Threat yang banyak pembacanya di blog ini, selain tentang bidang rekayasa struktur, juga tentang pengembangan diri atau karir. Kemarin saya mencoba mengungkapkan tentang karakter insinyur yang saya anggap tidak baik, judulnya Konsultasi Teknis Gratis. Tanggapan pembaca dengan cara SHARE dan komentar di Facebook, ternyata banyak banget. Oleh sebab itu, kebetulan ada curhat panjang dari salah satu pembaca, yaitu sdr Johan Mickael Pakpahan. Mari kita bahas, siapa tahu menambah semangat dianya.
Ini surat yang aku maksud, dari Johan Mickael Pakpahan :
Perkenalkan nama saya Johan Mickael, lulusan dari Universitas Sriwijaya, Indralaya, Sum-Sel. Saya menyukai dunia elektro, robot dan otomasi.
Hari ini saya mencoba membangkitkan semangat kerja saya dengan membaca artikel orang-orang yang sukses dalam dunia engineering, dan saya menemukan blog ini. Yang paling membuat saya terkesan adalah terdapat ayat-ayat Alkitab yang bapak gunakan. Ini lah hal yang saya lihat dari bapak Wiryanto yang berbeda dari beberapa blog lainnya. Terima kasih pak untuk tips-tipisnya. Memang seperti itulah kita seharusnya jika ingin sukses. Menyerahkan hati kita juga pada Tuhan, tidak menyimpan terang (talenta / kemampuan) kita untuk kita bagikan kepada orang yang membutuhkan.
Alasan kenapa saya katakan, “membangkitkan semangat kerja saya”, karena sampai saat ini pekerjaan impian saya di dunia elektrikal atau instrument tidak pernah kesampaian.
Saat ini saya bekerja sebagai seorang QA Engineer di perusahaan manufaktur. Yah, mungkin ini disebut juga pelarian. Karena saya juga harus bisa menghasilkan untuk membiayai hidup saya.
Sekedar untuk sharing saja pak, karena kepala saya sedang mumet, hehe. Pada tahun 2015, saya sudah menyelesaikan training di bidang Oil and Gas di mana saya mengambil Sertifikat “Electrical & Instrument Inspector”. Namun sampai saat ini belum ada panggilan sama sekali. Saya berharap jika saya dapat bekerja di dunia O&G karena saya ingin membahagiakan ibu saya dan salah satunya juga membantu orang-orang yang kekurangan melalui pendapatan saya. Jujur, apa yang saya peroleh dari manufaktur sepertinya tidak bisa mewujudkan mimpi saya ini. Sebagai contoh, saya ingin menikah di usia di bawah 30 thn. Namun ini semua hanya impian semata. Kerena terbentur dengan adat dan biaya. Jika sekiranya saya bisa mendapatkan pekerjaan di dunia O&G ataupun pekerjaan yang lebih baik dari sekarang, saya yakin bisa mewujudkan impian saya.
Saya sendiri bersedia untuk menjadi seorang teknisi walaupun saya tahu saya lulusan S1 (seharusnya mencari posisi lebih dari teknisi), punya sertifikat,dsb. Karena saya tahu bahwa saya hanya memiliki 3 bulan pengalaman sbg seorang Instrument Technician dan sisanya banyak saya dapatkan sebagai seorang QA engineer di manufaktur. Namun sepertinya walau saya katakan saya bersedia dari level teknisi, tetap belum ada yang memanggil / merekrut saya dalam dunia O&G.
Sekiranya saat ini pak Wiryanto membaca sharing saya ini, langkah-langkah apa yang bapak bisa berikan untuk saya, agar saya bisa melanjutkan perjalanan hidup saya sebagai seorang engineer yang lulus dari Teknik Elektro dan memiliki impian sebagai ahli Electrical & instrument di dunia O&G atau sejenisnya ? Dan sekiranya bapak memiliki seorang kawan yang sedang mencari teknisi/ engineer atau pun E&I inspector yang masih newbie (minim pengalaman), sudilah kiranya berbagi info dengan saya. Karena saya sudah ingin sekali bekerja di bidang oil and gas.
