Tidak dipungkiri lagi, menulis (tulisan ilmiah) bagi mahasiswa S1 merupakan suatu pekerjaan yang tidak mudah, minimal menyita waktu, khususnya bila tulisan ilmiah tersebut dievaluasi dan dipresentasikan.

Bentuk tulisan ilmiah yang secara formal dievaluasi dan dipresentasikan dalam penilaiannya di Jurusan Teknik Sipil UPH adalah pembuatan LAPORAN KERJA PRAKTEK (setelah minimal terkumpul 100 sks) dan SKRIPSI / LAPORAN TUGAS AKHIR MAGANG atau yang sejenisnya, yang menjadi syarat memperoleh gelar sarjana strata 1.

Laporan kerja praktek relatif tidak menjadi masalah karena tujuan utama adalah untuk melihat pengalaman mahasiswa peserta dalam mendapatkan wawasan bidang nyata di dunia konstruksi di luar kelas. Enaknya lagi yaitu di Jurusan kami  bahwa pembuatan laporan kerja praktek tersebut dapat dikerjakan kelompok (maksimum dua orang). Kebetulan saya ditugaskan sebagai pembimbing kerja praktek.

**tentang mengerjakan berkelompok**

Dengan mengerjakan secara berkelompok tersebut, tentunya tidak bisa diketahui apakah tulisan tersebut dikerjakan bersama-sama atau hanya seorang saja yang aktif , sedang yang lainnya pasif. Tetapi karena penilaiannya adalah didasarkan pada presentasi dan tanya jawab secara oral (langsung), dimana laporan tertulis itu dijadikan dasar pertanyaan-pertanyaan yang diberikan, maka dapat diketahui: mana dari mahasiswa tersebut yang aktif atau pasif atau bahkan tidak melakukan kerja praktek sama sekali (berbohong). Prakteknya di UPH, sudah ada mahasiswa yang digagalkan karena dari presentasi oral dapat diketahui bahwa ternyata mahasiswa tersebut tidak melaksanakan kerja praktek yang sebenarnya (sudah ada dua orang), lalu yang mengulang karena meskipun sudah melakukan kerja praktek, tetapi ternyata tidak memahami apa-apa yang ada di tempat kerja prakteknya (ada dua orang juga).

SKRIPSI (dan tugas akhir lainnya ) relatif lebih susah karena  harus dikerjakan mandiri, tentunya dibantu oleh pembimbing skripsi yang bebas dipilih oleh mahasiswa (bila disetujui).

Dalam praktek, pembuatan skripsi adalah momok karena menyita waktu dan perhatian dari mahasiswa dalam membuatnya, selain itu juga kadang-kadang dijumpai bahwa meskipun dikerjakan cukup lama (berbulan-bulan) tapi hasilnya tidak begitu menggembirakan. Kadang perlu 1 semester atau 2 semester atau bahkan lebih, dan jika lebih terpaksa ganti judul dan ganti pembimbing. Jelas dengan pertambahan waktu tersebut biaya yang dikeluarkan mahasiswa menjadi berlipat-lipat. Kasihan orang-tuanya. 😦

Karena dianggap sebagai penghambat kelulusan maka ada beberapa universitas (program studi) mencoba menghilangkannya dan mengganti dengan tugas-tugas di kelas. Jika anda menemukan kondisi seperti itu, coba amati : pasti jumlah muridnya banyak, mereka (yang membuat kebijaksanaan skripsi dihapus) sebenarnya kesulitan mencari dosen pembimbing. Skripsi jadi lama, atau mutunya jadi dipertanyakan. Takut dianggap lulusannya sedikit maka skripsi dihapus. Jadi orientasi penyelenggaranya hanya berpikir jumlah kelulusan meningkat, tetapi sebenarnya mutunya dipertanyakan.

kemampuan seseorang dalam menuangkan gagasan secara tertulis merupakan representasi dari kualitas intelektualnya, karena melalui tulisan atau karya tulis (dalam bentuk apapun) seseorang mewujudkan pikirannya. … Dari tulisan memang akan kelihatan logika berpikir seorang. Apakah subjek, predikat dan objeknya jelas, atau kalimatnya kacau. Dengan menulis, seseorang belajar berpikir secara eksak dan padat. (Dedi Supriadi 1997)

Kesulitan membuat skripsi juga dirasakan penulis sewaktu menjadi mahasiswa. Jika mau mengingat kembali, maka lamanya waktu studi dulu adalah akibat penulisan tugas akhir, baik sewaktu jadi mahasiswa S1 di UGM maupun mahasiswa S2 di UI. Bahkan pada saat-saat awal jadi dosenpun kadang masih susah untuk mengevaluasi tulisan skripsi mahasiswa. Khususnya untuk menentukan apakah tulisannya baik atau buruk. Paling-paling dilihat tampilannya, formatnya atau bila ketemu kesalahan dalam ejaan atau kalimat.

