Setelah membaca segepok hasil kuisioner para peserta workshop SAP2000 kemarin, ada yang menarik, yaitu complaint seorang peserta yang menuliskan “bahwa workshopnya tidak memuaskan karena masih memakai software lama“. Kelihatannya ini ditulis oleh peserta dari kalangan industri, kalau dari mahasiswa koq kelihatannya puas-puas begitu, bahkan yang jauh-jauh datang dari UK Petra, Surabaya, sangat antusias untuk meminta foto bersama.

Ini lho fotonya.


dengan adik-adik mahasiswa UK-PETRA Surabaya
Workshop SAP2000, Jurusan Teknik Sipil UPH, 20 Feb 2008

Aduh sampai lupa nama-nama kalian, tulis di komentar ya. Itulah mahasiswa-mahasiswanya ibu Ima, yang datang jauh-jauh dari PETRA Surabaya hanya sekedar untuk bisa berpartisipasi pada kegiatan di UPH. Trims ya. Saya yakin itu pasti berguna untuk menambah wawasan kalian bertiga. Tidak ada yang sia-sia. God Bless You.

Note to Bu Ima: hebat lho mahasiswa-mahasiswa anda, punya PD gitu untuk pro aktif dalam menjalin komunikasi, modal penting untuk sukses di kemudian hari. Syallom.

Kembali ke versi program yang sudah kuno.

Benar sih, bahwa software SAP2000 yang aku pakai pada workshop kali ini adalah ver 7.4 Student Version‘ dan bukan yang terbaru yaitu ver 10.0.1.

Menurut saya, yang menganggap bahwa ‘software yang aku pakai adalah kuno’ adalah komentar jujur yang dapat mewakili masyarakat Indonesia pada umumnya. Masyarakat kita kadang-kadang lebih bangga dengan sesuatu yang wah, yang baru, yang lain daripada yang lain.

Seperti yang kita ketahui, bahwa dalam menggunakan program komputer, kadang-kadang kita juga berlaku latah, agar tidak dibilang out-of-dated maka setiap ada program baru, maka langsung diganti juga program yang lama. Tentu saja itu dapat dengan mudah dilakukan karena sebagian besar memakai program bajakan. Coba kalau itu semua harus membayar, pasti tidak akan terjadi.

Jadi, pada prinsipnya tidak ada yang salah dengan program yang terbaru, kalau bisa, itu lebih baik. Tetapi apakah para peserta nantinya mampu memakai program baru tersebut selepas workshop, yang legal tentunya. Saya yakin, bahwa hal tersebut relatif susah, sehingga umumnya lari memakai yang bajakan. Sedangkan program versi student yang saya pakai, itu dapat di download di internet bahkan ada di CD yang terdapat pada buku karanganku yang terbitan Elexmedia itu. Baru saja cetak ulang lho ! 

Karena memang dikhususkan untuk student maka adalah legal jika itu dipakai untuk belajar, meskipun menurut pendapat vendornya di sini bahwa itu tidak berlaku di Indonesia. Kurang jelas, apa alasannya. Tetapi karena ada kata student version, dan untuk maksud mulia yaitu untuk belajar maka kenapa tidak. Jadi sebagai institusi pendidikan yang seharusnya menjadi teladan maka adalah sangat penting untuk menjunjung tinggi hak cipta yaitu tidak memakai versi bajakan. Jadi dengan dipakai program versi tersebut, para peserta di rumah tidak harus menginstall program yang tidak legal (bajakan).

Apakah perlu kita harus memakai versi program yang paling baru ?

Suatu pertanyaan menarik, karena ada konsekuensi biaya yang harus dikeluarkan.

