana lain “ah si A bisa koq kamu gak bisa”.. semoga saja generasi pak Livian bisa lebih bijak terhadap masalah2 struktur. Jadi gak selamanya estetika. Berikut saya upload paper yang saya punya judulnya “Learning Seismic Design from The Earthquake Itself”, biar dibaca oleh semua teman civil engineer bagaiman gempa memporak porandakan bangunan di Turki..kita liat saja nanti bangunan yang direncanakan si A tersebut apa bisa bertahan kalau ada gempa kaya di Turki ini.

    http://rapidshare.com/files/84137131/QSC000149.rar

    Suka

  37. Robby Permata

    to : Donald

    makanya Nal, ngurusin jembatan jauh lebih enak ketimbang gedung.. 🙂

    kalo di jembatan, structure engineer berkuasa sepenuhnya… gak ada yg namanya arsitek atau ME yg reseh kyk di gedung.. 😀 hue hehehe…

    -Rp-

    Suka

  38. Robby Permata

    to Donal :

    nambah lagi :

    kalo jaman dulu, paradigma structure engineer adalah bikin bangunan dengan sistem struktur sesederhana mungkin, kalo ada arsitek yg sedikit “nyentrik”, langsung dibilang : gak ngerti ilmu struktur. 🙂

    kalo jaman sekarang kyk nya trend nya udah beda deh, structure engineer harus lebih kreatif dan berani dalam desainnya (tentu saja butuh ilmu mumpuni supaya bentuk2 nyentrik pun bisa dijamin keamanannnya), seperti Santiago Calatrava.

    tapi tentu saja ada konsekuensi nya : yaitu penambahan biaya. hal inilah yang seharusnya disadari arsitek dan owner. Misalnya : karena pengen tinggi balok dibatasi, atau pengen bentang yang panjang, ya konsekuensinya butuh prestressed dan biaya jadi nambah.

    Celaka nya, banyak owner pengen enak semuanya : bangunan secara arsitek monumental, secara struktur “berani”, tapi pengennya murah kayak gedung rumah susun… ya ini yang bikin kacau dunia persilatan.. 🙂

    -Rp-

    Suka

  39. donaldessent

    To: Robby

    Setuju g rob. Owner2 di Jakarta ini kayanya gitu semua…trutama yang sering muncul di MetroTV itu lah hehehe.

    Sebetulnya g seneng aja kalo bisa ada inovasi struktur “berani” itu cuma jangan “kelewat berani”. Yang buat bete itu yang “kelewat berani” dijadikan bahan perbandingan sehingga terkesan kita yang “kurang berani” ini jadi kaya kurang pengalaman alias bego.

    Hehe btw 350 ton itu “kelewat berani” apa masih standar2 aja:p.

    Suka

  40. agus sasmito

    maaf pak wir saya agus,
    saat ini saya kerja di bppt, pada balai besar teknologi kekuatan struktur, sebenarnya saya ingin membaca buku sap 2000 hasil karya pak wir, tapi saat ini kok sudah gak ada dipasaran ya, mohon bantuan pak wir sekiranya saya untuk menemukan buku karangan pak wir. terimakasih

    Wir’s responds: buku yang ini memang sudah lama habis bahkan sudah ada edisi Baru-nya. Kelihatannya juga sudah habis, meskipun demikian saya sdh dapat kabar dari editornya bahwa buku edisi Baru akan dicetak ulang. Hanya kapan, saya kurang tahu. nanti jika ada kabar pasti saya sampaikan di blog ini. Salam.

    **Wir’s up-dated 4 April 2008**
    buku SAP2000 edisi ke-2 sudah di cetak ulang, dan sudah tersedia di toko buku gramedia

    Suka

  41. As pak saya indra anak civil iti saya baru lulus pak, saya ingin sekali bisa softwer sap, sebaiknya bagi pemula saya, saya pake softwer apa ya pak, terus kalo saya mau kursus alamatnya dimana pak

    Wir’s responds: hallo Dra, wah belum lama ini UPH ngadain kursus SAP2000 untuk pemula. Yah, waktu itu untuk mahasiswa cuma rp 50 rb, materinya menurut saya sangat cocok untuk yang baru lulus. Sayang terlambat. Kursus ditempat lain saya kurang tahu, apalagi materinya. Takutnya cuma nyobain tutorial dari manualnya, wah itu mah nggak cukup.