Tetapi dengan berjalannya waktu, setelah cukup banyak mencoba untuk meneliti, menulis dan menerbitkan buku, akhirnya dapat diambil suatu kesimpulan bahwa sebenarnya menulis (baik skripsi atau lainnya) adalah relatif mudah jika sudah tahu tip-tip yang penting.

Langkah-langkah atau tip penting yang dimaksud adalah :

  1. Mampu melihat dan memilih masalah yang akan ditulis. Ini merupakan hal yang paling penting dari suatu SKRIPSI dan membedakan dengan menulis pada umumnya. Bagaimanapun skripsi adalah suatu bentuk karya tulis ilmiah yang mana mahasiswa diharapkan dapat berpikir ilmiah dengan membuat suatu penelitian sebagai objeknya. Untuk itu yang perlu diperhatikan adalah hal-hal yang akan sampaikan berikut.
  2. “APA” masalahnya tersebut, darimana anda mengetahui bahwa itu menjadi suatu masalah. Jika informasi tersebut diperoleh dari suatu studi pustaka berdasarkan jurnal-jurnal canggih up-to-dated maka tentunya lebih mudah meyakinkan orang lain bahwa masalah tersebut cukup baik untuk dibahas. Tetapi jika hasil pemahaman subyektif atau hasil pengamatan empiris pribadi belaka maka tentunya perlu data-data pendukung yang dibuat yang lebih banyak sehingga orang dapat yakin bahwa itu memang masalah yang patut dibahas (kerja lebih banyak).
  3. “MENGAPA” anda memilih masalah tersebut, karena dosen pembimbingnya yang memilihkannya, atau karena anda menyukai bidang dimana masalah tersebut berada, tentu akan membedakan strategi anda mengerjakan tugas SKRIPSI tersebut. Sebaiknya usahakan anda memilih karena anda memang menyenangi bidang dimana masalah tersebut ada. Untuk itu, apakah anda menguasai persoalan atau tidak itu tidak menjadi masalah. Jika anda menguasai persoalan , misalnya tentang pemrograman, maka tentu akan mempermudah anda menyelesaikan tugas itu. Tetapi jika tidak, maka itu merupakan kesempatan berharga anda untuk mendapat knowledge yang lain (mendapat ilmu baru), meskipun itu perlu ekstra tenaga.

    Ngelmu iku kelakone kanthi laku.
    ( indonesianya : menguasai ilmu itu perlu usaha keras, ingat cerita silat jawa: perlu bertapa dihutan-hutan atau di tempuran sungai agar digdaya ).

    Jika anda tidak tahu apa-apa (netral terhadap masalah tersebut) maka usahakan bahwa masalah tersebut dipahami oleh dosen pembimbing. Jika masalah itu yang memberi adalah dosen, maka diharapkan dosen tersebut juga tahu bagaimana dengan masalah tersebut. Jika benar-benar nggak tahu tentang masalah yang akan dipilih, maka pilihlah dosen pembimbing yang anda tahu kemampuannya, yang anda anggap dapat membimbing anda (anda punya respek  terhadap dia).

