Struktur Baja Edisi ke-2


Tidak ada rencana sebenarnya untuk up-dated materi buku Struktur Baja, yang terbit April 2015 yang lalu. Hanya saja ketika diskusi dengan Kelvin Tio terkait penelitiannya tentang keruntuhan baut terhadap tarik , ternyata bahasan tentang efek prying pada buku belum memuaskan. Materi yang saya tulis baru sekedar introduction, lalu aplikasinya pada perencanaan sambungan end-plate. Padahal mekanisme kuat tarik pada baut dengan memperhitungkan efek prying mestinya perlu dibahas detail sebagai materi dasar tentang perilaku sambungan baut. Pemahaman ini penting karena dapat menjadi dasar kreatifitas insinyur dalam mendesain sambungan.

Nah ini, nggak enaknya jadi idealis. Tahu bahwa bukunya masih saja punya kelemahan, maka nggak bisa tidur. Padahal materi lain yang perlu ditulis masih banyak. Tentang tidak adanya materi balok kompositi pada buku tersebut. Itu sudah dijelaskanalasannya, yaitu akan dibuatkan buku tersendiri. Maklum sudah kepegang kata-kata kunci yang membuat buku tersebut istimewa. Jurnal-jurnal pendukungnya juga sudah lengkap. Tinggal waktu tenang menuliskannya.

Jadi intinya akan terbit buku Struktur Baja edisi ke-2, ya pak Wir ?

Kayaknya begitu dik. Ini sudah mulai nglembur.

Pertama-tama yang perlu perbaikan adalah kesalahan yang ditemukan pada buku tersebut atau disebut errata . Ini daftarnya, jadi kalau kamu menemukan errata baru, yang belum ada pada daftar tersebut,  informasikan ya, biar diperbaiki sekalian. Sebagai tanda terima kasih, namamu akan aku sebut di buku. Abadi 😀

Kedua, seperti yang aku sebut tadi, yaitu tentang efek prying pada baut tarik. Materi yang kutulis nanti jelas tidak sekedar menerjemahkan dari buku Segui atau semacamnya, tetapi menggali langsung dari jurnal-jurnal ilmiah yang terkait. Maklum aku khan bukan sekedar penulis biasa, aku mempunyai pengalaman praktis sekaligus banyak melakukan penelitian, bahkan terdidik secara formal di bidang rekayasa. Terkait dengan penulisan tentang efek prying maka jurnal-jurnal atau buku yang kelihatannya mendukung untuk materi yang paling state of the art adalah sebagai berikut :

  • S. Nair,P. C. Birkemoe and W. H. Munse.(1969).Behavior Of Bolts In Tee·Connections Subject To Prying Action, Department Of Civil Engineering University Of Illinois Urbana, Illinois
  • William A. Thornton .(1985). Prying Action—a General Treatment, AISC Engineering Journal, 2nd Quarter
  • Kulak, G.L., John W. Fisher dan John H.A. Struik.(2001). Guide to Design Criteria for Bolted and Riveted Joints – 2nd Edition, American Institute of Steel Construction
  • James A. Swanson.(2002). Ultimate Strength Prying Models for Bolted T-stub Connections, AISC Engineerig Journal, 3rd Quarter

Ketiga, wah ini belum dikerjakan, tetapi rasa-rasanya detail perhitungan tentang sambungan end-plate masih bisa dikembangkan lagi. O ya, rujukanku di buku tersebut terkait sambungan itu adalah

  • Jeffrey T. Borgsmiller.(1995). Simplified Method for Design of Moment End-plate Connections, Thesis from Virginia Polytechnic Institure and State University

Siapa punya rujukan yang lebih baik, biar dievaluasi ulang.

O ya bagi yang punya contoh soal, yang baik, bisa juga disampaikan. Jika memang membantuk untuk memahami tentang struktur baja tentu akan digunakan untuk up-dated buku tersebut. Harapannya sih jadi buku Struktur Baja terbaik di sini, gitu lho.

Partisipasi teman-teman yang punya peminatan baja tentu sangat membantu sekali. Kalau bukan karena kita sendiri, siapa lagi.

14 pemikiran pada “Struktur Baja Edisi ke-2

  1. Made Pande

    Halo Pak Wir..

