Istilah mudik tentu tidak asing lagi, bahkan sering dikaitkan dengan kemacetan lalu-lintas yang terjadi, baik di tol Cikampek, atau tol Kanci, atau bahkan di jalur selatan, Nagrek. Tetapi saya yakin tidak semua orang berkesempatan ‘menikmati’ apa itu yang namanya mudik tersebut.
Menikmati ? . Yah seperti saya tadi pagi yang baru saja kembali ke Jakarta setelah hampir seminggu di Jogja, mudik. Jangan bayangkan jika datengnya pagi pk 8.00 berarti berangkatnya adalah kemarin sore. Ternyata berangkatnya kemarin pagi juga, pukul 9.00. Jadi hampir 23 jam di perjalanan.
Yakin deh, kalau nggak mendapat sesuatu yang menarik dari event mudik tersebut, maka pengalaman di kendaraan sampai 23 jam tersebut pasti akan membuat kapok.
Kelihatannya fenomena mudik juga menjadi perhatian bagi kalangan tertentu. Bayangkan saja, ada asap pasti ada apinya. Jadi jika pihak yang berwajib sampai perlu memperingatkan secara terang-terangan seperti ini.
Maka pasti ada sebab-musababnya. Moga-moga tidak ada yang langsung mengalaminya sendiri.
BTW mumpung belum terlambat terlalu lama, maka saya pribadi dan keluarga juga menghaturkan
Selamat Idul Fitri, 1 Syawal 1429 H.
Mohon maaf lahir dan batin.
Maaf Pak Wir kalo saya pernah ada salah..
Menyakiti hati ataupun salah yang lainnya..
Mohon maaf lahir dan bathin ya..
SukaSuka
Iya, sama sama.
SukaSuka