Pak Wir, saya melihat, UTS baja 1 mengenai sambungan baut, berarti selama pertengahan semester mata kuliah baja 1, yang diceritakan tentunya juga mengenai sambungan.
Saya juga melihat, bahwa bahan ajar baja 1 di UNPAR juga mengenai sambungan.
Bolehkan saya tahu, apa alasan di baliknya? Mengapa bahan yang diajarkan pertama kali di dalam mata kuliah struktur baja 1 ialah mengenai sambungan ( alih-alih mengenai elemen tarik, elemen tekan, setelah itu baru masuk ke topik sambungan?)
Pak wir setelah melihat jawaban ujian di Pdf itu , timbul pertanyaan :
kenapa kekuatan baut terhadap tumpu yang bapak tuliskan di Pdf tersebut
Rn = 1.5 * Fu * t * Le
kalo menurut dosen saya dan dari SNI 2002 :
Rn = Fu * t * Le
dan pertanyaan kedua : bukannya timbul momen pada sambungan baut tersebut ?tapi kenapa bapak tidak memperhitungkannya ? ataukah ada alasan khusus untuk itu ?
@Erwin Lim
Mohon maaf baru bisa kejawab sekarang. Rasanya waktu itu sudah mau menjawabnya, tapi kelupaan dan kesusul pertanyaan yang lain. Setelah membaca lagi, eh ternyata belum ada tanggapan dari saya. Ini sekarang aja ya, yang menanggapinya.
Materi baja di UPH koq sama dengan UNPAR. Mungkin kebetulan saja, terus terang meskipun S3 saya di UNPAR, tetapi materi kuliah bajanya bukan dari sana.
Kebetulan yang menyusun silabus materi baja adalah saya sendiri jadi saya cukup tahu. Materi sebelumnya adalah berdasarkan PPBBI, terus terang saya tidak familiar dengan peraturan tersebut. Pengalaman empiris sebelumnya saya banyak mengandalkan ASD-AISC, jadi ketika saya diminta mengajar Struktur Baja di UPH maka silabus saya minta untuk disesuaikan dengan kompetensi pengalaman sebelumnya. Kebetulan dosen baja yang lain yaitu bapak Irwan Halim (sekarang mengambil Ph.D di Selandia Baru) berkenan, dan sepakat mengambil acuan AISC dan bukan SNI (hanya sebagai opsi saja).
Pemakaian AISC bukan karena tidak cinta bangsa, tetapi karena alasan praktis saja, bahwa literatur baik textbooks maupun jurnal sudah sangat banyak tersedia. Jadi kalau memakai AISC sebagai rujukan maka diharapkan mahasiswa jika tidak puas dapat merujuk ke literatur yang banyak tersedia tersebut.
Dalam hal ini, perkuliahan struktur baja yang diberikan hanya sebagai pengantar, pemberi motivasi untuk mempelajari baja lebih lanjut.
Tentang mengapa dimulai dari sambungan dan baru desain batang tekan atau tarik adalah meskipun sambungan secara detail hitungan lebih banyak, tetapi dapat bersifat lokal. Dapat berdiri sendiri. Sedangkan kalau batang tekan atau tarik, maka pemahaman tentang bracing memerlukan pengetahuan struktur secara lebih lengkap.
Selain itu perlu diperhatikan bahwa, perilaku struktur ditentukan sekali oleh sistem sambungan. Tidak seperti beton, yang sistem sambungan kadang-kadang dapat diabaikan.
@Y.W
Jawaban UTS didasarkan pada AISC, pada jawaban yang ada sudah ditampilkan juga nomer rumus rujukan yang digunakan. Silahkan merujuk sendiri ke AISC-LRFD 2005.
rumus dosen anda yang Rn=Fu * t * Le , di sub-bab berapa ya di SNI 2002. Setahu saya di sub-bab 13.2.2.4 tentang tumpu tidak di bahas Le lho. Karena di sana sudah ditetapkan bahwa jarang baut ke tepi > 1,5d , juga jarang baut-to-batu harus > 3d. Tetapi tidak menyebutkan parameter Le.
