Boleh ya membicarakan buku bersampul LINEN lagi.

Maklum meskipun tahap penulisan buku Struktur Baja – Perilaku, Analisis, & Desain – AISC 2010, sudah selesai. Kemarin hari Kamis sudah serah terima CD Master kepada penerbit, dan katanya setelah diperiksa lagi urutan halaman, khususnya lembar-lembar untuk sponsor, maka hari Jumat kemarin juga sudah diserah-terimakan ke percetakan, yaitu Gramedia Group of Printing, yang berkantor pusat di Pal Merah, Jakarta. Katanya sih perlu waktu 21 hari kerja untuk menyelesaikan. Jadi mestinya sudah bisa berpikir yang lain ya.

Mestinya begitu. Hanya saja hari Sabtu kemarin, saat jalan-jalan ke toko buku Gramedia, meskipun tidak ada buku yang dibeli, tetapi lebih dari dua jam di sana sekedar survey mutu buku-buku yang ada. Membayangkan bahwa bukuku nanti akan lebih baik dari buku-buku yang dipajang disana. Maklum, dengan adanya 15 sponsor yang berpartisipasi, maka rasa-rasanya tidak ada kendala finansial untuk menetapkan spesifikasi buku tersebut pada kondisi ideal, yang terbaik yang bisa dibuat.

Adapun spesifikasi buku yang akan dicetak, yang sudah deal dengan penerbit, adalah sebagai berikut :

  • Buku, 15.50 x 24.00 cm, Hard Cover + Jacket , Jilid Lem + Benang, Shrink
  • Cover : 4 hal linen digilon 100 gr, Hotprint Perak Diatas Linen
  • Isi : 8 hal art paper matt 100 gr, 4/4
  • Isi : 792 hal art paper matt 85 gr, 1/1
  • Jacket : 8 hal art paper 190 gr, 4/0 Laminating Doft 1 Sisi, UV Spot
  • Skiblad : 8 hal bc putih 160 gr, 4/0
  • Board : 4 hal gray board 2.35

Menurut pak Anton C., itu sudah yang paling prima versi percetakan Gramedia, kata beliau tentunya. Memang lebih mahal sih dari spesifikasi buku lama. O ya, kertas dalamnya sih masih sama. Maklum banyak yang puas dengan buku SAP yang lamaku, jadi nggak berani ganti tipe. Jadi mutu kertas buku yang bagian dalam sama persis. Yang berbeda saat ini adalah spesifikasi sampul. Jika dulu softcover, maka untuk buku baru ini mau mencoba yang hardcover pakai linen dan jaket buku.

Jadi yang ada di dalam benakku saat ini adalah bahwa buku bersampul linen adalah yang terbaik. O ya untuk menyamakan persepsi maka tentunya perlu aku kemukakan spesifikasi rencana dari bukuku, yaitu hardcover dengan sampul linen, dan di atasnya terdapat tulisan pakai hot-print perak sebagai berikut.

linencover-buku-baja

Selanjutnya sampul itu ditutup lagi oleh lembar lepas, yang orang percetakan menyebutnya sebagai Jacket cover dari kertas art paper 190 gr dengan layout sebagai berikut.

hardcover-buku-baja-font-khusus

Aku memilih spesifikasi di atas karena teringat akan buku karangan Alan Holgate tentang karya-karya prof Schlaich sebagai berikut.

411MH2CX31L

Buku seperti di atas aku beli dulu sewaktu di Stuttgart. Adapun gambar buku di atas sekedar gambar yang aku ambil dari intenet (males moto buku yang aku punya sendiri). Konsep sampul buku tersebut mirip dengan spesifikasi bukuku nanti, pakai kertas linen warna abu-abu. Adapun gambar berwarna itu adalah sampul lepas (jacket cover), yang tidak menutup buku secara keseluruhan. Karena lepas, maka jacket cover memang mudah rusak, apalagi kalau menyimpannya sembrono saja. Bagaimana tidak, sampul linennya keras, adapun jacket cover tipis dan lepas, jadi ketika buku didorong ketumpukan buku lain tidak secara hati-hati sampul linen bisa kelipat. Yah gimana lagi ya, tetapi waktu itu ketika melihat sampul buku tersebut di atas, sangat terkesan deh. Banyak buku-buku engineering di luar negeri yang pakai kertas linen. Jadi aku pengin bukuku menjadi seperti itu. Mumpung tidak ada kendala maka ingin yang terbaik.

