Waktu adalah uang. Itu jelas ! Apalagi bagi teman-teman netters yang terhubung ke dunia maya (world-wide-web) memakai fasilitas dial-up telpon. Semakin lama, maka semakin mahal. Juga yang senang berbicara via HP, mereka-mereka semua pasti paham bagaimana berharganya waktu. Jika tidak, maka bokek jadinya. 😐
Berkaitan dengan waktu, maka menyediakan waktu untuk bisa bersama-sama juga bukan sesuatu yang mudah. Ini tentunya sangat dirasa oleh teman-teman yang lagi sibuk-sibuknya mengejar maupun mempertahankan karier. Jadi kalau tidak berkaitan dengan urusan bisnis yang sedang ditangani maka menyediakan waktu bersama adalah tidak mudah, bahkan ada orang-orang tertentu yang tidak punya waktu bagi anak-anaknya sekalipun.
Sering kita dengar istilah cita dan cinta; karier dan keluarga. Menurut anda mana yang lebih penting ? O ya, kadang-kadang di doa orang tua kepada anak-anaknya terselip kata-kata permohonan agar anaknya dimudahkan rejeki dan jodo. Yah, semacam itulah.
Jadi dua hal tersebut merupakan unsur-unsur yang mewarnai hidup kita, yang membuat kita tertawa atau menangis.
Bagaimana cara kita menghubungkan keduanya ?
Setelah saya cermati, ada dua sarana yang dapat mengkaitkan, dapat memperkuat atau bahkan menghancurkan satu sama lain, yaitu uang dan waktu. Agar anda mendapat manfaat sebesar-besarnya maka anda harus pintar-pintar meramunya. Jika ramuan tersebut didukung oleh kesehatan (baik jasmani maupun rohani) maka saya yakin kebahagiaan akan berada di sekitar orang tersebut. Dan jika orang tersebut dapat mensyukurinya maka saya yakin kebahagiaan akan dirasakannya.
Benar nggak !
Simple khan hidup ini.
Dengan alasan filosofi di atas, maka adanya kebersamaan adalah sesuatu yang luar biasa yang wajib disyukuri. Natal kemarin saya lalui dengan mengikuti misa bersama di gereja Katolik St. Antonius Kotabaru bersama-sama dengan keluarga besar saya dan istri saya. Ini dokumentasinya.
Kebersamaan. Apa menariknya pak Wir ? Kalau hanya mengerahkan orang-orang untuk maju bersama-sama, apalagi pada era seperti sekarang ini yang marak dengan demo pesanan, itu gampang ! Bukan sesuatu yang istimewa. Kayak gitu aja koq jadi tema tulisan di blog. Apa sudah nggak ada tulisan lain yang berbobot ?
Eh tunggu dulu.
Itulah bedanya seorang penulis dengan pembaca. Apa yang orang biasa anggap biasa, tapi bagi seorang penulis itu bisa menjadi luar biasa.
Anda perhatikan foto di atas, khususnya yang duduk di baris depan, kedua dan ketiga. Semuanya ada sembilan belas orang (saya nggak terlihat karena mengambil foto), dari situ kita akan melihat siapa-siapa yang berkumpul, pertama dilihat dari pendidikannya adalah
-
ada beberapa anak-anak yang masih duduk di SD dan SMP (Jakarta, Bekasi dan Yogyakarta)
-
ada sarjana lulusan ISI Interior di Yogyakarta
-
ada sarjana lulusan Sanata Dharma di Yogyakarta
-
ada master dan Ph.D lulusan University of Illinois at Urbana-Champaign
- ada tiga dokter spesialis lulusan UGM
- ada magister manajemen lulusan MMA IPB
- ada kandidat doktor UNPAR
Jika itu tidak menunjukkan segi karier (kesibukannya) maka ada baiknya latar belakang pekerjaan yang sedang digelutinya, yang mana akan terlihat bagaimana mereka-mereka telah meluangkan waktu dan uang untuk mendapatkan kebersamaan tersebut. Saya yakin tidak semua yang mempunyai keluarga besar mendapatkan event seperti di atas.
