Judulnya begitu, tapi maksudnya baik koq, maksudnya bangga begitu. Kenapa pakai kata narsis ? Tahu sendiri khan maksudnya. 😀
catatan : Bingung ? Nggak dong ? Berarti belum banyak ngulak-ulik blog ini.
Pepatah “guru kencing berdiri, murid kencing berlari”, atau “buah jatuh, tidak jauh dari pohonnya”, merupakan kata-kata mutiara yang kalau dipikir-pikir. Benar lho adanya !
Jadi, kalau gurunya bangga dengan apa yang dikerjakannya, maka muridnya juga bangga dengan apa yang didapat.
Ah, pak Wir, tahunya dari mana ? Terlalu subyektif gitu.
Nggak percaya, lihat aja anime yang dibuat mahasiswaku, Henry Raharja (UPH 2005). Selain bidang engineering, ternyata bikin komik jago juga. Dengan komik dianya bisa berekspresi, sama seperti menulis. Bahkan karena pakai gambar, maknanya bisa sejuta kata lho.
Lihat aja dia berekspresi ketika sharing pengalamannya sebagai mahasiswa teknik sipil UPH, yang dosennya salah satunya aku.
Menurutku, ekspresi di atas merupakan suatu fakta, tanpa ada yang menyuruh (maksudnya institusi UPH) , tetapi murni dari kalangan mahasiswa itu sendiri. Susah itu kalau nggak datang dari dalam hatinya sendiri.
Jadi ketika pagi kemarin Hendrik Wijaya (Ketua HMTS UPH) menyampaikan buku agenda yang khusus diterbitkan untuk kalangan terbatas mahasiswa, dan di dalamnya ada komik di atas, maka langsung aku angkat sebagai salah satu artikel di blog ini sebagai ucapan terimakasihku.
Saya yakin, dengan kretivitas dan kemandirian anda (mahasiswa-mahasiswa HMTS UPH ) , yang sudah anda pupuk sejak mahasiswa ini pasti akan berbuah banyak nantinya. Semoga Tuhan Memberkati. Amin.
Pak walaupun saya notabene bukan anak UPH tapi saya promosi UPH lho.
Kemarin ada kenalan di Gereja saya, anaknya mau persiapan masuk dan rencananya Teknik Sipil…pilihan pertama memang negeri ITB atau UI tapi trus dia nanya kalau swasta mana yang bagus..
saya langsung jawab UPH lho.
Trus dibales lho UPH bukannya UNPAR ?
bingung juga saya, tapi saya jawab aja : “tergantung anaknya sekarang om..mau dapet pacar orang Bandung apa Jakarta hehe..”
nah terserah pak Wir sekarang karena pak Wir S3 di UNPAR tapi ngajar di UPH, menurut pak Wir mana yang lebih oke hehehe..pis pak cuma becanda:p.
Saya sendiri gak tau tapi menurut saya yang bagus2 itu ya UPH, UNPAR, UNTAR sama PETRA. Bagusan yang mana bagi saya tergantung anaknya.
O ya, dulu pak Steffie T (red: Ir. Steffie Tumilar, M.Eng., MBA., salah satu pakar di bidang structural engineering di Indonesia) pernah bilang kalo gak UNTAR, ya UPH.
Apa beliau mengajar di keduanya ya ? Saya gak milih ke-22-nya justru takut ketemu pak Steffie, ilmunya ketinggian nanti soal ujiannya susah hehe. 😀
SukaSuka
Trim atas rekomendasinya.
Mana yang terbaik. Wah, karena saya posisinya di dalam, rasanya ngejawabnya jadi nggak objektif.
Tapi yang jelas, karena saya sekolahnya (doktor) dibiayai UPH sehingga ada persyaratan 2n+1 maka tentunya saya masih lama di situ. Dengan demikian agar win-win maka UPH dan saya harus sejalan, saling mengembangkan diri. Beri yang terbaik bagi UPH dengan harapan agar sebaliknya juga.
UPH itu siapa ? Ya termasuk murid-muridnya itu. Tanpa murid tersebut rasanya UPH nggak akan eksis.
Jadi ?
Ya begitulah. Pokoknya mantep lhah.
SukaSuka
wah.. ketahuan deh kuliah di gedung parkir… LOL
btw, pak wir, gambarnya kocak abizz.. ternyata anak sipil ada juga yang bisa buat ginian… ga anak DKV doang… 😀
SukaSuka
la wong saya aja, bukan muridnya pak wir aja, bangga koq ama pak wir, apalagi kalo saya jadi muridnya.
Baru pak Wir (yang aku tahu) seorang profesional di bidang sipil yang bikin blog sebagus ini, & semoga sangat-sangat bermanfaat bagi yunior-yunior di bidang sipil.
oh ya pak Wir atau rekan2 pecinta blognya pak Wir, bisa tidak menginformasikan ke saya link download ASHTO LRFD Bridge Specifications.
matur nuwun pak Wir…
SukaSuka
Visit this blog: http://hmjsipiluph.wordpress.com
to surf more information about HMTS (Himpunan Mahasiswa Teknik Sipil) UPH programme.
GBU all..
SukaSuka
Bagus komiknya… 😀
SukaSuka
Bagus banget komiknya pak
*sembah sujud*
SukaSuka
Bagus komiknya pak…..
trus aku liat ada alat sondir terbaru ya ….wah wah….kampus saya masi pake yg tahon 80-an…
tapi kata temen saya UPH sangat berkelas gitu…
Apa terjangkau buat anak luar kota gitu pak?
trus uang kuliah T.sipil di UPH berapa sih pak 1 semester?
SukaSuka
Aku bangga juga dengan Pak Wir, yang mau berbagi ilmu di blog ini.
Oh ya, kalau UPH yang di City Of Tomorrow, ada teknik sipilnya juga ?
kalau ya, berarti Pak Wir bisa sering-sering mampir ke Surabaya dong… =p
SukaSuka
buat kampus sipil yang peralatan praktek tidak secanggih UPH, jangan minder. justru mahasiswanya cenderung lebih pinter ngakali/merekayasa. ini berlaku bagi lulusan sipil yang kerjannya di pedalaman :-))
SukaSuka
Ping-balik: aktivitas mahasiswaku « The works of Wiryanto Dewobroto