Itulah pikiran ideal yang aku punya tentang buku yang akan aku cetak tersebut.

Hanya saja setelah mutar-mutar toko buku Gramedia lebih dari dua jam. Aku koq agak ragu juga. Apakah spesifikasi teori yang aku nyatakan di atas dapat terlaksana. Ini sih memang tergantung dari tukang cetaknya. Kalau dari master buku yang aku sudah buat, sudah tidak ada alasan lagi. Maklum, master bukunya aku buat pakai Adobe InDesign, program layout buku paling top saat ini. Kepresisian layout (tulisan/gambar dsb) dapat mencapai 0.1 mm. Jadi kalau master cetaknya masih pakai MS Word, sudah deh nggak perlu komentar. Kalah jauh. Ini pula yang tempo hari aku putuskan untuk tidak memakai suatu perusahaan percetakan yang memberi penawaran, hanya karena pernyataan : “Gampang pak Wir, master cetaknya pokoknya PDF, dari MS Word bisa koq dibuat itu“. Langsung deh, perusahaan itu tidak aku hubungi lagi. Itu mah mutu pasaran, buku yang sekedar untuk kum bolehlah. Ini buku khan lain, untuk membandingkannya harus dengan buku selevel Segui atau Louis F. Geschwindner.

Maklum, sudah mutar-mutar setiap etalase, nggak ada tuh buku selevel Segui atau Geschwinder di atas. Sebagian besar pakai kertas book paper yang kuning, kelihatan tebal, tetapi setelah dibuka maka jumlah halaman bukunya hanya sekitar 500 halaman. Itu khan relatif tipis, bukuku nanti adalah sekitar 760 halaman. Jadi kalau pakai kertas kuning tersebut tentu akan terlihat sangat tebal, nggak elegan. Itu mengapa aku tetap mempertahankan kertas seperti di bukuku yang lama. Aku muter-muter lagi, nggak banyak buku Indonesia yang dicetak secara hardcover. Nah pada satu tumpukan lain aku melihat ada buku Indonesia yang mempunyai spesifikasi seperti bukuku, yaitu pakai hardcover dengan sampul linen, yaitu komik wayang cetak ulang dari penulis R.A Kosasih. Bedanya dengan bukuku, jika yang komik wayang itu, sampul linennya polos, nggak ada huruf sama sama sekali. Jadi informasi buku tersebut sangat tergantung dari Jacket cover yang menutupinya. Padahal jacket cover itu  khan lepas sifatnya, jadi mudah rusak. Jadi kalau itu hilang, maka nggak ada informasi yang terlihat dari luar, harus buka buku.

Jadi masalahnya apa pak Wir ?

Nggak ada masalah sih, hanya memang ketika melihat sampul hardcover linen dari bukunya RA Kosasih yang dijual di Gramedia tersebut, koq sensasinya berbeda dengan bukunya Alan Holgate yang di atas itu. Sama-sama sampul linen, tetapi yang punya Alan Holgate itu tersesan mewah, adapun yang buku wayang, meskipun sama-sama pakai linen, tetapi kesan yang aku dapat adalah buku kuno. 😦

Ini yang membuat aku mikir sampai sekarang. Jangan-jangan percetakan Indonesia belum mampu mencetak seperti buku dari Jerman tersebut. Gimana ya, masih pakai sampul linen atau kembali ke versi lama. Maklum, buku SAP2000-ku kemarin memang ada juga yang versi hardcover, tetapi aku koq merasa tidak sreg dibanding yang soft cover. Teknologi cetak kita, mampu nggak ya mewujudkan angan-anganku tersebut. . . . . . . ragu mode ON.