  4. “BAGAIMANA” masalah tersebut akan dapat diselesaikan, ini tentu untuk memperkirakan ilmu-ilmu apa yang diperlukan untuk memecahkan masalah tersebut. Bisa melihat publikasi sebelumnya. Apakah untuk itu perlu uji eksperimental, penyelesaian parametris atau pemrograman atau yang lain. Kira-kira anda mempunyai keyakinan mampu atau tidak dengan itu. Itu konsekuensinya biaya dan waktu lho.
  5. “BILAMANA” masalah tersebut terpecahkan , apa yang kira-kira anda dapatkan. Bila anda tahu apa yang dapat anda berikan jika masalah tersebut terselesaikan maka ini mendukung kepercayaan diri bahwa solusi dari SKRIPSI ini akan berharga. Bahkan kalau PD maka dapat diinformasikan ke teman-teman lain, misal ke seminar dsb. Menambah kepercayaan diri, juga nilai tambah jika membuat lamaran kerja.
  6. Mampu memformulasikan MASALAH yang dipilih. Jika telah mempunyai alasan yang kuat tentang suatu masalah maka untuk realitas kerjanya maka usahakan masalah tersebut diformulasikan dalam bentuk tulisan pendek. Dalam hal ini dalam bentuk ABSTRAK. Kaget ya ? . Khan biasanya bikin abstract jika tulisan sudah selesai, itu jika abstract diterjemahkan sebagai rangkuman. Lha inilah bedanya, pengalaman dulu yang mengatakan bahwa abstrak dibuat setelah selesai dikerjakan, itu SALAH. Jika kondisinya demikian maka pengerjaan skripsi anda belum berbentuk, bisa liar, bisa kesana-kemari, tidak jelas, bisa lama. Kenapa ? Karena spesifikasinya belum ada (belum jelas/samar). Dengan membuat ABSTRACT terlebih dahulu maka anda sudah berusaha memfokuskan pikiran ke masalah tersebut yaitu dengan menuliskannya. Apa abstract tersebut kaku, ya enggak. Rubah-sedikit-sedikit ya nggak apa, tetapi dengan membuat abstract, kita tahu : o o . . .    ada perubahan, mengapa, tentunya agar lebih baik lagi. TERKENDALI.
  7. Dalam membuat abstrak tersebut, perlu untuk membagi menjadi tiga tahapan utama, yaitu tahapan INTRO: yaitu mengenalkan masalah, apa, mengapa, dan batasan-batasannya (nanti jadi BAB 1 dan BAB2); tahapan PROGRESS: yaitu tentang bagaimana masalah tersebut dicoba dipecahkan, termasuk juga pembahasannya (nanti jadi BAB 3 dan BAB4); dan tahapan KESIMPULAN tentang bilamana masalah dapat terpecahkan (nanti jadi BAB5).
  8. Evaluasi ABSTRACT bersama dosen pembimbing. Apakah abstract sudah menggigit. Bila perlu bisa juga dimasukkan ke seminar  atau minta pendapat orang lain yang kritis. Tangkap masukan yang diberikan, evaluasi atau diskusikan dengan dosen. Jika mantap maka dapat dilanjutkan. Ingat, mutu tidaknya suatu hasil penelitian (skripsi) dapat dengan mudah dibaca dari abstract-nya. Jika abstract-nya nggak ada isi-nya maka kecil kemungkinan materi skripsi yang utama juga dibaca, paling-paling disimpan digudang. Tidak membanggakan untuk ditunjukkan orang lain. Tetapi abstract yang hebat kadang-kadang bisa mengecoh. 😉
  9. Jika abstract sudah OK. Bisa dilanjutkan.
  10. Jika anda sudah tahu apa masalah anda, mengapa anda memilih masalah tersebut, batasan-batasan masalah yang dipilih dan strategi penyelesaian yang akan dikerjakan maka tentunya hal itu dapat dituangkan dalam BAB 1. Penulisan BAB1 sangat penting karena menentukan luasan atau cakupan yang didiskusikan dalam bab-bab selanjutnya. Bab1 merupakan pengikat, pedoman kerja untuk bab-bab berikutnya. Jangan biasakan meniru BAB1 orang lain, belum tentu cocok. Jadi intinya Bab1 adalah pedoman kerja untuk penulisan bab-bab selanjutnya.
  11. Untuk dapat mengerjakan skripsi sesuai dengan BAGAIMANA menyelesaikan masalah tersebut, tentu anda harus tahu lebih dahulu bagaimana strategi orang lain menangani atau bertindak terhadap masalah tersebut. Ini dapat diketahui dengan melakukan studi pustaka (BAB2), mereview publikasi orang lain dari jurnal-jurnal atau yang lainnya. Usahakan pakailah acuan jurnal-jurnal terkini (menurut salah satu profesor saya, gunakan jurnal dalam lima tahun terakhir). Tetapi bisa juga anda mengutip suatu karya yang pernah diterbitkan ratusan tahun yang lalu jika karya tersebut memang karya monumental di bidangnya. Sekali lagi, usahakan yang dijadikan referensi adalah jurnal ilmiah, bila terpaksa, baru textbooks.

    Referensi dalam suatu penelitian and publikasi juga dapat menjadi indikasi kehebatan dari materi yang diteliti dan ditulis tersebut.

    Jangan gunakan diktat kuliah sebagai referensi, karena kalau hanya diktat kuliah kayaknya kurang berbobot (kecuali yang telah dipublikasikan ke luar), jika hanya sekedar diktat copy-an sebaiknya hindari saja. Kecuali jika diktat itu diberikan oleh dosen yang terkenal pakar pada bidang yang dimaksud dan merupakan problem yang belum pernah dipublikasikan sebelumnya. **tetapi hati-hati, karena umumnya : dosen-dosen umumnya menyakinkan didepan kelasnya, tetapi kalau ketemu teman-teman sejawat-nya mejen **tak berkutik/pasif** Pengalaman menunjukkan bahwa diktat-diktat seperti itu di Indonesia hanya dibuat dari copy-and-paste aja. **kadang nggak bermutu**. Sorry nggak semua, tetapi kalau bisa cari rujukan yang dipublikasikan resmi.

  12. Dengan memahami publikasi-publikasi yang ada tentang masalah yang dibahas tentunya dapat diambil suatu kesimpulan atau dugaan, apa-apa saja yang telah dilakukan orang.

