Eh, ternyata laku juga ngasih kuliah mektek kemarin. Tapi kelihatannya ada juga yang belum dong, buktinya ada yang bertanya tentang “bagaimana cara belajar mektek yang mudah dan cepat” .

Mudah dan cepat, wah kalau ini kelihatannya sangat subyektif, tergantung dari masing-masing pribadi. Jikapun dapat dinyatakan tentang suatu metode, maka kebenarannya tergantung dari angka statistik yang digunakan. Artinya, hasilnya tidak mutlak, paling-paling dapat dikatakan bahwa cara tersebut memang benar untuk sebagian besar orang, tetapi belum tentu seluruhnya.

Sedangkan kalau “cara belajar mektek”, maka rasanya aku dapat berbagi pengalaman. Hal ini tidak dengan alasan karena saya telah bertahun-tahun sebagai dosen mektek, tetapi karena kemarin ketika pada masa pradoktoral, yaitu dua tahun pertama waktu mengambil program doktor, saya banyak belajar mekanika-teknik klasik yang sebelumnya tidak terlalu diperhatikan. Jadi rasanya pengalaman pada masa tersebut sangat cocok untuk menjawab pertanyaan di atas. Hasilnya juga lumayan koq, ujian kualifikasinya lancar dan mulus sekali. 😉

Langkah-langkah belajarnya adalah sebagai berikut :

Tahap pertama adalah mengetahui terlebih dahulu motivasinya, untuk apa. Apakah digunakan untuk lulus ujian mata kuliah mektek, atau seperti aku kemarin yaitu untuk lulus ujian kualifikasi. Bisa juga ingin menjadi ahli karena mau bangun jembatan , misalnya.

Dapat menjawab pertanyaan di atas adalah sangat penting, karena strategi yang digunakan akan berbeda.

<< belajar untuk lulus mata kuliah >>

Jika untuk mata kuliah, yang mempunyai silabus yang lengkap. Maka tentunya sudah dapat diketahui materi yang akan diberikan oleh dosennya. Mungkin tidak terlalu detail, karena silabusnya bersifat kualitatif (abstrak). Biasanya pada perkuliahan pertama, dosennya akan menjelaskan tentang hal itu. Jadi tentang materi yang akan diajarkan dosen dalam semester yang berjalan perlu didapatkan informasinya. Dengan demikian sebagai siswa maka pelajari saja materi yang rencananya memang dibahas, yang di luar batasan tadi abaikan dulu.

Catatan : Perkuliahan tetap perlu diikuti, karena kadang-kadang terjadi juga penyimpangan antara silabus yang diberikan dengan pengajarannya.

Selanjutnya baca dan kalau bisa beli (copy) buku-buku acuan yang digunakan dosen, cocokkan antara materi yang diajarkan dengan buku-buku yang katanya dipakai sebagai acuan tadi. Bandingkan, jika ternyata ada kemiripan maka buku tadi dapat ditindak-lanjuti.

<< belajar utk lulus UK>>

Ini tentu lebih berat bobotnya dibanding yang pertama di atas. Jika untuk mata kuliah, materinya dibatasi. Biasanya sesuai semester yang ditempuh. Maka pada ujian kualifikasi tidak terbatas, suka-suka dosen pengujinya. Strategi yang aku gunakan saat itu adalah mencari tahu, siapa nanti yang akan menguji UK tersebut.

Jika para pengujinya dapat diketahui maka selanjutnya merunut siapa saja yang bertanggung-jawab membuat pertanyaan tertulis ujian kualifisinya.

Jika orang-orang yang diperkirakan akan menguji sudah ketemu, maka langkah selanjutnya adalah mengetahui kompetensi utama penguji, bagaimana style soal-soal yang sering disampaikan. Perlu juga diketahui, apakah beliaunya sudah pernah memberikan ujian serupa sebelumnya. Jika ada, maka kumpulkan soal-soal yang ada dan pelajari. Biasanya dapat diprediksi kira-kira soal apa yang akan disampaikan, atau minimal mendekatinya.

<<proses belajar secara umum>>

Jadi tahap pertama semua hal di atas adalah memfokuskan diri pada materi apa yang perlu dipelajari.

Jika sudah tahu, maka tentu langkah-langkah selanjutnya adalah bagaimana proses belajarnya.

Untuk mempelajari bidang engineering, maka langkah paling gampang adalah dengan meniru. Tentu saja yang boleh ditiru adalah hal-hal yang dianggap sudah benar.

Tentang hal itu, saya kira tidak perlu malu. Saya juga memakainya, karena itu akan mengurangi proses trial-and-error yang perlu dilakukan. Ingat, proses trial-and-error memang populer di kalangan komunitas engineer.