Menurut saya, program analisa struktur seperti SAP2000, berbeda dengan program-program general seperti halnya Photoshop dan semacamnya, dimana pada program tersebut, fitur-fitur baru memang diperlukan dan langsung dapat dipakai. Sedangkan program SAP2000 khan dipakai untuk analisa struktur, yaitu untuk menghitung gaya-gaya dari struktur yang dibebani. Jika halnya demikian, tentulah suatu struktur jika dihitung dengan batasan yang sama maka pakai cara apapun mestinya, hasilnya juga sama khan. Artinya jika kasusnya elastis-linier, maka dihitung pakai ver 7.4 student version dan ver 10.01 full, mestinya khan harus sama.

Jika sama , lalu alasannya apa sehingga perlu membeli program SAP2000 yang terbaru ?

Memang sih, program versi terbaru umumnya dilengkapi opsi yang cukup baru, bisa dari sisi user-friendly, misalnya tampilan grafis lebih canggih, dll. Bisa juga dari sisi numerik, tapi itu umumnya pada tingkat advance. Jika itu tingkat advance, sedangkan materi yang akan disampaikan masih dalam bentuk konvensional yang biasa saja (elastis-linier, materi mekanika teknik pada level S1), maka tentulah berlebihan jika harus memakai versi yang terbaru (dengan asumsi ada konsekuensi biaya lho, karena legal).

Jadi dengan alasan bahwa materi yang dibahas masih relevan pakai program SAP2000 versi student, yang mana itu dapat dimiliki dengan mudah via internet bahkan secara legal. Selain itu, yang paling penting, yang perlu saya ajarkan, adalah bukan hanya ‘bagaimana menjalankan program tersebut’. Tetapi lebih komprehensif lagi yaitu, ‘bagaimana program SAP2000 dapat dianggap sebagai tool yang berguna’, yaitu dimulai dari bagaimana menerjemahkan struktur real, sampai menjadi sruktur model, sehingga tidak berfokus pada versi program yang dipakai.

Sebagaimana kata orang banyak, bahwa mencela adalah sesuatu yang paling gampang, orang bangun tidur, masih bau aja dapat dengan mudah mencela, tetapi membuat sesuatu yang berguna itu adalah hal lain. Saya persilahkan yang bilang tidak memuaskan, anda sudah mempunyai materi workshop saya yang 40 halaman tersebut, silahkan cari materi serupa pada level itu (level dasar) yang bisa sebaik itu, bikinan orang lokal. Jika ada maka akan saya kasih salute, bahwa anda mempunyai wawasan luas (ada pembanding yang baik) tetapi jika materi saya hanya dibandingkan dengan yang ada di angan-angan anda saja. Wah nggak benar itu, dibandingin dengan sesuatu persepsi pribadi. Itu mah nggak ada yang sempurna.

Atau mampukan anda memberi argumentasi bahwa pakai software lama itu suatu kebodohan. Ha, ha, ayo jangan hanya mengeluh saja.

Kalau tidak bisa, juga nggak apa-apa. Terima kasih atas masukannya, sehingga ini dapat menjadi wacana yang menarik.

28 tanggapan untuk “workshop koq pakai software kuno !”

  1. Hartanto W. Avatar
    Hartanto W.

    Wah, mungkin saya bantu mengingatkan, Pak… Ketiga mahasiswa Petra tersebut (dari kiri ke kanan) adalah Agung, Ivan, dan Andre 🙂
    Sekalian koreksi, bahwa SAP2000 yang terbaru saat ini adalah versi 11, bukan 10…

    Kalau menurut saya belajar dari yang versi student version sah-sah saja, cuman ya itu, mungkin kalau pada level mahasiswa cukup, cuman kalau masuk ke dunia kerja (terutama yang berhubungan dengan struktur) kan kurang…

    Nah, pertanyaannya sekarang, bukankah belajar (menjadi mahasiswa) itu salah satu tujuannya adalah mempersiapkan ke dunia kerja? Hehehe, jadi semakin panjang ntar argumennya 🙂

    Salam,
    H.W.

    Suka

  2. wir Avatar
    wir

    salah satu tujuannya adalah mempersiapkan ke dunia kerja?

