Departemen Pekerjaan Umum menyelenggarakan Seminar dan Pameran Buku Konstruksi Indonesia bertempat di kantor pusat di Jalan Pattimura 20 Kebayoran Baru Jakarta. Dalam kesempatan tersebut, PT. Elex Media Komputindo yang menjadi salah satu sponsor acara tersebut mengundang saya menjadi pembicara utama untuk seminar pada hari Sabtu tanggal 2 Desember 2006. Adapun tema yang diajukan oleh mas Vincent dari PT. Elex Media Komputindo adalah “Seminar Aplikasi Rekayasa Konstruksi Berbasis TI”. Tentu saja undangan tersebut saya terima, karena bagaimanapun baru sekali ini menjadi invited speaker.
Beberapa hari kemudian, saya baru tahu dari mas Vincent, bahwa untuk seminar tersebut pihak panitia juga mengundang Prof. Wiratman Wangsadinata untuk mendampingi sebagai keynote speaker. Menurut mas Vincent, beliau telah mengenal saya (Wiryanto) yang akan menjadi main speaker dan bersedia menjadi keynote speaker-nya (mendengar itu, senang sekali rasanya).
Kembali ke topik seminar yang akan aku bawakan, dari tema ttg konstruksi dan komputer tersebut, saya mencoba memilih judul makalah. Tentu saja harus dipilih yang sesuai dengan calon peserta yang akan datang. Aku mencoba memilih dari paper-paperku yang sudah cukup banyak tersebut, adapun kata kuncinya adalah : konstruksi dan gratis, artinya para peserta mempunyai latar belakang teknik sipil atau minimal tertarik bidang konstruksi, sedangkan gratis menunjukkan bahwa jika materi seminar tidak menarik (berat / sukar dipahami) maka para peserta akan meninggalkan ruang seminar tanpa resiko apapun (tidak rugi karena telah membayar).
Mengacu hal tersebut maka materi yang diberikan harus : ringan (mudah dipahami oleh yang yunior / awam / praktisi), populer dan baru (belum pernah diungkap oleh orang lain). Setelah memikir sesaat maka judul makalah yang diajukan adalah “Ilmu Rekayasa Klasik Sarana Menguasai Program Aplikasi Rekayasa – Studi Kasus: Ilmu Mekanika Teknik Klasik dan Program SAP2000“. Makalah tersebut mempunyai pemikiran yang strategis, yaitu bahwa kompetensi insinyur sipil belum sepenuhnya dapat digantikan oleh aplikasi komputer rekayasa khususnya analisa struktur. Komputer masih sekedar tool, seperti halnya pepatah the man behind the gun.
Seminar ini penting bagi mahasiswa teknik sipil, sarjana teknik sipil yang berkecipung dalam perencanaan struktur yang intensif memakai komputer (umumnya yang bekerja di konsultan struktur) maupun para profesional yang terlibat pada bidang konstruksi, untuk menunjukkan kenyataan bahwa pemakaian aplikasi komputer rekayasa itu berbeda dari aplikasi komputer yang umum. Suatu kesalahan yang diakibatkannya dapat berdampak bahaya yaitu kegagalan bangunan / konstruksi itu sendiri (bahkan menimbulkan korban jiwa). Agar dapat menggunakan program tersebut dengan baik perlu bekal khusus, dalam hal ini yang dibahas adalah kompetensi mekanika.
Pihak Elex secara khusus membuat brosur seminar tersebut, cukup baik bukan. O ya brosur tersebut juga di iklankan di harian KOMPAS pada hari Senin tanggal 27 November 2006 di halaman 22. (he he he , senang sekali masuk koran, anak-anakku juga)

Pada hari H-nya:
Seminar di adakan di R. Sapta Taruna, ukurannya relatif sedang. Setengah jam sebelum mulai saya sudah datang, ternyata Prof. Wiratman sudah ada di sana didampingi pak Heru Subana. Yah lumayan lhah, sempat berbincang-bincang dengan beliau (awalan yang baik untuk mengawali pembicaraan di podium).
Seminar dimulai dengan Prof. Wiratman terlebih dahulu yang memberi intro tentang “perangkat lunak dalam enjiniring” khususnya dalam proyek-proyek yang beliau tangani, beliau menyukuri bahwa konsultannya telah melalui usia 30 tahun dan telah mengerjakan lebih dari 3000 proyek. Hebat sekali! Yang lebih hebat lagi adalah bahwa beliau juga menyatakan secara tersirat bahwa saya merupakan salah satu engineer yang pernah terlibat di perusahan beliau (note: pengakuan ini pulalah mungkin yang menyebabkan para peserta bersedia mendengarkan seminar saya sampai habis).
Selain menceritakan tentang topik di atas, Prof. Wiratman juga menyampaikan permasalahan di Tol Cipularang, khususnya tentang amblesnya jalan tersebut. Penjelasan beliau menarik. Karena ditanya oleh peserta maka beliau juga bercerita juga tentang pendapat atau informasi yang ada tentang lumpur Sidorarjo. Wah rasanya belum pernah dibicarakan di koran, karena merujuk ke penyebabnya info tersebut kalau untuk para enjineer cocok, tapi kalau ke awam (???) . Ya yang datang ke seminar tsb cukup beruntung.
Setelah Prof. Wiratman selesai, lalu giliranku. Rasanya lancar … dan nggak ada masalah.
Benar nggak ya? (yang kemarin hadir dan kebetulan membaca ini, tolong dong dikasih komentar dan saran).
O ya, dari panggung aku mengamati para peserta yang hadir. Cukup banyak, kira-kira 90% kursi terisi, mahasiswa/i dari UI datang berombongan lengkap dengan jaket almamaternya yang kuning-kuning (kata panitia memang disediakan bus jemputan dari PU, hebat panitia), rombongan mahasiswa dari UPH juga tidak mau kalah. Selain peserta dari mahasiswa, ternyata aku mengenal beberapa profesional yang hadir (wah senang sekali) yaitu antara lain: bapak Edi Susanto (pendiri dan direktur PT. SUSANTO CIPTAJAYA CORPORATION), bapak Eddy Prayitno (alumni PT. Wiratman dan sekarang telah mengelola kantor sendiri), bapak Wayan (dosen ISTN) dan dua teman dosennya dan juga bapak Andi (kontraktor baja dan teman hobby fotografi).
Pada akhir acara, banyak para peserta yang belum aku kenal ke depan. Ada apa ini (bingung). Eh tahunya pada minta copy makalah. Ada satu peserta (namanya lupa) yang sampai hari ini kuingat permintaannya (sambil menyodorkan buku karanganku tentang SAP2000, yaitu: “pak, buku ini telah menjadi kitab suci penting saya, mohon bapak bersedia memberi tanda tangan”. He, he, he kayak bintang film aja.
Kalau anda juga tertarik dengan makalah saya, silahkan di down-load (gratis). Makalah dalam bentuk paper A4 file PDF 883 kb dan juga presentasi PowerPoint dalam bentuk file PDF 1,620 kb.







Tinggalkan komentar