Jurnal Internasional Bereputasi Teknik Sipil


Bagi teman-teman dosen yang ingin karir profesionalnya optimal maka mengurus jenjang akademik adalah penting. Bagi dosen muda-muda tentu ini belum terasa, tetapi yang sudah menginjak senior (tua) maka hal itu akan berpengaruh pada usia pensiun. Di UPH misalnya, bagi dosen yang tidak mengurus jenjang akademik atau hanya punya jenjang akademik pemula maka usia pensiun adalah 55 tahun, untuk yang punya jenjang akademik Lektor Kepala usia pensiunnya adalah 60 tahun. Adapun profesor adalah 65 tahun. Info terbaru DIKTI katanya profesor bisa 70 tahun.

Nah dalam pengurusan jenjang akademik, sekarang ini kelihatannya semakin lama semakin sulit, yaitu terkait persyaratan  adanya publikasi ilmiah dalam bentuk jurnal. Apalagi untuk mencapai jenjang profesor jurnalnya harus dalam bentuk Jurnal International Bereputasi di bidangnya (teknik sipil). Jadi jurnalnya tidak sekedar berbahasa Inggris dan terindeks Scopus, tetapi harus masuk peringkat dunia. Salah satu (atau mungkin satu-satunya) yang dapat dijadikan rujukan untuk peringkat tersebut adalah :

Journal Metrics (CiteScore metrics from Scopus) 

Nah mengacu data-data peringkat jurnal terbaru (2016) dari sana, saya mencoba membuatkan tabel khusus Jurnal International Bereputasi di bidang teknik sipil, sebagai berikut.

journal-rank

<< Revisi tanggal 11 Desember 2016>> Catatan Penting : Daftar di atas adalah sebagian dari list jurnal yang dipublikasikan oleh Journal Metrics (CiteScore metrics from Scopus). Penulis hanya membatasi jurnal dalam kategori  Non OpenAccess Journal dan Scopus Sub-Subject Area “Civil and Structural Engineering. Saya pikir itu sudah mencukupi untuk bidang teknik sipil, tetapi masukan dari teman-teman Facebook menyatakan masih ada jurnal terkenal lain yang belum tercantum. Setelah mempelajari lagi tabel dari Scopus, memang benar ada kelompok lain yang sering digunakan oleh  teman-teman di bidang teknik sipil seperti misalnya Building and Construction; Computational Mechanic; Enginering Mechanic, Geotechnical Engineering and Engineering Geology. Jadi kalau ada daftar jurnal yang biasa anda baca dan tidak ada, maka dipersilahkan melihat langsung ke Journal Metric aslinya.

Adapun persyaratan untuk menjadi Guru Besar di Indonesia (DIKTI) adalah :

Kum yang mencukupi (>= 850) dan syarat tambahan menurut Permenpan No.46 Tahun 2013 (Pasal 26 Ayat 3) yaitu :

  1. ijazah Doktor (S3) atau yang sederajat;
  2. paling singkat 3 (tiga) tahun setelah memperoleh ijazah Doktor (S3);
  3. karya  ilmiah  yang  dipublikasikan  pada  jurnal internasional bereputasi; dan
  4. memiliki pengalaman kerja sebagai dosen paling singkat 10 (sepuluh) tahun.

Nah adanya syarat DIKTI terkait jurnal internasional bereputasi di atas, maka calon-calon profesor baru bidang teknik sipil perlu membaca tabel, apakah papernya pernah dimuat disalah satu jurnal di atas. Tanpa itu, maka persyaratan DIKTI belum terpenuhi meskipun sudah punya ratusan tulisan . Jurnal yang tercantum paling bawahpun juga tidak apa-apa, bagaimanapun juga itu termasuk jurnal internasional bereputasi.

Jurnal teknik sipil Indonesia ada nggak ya. 😀

Satu pemikiran pada “Jurnal Internasional Bereputasi Teknik Sipil

  1. Ping-balik: Kaleidoskop 2016 | The works of Wiryanto Dewobroto

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s