    Selanjutnya kembali ke persyaratan pembuatan skripsi (level S1) tentunya bobotnya berbeda dengan tesis (level S2) atau disertasi (level S3). Pada level S1 tidak diperlukan suatu tingkat penelitian yang orisinil seperti halnya disertasi atau kedalaman seperti level S2. Menurut pemahaman penulis : pada level S1 , mahasiswa cukup diminta belajar memahami permasalahan, mengerti alasan mengapa permasalahan tersebut perlu dibahas, mengetahui tindakan orang lain tentang masalah tersebut termasuk tahu sisi baik dan buruknya masing-masing dan dapat menerapkannya pada kasus lokal (studi kasus) serta menarik kesimpulan dari tindakan yang dikerjakannya.

    Jika laporannya (skripsinya) dapat dibaca dan memperlihatkan alur logika-logika seperti di atas maka mahasiswa tersebut mestinya sudah pantas lulus level S1. Proses tersebut mencakup bab 3 – sampai bab akhir.

Pada dasarnya penulisan skripsi yang paling sulit adalah pada cara memulainya, jika sudah sampai langkah ke-10 diatas maka penulisan dapat berkembang sangat cepat, dan bab-babnya bisa berkembang. Hanya ingat bahwa bab dibatasi pada suatu tahapan yang bisa mandiri, dan ingat bahwa setiap bab satu dengan yang lainnya harus ada benang merah yang menghubungkannya (terkait).

Urutan-urutan bab, yaitu pada awal adalah intro, berkembang pada progress dan diakhiri dengan kesimpulan. Kesimpulan penting sekali, itu menunjukkan apakah penulis (mahasiswa) memahami apa yang dikerjakannya atau tidak, tergantung dari kesimpulan yang diberikan. Kesimpulan harus suatu yang spesifik tentang masalah tersebut. Apa yang terjadi , juga dengan kesimpulan dapat diketahui bahwa  tulisan tersebut berguna atau tidak, bisa dilihat dari kesimpulan yang diberikan.

Ingat dalam pembuatan skripsi, ketebalan tulisan tidak bisa menjadi ukuran apakah itu berbobot atau tidak. Suatu skripsi yang tipispun jika memenuhi konsep-konsep di atas bahkan kalau dikemas dengan baik itu dapat menarik untuk dipresentasikan diforum ilmiah yang lebih luas, dan dapat dibanggakan.

O ya, hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penulisan menurut saya adalah :

  • Tampilan adalah nomer satu, isi baru ke dua. Jangan dibalik dan dibandingkan dengan manusia. Pengalaman menunjukkan bahwa bila tampilan (format) suatu tulisan tidak diperhatikan (jelek) maka isinya kemungkinan besar juga tidak akan dibaca. Dalam hal seperti itu, dosen penguji akan melihat-lihat lebih banyak tulisan anda, dan ada kemungkinan menemukan suatu kesalahan dari tulisan anda. 😦
  • Pastikan format yang digunakan sesuai dengan petunjuk dari Institusi (ini penting), berapa margin kiri-atas dsb, ukuran font, jumlah spasis pada baris, dsb-nya. Format yang baik kadang-kadang dapat mengecoh dosen penguji yang malas, sehingga ada kemungkinan tidak akan ketemu kesalahan yang ada (bila ada). Sehingga waktu di uji **selamat**.  😉
  • Tentang ISI. Kualitas kadang-kadang bersifat relatif. Tergantung dosen dsb. Tetapi yang jelas dan langsung bisa dinilai adalah KONSISTENSI. Suatu tulisan harus konsisten, antara satu bagian dan bagian yang lain dalam skripsi tersebut. Jika tidak konsisten, maka itu dapat dijadikan modal untuk menguji materi skripsi tersebut. Pendapat anda saling di adu sendiri.
  • Tulislah APA-APA YANG DIKUASAI saja. Jika ada hal-hal yang tidak diketahui (meski sudah usaha kesana-kemari) maka usahakan bagian tersebut dihilangkan (itu jika tidak mempengaruhi bagian-bagian lain). Jika tidak bisa maka usahakan hal tersebut di luar cakupan masalah yang diteliti. Ini penting. Ingat sebagai penulis maka seharusnya penulis menguasai tulisan yang dibuatnya. O ya, penting juga untuk mencari alasan yang bagus mengapa anda tidak perlu membahas hal tersebut (persiapan bila ada dosen yang kritis yang tahu tentang itu, tapi ini jarang terjadi, ya siapa tahu.)
  • Semua tabel harus ada judul tabel dan nomer tabel, semua gambar harus ada judul gambar dan nomer gambar. Konsisten baik font dan nomernya dikeseluruhan laporan. O ya, gambar yang ditampilkan pada bagian dalam tulisan hanya yang mendukung ulasan / tulisan pada bagian itu. Jika sifatnya umum dan ukurannya besar maka sebaiknya di tampilan pada lampiran.
  • Daftar Pustaka harus ada, ciri-ciri tulisan ilmiah adalah adanya acuan pustaka, dan penting yang harus diperhatikan bahwa yang dicantumkan pada Daftar Pustaka adalah yang diacu saja. Jangan sekedar nampang. Bagi orang awam memang kelihatannya keren, tulisannya didukung jurnal-jurnal ilmiah hebat, tapi bagi yang ngerti : apa-apaan ini, koq semuanya dicantumin, pasti penulisnya nggak baca dan tulisannya biasanya nggak berbobot (nggak tahu apa yang dituliskan, jadi biar tebal sembarangan nulis aja). Dosen penguji (yang tahu) cenderung ingin membuat pertanyaan menguji, “apa bener mahasiswa ini membaca pustaka yang tercantum tersebut”. Hati-hati.
  • Yang terakhir, jangan segan-segan untuk membaca ulang, prinsipnya semakin banyak anda membaca ulang maka semakin kecil kemungkinan kesalahan akan timbul.