    Suka

  42. ardana utama

    bagai mana caranya aku punya judul skripsi tentang tegangan pada dinding geser bisa ndak akutahu tegangan apasaja yang ada pada aplikasi etabs gimana cara membuatnya jelaskan ??? trus gimana mengetahui kekakuan lateral pada da dinding geser (ETABS) jelas kan juga masalah deformasi di ETABS

    Suka

  43. Roy K

    Yth. Bapak Wiryanto Dewobroto
    Syalom…kenalkan nama saya Roy K mahasiswa civil dari manado, pertama-tama terima kasih kepada Bapak yang sudi berbagi pengetahuan yang Bapak miliki..:). Saya tertarik dengan buku SAP 2000 yang bapak tulis terutama pada bagian analisa gempa dengan response spektrum..kalau saya boleh sedikit bertanya untuk scala factor nilainya dapat darimana..?soalnya saya lagi mencoba hitung dengan respon spektrum wil_gempa diindonesia dengan sni 2002 (contoh yang ada hanya r.spektrum dari chopra)…sebelumnya terima kasih atas informasinya……

    Suka

  44. yudha

    syallom,pak…
    nama saya yudha, dari fakultas teknik sipil universitas jember..

    saat ini saya sedang mengerjakan skripsi dengan judul “analisis tekuk pada kolom prismatis dg metode timosshenko”

    saya juga telah membeli Buku SAp bapak yang terbaru sebagai referensi saya,,sangat membantu sekali pak…

    saya ingin menanyakan..
    bagaimana pak cara memodelkan kolom [prismatis pada SAP, karena nantinya analisis saya akan saya bandingkan dengan output keluaran SAP..

    terima kasih,sukses buat anda pak!!!

    Wir’s responds: lho kalau buku SAP2000 Edisi Baru khan bahkan sudah ada contohnya, ada hitungan manual lengkap sekaligus penyelesaiannya dengan sap2000 ver 10.0. Itu satu bab sendiri lagi.

    Suka

  45. yusuf

    Salam Pak,
    Saya saat ini sedang mendesain ulang struktur gedung dual system sebagai tugas akhir saya. Yang saya tanyakan…bagaimana mendesain dan memodelkan shearwall pada SAP2000 VERSI 10?
    Lalu apakah dibuat dua model tersendiri? yaitu SRPM dan Shearwall? Apakah shearwall menerus dari taraf sendi di bawah hingga puncak. Perlu Bpk. ketahui, gedung tsb 5 lantai dengan basement. Apakah pemodelannya 2 atau 3 dimensi (umtuk SRPM dan Shearwall)??
    Gedung tsb berukuran 24×40 m, dengan atap pelana struktur baja.
    Dan jika Bapak punya file yang membahas ttg. hal tersebut, mohon bantuannya.
    Terima kasih.

    Suka

  46. joko firmansyah

    salam ….
    pak wir, saya mantan mahasiswa asal medan yang memakai buku karangan bapak (Aplikasi Sains dan Teknik dengan VB 6.0)

    waktu itu saya beli buku itu sebagai referensi untuk mengerjakan tugas akhir saya. dan syukur saya berhasil cukup baik dalam presentase tugas akhir saya.

    terima kasih pak atas bukunya….

    joko

    Wir’s responds: syukurlah pak. Kita saling mendoakan ya pak, semoga karya-karya kita bisa saling berguna juga. Salam

    Suka

  47. Ade Nurdiansyah

    salam hormat, pak wir

    saya ade mahasiswa teknik sipil, sdang membuat skripsi tentang struktur gedung. namun saya kesulitan analisa dalam program sap nya.saya berlokasi di bandung. sudah 3 tiga bulan lebih saya mencari buku “aplikasi rekayasa konstruksi dengan sap2000” karya bapak, namun tidak menemukannya.

    mungkin bapak bisa bantu di mana saya bisa mendapatkannya. besar harapan saya untuk biasa mendapatkan buku tersebut. akan sangat membantu sekali bagi saya. terima kasih

    Wir’s responds: buku saya tersebut yang edisi Baru telah dicetak ulang belum lama ini sebanyak 1500 eksp lagi, jadi mestinya masih banyak stock. Tempo hari saya lihat di Gramedia Matraman, Jakarta Pusat, bahkan buku saya ke-3 dan yang itu (ke-4) masih ada banyak. Coba telpon dulu kesana (nomer telpon di buku telpon aja ya). Juga saya baru lihat di Gramedia Mal Metropolitan Bekasi, masih ada koq.

    Suka

  48. reysa

    Pak,mohon petunjuk bagaimana memberi input gempa statik yang benar pada program SAP2000? seperti penempatan gaya gempa tiap lantainya dan hubungan pada titik tangkap gaya geser(kekakuan). Jika saya letakkan Gaya gempa statik tiap lantai pada pusat massa apakah bisa ? kemudian bagaimana hubungannya dan pengaruhnya dengan titik tangkap gaya geser?. Jika gaya gempa ada pada titik pusat masa maka yang saya harus contrainkan pusat massa tersebut atau pusat kekakuan? maafkan jika pertanyaan ini kurang teknik, saya agak sulit menungkannya dalam tulisan. terima kasih . salam

    Suka

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s