Terima kasih sekali lagi pak utk Blog ini. Mohon maaf sudah panjang lebar& mencoret2 halaman blog bapak. GOD Bless us
Regards
Johan Mickael
(pakpahanmickael85@gmail.com)
Untuk sdr Johan Michael, terima kasih ya sudah membaca blog saya. Terima kasih juga atas pujian, terkait dengan ayat-ayat Alkitab yang saya gunakan. Dari namamu, kamu berlatar belakang Kristiani ya, sehingga tahu kutipan-kutipan yang aku gunakan. Syukurlah kalau begitu. Hanya saja, terlepas dari mana kutipan yang aku gunakan, aku hanya mau mengatakan bahwa petuah-petuah dari masa lalu sebenarnya sudah sangat banyak diungkapkan. Tidak ada yang baru tentang rahasia kehidupan ini. Hanya saja, petuah-petuah tersebut umumnya hanya ada sekedar kumpulan kata, belum dijiwai betul. Nah jika itu benar-benar dapat diimplementasikan dalam kehidupan nyata dan dapat diimani benar. Wah luar biasa.
Jadi tidak hanya di blog ini juga, tetapi juga dibuku-buku yang aku tulis. Banyak disana aku cantumkan kutipan-kutipan, yang sudah terbukti adanya, atau ingin aku buktikan dengan apa yang aku kerjakan ini. Kutipan itu bisa berasal dari kitab suci (untuk itu karena aku Kristiani maka aku merujuk pada Alkitab), tetapi bisa juga dari pepatah atau peribahasa yang sudah ada, yang aku sudah buktikan atau yakini kebenarannya. Maksudku sederhana, siapa tahu itu bisa menginspirasi atau jadi petunjuk bagi orang lain.
Membaca suratmu di atas, aku melihat impianmu yang kuat untuk bekerja pada bidang oil & gas, sebagai bentuk kesuksesan cita-citamu. Kata-kata yang menyatakan impianmu tersebut saya tandai dengan warna pink, tersebar dari awal sampai akhir.
Saya tidak tahu alasan kuat apa yang mendasari impianmu tersebut. Bisa karena memang menyukai hal tersebut, dan telah menjadi cita-citamu sejak kecil, atau bisa juga karena melihat di lingkunganmu, bahwa yang bekerja di sektor oil & gas akan mendapatkan materi yang berlimpah karena gajinya besar. Jika membaca tulisanmu, faktor ingin gaji yang besar adalah hal utama yang mendorong sektor tersebut menjadi impianmu, karena dari tulisanmu juga terbaca bahwa meskipun kamu sudah bekerja tetapi gajimu sebagai QA, tidak mencukupi. Itu juga yang kamu jadikan kambing hitam mengapa rencanamu untuk kawin sebelum 30 tahun belum atau tidak terlaksana.
Dari tulisanmu juga terbaca, bahwa jika kamu berhasil diterima di sektor oil & gas, meskipun hanya jadi teknisi, maka masalahmu terselesaikan. Pernyataan ini tentu bisa dibenarkan jika gaji teknisi di oil & gas adalah lebih besar dari gaji QA sarjana yang saat ini kamu lakoni. JIka tidak, maka saya yakin kegalauanmu pasti tetap akan ada. Apalagi bidang teknisi yang dimaksud tidak di dunia elektro, robot dan otomasi seperti yang kamu nyatakan di depan.
Jadi kalau aku bisa rangkum, bahwa impianmu saat ini adalahbekerja di dunia elektro, robot dan otomasi pada perusahaan oil & gas, dengan gaji yang besar.