Mereka-mereka kalau lagi sibuk di karirnya adalah
-
ada guru SMA swasta terkenal di yogyakarta, yang hari-hari lainnya adalah penyuka komputer dan ahli mengoperasikan 3ds Max untuk menyajikan karya-karya interior orisinilnya. O ya, untuk yang mengikuti reuni sma swasta terkenal pada tanggal 28 Des besok di Yogya, maka ini guru yang bertanggung jawab pada dekor.
- ada senior akunting di BP yang kantornya di jalan TB. Simatupang Jakarta, yang waktu sekolahnya di USA menarikan tarian Bali pada salah satu event. Kalau ditanya tentang koleksi DVD korea, jangan kaget, yang bersangkutan punya beberapa almari. Pokoknya seminggu nggak habis di depan TV melihatnya.
-
ada ketua program S2 salah satu universitas negeri ternama di jabotabek (bahkan se Indonesia), yang kadang-kadang pada hari-hari tertentu berkantor di dept keuangan jakarta pusat, dan kadang-kadang sebentar ke Swis atau Jepang atau Australia atau Hongkong atau USA untuk mempresentasikan hasil penelitiannya atau mungkin hanya ke P. Bali, Papua, atau Sulawesi Selatan untuk memberikan seminar. Kalau tidak sibuk, bahkan pada hari Sabtu diminta oleh bos-nya yang saat ini duduk di kabinet ngebantu sby, untuk pergi menggantikannya mengajar ke universitas negeri terkenal di yogya. Kalau soal gadget, jangan ditanya, hobbynya adalah Sonny Errikson (SE), semua model kayaknya ada.
-
ada direktur rumah sakit swasta di yogyakarta, yang besok pada tanggal 28 ini berencana reuni di SMA swasta terkenal di atas, dan ternyata beliau adalah salah satu alumni pertamanya dan juga pernah menjadi guru dan pernah menjabat direktur sekolah itu sewaktu muda.
-
ada direktur medis salah satu rumah sakit swasta besar di Palembang, yang juga telah menulis buku dan rutin menulis di jurnal kedokteran. Pada waktu awal-awalnya jadi dokter dan bertugas di puskesmas pernah dikirim daerahnya ke peringatan tujuh-belasan di istana negara sebagai dokter puskemas teladan se Indonesia dimana menteri kesehatannya waktu itu dr. Suyudi. Karena tugasnya maka hobbynya gitar terlantar, sehingga sekarang obsesinya turun ke putra sulungnya yang sudah level 7 main piano, yang katanya kalau satu hari saja tidak pegang tuts piano jadi gatal katanya.
-
ada manajer R&D salah satu produk makanan yang kantornya di menara imperium jakarta, yang pada hari-hari minggu suka jadi lektor pembaca kitab suci di gereja di bekasi
-
ada mantan direktur pada salah pabrik susu kaleng terkenal di yogyakarta, yang pas-fotonya juga terpampang di ruang pertemuan salah satu universitas swasta di bagian timur yogyakarta sebagai pendiri, dan sekali-sekali mengajar di universitas negeri yang dulunya bernama ikip karena dekan atau pimpinannya adalah dulu bekas muridnya, serta menjadi salah satu penasehat di sekolah menengah atas pembangunan yang cukup terkenal di yogyakarta karena dianggap sebagai salah satu alumni STM jetis sehingga dianggap tahu banyak soal pendidikan teknik menengah, sekali-sekali di hari sabtu atau minggu menjadi diakon awam di gereja pringwulung. O ya, yang kemana-mana suka membawa canon IXUS 750 dengan memory SD card 1 gb untuk mengabadikan hal-hal visual yang menarik yang ditemuinya.
