15 pemikiran pada “From UPH Civil Engineer’s alumni – Dubai”

1. hello im hossein ,im student in Azad Islamic University of Najafabad-Esfahan-IRAN ,i study civil eng and im in6th semester , i like to continiu my lesson but not only in teoric i like work in some place and learn, please help me that how can i pass this way in your country.(with lowest price)

   SukaSuka

   20 Maret 2007 pada 9:34 pm Balas

2. dear Hossein

   You have a spirit to success, dont worry, be still to continue in your study and be number one in your class. I am confident you will be success similar to our student.
   God Bless You.

   regards

   SukaSuka

   21 Maret 2007 pada 9:25 pm Balas

3. Selamat malam pak. Apa kabar ? Mudah-mudahan sehat selalu.

   Saya Darwanto pak, saya membaca artikel bapak tentang mahasiswa UPH yang berangkat ke Dubai. Setelah saya melihat dan merenungkan, saya ingin bertanya pak. Kira-kira persiapan apa saja yang harus saya lakukan agar saya qualified dan dapat diterima seperti mahasiswa UPH lainnya yang di terima di Dubai ? Apakah persiapannya juga sama kalau saya ingin bekerja di TOTAL atau JAYA konstruksi ? Besar keinginan saya untuk dapat bisa bekerja di perusahaan besar, agar saya mendapatkan pengalaman yang dapat meningkatkan kemampuan saya, terutama di bagian teknik sipil.

   Pertanyaan terakhir pak, saya sudah belajar maksimal pada ujian tengah semester pada mata kuliah BAJA 1. namun saya tidak mendapatkan hasil yang memuaskan. apakah bapak punya masukkan untuk saya, agar saya bisa menjadi mahasiswa yang berkompeten dan bisa mendapatkan hasil ujian yang terbaik.
   terima kasih atas masukan yang akan bapak berikan.

   Besar harapan saya karena mengingat UAS nanti sangat penting bagi saya agar dapat melanjutkan mata kuliah yang lainnya.

   Saya juga sangat antusias sekali menunggu keluarnya buku bapak yang terbaru, karena dapat memberi pelajaran yang sangat berharga dan dapat dicerna dengan penulisan yang menarik.

   Terima kasih. God Bless You and You’re Family

   SukaSuka

   22 Maret 2007 pada 3:36 pm Balas

4. **persiapan apa saja yang harus saya lakukan agar saya qualified**
   Suatu pertanyaan yang menarik dan merupakan suatu esensi dari suatu proses pembelajaran. Jawabannya mungkin kelihatan sederhana, meskipun pelaksanaannya akan berbeda antara person satu dengan person yang lainnya, yaitu :

   lakukan apa saja, sampai kamu merasa mempunyai KEPERCAYAAN DIRI bahwa kamu mempunyai kemampuan yang sama seperti target yang kamu inginkan (cita-citakan), yaitu seperti kakak kelasmu yg di Dubai tersebut atau tentu saja boleh lebih dari itu. Ingat gantungkan cita-citamu setinggi langit.

   O ya, untuk mendukung saran di atas, pak Wir mempunyai quote yg sampai kini menjadi andalanku jika punya target yang ‘tinggi’, yang kelihatannya di awal tidak mungkin, tetapi ternyata dengan berjalannya waktu dan aku tetap konsisten dan kuat dengan apa yang ada pada quote tersebut maka terjadilah. Percaya nggak percaya tapi pengalamanku membuktikan. Quote yang dimaksud adalah

   I tell you the truth, if anyone says to this mountain, ‘Go, throw yourself into the sea’, and does not doubt in his heart but believes that what he says will happen, it will be done for him. Therefore I tell you, whatever you ask for in prayer, believe that you have received it, and it will be yours.
   Mark 11:23-24

   Ini penting, karena kalau sekedar masuk atau diterima, mungkin bisa aja faktor keberuntungan, tapi kalau mental tidak siap wah bisa stress lho. Jadi kalau targetmu luar negeri maka bahasa Inggrismu harus diperkuat. Saya yakin kalau anak-anak UPH bisa itu, banyak ekspatriat yang mengajar di sini, itu juga ada kebaktian berbahasa inggris untuk mahasiswa setiap hari rabu, juga TOEFL-nya ditingkatkan jangan puas dengan hanya 500, kalau bisa lebih, semakin tinggi prospek semakin baik.