Bagaimana mencapai hal tersebut. Mari kita lihat langkah-langkah apa yang telah kamu kerjakan. Saya tertarik dengan beberapa pernyataan kamu di surat, yaitu
walau saya katakan saya bersedia dari level teknisi, tetap belum ada yang memanggil / merekrut saya dalam dunia O&G
Pernyataan kamu itu terkesan aneh. Ada kesan bahwa kamu itu cukup pasif saja, hanya menunggu, hanya bermodal bersedia bekerja dari level teknisi maka pasti akan ada panggilan kerja dari perusahaan oil & gas. Jika pernyataan itu benar, maka jelas ada kesan bahwa kamu yang kurang usaha. Jika kamu telah banyak usaha, maka tentunya pernyataan kamu adalah bahwa kamu telah banyak melamar perusahaan-perusahaan oil & gas, dan sampai saat ini belum ada panggilan sekalipun.
Jika yang di atas adalah yang pertama, tentu penyebabnya adalah di diri kamu. Bagaimana perusahaan oil & gas akan tahu soal impianmu tersebut. Siapa sih kamu itu. Oleh sebab itu pro aktiflah, yaitu dengan melamar pekerjaan ke perusahaan itu sebanyak-banyaknya (tidak hanya satu perusahaan), dan terus menerus.Termasuk tentunya, melihat kesempatan atau lowongan pekerjaan yang tersedia. Jika kamu sudah melakukan itu, sudah ratusan lamaran yang kamu berikan, dan belum dapat juga. Patutlah kamu mengeluh (inipun sebenarnya nggak perlu).
Jika ternyata kamu sudah lakukan itu (melamar banyak-banyak) dan belum juga mendapat panggilan. Makta tentu solusinya akan berbeda. Itu menunjukkan bahwa mereka, perusahaan oil & gas, belum tertarik memperkerjakan kamu. Maklum, yang punya impian seperti kamu, itu banyak sekali. Jadi kamu harus bertanya, apakah ada di bagian dirimu yang membuat tertarik mereka. Ada nggak.
Itu penting, karena dari melihat tulisanmu di atas, seperti :
- saya hanya memiliki 3 bulan pengalaman sbg seorang Instrument Technician dan sisanya banyak saya dapatkan sebagai seorang QA engineer di manufaktur.
- yang masih newbie (minim pengalaman),
maka jelas, tidak ada sesuatu yang menarik untuk memanggil kamu. Itu jelas, perusahaan khan bukan badan sosial. Mereka hanya merekrut orang-orang yang dianggap menguntungkan mereka saja. Itu jelas tidak perlu diungkapkan lagi.
Lalu bagaimana ?
Ada dua skenario.
Pertama, jika yang utama adalah hanya ingin bekerja di dunia elektro, robot dsb-nya, serta berpendapatan gaji yang besar, maka rasanya tidak hanya perusahaan oil & gas saja. Jika demikian, maka lamaran pekerjaan bisa dkembangkan lebih banyak. Siapa tahu ada yang nyantol, dan dapat bekerja di luar bidang QA yang dianggap gajinya kecil tersebut. Silahkan coba.
Ke dua, jika ngotot masih ingin bekerja pada perusahaan oil & gas, maka tentu jalan satu-satunya adalah mengembangkan diri, melengkapi diri dengan kompetensi yang memang diperlukan oleh perusahaan oil & gas. Itu tentu tidak cukup hanya sekali ikut pelatihan. Pokoknya bergeraklah, cari peluang. Bisa kompetensi teknis, bisa pengembangan bahasa asing, dan lain-lain. Jangan statis. Ini seperti nats berikut :
Taburkanlah benihmu pagi-pagi hari, dan janganlah memberi istirahat kepada tanganmu pada petang hari, karena engkau tidak mengetahui apakah ini atau itu yang akan berhasil, atau kedua-duanya sama baik.
[Pengkhotbah 11:6]
Banyak usaha, banyak ketemu orang, banyak membaca, tentunya yang terkait dengan perusahaan oil & gas. Siapa tahu ada informasi yang sesuai dengan kamu inginkan. Itu sudah kamu lakukan belum. Jika itu belum maka saya yakin, impianmu tetap hanya impian, belum ada usaha.
Jika itu semua sudah kamu lakukan, dan belum juga berhasil. Bantulah dengan doa. Itu membuat kita lebih sabar dan dapat berpikir jernih. Jika masih mempunyai impian yang kuat untuk hasil yang lebih baik, dan mampu, maka mencoba mencari sekolah lebih tinggi atau studi lanjut adalah pilihan yang membuat impian dapat menjadi kenyataan.