    Apabila mungkin, biarkan draf anda agak sehari atau dua hari sebelum merevisinya. Hal ini akan memberi jarak mental anda dengan karya sehingga kemudian anda kembali dengan prespektif baru yang berbeda dan lebih segar. Saat itu anda bukan lagi pribadi yang sama dengan ketika anda menulis draf pertama. (Atmazaki 2006)

    Selain itu dengan semakin banyak membaca ulang skripsi anda maka anda semakin memahami masalah tersebut (sebagai modal nanti waktu presentasi oral).

  • Ketidak-mauan membaca ulang makalah anda menunjukkan bahwa anda belum mantap dengan karya tulis yang anda buat, ada ‘sesuatu’ dengan tulisan anda. Jika anda sendiri tidak mantap terhadap karya anda. Bagaimana orang lain bisa mantap. Itu prinsip menulis yang baik.

quote-reading-after-a-certain-age-diverts-the-mind-too-much-from-its-creative-pursuits-any-albert-einstein-8-74-48

**up-dated 4 Mei 2007 **

Untuk mendukung terciptanya skripsi yang baik dan akhirnya dapat mengantar mahasiswa mencapai kelulusan dengan mantap, maka banyak membaca merupakan kunci utamanya. Oleh karena itu, ada baiknya pada bagian ini diberikan link-link di internet yang mendukung gagasan di atas, sbb :

Research Methods Knowledge Base
by Prof. William M.K. Trochim
Department of Policy Analysis and Management
Cornell University.

The Research Methods Knowledge Base is a comprehensive web-based textbook that addresses all of the topics in a typical introductory undergraduate or graduate course in social research methods.  It covers the entire research process including: formulating research questions; sampling (probability and nonprobability); measurement (surveys, scaling, qualitative, unobtrusive); research design (experimental and quasi-experimental); data analysis; and, writing the research paper.

It also addresses the major theoretical and philosophical underpinnings of research including: the idea of validity in research; reliability of measures; and ethics.

The Knowledge Base was designed to be different from the many typical commercially-available research methods texts.  It uses an informal, conversational style to engage both the newcomer and the more experienced student of research.

It is a fully hyperlinked text that can be integrated easily into an existing course structure or used as a sourcebook for the experienced researcher who simply wants to browse.

You and Your Research
Dr. Richard W. Hamming

This topic centered on Hamming’s observations and research on the question “Why do so few scientists make significant contributions and so many are forgotten in the long run?”

From his more than forty years of experience, thirty of which were at Bell Laboratories, he has made a number of direct observations, asked very pointed questions of scientists about what, how, and why they did things, studied the lives of great scientists and great contributions, and has done introspection and studied theories of creativity. The talk is about what he has learned in terms of the properties of the individual scientists, their abilities, traits, working habits, attitudes, and philosophy.

Research and Consultancy in Civil Engineering
School of Civil Engineering, The University of Sydney, NSW 2006 Australia

The School of Civil Engineering has staff expertise and the facilities to perform high quality research, recognised around the world. They also provide professional consulting and testing services on a wide range of engineering issues. The School runs regular research seminars on current topics, and many of their publications are available for free download in PDF.

MIT’s OpenCourseWare:
a free and open educational resource (OER) for educators, students, and self-learners around the world.

Is a publication of MIT course materials
Does not require any registration
Is not a degree-granting or certificate-granting activity

A Guide for Writing Research Papers based on APA Styles
by the Humanities Department and the Arthur C. Banks Jr. Library
Capital Community College
Hartford, Connecticut

This guide is based on recommendations of the fifth edition of the Publication Manual of the American Psychological Association  (2001)published by the American Psychological Association .

Catatan : Disana juga ada petunjuk, apa-apa saja yang dapat dijadikan bahan rujukan, juga dapat diketahui bahwa pernyataan lesan dll yang tidak dapat di-retrieve kembali, ternyata tidak boleh dimasukkan dalam daftar rujukan (daftar pustaka).

Purdue’s Online Writing Lab

Free writing help and teaching resources open by OWL at Purdue University

 KTH-Library E-resources (Stockholm, Sweden)

KTHB offers researchers, students and employees at KTH the most relevant bibliographic databases in science and technology, about 6500 electronic journals, about 24 000 electronic books and several e-reference works via internet.