    Wah.. Kebetulan untuk topik sambungan ini saya sudah buat program perhitungannya dengan excel. Jadi tinggal ubah momen, konfigurasi dan diameter baut sudah langsung muncul berapa kekuatan momen dan tebal endplate yang dibutuhkan. Untuk referensi saya merefer ke “AISC Design Guide 16 – Flush and Extended Multiple-Row Moment Connections”. Rumus dan alur perhitungannya dipaparkan secara jelas.

    Saya sudah pernah mencoba menghitung dengan rumus tebal plat yang ada di buku Pak Wir, tetapi ternayata tebal pelatnya berbeda dengan hasil dengan rumus di AISC ini, rumus yang ada di Buku Pak Wir tebalnya lebih kecil sekitar kurang lebih 1-7 mm. “AISC Design Guide 16 – Flush and Extended Multiple-Row Moment Connections” mungkin bisa dijadikan salah satu referensi pak. Dan untuk sambungan endplate khusus gempa bisa lihat di “Design Guide 04 – Extended End-Plate Moment Connections Seismic & Wind Applications”, pak.
    Masukan dari saya untuk terbitan buku bapak selanjutnya mungkin bisa dimasukkan pembahasan jarak minimal tepi baut ke web atau flange dan pembahasan “K-area”, pak.

    Terima kasih.

    Suka

    1. wir

      Hallo sdr Made Pande,

      Usulan yang menarik, saya telah membacanya. Hal penting yang perlu diketahui bahwa Prof Murray penulis buku tersebut pada halaman 10 juga menyatakan bahwa Chapter 3 Flush End-Plates, dan Chapter 4 Extended end-plates adalah didasarkan pada hasil penelitian Borgsmiller dan Murray (1995), sumber bacaan sama yang aku gunakan pada bukuku.

      Jadi apa yang saya tulis di buku “Struktur Baja – Perilaku, Analisis dan Desain – AISC 2010” adalah juga bersumber sama dengan yang prof Murray tulis di buku yang anda usulkan tadi. Dalam hal ini saya mencoba mengintreprestasikan lagi secara lebih sederhana dan to the point.

      Oleh sebab itu, mestinya hasil perhitungan anda dan berdasarkan buku saya harusnya adalah sama. Karena sdr Made Pande juga telah memanfaatkan tulisan prof Murray, mohon dilihat lagi tentang apa yang kurang dari tulisan saya, atau apa yang beda. Mungkin yang perlu adalah check kekuatan kolom yang disambung dengan end-plate tersebut.

      O ya, tentang struktur tahan gempa adalah diluar konteks buku tersebut, nanti akan ada buku lainnya.

      Kesimpulan awal : materi pada buku sudah on the right track, hasil penelitian terkini.

      Suka

      1. Made Pande

        Yup, benar Pak Wir.. Di awal saya juga berpikir seperti itu pak, secara logika seharusnya hasilnya sama.. Tapi karena saya melihat ada sedikit perbedaan rumus (hanya sedikit), saya mencoba menghitung dan membandingkan hasilnya,, dan ternyata hasilnya berbeda.. Entah, mudah2an saya yang salah menghitung, pak.

        Suka

      2. wir

        Baik, nanti saya evaluasi lagi sdr Made.

        Karena sumbernya sudah sama, maka tentu materi pada buku bisa dibandingkan dengan yang versi Amerika (AISC Design Guide 16). Dengan adanya pemikiran dan evaluasi lagi tentang Bab 8 tersebut dan hasilnya akan diimplementasikan pada buku edisi ke-2, maka harapannya buku Struktur Baja – Perilaku, Analisis dan Desain – AISC 2000″ nanti akan menjadi lebih baik lagi.

        Kami juga ada rencana untuk menambah contoh-contoh penyelesaian pada buku. Jika anda punya contoh unik tetapi sederhana, untuk level pembelajaran struktur baja, dan jika memang berharga tentu saya akan dengan senang hati memuat di buku tersebut.

        Suka

  2. Selamat siang pak,
    Menyambung pembahasan tentang sambungan End Plate yang di buku Struktur Baja Perialku, Analisa, & Desain AISC.

    Apakah perhitungan sambungan Apex moment end plate dan Haunch moment end plate pada konstruksi Gable Frame sama dengan End Plate yang di bahas di Buku tersebut?..