    Ha, ha, ha, kalau alasannya seperti itu saya kira juga mewakili banyak masyarakat Indonesia pada umumnya, bahkan di kalangan pendidikan juga, sehingga getol dengan istilah link-and-match.

    Kalau untuk level tukang sih memang betul. Perlu mempelajari ketrampilan atau memberi pengalaman sehingga yang bersangkutan siap pakai. Siap dibayar begitu.

    Konsep seperti itu adalah benar untuk level STM, level diploma, tapi jelas tidak cukup kalau untuk level perguruan tinggi.

    Alasan itu pula yang mendasari mengapa perlu adanya mata kuliah “komputer rekayasa struktur” sebagai mata kuliah wajib di UPH, padahal di tempat lain, bahkan jurusan yang berakreditasi A hanya sekedar memasukkannya sebagai kursus singkat.

    Karena jelas tujuannya lain.

    Kalau dengan cara berpikir yang pak Hartanto sampaikan mengapa dalam pembelajaran analisa struktur yang diajarkan di level S1 maka perlu dipertanyakan dengan materi yang masih mengulik pada metoda cross, slope-deflection, atau kalaupun matrik adalah yang sederhana-sederhana. Apakah nanti kalau kerja juga masih memakai itu. Apa itu tidak membuang-buang waktu aja.

    Sekarang analisa struktur dan desain sudah mengandalkan komputer, mengapa kurikulum kita tidak diubah aja semua. Jadi kalau hanya melihat dari luar aja, memang betul, demikian juga dengan workshop tersebut. Kalau hanya dilihat dari versinya memang kuno, tetapi dari esensi materi yang diberikan, jelas sangat mendalam. Sorry ini bukan suatu kesombongan, tetapi suatu keyakinan. Semangatnya seperti ketika menawarkan buku SAP kepada penerbitnya tempo hari. Pokoknya seperti begitulah, padahal vendornya aja bilang bahwa buku SAP berbahasa Indonesia itu tidak diperlukan.

    Ingat yang kita usahakan beri di level PT adalah bagaimana merubah atau tepatnya menstranformasi pola berpikir pada anak-anak asuh sedemikian sehingga mereka mempunyai kepercayaan diri karena berkompetensi pada bidang ilmunya, yaitu siap untuk menjadi engineer. Mereka siap menerima hal-hal yang baru dan menyesuaikannya, tidak sekedar mengandalkan ketrampilan tertentu hasil di sekolahnya. Kalau ternyata bisa, itu lebih baik.

    Oleh karena itu, kalau kita mempunyai pikiran bahwa pendidikan adalah seperti itu, maka kita akan tahu bahwa kegiatan seperti CEW yang diselenggarakan oleh para mahasiswa tadi juga akan menyumbang banyak bagi kemampuan mereka untuk menjadi pemimpin di bidangnya. Itulah gambaran nyata, suasana pendidikan yang kami berikan di UPH.

    Dengan digunakannya level student, maka itu juga dapat menjadi petunjuk, bahwa dengan level program yang terbatas saja dapat digali pengetahuan yang luar biasa, jadi bagaimana jika pakai yang full version, tentunya akan bisa lebih baik lagi. Kata kuncinya kreatifitas dan tidak statis (dinamik), gitu khan mas.

    Pakai mobil antik aja bisa bangga, maka pakai software antik mestinya bisa juga dong.

    O ya, itu si Ivan, kalau jadi PR, cocok lho. Itu gajinya bisa lebih gede dari engineer yang dibelakang meja doang lho. Sukses ya kamu, Ivan, Agung dan Andre. Jangan kapok. Nanti kalau ada kegiatan lagi di UPH, ingatkan teman-teman di PETRA agar juga berpartisipasi lagi. Sebagai sesama universitas berbasis iman kristen, tentu sangat banyak tema dan ide dalam usaha kita memuliakan Tuhan. Iya khan.
    God Bless You.

