Seminar Nasional “Application of Technology Toward a Better Life” di Universitas Teknologi Yogyakarta pada tanggal 10 Desember 2005, bertempat di Kampus FT Jl. Ringroad Utara, Jombor, Yogyakarta.
Adapun makalah yang disampaikan adalah :
“Strategi Penyelesaian Numerik Berbasis Komputer Analisis Lentur Ultimate Penampang Beton (Model Tegangan Parabolik PCA)“
Abstrak. Dampak teknologi komputer merambah keberbagai kancah disiplin, mulai dari penulis, pemusik, fotografer, . . . , pelajar, pendidik dan tentu saja insinyur. Jika merunut pada asal kata komputer yaitu ‘to compute’ atau menghitung, maka komputer bagi insinyur ibarat senjata andalannya karena umumnya permasalahan yang terkait dengan hitung-menghitung merupakan dunianya sehari-hari. Meskipun telah menjadi bagian dalam kehidupannya sehari-hari, kadang-kadang tanpa disadari bahwa para insinyur tersebut baru menggunakan komputer sebagai mesin kalkulator biasa saja dan belum mendaya-gunakan sepenuhnya. Hal tersebut ditengarai dengan masih digunakannya rumus-rumus empiris masa lalu yang memang diciptakan untuk mendapatkan penyelesaian sederhana karena keterbatasan teknologi. Untuk insinyur sipil tentang perencanaan penampang beton bertulang, masih saja memakai model tegangan beton ultimate berbentuk persegi ekivalen. Whitney (1937) mengusulkan model tersebut sebagai pendekatan untuk menghasilkan penyelesaian yang mendekati hasil riset eksperimen, dan memang berhasil dengan baik. Pendekatan diperlukan karena pada waktu itu sudah diketahui bahwa perilaku ultimate beton mempunyai distribusi tegangan yang bersifat non-linier (MacGregor, 1997), sehingga cukup kompleks bila dihitung dengan cara manual. Usulan Whitney sampai sekarang masih diadopsi oleh berbagai peraturan, mulai dari ACI 318-02 sampai SNI 03-2847-2002 dan dijadikan dasar untuk membuat program komputer komersil yang dipakai secara profesional. Sebenarnya didalam peraturan sudah dinyatakan bahwa bentuk distribusi yang lain dapat digunakan. PCA , asosiasi pabrik semen Amerika utara sudah memanfaatkan klasul tersebut, mereka menggunakan model beton parabolik untuk riset-risetnya dan mengganggap bahwa model tersebut lebih eksak dibanding model persegi dari Whitney.Model parabolik PCA memang khusus digunakan dengan komputer. Tulisan ini akan menyajikan strategi penyelesaiannya dan mengimplementasikan dalam suatu program komputer serta membandingkan hasilnya dengan model persegi yang umum.Hasil penelitian menunjukkan bahwa model persegi Whitney mempunyai akurasi yang mendekati model parabolik PCA untuk penampang beton dengan tulangan tunggal. Meskipun demikian untuk penampang dan konfigurasi tulangan berbentuk lain perlu penelitian lebih lanjut. Adapun strategi penyelesaian atau algoritma yang disajikan dapat juga digunakan untuk menangani model beton non-linier yang lain. Kata kunci : model beton parabolik, penyelesaian numerik berbasis komputer. |
Ping-balik: perlunya berprestasi « The works of Wiryanto Dewobroto