    Terima kasih

    Suka

    1. wir

      Ya prinsipnya sama. Untuk buku Struktur Baja Edisi ke-2 yang sedang saya tulis, maka akan ada penambahan lebih lengkap tentang sambungan End-plate. Strategi yang saya tambahkan bahkan bisa digunakan untuk menganalisis sambungan end-plate dengan haunch (penebalan) dan dibandingkan dengan tipe end-plate modern. Pembahasan tentang baut tarik dan end-plate kayaknya lebih dari 50 halaman sendiri tambahannya yang baru.

      Suka

      1. wir

        Maunya cepat dik, tapi ini ada perkembangan terbaru. Salah satu perusahaan baja mancanegara yang mempunyai kantor perwakilan di Indonesia tertarik untuk menjadi sponsor. Karena ini termasuk salah satu peringkat 10 besar dunia, maka ada namanya tercantum pada buku tersebut. Karena ada infor baru bahwa peringkat perusahaannya meningkat maka mereka mau materi tersebut juga di up-dated jadi baru. Selain dari itu, yang bersangkutan telah memberikan info-info baru terkait teknologi baja terbaru di negeranya. Jadi kalau materi buku bisa diupdate, maka akan lebih baik.

        Jadi setelah dirunut-runut, perubahannya jadi banyak. bisa-bisa dari awal sekitar 750 halam bisa jadi 900 halaman bahkan lebih. Jadi maksud hati mau cepat dicetak, maka bisa-bisa waktunya itu jadi molor. Maklum, ingin jadi buku baja berbahasa Indonesia yang terbaik. Jadi paling cepat April dik.

        Suka

  3. Made Pande

    Yth. Pak Wir,

    Untuk edisi ke-2 saya ada tambahan usulan, pak:

    1. Kalau bisa tipe dan ketebalan kertas yang digunakan diperhatikan terhadap bobot bukunya, Pak Wir. Buku jilid 1 kertasnya memang bagus dan tebal, tetapi kekurangannya adalah bobotnya terbilang cukup berat, pak. Berdasarkan pengalaman, cukup memegalkan tangan jika buku dibaca dengan dipegang. Selain itu barang bawaan/tas menjadi jauh lebih berat jika dibandingkan saya membawa buku lain dengan ketebalan yang sama. Sebenarnya masalah bobot ini cukup mengganggu bagi saya yang sering bawa buku Pak Wir ke kantor, pak.

    2. Kertas glossy memang terlihat lebih elegan dan bagus, tetapi kekurangannya kertas glossy akan memantulkan cahaya sehingga menjadi tidak nyaman di mata. Jadi buku harus dipegang dengan sudut yang bagus agar tidak memantulkan cahaya yang menyilaukan ke mata. Ini juga cukup mengganggu kegiatan membaca menurut saya. Kalau menurut saya pakai kertas buram atau hvs biasa pun sebenarnya tidak masalah, karena yang penting bagi saya isinya. Buku2 sekarang juga banyak yang memakai kertas buram kok pak. Selain ramah lingkungan, harga buku bisa dibuat lebih murah lagi.

    3. Dan untuk mensiasati jumlah halaman yang sangat banyak, dimensi bukunya dibesarkan saja, Pak Wir. Dan besar hurufnya kalau bisa dikecilkan lagi hingga batas nyaman optimum. Karena menurut saya besar huruf di buku jilid 1 masih bisa dikecilkan lagi kok, Pak Wir. Sekali lagi menurut saya..

    Sekian masukan saya untuk kali ini, Pak Wir. Terima kasih.

    Suka

  4. Ping-balik: usulan untuk Edisi ke-2 buku Baja | The works of Wiryanto Dewobroto

    1. wir

      Betul mas Ricky,
      Satu sisi materi di buku tersebut sudah baik, tidak perlu dirubah. Toh sampai saat ini belum ada teman pakar yang selesai menulis materi seperti itu. Tetapi sisi lain, saya merasa bahwa materi dasar untuk belajar tentang struktur baja masih perlu ditingkatkan.

      Jadi mumpung masih hangat, dan buku sudah hampir habis, serta adanya sponsor istimewa yang ingin bergabung maka ya sudah saya tingkatkan saja jadi edisi ke-2. Saat ini sudah sekitar 840 halaman yang selesai. Ini rencana bagian-bagian yang lemah saya kuatkan lagi. Obsesi saya agar buku itu dapat menjadi buku struktur baja berbahasa indonesia yang terbaik dalam dekade ini.

      salam dari kampus Karawaci

      Suka

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s