    Suka

  3. satya sembiring Avatar

    pak saya add blognya ya.. buat refrensi mahasiswa saya, soalnya isinya bermutu. kalo berkenan add juga saya ya heheheh
    http://www.satyasembiring.co.cc

    Suka

  4. wir Avatar
    wir

    Terima kasih mas Satya,
    Ini bisa begitu, karena yang kasih komentar sebagian besar juga bermutu. He, he, he, sama-sama dosen, jadinya sama bermutu khan. Sama-sama mas. GBU.

    Suka

  5. donaldessent Avatar
    donaldessent

    Maaf pak Wir saya sendiri tidak bisa ikut acara seminar & workshop UPH, bahkan seminar HAKI juga udah gak ikut sejak 4 tahun terakhir.

    Benar sekali pak versi 7 sama versi 11 kalau selama tetap linear elastik ya sama saja kecuali kalau ada orang sedeng yang membuat prinsip2 mekanika baru yang merubah mekanika modern (yang umurnya kira2 sudah 400 tahun lebih itu)seperti yang kita tahu sekarang.

    Kalau kita ikutin sejarah versi CSI paling yang di update cuma bug2 yang berhubungan dengan desain bahkan ada yang hanya memasukan alternative language yang gak ada hubungannya sama sekali sama anstruk dan GUInya. Org2 industri itu suka yang rumit2 pak..tapi gak mau ke basic padahal nurunin matrik kekakuan juga belum tentu tahu. Senang dengan model FEM yang di run berhari2 trus nanti model FEM-nya harus bisa joget berarti udah bener hasilnya akurat tapi gak pernah dapat kuliah FEM sebelumnya.

    Suka

  6. realylife Avatar

    saya add juga kali ya pak , sepertinya berguna buat saya nantinya
    kalo bole
    visinya mungkin seperti ini “cuma ingin jadi inspirasi
    silahkan mampir pak
    terima kasih

    Suka

  7. Robby Permata Avatar
    Robby Permata

    “Senang dengan model FEM yang di run berhari2 trus nanti model FEM-nya harus bisa joget berarti udah bener hasilnya akurat tapi gak pernah dapat kuliah FEM sebelumnya.”

    Nal, maksud lu cuma puas ngeliat mode shape nya gitu? hehehe, bisa juga lu nyindir sekarang ya ? hehe…

    beda nya SAP versi terbaru dengan 7.42 salah satunya adalah pemodelan prategangnya. Katanya prategang bisa dimodelkan sebagai elemen atau sebagai beban saja.. Karena saya gak ngerti ‘kabel prategang sebagai elemen’, makanya saya gak pernah memakai fasilitas ini.. saya selalu menggunakan kabel dimodelkan sebagai beban saja..

    selain itu di SAP terbaru katanya bisa construction stage analysis, berarti udah powerfull buat analisis jembatan yang segmental. Tapi saya pernah coba2 analisis balok kantilever dengan fasilitas construction stage di SAP yg baru (versi berapa juga lupa), tapi kok hasilnya masih rada ‘kurang meyakinkan’ euy. makanya saya belum berani desain jembatan segmental pake SAP.

    -Rp-

    Suka

  8. unknown Avatar
    unknown

    saya setuju masalah -ga perlu software baru.

    gunakan software sesuai kebutuhan aja.

    saya aja masih ngetik di word xp lebih dari cukup untuk kebutuhan (bajakan sih 😛 )

    Suka

  9. Hartanto W. Avatar
    Hartanto W.

    Wah, denger2 katanya perwakilan Petra menjuarai Lomba Jembatannya ya?
    Wah, proficiat deh buat mereka yang fotonya nampang di halaman ini… hehehe
    Bangga juga bisa ngalahin UPH yang katanya langganan juara jembatan… hehehe
    Semoga kian sukses.

    Salam,
    H.W.