O ya ada info baru. Seperti biasa setelah menulis buku, maka langkah selanjutnya adalah launchingnya. Sampai saat ini sudah ada pembicaraan tentang seminar yang akan mengundang aku. Salah satu dari HMJ salah satu perguruan tinggi di Jakarta. Kontaknya sudah lama, waktu itu aku janjikan akhir Mei, tapi sampai sekarang koq tidak ada tindak lanjut.

Adapun pembicaraan yang lebih intens, adalah yang datang dari salah satu perguruan tinggi di Palembang, bahkan sudah ada ancar-ancar yang cukup jelas, yaitu sekitar tanggal 4 Juni 2015 nanti. Aku berharap sih, acara tersebut sekaligus dijadikan launching buku di atas. Nah bagi teman-teman mahasiswa dan insinyur yang bertempat tinggal di Palembang dan sekitarnya, moga-moga dapat menyediakan waktu untuk bertemu dan berdiskusi tentang baja. Moga-moga terealisasi dengan baik. Semoga.

NB : bagi teman-teman HMJ dan semacamnya yang berkenan menjadi tuan rumah untuk launching buku, tentu akan senang sekali. Moga-moga untuk itu LUMINA Press bisa membantu. Bayangkan buku tentang struktur baja, berbahasa Indonesia, lebih dari 700 halaman dan telah direview dan diberi testimoni positip oleh 8 pakar atau ahli dari praktisi dan akademisi. Belum ada lho. Buku tersebut adalah buku pertama berbahasa Indonesia yang membahas secara lengkap perencanaan baja menurut AISC 2010. Bahkan SNI baja terbaru yang berbasis code yang sama, dan telah disusun sejak 2011 saja, kalah cepat dengan dipublikasinya buku ini. Ini juga bukti bahwa birokrasi Indonesia memang tidak bisa diandalkan, masih kalah dengan niat pribadi dari orang Indonesia sendiri.

3 tanggapan untuk “buku bersampul LINEN (2)”

  1. dhanis Avatar
    dhanis

    Pak Wir, saya mau bertanya beberapa hal, tetapi sebelumnya saya sudah pre order buku bajanya lho Pak, sy tunggu dikirim, dan dahulu sy juga pernah beli bukunya yg rekayasa SAP 2000, isinya bagus Pak, lengkap, Pak, ini pertanyaan saya, apakah untuk memodelkan staged construction suspension bridge software mana yg cocok, apakah MIDAS ataukah SAP 2000, saya belum punya MIDAS, kalo SAP 2000 yg versi 11, kok selalu error kalo saya modelkan non uniform load. Makasih Pak atas jawabannya dan uraiannya.

    Suka

  2. respons pembaca buku Struktur Baja | The works of Wiryanto Dewobroto Avatar

    […] buku bersampul LINEN (2) – 22 Maret 2015 […]

    Suka

  3. Sabtu 14 November 2015 di UNY, Jogjakarta | The works of Wiryanto Dewobroto Avatar

    […] Press yang pertama. Sekarang ini juga diundang untuk memberikan kuliah sekaligus untuk launching buku Struktur Baja. Tentu saja, tawaran tersebut langsung aku sambut gembira. Maklum bukan seorang pejabat, dokunya […]

    Suka

Tinggalkan komentar

I’m Wiryanto Dewobroto

Seseorang yang mendalami ilmu teknik sipil, khususnya rekayasa struktur. Aktif sebagai guru besar sejak 2019 dari salah satu perguruan tinggi swasta di Tangerang. Juga aktif sebagai pakar di PUPR khususnya di Komite Keselamatan Konstruksi sejak 2018. Hobby menulis semenjak awal studi S3. Ada beberapa buku yang telah diterbitkan dan bisa diperoleh di http://lumina-press.com