Through KTHBs web you can also reach a lot of free web resources, accessible also to companies and to visitors not belonging to KTH

Project Gutenberg

Project Gutenberg, the first producer of free electronic books (ebooks). There are over 20,000 free books in the Project Gutenberg Online Book Catalog.  A grand total of over 100,000 titles is available at Project Gutenberg Partners, Affiliates and Resources.

**up-dated 21 Juli 2017 **

318802-michael-jordan-quote-don-t-be-afraid-to-fail-be-afraid-not-to-try

Tip ini aku baca lagi setelah 10 tahun sejak ditulisnya. Ternyata masih relevan. Hanya saja selama waktu itu aku juga menjumpai bahwa kegagalan menulis skripsi juga dimungkinkan karena kemalasan yang bersangkutan untuk melakukan konsultasi dengan dosen pembimbing.

Namanya saja dosen pembimbing, maka usahakan peran itu benar-benar terjadi. Kemampuan berkomunikasi juga faktor penting bagi kesuksesan penulisan skripsi atau semacamnya. Maklum tulisan dalam bentuk skripsi dan semacamnya jelas tidak bisa selesai tanpa seijin dosen pembimbingnya. Jadi berbaik-baiklah dengan beliaunya.

Jadi harus manut apa yang dikatakan dosen pembimbing ya pak ?

Ya namanya saja pembimbing, maka jika yang dikatakannya bersifat bimbingan ya harus  begitu. Jadi jangan memberontak. Hanya saja ini khan bukan hubungan antara pesuruh dan atasan, ini adalah proses bimbingan kreatif. Jadi jika anda punya data atau punya referensi yang sahih bahwa apa yang disampaikan pembimbing kurang tepat, maka itu perlu disampaikan juga.

Takut pak !

Jangan begitu. Bagiku jika seorang murid bimbangan sudah bisa menyampaikan argumentasinya secara tepat dan bisa menyakina bahwa keberatan yang diberikan adalah dapat dimaklumi. Maka itu menunjukkan yang bersangkutan semakin matang dan siap menuju level yang lebih tinggi lagi. Berarti proses penulisan skripsi sudah hampir selesai.

Kemampuan anda berdiskusi secara ilmiah dengan dosen pembimbing menunjukkan keahlian atau pengetahuan anda bertambah. Teruskan.

291 tanggapan untuk “tip-tip menulis SKRIPSI”

  1. mei Avatar
    mei

    tulisannya bagus banget, ini bermanfaat banget buat kita. thanks

    Suka

  2. Luthfi Avatar

    *pura-pura gak pernah dateng ke halaman ini*
    *log out*
    *kembali ngerjain TA*

    Suka

  3. rarandro Avatar

    kirimin ke email aku dunk….thanks…
    keren n kualitasnya buagus banget

    Suka

  4. Wahyu Avatar

    Bagus banget, membangkitkan rasa semangat saya untuk garap skripsi !!
    Tapi ada yang punya jurnal tentang precast (perbandingan metode precast `n konvensional) ngga ?? coz saya kesulitan banget nih!

    Suka

  5. wir Avatar
    wir

    Syukurlah kalau begitu .

    Tentang precast, wah banyak lho info dari internet, silahkan dicoba link ini:

    http://www.pci.org/publications/journal/current_issue.cfm

    Suka

  6. Alimudin Avatar
    Alimudin

    gimana saya bolak balik di judul he…he….

    Suka

  7. wir Avatar
    wir

    Sebelum balik, selesaikan dulu abstraknya. Kalau bisa juga kata-kata kunci (key-words) yang cocok untuk masalah itu.

    Jadi waktu balik ke judul, chek apakah sudah saling cocok (mengena).

    Kalau belum ya, terpaksa bolak-balik lagi. he, he, … 😉 🙂
    **lama-lama juga bosen selesai**

    Suka

  8. ayu Avatar
    ayu

    duh, untung nemuin file ini. Aku seh belum mau skripsi tapi bentar lagi akan mulai .
    Thanks atas artikelnya ya.

    Suka

  9. julius Avatar
    julius

    thanks dah mau nurunin ilmu buat qta2… 🙂

    Suka

  10. miuzz Avatar
    miuzz

    saya bingung buat proposal judul buat penelitiannya … langkah-langkahnya apa z ??? mentok terus jadinya ….

    Suka

  11. marni Avatar
    marni

    web yang kereeenn……..
    saya sedang menggarap skripsi….perlu peraturan pembebanan gedung indonesia terbaru.,,,niiiii. ada saran…

    Suka

  12. wir Avatar
    wir

    Peraturan pembebanan kita kayaknya dari dulu sama, paling-paling beda sampul atau nomer sni-nya. Kayaknya siapa sih yang peduli di ‘sana’ . Itu ganti sampul aja kemungkinan karena ada anggaran, biar kelihatan baru. Isinya sama aja koq.