Karena tujuannya adalah dapat menyelesaikan mekanika teknik, maka tentunya langkahnya adalah meniru cara orang lain dalam menyelesaikan mekanika tersebut.

Yang disebut meniru disini adalah melakukan simulasi ulang penyelesaian, atau tepatnya mengerjakan latihan atau proses hitungan tersebut, secara manual.

Jadi jangan bayangkan jika penyelesaian masalah mekanika teknik adalah seperti yang saya sampaikan sebelumnya, yaitu hanya tentang falsafah (tanpa angka-angka). Kalau seperti itu untuk tingkat awal, maka saya yakin itu tidak gampang. Itu dapat aku sampaikan karena memang lama kugeluti. Jadi pepatah “bisa karena biasa” adalah suatu kata yang tepat untuk menggambarkannya.

Jadi jika mungkin ada masih bingung saat ini, tidak tahu apa-apa, maka dengan sering mengerjakan proses simulasi penyelesaian dengan berbagai macam kasus maka saya yakin anda akan bisa. Jelas cara tersebut tidak cocok dengan permintaan sebagaian orang yang mau cepat dan mudah aja. Mau cepat-cepat sukses tanpa melalui proses.

Jika itu dapat dilakukan secara terus menerus maka diyakini pasti anda bisa mengerjakan kasus-kasus yang serupa.

<<feedback dari lapangan>>

Selanjutnya jika tahapan tersebut sudah dapat dilalui, maka dapat dilanjutkan lagi, yaitu mencoba mencari tahu bentuk-bentuk struktur dan mengevaluasinya dalam kaitannya dengan penyelesaian mekanik-nya, kalau perlu dibuktikan pula kebenarannya (verifikasi teori dengan praktek-nya).

Menurut pendapatku, proses verifikasi, atau pembuktian apakah teori yang digunakan untuk memprediksi perilaku struktur dalam kenyataannya memang terbukti atau tidak, adalah yang paling penting untuk menguasai ilmu mektek. Itu pula yang menyebabkan, belajar mektek dari buku-buku tidak menjadi jaminan dapat menguasai dengan benar. Dalam pembelajarannku dalam studi pascasarjana kemarin menunjukkan bahwa teori-teori tentang mekanika teknik yang ada sekarang ini adalah terbatas, tidak bisa berlaku secara keseluruhan. Jadi tugas kita adalah mencocokan keterbatasan yang ada dengan kondisi lapangan, jika bisa pas maka dianggap benar. Untuk pas itulah, maka engineer dituntut untuk mengenal teori sekaligus fakta realnya. Itu hanya bisa jika engineer meluangkan waktu untuk melakukan pengamatan, baik pada proyek sebenarnya, maupun percobaan riset di laboratorium. Jadi engineer harus membuka pikiran luas-luas terhadap feedback lapangan yang ada, jika ada yang tidak selaras harus dicari jawabannya, mengapa itu dapat terjadi.

<<engineering judgement>>

Jika itu anda lakukan terus menerus, tanpa kenal lelah, bertahun-tahun, maka otak bawah sadar anda akan turut berpartisipasi, bisa-bisa dapat menghasilkan ilmu baru. Yakin deh.

Kondisi seperti itu, yaitu jika sudah bisa mengajak otak bawah sadar anda untuk turut berperan dalam profesi, kita sebut sebagai menjiwai. Adapun orang luar biasanya menyebutnya sebagai engineering judgement. Kalau soal ini prof E.L. Wilson saja (pembuat program SAP2000) mengakui, bahkan hasilnyapun bisa-bisa lebih dipercaya dibanding komputer. Tentu saja itu tergantung engineering judgement-nya siapa. Iya khan. 🙂

<<konsisten, tidak kenal lelah>>

Jika cara serderhana tersebut dapat dilakukan secara konsisten, terus menerus tidak kenal lelah, maka saya yakin waktu sajalah nanti yang akan membuktikan bahwa anda akan menjadi ahli mektek.

19 tanggapan untuk “caranya belajar MekTek”

  1. heri koesnadi Avatar

    mau tanya pak, materi yang di ajarkan di mektek itu, sama tidak dengan FEM (bagian dari FEM)?

    Disukai oleh 1 orang

  2. wir Avatar
    wir

    @heri
    Tergantung kita mendefinisikan, jika istilah itu untuk merepresentasikan berbagai metode atau cara untuk mempelajari dan memprediksi perilaku struktur terhadap suatu aksi, maka FEM adalah salah satu bagiannya. Dalam hal ini, apa yang saya sampaikan di atas adalah yang seperti itu.

