Namanya penulis, nggak terlihat hasil kerjanya kalau belum muncul tulisannya. Betul, memang sudah lama saya tidak menulis di blog. Waktunya habis untuk menyiapkan Edisi ke-2 dari buku Struktur Baja, yang laris manis.
Saya cenderung membuat edisi ke-2 karena ada beberapa topik yang menurut saya kurang lengkap, jika buku tersebut dijadikan buku teks di level S1. Harapannya dengan diterbitkannya edisi ke-2 ini maka materi perkuliahan Struktur Baja I, II dan III yang saya ajarkan di Jurusan Teknik Sipil UPH tercakup semua.
Jadi melihat buku Struktur Baja edisi ke-2 itu nanti sekaligus dapat melihat kualitas pembelajaran di UPH terkait struktur baja. Maklum tahun kemarin jurusan teknik sipil UPH baru saja meraih akreditasi A. Tentang hal ini, tentu banyak institusi lain yang lebih tua dan mempunyai anak murid yang lebih banyak akan merasa “meradang”. Koq bisa.
Tentang hal itu, tentu berbagai argumentasi dapat disampaikan. Jika selanjutnya dievaluasi berdasarkan laboratorium, jelas pasti tidak akan pede mensejajarkan kelas. Laboratorium UPH untuk bidang sipil masih minimalis. Tentang jumlah doktor yang mengajar, saya kira juga belum sebanyak PT papan atas yang lain. Tahu sendiri, yang tahu tentang baja secara detail di UPH, ya hanya aku saja yang memang ditugaskan memegang mata kuliah tersebut.
Lho jadi yang menggeluti struktur baja di Jurusan Teknik Sipil hanya bapak ya ?
Lho lha iya, kenapa. Nggak apa-apa khan. Bahkan karena hanya sendirian, maka tentu akan lebih mudah menentukan materi yang akan disampaikan. Semua suka-suka sendiri. Hanya memang, itu harus bisa dipertanggung-jawabkan.
Nah karena sendirian saja, dan disisi lain semua materi yang diajarkan harus bisa dipertanggung-jawabkan maka aku menuliskannya dalam bentuk buku. Jadi semua orang bisa mengevaluasi isinya dan memberikan masukan dan koreksi jika diperlukan.
Saya kira kemampuan untuk menuliskan dalam bentuk buku itulah yang membedakan jurusan teknik sipil UPH dengan yang lain-lain. Buku-buku yang saya tulis itu membuat saya percaya diri kalau ditanya mengajar apa, oleh dosen dari perguruan tinggi lain.
Hanya memang, karena yang saya tulis adalah buku, dan belum jurnal international maka gelar yang lebih tinggi belum kudapat. Itu memang sudah dipesankan anak-istri, dan pela itu juga menjadi salah satu obsesi. Yang penting, waktu-waktu yang ada telah kumanfaatkan secara baik, dan semoga semua itu bisa menjadi berkat bagi yang lain.
Nah terkait kesiapan materi edisi ke-2, yang utamanya tentu memperbaiki errata yang diketemukan, maka kira-kira akan ada sekitar tambahan halaman dari 15- -200. Saat ini koreksi bertambah, jika mula-mula 750 halaman , saat ini sudah mencapai 850 halaman.
Cover bukunya nanti akan berbeda dari sebelumnya, harapannya tentu akan lebih baik. Saat ini rencana cover sudah cukup matang, sudah dibuat 9 alternatif. Saya merasa alternatif #1, #4 dan #9 cukup baik. Bagaimana menurut anda, mana cover yang layak dijadikan cover buku yang baik.
Menurut anda, alternatif cover mana yang layak dipilih.
Note : Seperti biasa, buku-buku saya selalu diterbitkan dengan dukungan sponsor. Dengan demikian mutu buku dapat dibuat sebagus-bagusnya sehingga selain isinya yang dijamin maka penampilan fisik dapat dijadikan “barang simpanan” suatu karya seni. Oleh sebab itu para sponsor tentu akan bangga portofolionya tampil juga di buku tersebut. Saat ini sudah deal 4 perusahaan untuk menjadi sponsor,yaitu 3 perusahaan nasional dan 1 perusahaan multinasional yang berkantor pusat di luar negeri.
Apakah perusahaan anda juga tertarik berpartipasi menjadi sponsor. Informasi perusahaan Bapak/Ibu pasti akan dikenal oleh pembaca buku tersebut, yang rata-rata generasi muda yang sedang belajar ilmu teknik sipil, yang sebentar lagi akan menjadi insinyur-insinyur Indonesia.
Saya pilih No.1
Tapi usul, sebaiknya warna kuning itu dibatalkan saja, ganti warna abu2/silver lebih mantap tampaknya.
Congrat pa Wir..
SukaSuka
Desain no. 1 yang menurut saya cocok pak.
Tetapi kalau usul saya, font dan layout fontnya di buat mirip dgn edisi yang pertama agar terkesan keberlanjutan edisinya ada.
Demikian pak Wir
SukaSuka
Ping-balik: cover buku alternatif #2 | The works of Wiryanto Dewobroto
Untuk gambar sampul, saya lebih tertarik dengan gambar di tipe 1,2, dan 3, pak, lebih hidup dan indah, ada unsur seninya, melihatnya terasa segar. Kalau untuk warna, sepertinya warna merah atau hijau lebih menarik. Demikian pendapat saya, pak. Terima kasih.
SukaSuka
Ping-balik: Gusset Plate atau Pelat Buhul | The works of Wiryanto Dewobroto
Untuk sampul, design 1,2,3 Bagus Pak, cuman utk warna, silver atw abu2 dengan tulisan hitam sepertinya lebih kece, seperti yg edisi 1, mantap.
SukaSuka