Ketika mendengar kata “plagiat”, maka aku jadi ingat diskusi kemarin dengan Prof. Bambang, bahwa pada tahap Ujian Terbuka-pun promovendus bisa saja mengalami kegagalan !
Lho koq gitu, padahal acara tersebut dihadiri oleh tamu undangan, yang sebagian besar diundang dari pihak promovendus, sehingga ketika dinyatakan lulus diharapkan memberi selamat sebagai doktor baru.
Betul pak Wir, itu bisa saja terjadi. Namanya saja sidang terbuka, dihadiri oleh orang-orang luar (di luar penguji). Jadi jika di antara para hadirin dapat membuktikan bahwa materi yang disampaikan oleh promovendus merupakan plagiat hasil penelitian orang lain, maka dapat dilakukan pembatalan gelar, meskipun mungkin para penguji sudah menyatakan lulus.
O gitu ! Jadi sangsi plagiat bagi suatu penelitian akademik adalah sangat berat, yang bisa saja menjatuhkan martabat, harapan dan sebagainya. Jadi karena itulah para akademikus (jika merasa) akan menghindari plagiat. Haram hukumnya !
Jadi ketika harian Kompas dalam dua hari ini ramai memperbincangkan adanya plagiat di Puslitbang BMKG, wah jadi seru ini. Apalagi jika ternyata itu terjadi antara pimpinan insitusi tersebut dengan salah satu peneliti utamanya.
Ini patut dicermati lho, jika untuk penelitian disertasi atau thesis atau skripsi maka sanksi nya adalah pembatalan gelar, tapi kalau digunakan untuk kenaikan pangkat. Apa berarti itu pembatalan pangkat juga.
Sumber berita :
- Kepala BMKG Membantah Plagiat – Prof Dr Mezak A Ratag Akan Menempuh Jalur Hukum
Kompas, Selasa, 18 November 2008, 01:26 WIB - Protes Plagiat, Kepala Litbang BMKG Mundur – Diduga Digunakan untuk Perpanjangan Usia Pensiun
Kompas, Senin, 17 November 2008, 01:03 WIB
memang..plagiat memalukan..memalukan dan memalukan…kalau terbukti lebih baik kepala BMKG itu mundur saja…
SukaSuka
ya, memalukan.
sampe dibikin felemnya “plagiator”, dapet oskar, nyang maen Russel Crow
SukaSuka
ketauan dulu di SD sering nyontek tuh. nyontek kan plagiat juga :p.
SukaSuka
Tanggal 19 januari yl, saudari Sri Woro diangkat lagi oleh presiden untuk memimpin BMG (sekarang BMKG). Sayang sekali, kok presiden belum memperlihatkan kekhawatirannya tentang bahaya plagiarisme dalam kehidupan. Atau ada alasan lain? Alasan politis? Hmmmm…
SukaSuka