    Suka

  10. wir Avatar
    wir

    Ah yang bener ?

    Tempo hari mahasiswa-mahasiswa yang juara itu juga foto sama-sama dengan saya. Jadi kalau begitu yang bikin juara … 😛

    Syukurlah profisiat, kalau melihat pro-aktifnya selama di Lippo Karawaci saya mengakui deh.

    Suka

  11. Arie Febry Avatar

    Paradigma mahasiswa or industri adalah semakin baru versinya maka semakin bagus hasilnya……. ini juga yang jadi masalah di Kampus UNLAM banjarmasin. Pake software baru … tapi tidak tahu hasilnya salah atau benar… yg penting baru katanya….
    Kejadian baru baru ini gara gara pake software beton mahasiswa lupa ngecek rho min … akibatnya dipake rho dibawah min.. .. Basic first i Think

    Suka

  12. hmjsipiluph Avatar

    Kami dari HMJ Teknik Sipil UPH selaku panitia Civil Engineering Week mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Pak Wir, atas dukungannya dan kesediaannya memberikan workshop SAP sampai 3x dalam sehari karena tingginya minat peserta.
    Sekaligus kami ingin mengkonfirmasi juara ERBC 2008:

    Juara 1 – U. K. Petra
    Juara 2 – UPH
    Juara 3 – U. Gunadarma
    Harapan 1 – UGM
    Harapan 2 – ITB
    Harapan 3 – UNTAG

    Earthquake Resistance Bridge Competition ini adalah lomba yang pertama kali diadakan di Indonesia, dan akan menjadi acara tahunan dari HMJ Teknik Sipil UPH.

    Terima kasih atas dukungan dari Pak Wir dan dosen-dosen lainnya.

    Best regards,
    Panitia CEW

    Suka

  13. Sandy Kosnatha Avatar
    Sandy Kosnatha

    Betul2,saya setuju pak wir. Pake software lama oke2 saja asal legal.

    Buat sdr. Hartanto W.
    Anda lulusan petra angkatan berapa ya ?
    Koq rasanya saya mengenal anda.

    Suka

  14. Ivan k.edison Avatar
    Ivan k.edison

    Pak Wir, maaf saya baru sempat membuka blog anda.

    Terimakasih. Merupakan suatu kehormatan buat saya dan temen temen bisa nampang di blog Pak Wir.

    Saya memiliki beberapa pertanyaan pak. Pertanyaan yang saya kumpulkan selama seminar sehari.

    Jika bapak berkenan apakah saya boleh menanyakan hal tersebut kepada bapak. Apakah saya boleh meminta alamat email bapak?

    Sekali lagi terimakasih atas bimbingannya pak.

    Suka

  15. wir Avatar
    wir

    Salam sejahtera Ivan,

    Pertama-tama saya ucapkan PROFISIAT, anda bertiga berhasil menjuarai lomba ERBC 2008. Kemenangan itu menunjukkan bahwa team anda adalah terbaik, tersiap, terkuat pada acara kompetisi tersebut. Semangat anda luar biasa, itu terlihat pada saat mengikuti workshop saya. Antusias sekali. Orang-orang seperti itu kalau mendapat kemenangan adalah wajar adanya. 😛

    Kedua, itu juga menunjukkan bahwa strategi yang anda gunakan dalam mempersiapkan kemenangan tersebut sudah benar, sehingga akan menjadi perbendaraan ilmu dan pengetahuan anda ketika menjadi engineer sesungguhnya.

    Ketiga, kemenangan ini semoga menjadi motivasi, rekan-rekan mahasiswa yang lain, juga kami di UPH agar masih bergiat untuk belajar lebih keras lagi dan mencari strategi yang lebih baik.

    Kemampuan untuk berani berkompetisi itulah yang membuat kita para engineer unggul, kemampuan untuk berani bersaing.