   Jika faktor bahasa sudah, maka selanjutnya yang lebih penting adalah kompetensi bidang ilmu mayor, yaitu civil engineering.

   O ya sebelum ke detail aku sarankan dulu bahwa senangilah terlebih dahulu bidang yang kamu akan pelajari tersebut. Coba cari celah-celah mengapa kamu menyukainya, lalu fokuslah ke situ. Aku juga begitu, jadi kalau kita sedang ngulik hal tersebut katakanlah sampai pagi, itu bukan karena terpaksa tetapi karena asyik.

   Sedangkan untuk mata kuliah yang aku berikan, maka target yang diminta hanya pemahaman siswa terhadap materi, karena soalnya essay itu akan terlihat mudah dari cara mahasiswa menjawabnya.

   Aku sarankan cara belajarnya adalah simulasi mengerjakan soal dengan menuliskannya.

   Soal-soal yang saya berikan meskipun tiap ujian tidak ada yang sama tetapi sebenarnya mirip satu dengan yang lain dan sama dengan materi yang digunakan pada perkuliahan. Jadi sebenarnya nggak sulit lho.

   Ada satu hal yang cukup baik dari kamu yaitu tidak segan-segan bertanya. Bagus itu, pertahankan, dan jangan patah semangat. Nilai yang kamu dapat mencerminkan bahwa materi yang kamu pelajari masih belum dipahami benar. Nilai yg jelek mencerminkan bahwa kamu belum fokus pada mata kuliah tersebut, atau juga strategi belajar yang kamu pakai belum cocok untuk dirimu, coba cari variasi belajar lain mungkin.

   Eh tapi, saran saya yang pertama yaitu latihan menyelesaikan soal dengan menuliskannya, lakukan dulu ya, menulis, menulis dan menulis penyelesaian jawabannya.

   Pasti saya yakin, itu manjur.

   Ingat pepatah jawa:

   NGELMU IKU KANTHI LAKU

   berilmu itu perlu usaha keras, jaman dulu adalah bertapa di tempuran sungai dsb, sekarang khan nggak sesulit itu khan.

   GOD BLESS YOU, Darwanto, sukses untuk kamu.

   SukaSuka

   22 Maret 2007 pada 10:08 pm Balas

5. pak wir.. pa kabar pak? semoga semua baik-baik aja…

   pak, kayanya Hossein nanya cara kerja praktek kali ya ?? maksud saya, klo di UPH sebelum lulus kan kita uda ada kerja praktek sebagai syarat kelulusan.. itu yang dihitung sebagai pengalaman.. gak lama sih, tapi setidaknya kita uda tau suasana kerja di dunia nyata… atau dia mau belajar di UPH terus kerja praktek di indo ?? mungkin aja lho pak… hehehe…

   anyway.. saya kagum ama BLOG bapak.. karya tulis bapak berarti uda Go International… Menurut saya itu salah satu dari perwujudan UPH Global Campus.. setiap kali ada waktu luang saya pasti buka Blog bapak untuk liat perkembangan terbaru dari UPH. 🙂

   Best Regards…

   Richard S W

   SukaSuka

   24 Maret 2007 pada 9:24 am Balas

6. Trims Richard,

   Di sini baik-baik, saya melihat anak-anak UPH khususnya Jurusan Teknik Sipil sekarang lebih percaya diri, lebih mantap untuk belajar di kampus UPH Karawaci. Mereka punya kebanggaan terhadap perguruan tinggi lainnya, meskipun dari sisi jumlah murid jelas kita kalah jauh.

