harga diri !


Gempa di Padang ternyata memprihatinkan, dampaknya ternyata sangat besar, bahkan jumlah korban yang jatuh bisa-bisa lebih besar dari korban gempa Yogyakarta, jadi hanya terkalahkan oleh tsunami aceh. Bayangkan ada beberapa desa yang tertimbun bukit dan sampai hari ini belum bisa dievakuasi, itu yang terjadi di luar kota atau pinggiran kota Padang. Sedangkan di kota Padang sendiri masih ada beberapa bangunan gedung bertingkat roboh yang sedang dalam tahap evakuasi, jadi jumlah korban yang jatuh belum secara tuntas dapat ditangani.

Kondisi itu jelas menunjukkan bahwa kota Padang dan sekitarnya memerlukan bantuan. Apalagi kalau mau menyitir kutipan pada harian Kompas hari ini : Nak, adakah yang bisa bantu Amak…?”.

Jika demikian tentulah akan gembira jika ada bantuan yang dapat diberikan, baik itu dari dalam negeri maupun dari luar negeri. Karena bagi yang mengalami penderitaan di sana, mestinya sudah tidak sempat melihat lagi apakah bantuan tersebut adalah dari luar atau dari dalam negeri, yang penting ada bantuan. Syukur, daripada tidak.

Berpikir dengan cara di atas, tentu agak heran jika ada pihak, apalagi yang tidak mengalami musibah tersebut yang dengan tegas menolak bantuan, khususnya yang dari luar negeri. Ini kutipan yang kubaca :

Padang, Kompas – Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan, Indonesia terbuka untuk menerima bantuan dari luar negeri bagi upaya rekonstruksi. Bantuan dari luar negeri itu terlebih dahulu diterima pemerintah pusat, baru disalurkan ke pelosok daerah melalui pemerintah daerah.

”Bantuan untuk bantuan tanggap darurat dan evakuasi sudah cukup. Kita tidak lagi membutuhkan relawan dari luar negeri,” kata Wapres dalam jumpa pers di Rumah Dinas Gubernur Sumatera Barat di Padang, Sabtu (3/10).

Sejauh ini, kata Wapres, bantuan luar negeri yang datang berupa sumber daya manusia dan obat-obatan. ”Sampai-sampai Hotel Ambacang dikepung relawan asing untuk menyelamatkan korban yang terperangkap,” ujarnya.

Wapres menyebutkan, Menteri Keuangan sudah membuka rekening. Namun, hingga kemarin belum ada satu pun bantuan dana dari negara lain. Komitmen membantu dana telah dilontarkan Australia, Amerika Serikat, Norwegia, Jerman, Jepang, dan Singapura.

Sebagai orang yang tidak bisa turun langsung membantu korban gempa tersebut, tentu merasa heran dengan berita di atas. Pernyataan wapres “kita tidak lagi membutuhkan relawan dari luar negeri” , rasa-rasanya berseberangan dengan pernyataan rakyat yang kena musibah tadi “Nak, adakah yang bisa bantu Amak…?“.

Mengapa belum-belum koq memberi pernyataan “tidak membutuhkan”. Kenapa tidak secara bijak untuk memberi pernyataan “low-profile” sampai memastikan semua rakyat yang kena musibah dapat tertangani dengan baik.

Apakah karena “harga diri” kita tinggi. Kita merasa malu kalau ternyata kita ini disumbang. Ingat itu khan berasal dari pendapat umum bahwa harkat orang itu tinggi jika memberi, ingat tempo hari di Myamar sewaktu ada badai topan, pemerintah khan dengan bangga memberi sumbangan.

Jadi apakah karena kita ingin menunjukkan kepada negeri luar bahwa kita mempunyai harkat yang tinggi, kita adalah negera yang mampu sehingga kita perlu menolak bantuan dari luar. Kalau dari dalam negeri sendiri sih ok-ok saja.

Yah demi harga diri, begitu khan.