Nah, kalau itu (studi lanjut) jadi pilihan, maka pilihlah sekolah yang baik (terbaik) yang alumninya banyak bergerak di bidang tersebut. Kalau bisa dapat yang luar negeri, tentu akan lebih baik.
Jadi jangan mengeluh, segeralah bertindak. Semoga ini dapat membantumu mengatasi kegalauanmu.
Super sekali Pak Wir! Benar2 seorang Guru sejati. Saya jadi ikut termotivasi. Terima kasih untuk sharing nya.
SukaSuka
Dear Johan Pakpahan..
Kadang hidup terasa tidak seperti yang kita impikan dan doakan..
Tapi jika kita nikmati prosesNYA, pasti kamu akan bersyukur.
Dulu saya berfikir kalau tidak masuk PTN maka saya akan sulit cari kerja dan nafkah, TAPI kenyataannya pekerjaan yang datang tanpa dicari.
Dulu saya berfikir bahwa saya harus bekerja di Oil Mining and Gas yang rate nya berlipat2 ketibang di Building, TAPI kenyataannya saat ini dunia Oil Mining and Gas terpuruk luar biasa.
Pemeliharaan TUHAN itu LUAR BIASA…!
Mulailah PAKSA dan BERANI kan dirimu segera keluar dari zona nyaman (hidup bergantung pada orangtua/orang lain).
Biasanya orang yang TERPAKSA itu melakukan cepat dan bertindak cepat.
Seperti orang yang dikejar anjing, pasti ngga lama2 mikir untuk lari sekencang2nya..
Kadang mengharap bantuan dari Keluarga itu mengecewakan, mulailah contact sahabat2mu dari TK, SD, SMP, SMA dan Kampus..
Langit ngga akan runtuh kalo kita ngga bekerja diperusahaan besar..kadang TUHAN menginginkan kita menjadi wiraswastawan dan menjadi saluran berkat untuk pekerja2 kita.
Demikian sedikit sumbang saran di Blog Pa Wir yang luar biasa ini..
Syalom..
SukaDisukai oleh 2 orang
Kalau menikah nunggu gaji besar , bisa gak nikah nikah, sebaiknya nikah dulu nanti rezeki akan mengikuti
SukaDisukai oleh 1 orang
Dear Pak Johan and friends
Memang hidup tidak semudah yang kita kira, tidak semua apa yang kita inginkan kita dapatkan.
Saya ingin sharing, tahun 2014 ketika saya menyelesaikan thesis saya, saya bingung saya mau kerja apa. Karena S1 saya teknik sipil dan S2 saya manajemen bencana yang tidak linier.
Di waktu senggang saya, saya tetap mengembangkan diri saya di bidang teknik sipil dengan mengikuti berbagai macam kursus keterampilan dan keahlian. Saya bercita-cita ingin bekerja menjadi Site Engineer di perusahaan BUMN, tapi tidak diterima. Saya tetap mencoba apply di perusahaan kontraktor yang notabene saya tidak suka bekerja di situ. Tapi Tuhan memang berkehendak lain, saya diterima di perusahaan itu dan ditempatkan di salah satu mega proyek infrastruktur di jakarta karena S2 saya diaku dan kompetensi saya dilihat dari beberapa kursus dan sertifikat yang saya miliki. Namun bukan sebagai Site Engineer, tapi sebagai procurement engineer. Saya jalani itu selama 1 tahun, saya baru sadar bahwa posisi procurement engineer harus diisi oleh mereka yang lebih daripada sekedar site engineer. Ada tambahan ilmu di sana, manajemen, cost control, communication, negociation, price analysis and evaluation. Saya tekuni dengan ikhlas walau awalnya tidak menyukai, tapi takdir berkata lain, karir saya menanjak dan dipercay sebagai procurement manager.
Saya rasa bekal dari Pak Wir dan motivasi diri dan rekan-rekan mampu menggugah semangat anda
Salam
SukaSuka