    Tetapi jika mektek digunakan sebagai judul suatu mata kuliah, maka itu tergantung dari tingkat belajarnya, s1 atau s2 atau s3, tentu berbeda. Jika demikian maka mektek dan fem itu dua materi yang berbeda. ok.

    Suka

  3. Agung Avatar
    Agung

    Pak Wir….bapak punya diktat atau ebook yang membahas FEM versi Indonesia…kalau punya boleh dong di sharing…..Saya cari di toko buku sangat jarang buku yang membahas FEM…..
    Terima kasih atas bantuannya…..

    Suka

  4. eka Avatar

    Pak wir yth. Saya Eka di denpasar mau tanya lagi. Pak, saya ingin cerita. kemaren saya mengecor struktur pondasi untuk tower sellular terpadu dengan tinggi 72 m, terdiri dari 4 kaki. jarak antar kaki 10 m. Setelah diadakan pengecoran pondasi sampai tie beam sampai dudukan kaki tower, apa kita bisa/berani memasang struktur towernya setelah pengecoran 7 hari dengan zat aditif???

    atas jawabannya saya ucapkan terima kasih.

    Suka

    1. Thomas Yanuar Avatar
      Thomas Yanuar

      Pak Wir, saya coba menanggapi rekan Eka (meskipun sudah terlambat namun berharap bisa dipertimbangkan untuk pekerjaan berikutnya).
      Melihat tujuan pertanyaan tersebut, saya berkesimpulan bahwa mas Eka ingin memastikan kekuatan dukung beton.
      Refer terhadap kekuatan beton yang dapat dicapai dalam norma early high strength concrete, seharusnya diumur 7 hari beton dapat mencapai kekuatan sebesar 84 % dari kekuatan rencana 100% diumur 28 hari. Perlu dipertimbangkan juga Safety factor design, -biasanya engineer memakai angka 2,5-, sebagai tambahan keyakinan. Dengan catatan, sebaiknya analisa pengujian kekuatan (sampel) beton sudah dilaksanakan dan didapat grafik sesuai norma.
      Just my 2 cents…….

      Suka

  5. Hotnikon Avatar
    Hotnikon

    salam kenal pak Eka,
    Menurut saya pemasangan struktur towernya dapat dimulai atau tidak itu harus berdasarkan dari hasil uji tes sample betonnya, kalau memang dengan umur 7 hari kuat tekan betonnya sudah cukup kuat untuk menahan beban beban selama pelaksanaan proses ereksi, ya ereksi bisa di mulai.
    thanks

    Suka

  6. abdul Avatar
    abdul

    sore pak wir;
    saya mau tanya:
    1. kalau suatu portal beton katakanlah 4 lantai dengan tinggi per lantai 4 m, number of bays 4 dengan jaraknya 4 m juga. katakan dimensi balok 35/45, dimensi kolom 35/35 diberi beban merata pada setiap balok 250 Kg/m’. apakah momen akhir (gaya dalam) dari setiap balok itu sama atau berbeda?
    saya sudah mencoba mencarinya dengan SAP 2000 dan hasilnya berbeda, apakah saya salah input atau bagaimana? SAP 2000 baru belajar.
    2. apakah ada suatu koefisien yang bisa langsung menentukan momen akhir pada suatu elemen struktur dengan memakai rumusan momen primer.
    3. terimakasih atas jawabannya. saya tunggu…. salam hangat.
    terima kasih sebelumnya

    Suka

  7. pertanyaan yang sangat susah di jawab « The works of Wiryanto Dewobroto Avatar

    […] caranya belajar MekTek – 23 Februari 2009 […]

    Suka

  8. Alif Avatar

    Salam kenal Pak Wir, saya juga coba menanggapi rekan Eka, untuk mengetahui layak tidaknya suatu struktur kita bebani ada beberapa poin yang harus kita ketahui :
    1. Berapa kekuatan struktur yang memikul beban, dan
    2. Berapa beban yang akan kita berikan.
    jika Struktur > beban …. aman
    jika Beban > Struktur …. tidak aman
    menurut saya itu adalah logika dasar.
    Dalam hal ini, kita harus tahu berapa beban dari tower tersebut dan apa saja gaya yang akan bekerja pada pondasi tersebut, aksial, geser dipengaruhi oleh besarnya kuat tekan dan tulangan struktur… jika anda menggunakan adiktif bisa jadi 7 hari suda mempunyai kekuatan 28 hari (100%)
    thanks..