-
ada juga dosen yang mangkalnya di salah satu universitas swasta sebelah barat jakarta, tapi tinggalnya sendiri di sebelah timur jakarta, yang ngakunya engineer tapi hobby-nya ngeblog. He, he, he tahu sendiri khan. 😀
Dengan latar belakang pendidikan seperti itu, juga kesibukan karier mereka, jelaslah waktu bagi mereka juga berharga. Meskipun demikian karena Natal mereka mau meluangkan waktu untuk sejenak dalam kebersamaan untuk memuliakan Tuhan nya.
Semoga Natal juga membahagiakan saudara-saudara sekalian, sebagaimana di keluarga besar kami.
Sekali lagi “selamat natal 2007 dan tahun baru 2008”
Amin.
Catatan : setelah membaca tuntas tulisan tersebut, saya yakin anda ingin mengamati foto yang saya tampilkan di atas. Bandingkan antara persepsi sebelum dan sesudah membaca tulisan. Berbeda bukan. Itulah salah satu gunanya menulis.
Dengan menulis maka sesuatu menjadi lebih bermakna.
Selamat hari natal dan tahun baru Pak Wiryanto. Semoga damai natal menyertai bapak sekeluarga dan tahun yang baru memberi harapan yang baru pula. Amin 🙂
SukaSuka
Selamat Natal dan Tahun Baru untuk keluarga Bapak Wiryanto. Semoga diberi kesehatan dan yang terbaik oleh Tuhan.
Bagi saya, berkumpul dengan keluarga saat Natal dan Tahun Baru adalah momen yang dinantikan setiap tahun. Apalagi saat ini saya dapat berkumpul kembali di rumah setelah saya memutuskan resign dari proyek di Papua dan melanjutkan pendidikan S1 jurusan teknik sipil di daerah pondok gede.
Saya sangat bersyukur karena genap 1 bulan saya dapat bekerja di perusahaan lain di Jakarta sekaligus dapat kuliah dan ketemu tiap hari sama orang-orang tercinta saya.
Salam,
SukaSuka
Salam sejahtera mas Sudarsono,
Keberanian anda untuk mendahulukan keluarga dan baru setelah itu adalah karir adalah luar biasa.
Banyak orang yang tidak menyadari hal tersebut, dan sebaliknya seakan-akan demi alasan anak dan istri sehingga pergi jauh. Ketika sudah pensiun, meskipun duit banyak tetapi ternyata anak-anak sudah besar, sudah punya kesibukan sendiri-sendiri, dan bahkan asing ketika setiap hari ketemu dengan istri.
Kebersamaan dalam keluarga memang banyak yang belum menyadari bahwa itu juga merupakan suatu bentuk kebahagiaan. Karena masih banyak juga yang memandang bahwa
beristriberkeluarga hanya untuk sekedar terhindar dari dosa aja, atau bahkan sekedar formalitas belaka. Iya khan.SukaSuka
Hallo Pak wir,
Wow, pas pertama baca tulisannya masih bingung apa maksudnya… tapi menjelang baris2 akhir baru nangkep maksud pak wir.. dalem banget pak.. hehe..
Selamat natal dan tahun baru ya pak, buat bapak beserta keluarga, semoga di tahun tahun mendatang tetap dilindungi dan lebih diberkati lagi oleh Tuhan. Aminnn…
SukaSuka
Selamat natal dan tahun baru juga Richard, ini dimana ? Sudah dapat liburan atau belum.
Syukurlah kamu bisa memahami apa yang tersirat dari yang tersurat tersebut di atas.
Cita dan cinta, dua hal yang mewarnai hidup manusia pada umumnya. Keduanya bisa diidentifikasi dalam pekerjaan dan keluarga.
Pengalaman hidupku menunjukkan bahwa selama ini sudah lebih dari lima kali aku berganti pekerjaan (tempat kerja) tetapi belum sekalipun berganti keluarga, ya kecuali dulu sebagai anak dalam keluarga, sekarang sebagai bapak dalam keluarga. Itu doang.
Semoga menjadi inspirasi anda Richard dalam mengejar kebahagiaan di dunia ini.
Semoga Tuhan memberkati anda. Amin.
SukaSuka
ok bos… 😉
SukaSuka