    Kalah atau menang itu adalah biasa, yang luar biasa adalah bagaimana memaknai kekalahan atau kemenangan tersebut untuk dapat dikembangkan menjadi motivasi untuk menjadi yang terbaik.

    Sekali lagi bagi Ivan dan juga para mahasiswa-mahasiswi peserta lomba dan juga yang tempo hari mengirimkan proposal tetapi belum berkesempatan hadir di UPH, saya selaku pribadi, sebagai dosen bidang rekayasa teknik sipil, juga mewakili teman-teman dosen di UPH, mengucapkan selamat dan salute atas perhatian anda-anda pada acara tersebut.

    o ya, lupa. Tentang pertanyaan, wah bagus sekali. Ini yang saya sebut sebagai feedback bagi saya.Untuk itu bisa saja disampaikan di blog ini saja. Sehingga bisa juga disampaikan juga ke teman yang lain untuk pembelajaran. Ingat, paginya di seminar sap2000, salah satu tujuannya adalah feedback, untuk menangkap ide yang menarik untuk dikembangkan, bahkan jika bagus nanti saya bisa masukkan ke buku saya selanjutnya. Kalau bisa pertanyaannya adalah yang mendasar ya, jangan karena anda tidak bisa mengerjakan sesuatu lalu nyerah, lalu tanya gitu.

    Adapun email saya adalah wir (at) centrin (dot) net (dot) id . Itu kalau ada gambar yang perlu kamu sampaikan, jika tidak pakai blog ini aja.

    Ok semua, sukses dan salam sejahtera untuk kita semua. 😀

    Suka

  16. Nicholas Avatar
    Nicholas

    Slamat pagi pak Wir…

    Pertama-tama saya mengucapkan salut untuk kegiatan workshop SAP2000 UPH…

    Tidak tahu kenapa.. tapi setiap saya buka blog ini, selalu ada sesuatu yang baru dan selalu membuat interest untuk di simak dan mudah-mudahan bisa jadi pencerahan buat semua pembacanya.

    Buat saya acara-acara yang berhubungan dengan perkembangan dunia teknik sipil di Indonesia khususnya, sangat bagus untuk di pertahankan maupun dikembangkan ke depannya nanti..

    SIAPA dan APA WADAHNYA ? yang sangat memungkinkan yah KAMPUS tentunya.

    Sayangnya hanya sedikit kampus yang lebih “open minded“, sehingga kebanyakan kampus ( di Negriku tercinta = Indonesia ) terjebak oleh model perkuliahan yang monoton dan bahkan tidak membuat mahasiswanya ” Terangsang” oleh dunia yang ingin didalaminya. Kalau mau dibahas MENGAPA? tentunya akan jadi banyak alasan “ini” dan” itu” yang bagi saya tidak lebih dari “PENENTUAN SIKAP” yang tegas dari pejabat-pejabat di instansi pendidikan. (hehe kok melenceng dari topik nih.., sorry Mas Wir )

    Ok kalo soal pemakaian SAP versi lama sama versi baru komentar saya :

    1. I go with bung donnald essent: dasar FEA nya ngerti dulu ngga ? menggunakan SAP2000 jangan kayak main AUTOCAD (sorry sebagai pembanding), nah kalo udah ngerti dasar FEA baru ngomong soal banding-bandingan antar versinya..signifikan ngga ?? (kan basic SAP terbaru masih FEA juga)

    2. Kalo buat saya software bukan sebagai “dewa” yang dijadikan sebagai tumpuan utama dalam menyelesaikan persoalan sampai setuntas-tuntasnya ( cukup menyadari sejauh mana menguasainya, dan jika belum sampai pada level tertentu jangan dipaksakan untuk digunakan, cukup lanjutkan dengan manual saja tapi meyakinkan)

    Maksud saya, ngapain kita sok-sok an pake program buat desain atau analisis tapi kalo ga tahu itu hasilnya bener atau tidak ? apalagi habis itu lebih sok-sokan lagi pakai yang versi terbaru padahal ngerjain case pakai versi yang lama aja masih salah ( hihi…) 😀

    Viva Indonesia Civil Engineering..