    Suka

  9. Thomas Yanuar Avatar
    Thomas Yanuar

    @ mas Alif,

    Saya kurang sependapat bahwa dengan penambahan zat additive maka beton umur 7 hari dapat mempunyai kekuatan 28 hari. Seperti yang saya tulis, berdasarkan curvature early high strength concrete (refer to ACI 318 dan Commentary dan ASTM C 579, umur 7 hari beton diharapkan mempunyai kekuatan 84 % terhadap karakterisktik kuat tekan rencana).
    Ingat, karakteristik kuat tekan bukan berarti aktualnya.
    Selayaknya bagi seorang engineer sipil tidak gegabah dalam mengeksekusi suatu struktur sebelum assesment dilakukan.

    Suka

  10. Thomas Yanuar Avatar
    Thomas Yanuar

    @ mas Agung,

    Saya pernah berdiskusi tentang finite element method ini dimilis Migas Indonesia ketika membahas Derrick Structure berketinggian 200 meter untuk Flare Gas di proyek saya Qatar Gas 2 dulu. Coba mas Agung searching buku karangan mbah Zienkiewicz (pakar FEM) di toko buku terkenal ato di seputaran kampus ITB mbandoenk sono.
    Untuk pembuka, berikut saya cuplikkan sedikit bahasan tentang FEM:

    Tanggapan 4 – errolt@technip

    Rekan-rekan Migas yth.,

    Ikut nimbrung masalah finite element method (FEM). FEM adalah suatu metoda yang secara keseluruhan didasari atas pendekatan dengan menggunakan analisa numerik. Dalam metoda ini, struktur yang akan dianalisa, didiskritisasi menjadi elemen-elemen yang kecil (elemen hingga) yang satu sama lainnya dihubungkan dengan titik nodal (titik diskrit). Elemen hingga tersebut yang pada umumnya berbentuk sederhana dibandingkan struktur sebenarnya dan mempunyai ukuran yang berhingga, harus mewakili sifat-sifat dari struktur sebenarnya. Karena setiap elemen hingga mempunyai beberapa variabel yang tidak diketahui sesuai dengan sifat struktur sebenarnya, sedang strukturnya sendiri merupakan gabungan dari beberapa elemen hingga, sehingga mempunyai jumlah variabel yang tidak diketahui yang cukup banyak, maka untuk menganalisanya diperlukan komputer sebagai alat bantu proses perhitungan. FEM merupakan pengembangan dari analisa dengan metode matrix. Kelebihan dari FEM dibandingkan metode matrix adalah gaya-gaya dalam maupun tegangan didalam elemen/member bisa langsung didapat (kalau programnya mempunyai fasilitas tsb.) karena penurunan persamaannya jika menggunakan prinsip direct stiffness biasanya menggunakan persamaan polinomial (yang mana persamaan ini tergantung tipe elemennya yaitu high order element atau low order element), sedangkan pada metode matrix gaya-gaya dalam maupun tegangan yang didapat hanyalah dititik nodalnya saja.

    Hampir sebagian besar software-software komersial untuk analisa struktur meng-claim bahwa metoda yang digunakan adalah FEM baik untuk elemen 1 dimensi ( seperti truss elemen, beam elemen), elemen 2 dimensi (seperti plane stress, plane strain, plate bending elemen) maupun elemen 3 dimensi (seperti shell elemen, solid elemen).

    Tanggapan 2 – Kajuputra.Elpianto@Halliburton

    Rekan2 Migas,

    Bila bicara tentang FEM, lantas kita akan langsung membayangkan suatu analisa tegangan solid element, seperti, shell atau pelat baik tipis maupun tebal. Padahal FEM itu bukan monopoly solid element semata….design truss pun termasuk dalam FEM….yang menggunakan elemen paling sederhana dari FEM, yaitu batang dengan 1 element dan 2 node.

    Coba diingat2 lagi waktu dulu kita pertama kali belajar FEM….bukankah kita mulai dengan struktur truss?

    Keunggulan dari FEM adalah karena dapat digunakan alat bantu software / program atau menggunakan numerical approach.

    Kalo kita harus melakukan analisa FEM seperti waktu kuliah dulu (manual), mungkin tidak ada orang yang mau menggunakan metoda itu karena terlalu rumit. Jadi kesimpulannya…setiap kali kita menggunakan program struktur yang berbasis FEM….seperti ETABS, SAP, Sanspro, dll…biarpun sederhana strukturnya…kita tetap melakukan FEM.

    Semoga sedikit dapat membantu.

    Suka

  11. Rudy Darmawan Avatar
    Rudy Darmawan

    Belajar MekTek yang gampang?
    He..he..he.. Saya jadi inget tahun pertama kuliah di UAJY dulu.