Eksentrisitas memang dapat menimbulkan momen, jadi kalau mau teliti memang perlu di-check. Untuk kasus UTS tersebut diabaikan, untuk menyederhanakan masalah saja. Adapun dipilih profil L agar perlu dihitung kondisi Shear-Lag.
“Pemakaian AISC bukan karena tidak cinta bangsa, tetapi karena alasan praktis saja, bahwa literatur baik textbooks maupun jurnal sudah sangat banyak tersedia. Jadi kalau memakai AISC sebagai rujukan maka diharapkan mahasiswa jika tidak puas dapat merujuk ke literatur yang banyak tersedia tersebut.”
Alangkah baiknya jika ada seseorang yang menerbitkan buku yang merujuk pada SNI baja 2002.
PPBBI aja sudah ada buku literaturnya,
Pertanyaan saya:
kenapa yg SNI LRFD kok belum ada literaturnya?padahal kan udah cukup lama di pelajari oleh orang Indonesia..apakah para insinyur di indonesia masih betah dengan metode ASD.
slamat pagi p wir
saya mau tanya ni p wir tentang desain baja dengan program SAP
apakah program SAP mendesain sambungan juga sampai output, atau harus didesain manual lagi
terimakasih
hormat saya
adin
Wir’s responds: program SAP2000 belum bisa, baru analisa struktur dan check stress penampangnya.
Pak Wir,
Saya seorang dosen dan semester ini mendapat tugas untuk mengajar struktur baja 1.
saya kesulitan menyusun materi kuliah.
Untuk itu saya minta tolong sekiranya pak wir berkenan membagi ebook atw diktat baja 1 untuk saya.
Terimakasih sebelumnya.
Pak Wir :
Selamat Paskah !
Pak Wir, saya melihat, UTS baja 1 mengenai sambungan baut, berarti selama pertengahan semester mata kuliah baja 1, yang diceritakan tentunya juga mengenai sambungan.
Saya juga melihat, bahwa bahan ajar baja 1 di UNPAR juga mengenai sambungan.
Bolehkan saya tahu, apa alasan di baliknya? Mengapa bahan yang diajarkan pertama kali di dalam mata kuliah struktur baja 1 ialah mengenai sambungan ( alih-alih mengenai elemen tarik, elemen tekan, setelah itu baru masuk ke topik sambungan?)
Terima kasih sebelumnya……
salam,^^
erwin
SukaSuka
pak Wil minta tlng dong untuk TEK.BAN bagi2 rahasianya dong….
SukaSuka
Pak wir setelah melihat jawaban ujian di Pdf itu , timbul pertanyaan :
kenapa kekuatan baut terhadap tumpu yang bapak tuliskan di Pdf tersebut
Rn = 1.5 * Fu * t * Le
kalo menurut dosen saya dan dari SNI 2002 :
Rn = Fu * t * Le
dan pertanyaan kedua : bukannya timbul momen pada sambungan baut tersebut ?tapi kenapa bapak tidak memperhitungkannya ? ataukah ada alasan khusus untuk itu ?
terima kasih sebelumnya.
SukaSuka
@Erwin Lim
Mohon maaf baru bisa kejawab sekarang. Rasanya waktu itu sudah mau menjawabnya, tapi kelupaan dan kesusul pertanyaan yang lain. Setelah membaca lagi, eh ternyata belum ada tanggapan dari saya. Ini sekarang aja ya, yang menanggapinya.
Materi baja di UPH koq sama dengan UNPAR. Mungkin kebetulan saja, terus terang meskipun S3 saya di UNPAR, tetapi materi kuliah bajanya bukan dari sana.
