Ada permintaan mendadak dari Rektor via Dekan FDTP, yaitu agar dapat mewakili UPH untuk hadir pada mukernas LPJKN pada hari ini, di hotel Mercure Ancol. Karena sifatnya mendadak, dan belum terlalu paham (hanya sering dengar) maka sebenarnya tidak terlalu antusias. Tetapi karena yang lain juga sibuk, dan tentunya adanya undangan tersebut adalah suatu kehormatan maka akhirnya disetujui juga. UPH dapat terwakili, sekaligus sayanya dapat wawasan baru yaitu tentang LPJK. win-win solution .
Ternyata LPJK itu organisasi pengayom organisasi-organisasi profesi bidang konstruksi, juga yang bertugas untuk mengakreditasi badan-badan tersebut. Jadi jika di perguruan tinggi BAN, maka di bidang konstruksi ya LPJK itu. Peserta yang hadir adalah bukan pribadi-pribadi tetapi satu orang mewakili tempatnya bekerja, jadi saya dalam hal ini mewakili UPH dari unsur Pakar / Perguruan Tinggi.
Dari paparan ketua umumnya dapat diketahui yang hadir di acara mukernas itu adalah sbb:
diundang | hadir | |
Asosiasi Perusahaan | 29 | 21 |
Asosiasi Profesi | 30 | 21 |
Pakar / perguruan tinggi | 47 | 24 |
Instasi pemerintah | 11 | 6 |
Meskipun baru pertama kali menghadiri acara tersebut, dan cukup baru, tetapi ternyata ketemu juga dengan kolega-kolega lama, seperti bapak Stefife Tumilar (eks PTW), bapak Dirgo (Untar), bapak Zaenal (UMB), bapak Agung (PNJ) dsb.
Ada satu hal yang menarik sewaktu mendengar pidato ketua umum LPJKN yang kebetulan hidup di dua dunia, profesi konstruksi dan partai, yang mungkin juga berguna bagi kita untuk menghadapi acara April ini. Ucapan beliau merujuk perbedaan antara orang partai dan orang profesi sbb:
- Untuk Partai : jangan dengarkan apa yang dia omongkan, tetapi lihatlah apa yang dia lakukan.
- Untuk Profesi : jangan lihat yang dia tidak nyatakan, tetapi hanya yang dia nyatakan dulu sebelumnya.
Tahu nggak khan perbedaan keduanya, yang satu omongannya tidak bisa dipegang, karena golongan ini pada dasarnya tidak ada yang namanya musuh sejati, termasuk juga tidak ada kawan abadi. Adapun golongan yang lain yang umumnya bekerja berdasarkan kontrak (apa-apa yang dinyatakan sebelumnya) maka hasil pekerjaannya juga hanya dievaluasi dari kontrak tersebut. Juga katanya teman-teman di dunia konstruksi tingkat kebohongannya lebih sedikit dibanding yang satunya lagi itu.
Menarik juga ya. Apa betul sih ?
Ini oleh-oleh dari sana.
pak wir,
kebetulan saya partisipasi LPJK untuk Aceh, disini saya melihat badan2 dibawah LPJK yaitu kontraktor2 yang disertifikasi oleh LPJK di Aceh masih banyak ngerjain proyek rehabilitasi dan rekonstruksi di Aceh yang asal-asalan kenapa ya…
SukaSuka