7 pemikiran pada “harga diri !

  1. Ping-balik: Wiryanto Dewobroto: harga diri ! | Update Blog Terbaru

  2. Dari pengalaman di lapangan, komitmen sumbangan itu tidak semuanya berupa hibah dan bebas dari TOC yg mengikat.

    Pemerintah umumnya hanya mau menerima donasi yg ikhlas tanpa ada jerat yg mencekik leher di kemudian hari. Meski Amerika koar-koar mau kirim dana 1 juta USD (misalkan) tapi daftar “mau nya mereka” bisa tebel banget.

    Suka

    1. Agustinus Biotamalo Lumbantoruan

      @Iman
      Darimanakah anda tau bahwa “America”
      mempunyai tekat untuk membantu Indonesia dengan INTEREST yang TEBANG BANGET!

      Saya harap anda tau bahwa setiap negara maju maupun tidak maju itu mempunyai masalah2 di negara mereka sendiri. Bagusnya atau beruntungnya bahwa negara2 itu (yang maju) sudah dewasa.
      Mereka bisa membereskannya sendiri dan IRONISNYA mereka tau kapan mereka sadar bahwa mereka itu tidak bisa melakukannya sendiri (Butuh bantuan dari siapa saja).

      Contoh America: Hurricane Katrina. Negara yang paling maju di bidang teknology pun dengan rendah hati meminta bantuan dari perusahaan kecil sampai besar dan negara negara miskin sampai yang kaya.
      Masih banyak contoh yang lain.

      Kita ini semua manusia, saya yakin kita pernah membantu orang yang kita benci atau orang yang tidak kita kenal tanpa pamrih. Ini semua memang alamiah. Semua manusia mempunyai itu dan sering melakukannya tanpa sadar.

      Intinya sebagain dari pemimpin pemimpin kita ini memang sudah mempunyai ilmu ilmu yang dewasa tetapi cara berpikir, belajar dan bertindak belum tentu sedwasa dengan ilmu ilmu yang mereka miliki.

      Agustinus Biotamalo Lumbantoruan
      Student of Swiss German University
      IT 2011
      Jena, Germany.

      Suka

  3. Agustinus Biotamalo Lumbantoruan

    HARUS DI AKUI!!!
    Indonesia memang tidak mempunyai HARGA DIRI.

    1. AKUI itu.
    2. BERUBAH, BELAJAR-lah
    3. LUPAKAN masa lalu
    4. PIKIRKAN dan RENCANAKAN masa depan anda!
    “Di posisi manakah kita akan berdiri di 10 atau 20 tahun yang mendatang”.
    5. HIDUPKAN rencana kita BERSAMA!
    6. RESPECT tetangga kita!
    7. Bikin rencana baru kita untuk generasi selanjutnya. Izinkan mereka untuk me-realisasikan rencana kita untuk mereka dan memperbaikinya.
    —Ajarkan mereka bagaimana kita melakukannya!!! —-

    Nikmatin hasil produk dari jeripayah kita.

    Vote for me as a PRESIDENT of INDONESIA 2034-2039.

    Agustinus Biotamalo Lumbantoruan
    Student of Swiss German University
    IT 2011

    Suka

  4. Agustinus Biotamalo Lumbantoruan

    Iya Betul Pa.Wiryanto, Saya dengan senang HATI akan balik ke INDONESIA.

    Saya CINTA Indonesia. Dari yang jelek sampai yang INDAH.

    Agustinus Biotamalo Lumbantoruan
    Swiss German University
    Jena, Germany

    Suka

    1. wir

      Sip. 🙂

      Tuhan memberi berkat dan membangun kokohkan kehidupan kita, adalah bukan untuk kita sendiri saja, tetapi Tuhan berharap agar kita dapat menjadi saluran berkat kepada sesama.

      Siapa banyak memberi berkat, diberi kelimpahan, siapa memberi minum, ia sendiri akan diberi minum.
      [Amsal 11:25]

      Suka

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s