    Suka

  13. yoyok Avatar
    yoyok

    aq lagi ngerjain Proposal judulnya studi pengaruh Fly ash terhadap khlorida menggunakan metode dipercepat..
    temen2 ada ga yg punya referensi ttg judul itu, kalo ada plis dong bantuannya kirim ke Yo2k_key@yahoo.com.
    Makasih ya..

    Suka

  14. bam Avatar
    bam

    saya perlu referensi tentang rekayasa transportasi, baik tentang traffic maupun tentang desain geometris serta perkerasannya.
    dimana sy bs dapatkan di web.
    hatur nuhun.

    Suka

  15. jenong Avatar
    jenong

    mas, bikinin skripsi saya dong, bisa gak ? 🙂

    Suka

  16. wir Avatar
    wir

    Jenong, jangan bikin malu dosen dan institusi tempat anda belajar dong. 😦

    Saya tahu, nulis itu susah. Apalagi nulis skripsi. Saya dulu lama kuliah juga karena itu, padahal ujian yang lain sih lancar (on-time). Kemandirian anda sebagai calon sarjana sebenarnya sedang di uji pada masa penulisan tersebut. Anda dilatih bagaimana anda menata alur pikir anda secara logis dengan membahas suatu masalah, meyakinkan penguji atau pembimbing anda. Berlatih beradu argumentasi dengan dosen ttg sesuatu masalah atau ide yaitu pada saat anda konsultasi.

    Tunjukkan usaha keras anda untuk mengatasi hambatan tersebut. Jangan kuatir, semua orang juga mengalami. Masalahnya hanya ada pada diri anda sendiri kok. Jika anda merasa mampu maka anda akan mampu, jika tidak, maka ya tidak. Yakinkan anda sendiri, bantu dengan doa menurut kepercayaan anda. Jangan melarikan diri dari masalah, karena itu tidak akan menyelesaikan masalah tersebut.

    Mulailah dengan membaca, membaca dan membaca. Hanya itu saja. Baca skripsi orang lain, nggak apa-apa, nyonto, juga nggak apa-apa, tetapi jangan plagiat ya. Serap inti penyelesaian permasalahan yang ada, terapkan pada kasus yang lain. Itu juga bisa jadi skripsi koq.

    Disukai oleh 1 orang

  17. willy Avatar
    willy

    makasih loh mas atas petunjuk pembuatan skripsi, kena deh ……
    Aku sementara cari bahan untuk penulisan skripsi tentang manufactured dampers atau isolator base dan lainya yang berhubungan, tapi bingung judulnya ????, ada masukan dan referensi yang bagus, ni mas ?

    Suka

  18. nisya Avatar
    nisya

    saya sedang mencari masalah mengenai penerapan iso di lembaga pendidikan, kira-kira tentang apa ya biar lebih spesifik???
    makasih yaa

    Suka

  19. Rudi Hartono Avatar

    Saya ini mahasiswa D4, sedang menyelesaikan Tugas Akhir (TA) disebuah perusahaan automotive di Jerman (disini khusus untuk menyelesaikan TA).

    TA tersebut bukan ide sendiri, melainkan diberikan oleh pembimbing perusahaan (karena perusahaan memang membutuhkan penyelesaian tentang permasalahan tersebut).
    Semua materi dan permasalahan disajikan dalam bahasa Jerman (sebagai pemula dalam hal bahasa jerman ini jg merupakan masalah bagi saya).

    Ada ga mas tips-tips untuk saya, supaya lebih mudah membuat abstraksi, trus BAB 1 (seperti yg mas sarankan) terhadap masalah yg menjadi thema TA saya itu…?

    Singkatnya, apakah ada tips-tips yang mempermudah menyimpulkan/mengintisarikan (misal menarik ide untuk abstraksi TA) dari permasalahan/thema TA yang notabene pemberian orang tersebut..?

    Terimakasih sebelumnya atas saran yang diberikan…

    Suka

  20. wir Avatar
    wir

    Waduh di Jerman mestinya banyak ya ahli bagaimana menulis yang baik. Aku menjadi penulis dulu karena dapet pencerahan di Stuttgart.

    Tapi okelah, saya coba bantu ya.

    Materi TA adalah pemberian dari pembimbing wah mestinya khan lebih mudah, tinggal ngikutin petunjuk beliau. Selam beliau setuju, ya udah ikutin aja.

    Sedang untuk menyimpulkan atau membuat intisari permasalahan yang diberi oleh orang khan tinggal menanyakan ke beliau pemberi masalah, misalnya pertanyaannya adalah

    * apa sih pak yang harus saya kerjakan : jawabannya adalah definisi dari masalah

    * mengapa itu yang harus dikerjakan, apa tidak ada yang lain pak : ini memberi latar belakang masalah apa yang akan diselesaikan.

    * bagaimana cara mengerjakan :

    * hasilnya dapat saya gunakan untuk apa : bisa kesimpulan

    Ya sudah, abstrak anda nanti isinya adalah jawaban-jawaban pertanyaan tersebut.

