Secara pribadi aku tidak mengenal bapak Mario Teguh, namanya aku kenal beberapa waktu yang lalu karena ternyata ibuku di Yogya adalah salah satu penyuka acara beliau di televisi. Jadi ketika aku melihat threat di detik.com tentang pernyataannya maka rasa ingin tahuku timbul.
Maklum saat ini khan banyak sekali kasus tokoh-tokoh yang keseleo lidah, yang mana jika sebelumnya yaitu sebelum era teknologi internet hal tersebut dapat dengan mudah dilupakan, dapat dianggap angin lalu. Tetapi sekarang saat suara dan gambarpun dapat diabadikan maka keseleo lidah di jaman digital bisa berabe. Jadi apa sih yang dianggap keseleo lidah bagi pak Mario, ini aslinya.
O ternyata itu.
Kenapa jadi heboh ya. Sebagai orang yang telah 19 tahun berkeluarga, yang saat ini mempunyai anak perempuan menjelang dewasa, yang mana dulu pada waktu memilih jodoh mempraktekkan bibit-bobot-bebet maka apa yang saya kutip berikut :
Berikut sebagian wejangan-wejangan Mario Teguh yang diposting Sabtu (20/2/2010) malam:
- Pada akhirnya kita harus memilih wanita yang baik untuk istri, pria yang baik untuk suami, dan membangun keluarga yang baik.
- Jodoh itu di tangan Tuhan. Akan lebih baik jika kita periksa apakah kita mempersulit orang yang ingin memperjodoh kita.
- Wanita yang pantas untuk teman pesta, clubbing, begadang sampai pagi, chitcat yang snob, merokok dan kadang mabuk, tidak mungkin direncanakan jadi istri.
- Hidup berbahagialah dengan istri anda yang baik, atau suami anda yang anggun. Tidak ada kebahagiaan selain kebaikan. (detik.com)
adalah BENAR adanya. Wejangan itu jelas akan aku sampaikan kepada putriku, agar nantinya mendapat jodoh yang mengamini wejangan bapak Mario Teguh tersebut.
Ini perlu aku tuliskan di blog ini karena ternyata twitter bapak Mario dihapus. Saya bisa memaklumi beliau.
Kepada bapak Mario Teguh terima kasih memberikan wejangan yang membuat ‘heboh’ tersebut, karena dengan membaca wejangan-wejangan bapak seperti di atas, saya jadi ingat waktu menjelang dewasa dahulu, orang tua kami di Jogja juga memberikan wejangan-wejangan yang walaupun bahasanya lain tetapi intinya sama.
Note : jangan risau dengan tentangan dari orang-orang lain yang mungkin mempunyai embel-embel titel profesi yang banyak, karena kebenaran yang Bapak sampaikan tersebut tidak akan berani diajarkan di sekolah saat ini.







Tinggalkan Balasan ke riczy Batalkan balasan