Kebetulan yang menyusun silabus materi baja adalah saya sendiri jadi saya cukup tahu. Materi sebelumnya adalah berdasarkan PPBBI, terus terang saya tidak familiar dengan peraturan tersebut. Pengalaman empiris sebelumnya saya banyak mengandalkan ASD-AISC, jadi ketika saya diminta mengajar Struktur Baja di UPH maka silabus saya minta untuk disesuaikan dengan kompetensi pengalaman sebelumnya. Kebetulan dosen baja yang lain yaitu bapak Irwan Halim (sekarang mengambil Ph.D di Selandia Baru) berkenan, dan sepakat mengambil acuan AISC dan bukan SNI (hanya sebagai opsi saja).
Pemakaian AISC bukan karena tidak cinta bangsa, tetapi karena alasan praktis saja, bahwa literatur baik textbooks maupun jurnal sudah sangat banyak tersedia. Jadi kalau memakai AISC sebagai rujukan maka diharapkan mahasiswa jika tidak puas dapat merujuk ke literatur yang banyak tersedia tersebut.
Dalam hal ini, perkuliahan struktur baja yang diberikan hanya sebagai pengantar, pemberi motivasi untuk mempelajari baja lebih lanjut.
Tentang mengapa dimulai dari sambungan dan baru desain batang tekan atau tarik adalah meskipun sambungan secara detail hitungan lebih banyak, tetapi dapat bersifat lokal. Dapat berdiri sendiri. Sedangkan kalau batang tekan atau tarik, maka pemahaman tentang bracing memerlukan pengetahuan struktur secara lebih lengkap.
Selain itu perlu diperhatikan bahwa, perilaku struktur ditentukan sekali oleh sistem sambungan. Tidak seperti beton, yang sistem sambungan kadang-kadang dapat diabaikan.
@Y.W
Jawaban UTS didasarkan pada AISC, pada jawaban yang ada sudah ditampilkan juga nomer rumus rujukan yang digunakan. Silahkan merujuk sendiri ke AISC-LRFD 2005.
rumus dosen anda yang Rn=Fu * t * Le , di sub-bab berapa ya di SNI 2002. Setahu saya di sub-bab 13.2.2.4 tentang tumpu tidak di bahas Le lho. Karena di sana sudah ditetapkan bahwa jarang baut ke tepi > 1,5d , juga jarang baut-to-batu harus > 3d. Tetapi tidak menyebutkan parameter Le.
Eksentrisitas memang dapat menimbulkan momen, jadi kalau mau teliti memang perlu di-check. Untuk kasus UTS tersebut diabaikan, untuk menyederhanakan masalah saja. Adapun dipilih profil L agar perlu dihitung kondisi Shear-Lag.
SukaSuka
Dear Pak Wir :
Terima kasih atas penjelasannya ^^
salam,
erwin
SukaSuka
selamat sore pak Wir
Terimakasih atas penjelasannya
Pak Wir menuliskan:
Alangkah baiknya jika ada seseorang yang menerbitkan buku yang merujuk pada SNI baja 2002.
PPBBI aja sudah ada buku literaturnya,
Pertanyaan saya:
kenapa yg SNI LRFD kok belum ada literaturnya?padahal kan udah cukup lama di pelajari oleh orang Indonesia..apakah para insinyur di indonesia masih betah dengan metode ASD.
Menurut pendapat Pak.Wir gimana?
SukaSuka
slamat pagi p wir
saya mau tanya ni p wir tentang desain baja dengan program SAP
apakah program SAP mendesain sambungan juga sampai output, atau harus didesain manual lagi
terimakasih
hormat saya
adin
SukaSuka
Pak Wir,
Saya seorang dosen dan semester ini mendapat tugas untuk mengajar struktur baja 1.
saya kesulitan menyusun materi kuliah.
Untuk itu saya minta tolong sekiranya pak wir berkenan membagi ebook atw diktat baja 1 untuk saya.
Terimakasih sebelumnya.
SukaSuka