    Suka

  17. Achmad Basuki, UNS Solo Avatar
    Achmad Basuki, UNS Solo

    Betul yang disampaikan pak Wiryanto, mahasiswa S1 kalau sudah lulus mestinya menjadi sarjana yang juga “siap berkembang“.

    Saya juga selalu menekankan kepada mahasiswa – agar berusaha mempunyai ‘hak cipta’ sendiri daripada membajak – dimulai dari hal-hal yang kecil. Kalau bisa membuat software sendiri, misalkan untuk analisis struktur dan desain, tentu tidak akan bergantung pada software lain, yang kadang butuh biaya yang besar untuk menggunakannya.

    Sukses selalu pak Wiryanto…….

    Suka

  18. wir Avatar
    wir

    Eh, mas Basuki, udah tak cari lho kemarin. Eh, ternyata nggak jadi ke Lippo Karawaci. Moga-moga lain waktu dapat ketemu.

    Kalau bisa membuat software sendiri

    Selain bisa menghemat biaya, juga akan membentuk mental bahwa software secanggih apapun hanya buatan manusia, jadi pasti ada keterbatasannya. Dengan demikian kita mempunyai kesadaran bahwa kuncinya adalah pada pemakainya, kita yang menentukan dan bukan ditentukan oleh si software tersebut.

    Suka

  19. Achmad Basuki Avatar
    Achmad Basuki

    Wah terima kasih pak Wir, sampai nyari-nyari. Maaf, memang kemarin nggak jadi ke Karawaci, karena ada acara di Solo.

    Suka

  20. Agung Avatar
    Agung

    Hanya ingin berbagi pengalaman……

    Saya pernah mendesign sebuah bangunan, tidak begitu luas…tapi bentuknya unik. Saya coba menggunakan SAP2000 dan saya coba analisa dengan Frame 3D…..hal ini saya lakukan sebagai preliminary, ternyata setelah dibandingkan dengan konsultan rekanan kantor saya hasilnya jauh berbeda, mereka hanya menggunakan program PLANE FRAME yang hanya 2D….tapi hasilnya sangat efisien, quantity yang saya dapat 10% lebih tinggi dibandingkan dengan konsultan.

    Dari pengalaman ini saya belajar bahwa secanggih / sebaru apapun program yang saya gunakan tidak akan ada gunanya bila saya tidak mampu memahami apa yang akan saya design atau modelkan. Hal ini pun sekaligus membuktikan tulisan di buku maupun di blog Pak Wir, bahwa kita harus waspada terhadap penggunaan program analisa struktur.

    Sekarang saya untuk design sederhana hanya menggunakan Excell……atau kembali ke masa kuliah secara manual.

    “HUMAN WITHOUT THERE SOUL ARE NOTHING, SOUL WITHOUT KNOWLEDGE WILL LOST ON ITS PATH, KEEP LEARNING IN GODS WAY”

    Suka

  21. Andre Avatar
    Andre

    Syalom Pak Wir,

    Saya Andre dari UK Petra yang ikut ERBC di UPH. Terima kasih ya Pak sudah mau foto bareng kami. Senang sekali rasanya foto kami dipasang he3x… Narcis juga ya he2x Memang arek2 Suroboyo gifo (gila foto), Pak. Harap dimaklumi he2x… Senang sekali bisa berkenalan dengan bapak.

    Saya jadi terinspirasi untuk belajar mengenai Struktural Bangunan lebih lagi. Apalagi bapak memiliki dasar iman Kristiani yang sangat kuat. Mohon bimbingan dan masukannya ya Pak… Lain kali main2 ke UK Petra ya Pak.