   Aku dosennya tentunya senang, semakin bersemangat juga untuk selalu berkarya terus disini (UPH).

   Tentang UPH Go Internasional, ya jelas diwakili kamu itu Richard dan teman-teman di sana (Dubai, jazirah Arab). Sampai Darwanto (adik kelasmu) aja punya obsesi ke sana .

   Kapan-kapan kirim cerita tentang Dubai ya, kayak ceritaku di Stuttgart itu lho. Ambil foto-foto di sana, ada gambarmu lho biar kelihatan itu foto tidak ambil di flick . Biar jadi motivator adik-adik kelasmu disini.

   Sukses ya.

   SukaSuka

   24 Maret 2007 pada 12:07 pm Balas

7. Hallo pak wir..

   Pa kabar pak..

   Saya nggak merasa sudah 1.5 bulan di Dubai. Padahal minggu-minggu pertama sepertinya lama banget. Keadaan disini… sudah mau masuk summer.. kalau pas pertama kali dateng masih musim dingin (average 22 C) sekarang sudah merangkak naik ke 31 C. Sudah mulai gerah ni pak, nanti kata Shinta bisa 45-an dengan humidity 100.. nggak kebayang kayak gimana.

   Saya disini cuma ada beberapa foto waktu pergi bareng Erwin dan Shinta, soalnya saya belum ada camera pak. Ini lagi nabung mau beli. hihi. Saya sih kepinginnya nanti, saya foto-foto-in proyek yang lagi under construction disini.. termasuk Burj Dubai.. 170-an story building kalau nggak salah. Bakal jadi tertinggi di dunia. but until then. Saya paling cuma bisa cerita.

   Saya kerjanya di perusahaan alumunium, lebih tepatnya pabrik profile aluminium SI. Tujuannya buat dipakai di rangka dinding kaca bangunan. Saya di bagian engineering.

   BTW saya satu-satunya (sebelumnya juga Shinta satu-satunya) structural engineer di sini. Jadi semua proyek mesti lewat saya buat dihitung ok atau nggak. Kerjaannya mirip baja.. ngitung tegangan ama lendutan, diliat masuk persyaratan atau nggak. Kita disini pake BS rata-rata.. untuk aluminium pake BS 8118. Jadi kerjaannya cukup typical dari hari ke hari. Paling kadang-kadang dapet proyek yang agak ‘nyeleneh curtain wall yang nyambung ke sky light.. ato dome sky light gitu. Klo uda gitu saya pake STAAD disini.. Curtain wall paling tinggi yang pernah saya desain dalam satu setengah bulan ini sekitar 130 meter gitu.

   O iya. Sebenernya saya juga nggak bisa STAAD, jadi saya di kasih training dulu.. ternyata basic yang Bapak ajar di SAP2000 kepake banget. buat saya cepet nangkep apa yang diajarin.. mungkin kayak programming kali ya.. bisa satu, yang lain gampang belajarnya.

   Perusahaan disini ngehargain banget kemampuan komputer pak. Jadi kalau kita tulis bisa AutoCAD, SAP2000. Mereka kayaknya sudah seneng banget.. (mungkin maksudnya mereka nggak usah capek kasih training dan keluar duit lagi hehe).. yang padahal di UPH sudah jadi mata kuliah standar.. Usul pak, mungkin Komputer rekayasa Struktur bisa dibuat lanjutannya.. jadi total 4 sks.. komrek 1 (2 sks) dan komrek 2 (2 sks). usul aja pak, berhubung menurut saya pengajaran filosofi perhitungan struktur di Teknik Sipil UPH sudah lengkap banget.. jadi sekarang ke aplikasinya.

   Kadang-kadang saya sehari, bisa ‘ketimpa proyek 6 atau 7… tapi paling saya bisa selesain 3 atau 4 sehari.. , tapi juga kadang-kadang nganggur.. contohnya ya sekarang, makanya bisa sempet kirim-kirim email.