    Kepada dosen saya (sekitar tahun 1987), Bp. Ign Benny Puspantoro, saya bertanya, “Pak, gimana sih caranya ngitung momen dan gaya.” Maklum sbg mhs yg masih lugu nggak bisa membayangkan apa itu momen, apa itu gaya.
    Beliau langsung mengambil penggaris plastik,”…Pegang satu ujungnya dengan jari telunjuk dan jempol, dgn posisi horisontal…!”
    Setelah saya pegang penggaris itu, beliau meletakkan sebuah penghapus pensil di ujung satunya, dan penggaris itu melengkung.
    “Ujung dimana penghapus itu ditaruh, turun karena gaya vertikal kebawah. Sedang di tanganmu bekerja 2 macam, pertama momen yang menahan agar penggaris tidak terpuntir. Kedua, gaya vertikal keatas yang menahan agar penggaris tidak turun.”

    Ya, itulah, masing-masing dosen tentu punya style mengajar yang berbeda-beda. Tapi hingga usia saya yang kepala 4 kini, kenangan itu masih teringat jelas. Itulah pertama kalinya berkenalan dengan MekTek, atau kami biasa menyebutnya MT.

    Dulu sebelum era komputer, MT dipelajari selama 7 semester (MT1 s/d MT7). Sekarang ada berapa semester ya? (dengan adanya software komputer).

    Dan mengenai komputer, ini ada sedikit peristiwa lucu (maaf agak OOT ya).
    Seorang famili bertanya kepada saya, beliau punya anak yang lulus SMA dan sang anak berkeinginan masuk Teknik Sipil. Famili saya tsb tidak setuju kalau anaknya masuk TS. Dia bilang begini,”Lebih baik jangan masuk Sipil, ke depannya (di masa depan, red) Ilmu Sipil itu bakal digantikan oleh komputer, jadi nggak ada gunanya kamu belajar susah-susah 5 tahun! Tuh, tanya Om-mu.”, sambil menunjuk ke saya.

    Sambil berkelakar saya jawab,” Dulu sebelum ada kalkulator, anak SD belajar Matematika. ….Kini, setelah ada kalkulator, anak SD pun masih belajar Matematika, tuh.”

    Suka

  12. khusnul Avatar
    khusnul

    pertama kali saya mengenal mektek bisa langsung memahami, tapi setelah 1 hari berlalu bisa langsung hilang apa yang telah saya pahami .
    Bagaimana yah supaya tidak lupa lagi ….

    Suka

  13. desy Avatar
    desy

    saya mau tanya pak,bagaimana cara mengerjakan mektek persamaan 3 moment dengan struktur portal?

    mohon bantuan nya…
    terima kasih..

    Suka

  14. logan Avatar

    pa gmn ya cara belajar mektek biar gak kelupa,,,,,, so lau msh dalam ruangan mash ingat, tapi lau dah keluar lsng lupa, lau ada solusi mohon bantuannya

    trims………..

    Suka

  15. lv Avatar
    lv

    salam pak Wir,
    numpang nanya lagi boleh y pak? hehe
    gini pak, saya kan udah pelajari di kuliahan beberapa metode penyelesaian analisa struktur terutama untuk struktur statis tak tentu, seperti slope deflection, cross, matriks kekakuan. nah ada satu yang namanya finite element itu lho pak….sekilas liat2 tentang finite elemen kok ngeri juga y…hehe…tapi untungnya itu termasuk mata kuliah pilihan d univ saya. menurut bapak seberapa penting kita pelajari masalah finite element itu? trus apa itu juga metode untuk penyelesaian analisa struktur seperti metode2 lainnya yang saya sebutkan diatas? kira2 buku2 apa yang bapak bisa rekomendasikan untuk pelajari metode tersebut.
    makasih banyak y pak….
    Gbu…^_^

    Suka

    1. wir Avatar
      wir

      Coba cari di perpustakaan atau dimana gitu, bukuku tentang SAP2000 (2007). Disana ada hal yang kamu tanyakan itu.

      Suka

      1. lv Avatar
        lv

        oiya pak, ada d buku bapak di bab 7 tentang struktur membran dengan elemen shell….hehe
        makasih pak…

        Suka

Tinggalkan komentar

I’m Wiryanto Dewobroto

Seseorang yang mendalami ilmu teknik sipil, khususnya rekayasa struktur. Aktif sebagai guru besar sejak 2019 dari salah satu perguruan tinggi swasta di Tangerang. Juga aktif sebagai pakar di PUPR khususnya di Komite Keselamatan Konstruksi sejak 2018. Hobby menulis semenjak awal studi S3. Ada beberapa buku yang telah diterbitkan dan bisa diperoleh di http://lumina-press.com