    O ya, bulan Mei nanti kita akan mengadakan LKTB (Lomba Kuat Tekan Beton), kami mengundang teman-teman dari UPH untuk berpartisipasi. he2x

    Suka

  22. hidayat Avatar
    hidayat

    wah, beneran aku kagum deh mbe bapak.. iya, aq baru tau ttg bapak setelah diceritain sama teman saya yang ikut ERBC kpn hr..

    Yang paling mengagumkan adalah integritas bapak.. ya, bapak bener2 bisa menunjukkan bahwa menjadi terang di teknik sipil adalah mungkin.. iya, satu lagi deh janji Tuhan untuk Bapak adalah bahwa karena ketaatan, qt bakalan naik dan bukan turun, bakal jadi kepala n bukan ekor.. amin ?

    semangat ya, bapak.. blog2 anda dan rak2 buku anda benar2 jadi motivasi bagi aku untuk mengejar impianku di teknik sipil.

    ya, pertama baca rasanya mau muntah (soalnya banyak), tapi liat banyaknya itu malahan aq jadi teringat sama kerja keras bapak yang luar biasa.. thanks y, pak wir..

    walaupun belum pernah kenalan / ketemu.. tapi rasanya familiar sekali.. hehe.. iya, ini aq taune dari Andre.. temen deket saya juga, hehe..

    terus berkarya buat kemuliaan nama Tuhan ya.. Be blessed =)

    Suka

  23. wir Avatar
    wir

    sdr Andre dan sdr Hidayat di PETRA

    Senang berdialog dengan kalian, semangat anda berdua menyebabkan saya lebih bersemangat lagi untuk berkarya, baik seperti ketika kemarin ketemu Andre di UPH , juga dalam mengisi tulisan di blog ini.

    Memang, mula-mula ada inspirasi yang kemudian menjadi motivasi, selanjutnya digabung dengan kerja keras dan doa, maka kesuksesan hanyalah masalah waktu belaka.

    Semoga Tuhan memberkati anda berdua.
    Syallom.

    Suka

  24. Victor Jasuli Gomez Avatar

    Pak Wir, Saya sebagai rekan Agung, Ivan , Andre dan Hidayat dari UK Petra mengucapkan salut untuk mereka berempat.

    Nasihat Pak Wir menambah Semangat kami dari UK Petra supaya kami bisa menjadi sarjana-sarjana teknik sipil yang berkualitas di kemudian hari.

    Tuhan Memberkati

    Suka

  25. iedh Avatar
    iedh

    maaf setelah berbulan-bulan cuma mbaca, baru sekarang ngasi komentar…
    saya said, praktisi teknik sipil di kalimantan barat.
    Mau minta tolong bantuan dari p wir atau yang lain berupa analisa BQ untuk dermaga penyeberangan (dengan harga satuan-sebgai pembanding juga), sebagai pembanding yang saya susun.
    Agar lebih baik.
    Terimakasih banyak atas bantuan yang saya dan teman -teman terima dari keberadaan blog ini.
    Terimakasih sekali lagi.

    Suka

  26. Tony Avatar

    pak, terima kasih softwarenya

    Suka

  27. aktivitas mahasiswaku « The works of Wiryanto Dewobroto Avatar

    […] workshop koq pakai software kuno ! – 21 Februari 2008 […]

    Suka

  28. aku Avatar
    aku

    yang penting basic nya ….masalah software baru atau nggak yg penting hasilnya…tetap saja dari pemikiran manusianya

    Suka

Tinggalkan komentar

I’m Wiryanto Dewobroto

Seseorang yang mendalami ilmu teknik sipil, khususnya rekayasa struktur. Aktif sebagai guru besar sejak 2019 dari salah satu perguruan tinggi swasta di Tangerang. Juga aktif sebagai pakar di PUPR khususnya di Komite Keselamatan Konstruksi sejak 2018. Hobby menulis semenjak awal studi S3. Ada beberapa buku yang telah diterbitkan dan bisa diperoleh di http://lumina-press.com