   Poltak kerja di RH profile. Kerjaannya bangun bangunan industri gitu pak (warehouse, etc). mereka kerja per team.. Jadi dikasih projek, terus disuruh selesaiin. Saya agak jarang ketemu Poltak, mungkin 2 minggu sekali. Kita berencana tinggal bareng buat ngehemat.

   Erwin kerja di konsultan Inggris gitu, dia tinggalnya di Al Ain.. sekitar 120-an km dari Dubai, tapi sering kontek-kontekan juga.

   BTW sebenernya tempat kerja saya juga sekitar 40-an km dari dubai. namanya Jebel Ali Industrial area. Keliatannya jauh yah pak, tapi sebenernya pake mobil cuma setengah jam. soalnya disini banyak highway.. yang paling besar Sheikh Zayed Road.. itu 14 lane highway (2 arah). Jalan ini yang dibilang Manhatannya Dubai.. klo pagi ato sore.. hampir susah liat matahari di jalan ini.. soalnya kanan kiri gedung tinggi semua.. highway nya sendiri jadi kayak dipagerin ama gedung-gedung gitu. di tepi jalan ini juga tempat bakal dibangunnya Burh Dubai.

   Shinta sekarang uda masuk McDermott pak.. dia jadi structural engineer. uda mulai design-design platform buat oil rig..

   UPH sendiri kabarnya gimana pak ? Untuk 2007 ini yang masuk sipil sudah berapa orang ? Saya seharusnya ikut wisuda Mei ini pak.. cuma jadi nggak bisa wisuda deh… 😦

   Gitu dulu pak ceritanya.. Salam buat dosen-dosen semua ya pak, juga buat Jimmi dan Jerry… laen waktu saya sambung lagi..

   Richard S. Wiriyanto
   Structural Engineer
   Gulf Extrusions Co. (L.L.C.)
   Tel: +971 4 8846146
   Fax: +971 4 8846830
   Mob: +971 50 6761575

   “never ignore your own dream…”

   SukaSuka

   28 Maret 2007 pada 6:39 pm Balas

8. O ya, ini ada kesan dan pesan alumni Jurusan Teknik Sipil UPH yang lain yaitu sdr. Rustama, yang telah bekerja di perusahaan konsultan asing tetapi masih di Indonesia (Jakarta).

   Klik link berikut: http://wiryanto.wordpress.com/2007/04/13/eurocode-3-design-of-steel-structures/#comment-1643

   SukaSuka

   15 Mei 2007 pada 3:28 am Balas

9. mas saya lulisan bahasa inggris s1 dan bahasa arab setara d1 tolong carikan beasiswa atau kerja di kuwait
   wasalam

   SukaSuka

   2 Juni 2007 pada 6:04 pm Balas

10. Terimakasih Pak Wir infonya.
    Saya pikir Kayaknya Saya lebih condong Konsul Banyak Ke murid Bapak yang alumni UPH di Dubai ( Richard SW) soalnya Bidangnya Sama.
    Jadi Mohon bagaimana cara saya Koresponden ke Pa’Richard.
    Sekali lagi Terimakasih.

    SukaSuka

    20 Juni 2007 pada 9:45 am Balas

11. coba baca surat dari dubai ke-2, dikomentarnya sdr. Richard ngasih alamat emailnya.
    Dia juga rajin koq membaca blog ini. Siapa tahu anda di kontak. Rajin-rajin sajalah membaca blog ini. 😀

    SukaSuka

    20 Juni 2007 pada 10:21 am Balas

12. Ping-balik: Burj Dubai selagi telanjang « The works of Wiryanto Dewobroto

13. Ping-balik: kabar dari murid #1 « The works of Wiryanto Dewobroto

14. Ping-balik: perlunya berprestasi « The works of Wiryanto Dewobroto

15. Ping-balik: Burj Dubai selagi telanjang (gedung lho bukan orang!!) « Imansfile's Blog