    Suka

  21. djoni Avatar
    djoni

    GINI PAK MASALAH SAYA DLM MBUAT SKRIPSI, JUDULNYA PENGARUH KINERJA PRODUK MOBILE BANKING TERHADAP LOYALITAS NASABAH, BAIKNYA LATAR BELAKANGNYA GIMANA ?

    Suka

  22. wir Avatar
    wir

    Untuk mulai belajar menulis yang baik, mulai perhatikan pengaruh huruf besar dan kecil. Coba perhatikan, pertanyaan di atas saya rubah menjadi sbb:

    Gini Pak masalah saya dalam membuat SKRIPSI, judulnya PENGARUH KINERJA PRODUK MOBILE BANKING terhadap LOYALITAS NASABAH, baiknya latar belakangnya gimana ?

    Beda khan. Fokus jadi lebih jelas.

    Selanjutnya ada dua objek yang menjadi perhatian utama yaitu:
    “Kinerja Produk Mobile Banking” dan “Loyalitas Nasabah”.

    Jadi kelihatannya anda ingin mempertanyakan Loyalitas Nasabah suatu Bank bukan. Apalah nasabah-nasabah di suatu bank mempunyai loyalitas terhadap sesuatu, pada bank tersebut secara keseluruhan atau hanya terhadap produk mobil banking-nya saja ?

    Saya kira mestinya loyalitas nasabah terhadap produk mobil banking-nya, karena tidak semua nasabah memakai produk mobil banking bukan. Jadi cukup spesifik.

    Lalu dari mobile banking tersebut, apa yang membuat nasabah loyal. kelengkapan Fasilitas yang disediakan atau kinerjanya. Kenapa anda memilih kinerja dan bukan kelengkapan misalnya.

    Bisa juga ditambahkan mengapa anda bicara loyal, itu khan artinya hanya mempertahankan, mengapa tidak menambah atau mengurangi, ada pertumbuhan. Kenapa kinerja dikaitkan dengan loyalitas, bagimana jika dikaitkan dengan peningkatan , khan menarik.

    Dengan menceritakan hal-hal itu saja, anda sudah dapat menjadi latar belakang permasalahan dari skripsi anda. Itu udah banyak yang dapat diceritakan lho.

    Wah saya kira kalau diperpanjangin , jadi ini skripsi.

    Udah deh, nanti ndak dikira mbikinin skripsi, he, he, … 🙂

    Suka

  23. prima Avatar
    prima

    MMMmmm….. semua nya tergantung niat tulus dari dalam hati.

    Suka

  24. selamat bako Avatar
    selamat bako

    pak Wir salam kenal.
    saya adalah mahasiswa TS USU yang sedang skripsi.
    dimana saya dapat temukan tentang perencanaan corbel dengan strut-and-tie model method?

    Suka

  25. reny Avatar
    reny

    pak Wir, alumni UGM ya…dari Fak apa?

    aku lagi skripsi tapi lagi mentok di bab 4 ni, bagian analisis lagi ? Gimana menyiasati supaya bisa selesai tepat waktu ya…masa pengumpulan untuk ujian kurang dari sebulan ini lagi…

    thanks

    Suka

  26. wir Avatar
    wir

    **Selamat Bako**
    Untuk corbel dengan s.t.m coba lihat di link berikut
    http://cee.uiuc.edu/kuchma/strut_and_tie/STM/examples/corbel/corbel.htm
    di bukunya MacGregor yang terbaru juga lebih lengkap.

    **Reny**
    –Gimana menyiasati supaya bisa selesai tepat waktu ya–
    Ya paling gampang : konsultasi terus dengan dosen pembimbing. Itu memang tugasnya koq, selain itu, beliaunya biasanya tahu apakah makalah anda sudah ‘selesai’ atau masih banyak yang harus di ulik gitu.

    Suka

  27. dinand Avatar
    dinand

    pak saya masih bingung dalam menentukan judul skripsi. saya ingin membuat suatu analisa yang dibantu dengan software rancangan sendiri. sedangkan pembimbing saya ingin software itu nantinya bisa untuk dipakai untuk mahasiswa lainnya secara continu. apa anda ada saran judul apa yg cocok????

    Suka

  28. wir Avatar
    wir

    sdr Dinand,

    untuk mengetahui judul yang sesuai, tentunya anda harus melihat topik yang menjadi perhatian dosen pembimbing. Apa yang menjadi peminatannya, misalnya : meskipun bidang keahliannya sama-sama struktur, tetapi minatnya belum tentu sama, yang satu lebih suka membahas tentang kayu, atau tentang baja atau tentang beton dsb.

    Apalagi jika dosen pembimbingnya sering membuat publikasi, baca terlebih dahulu materi-materi apa yang sering beliau bahas pada publikasinya

    Lalu software yang akan dibuat nantinya akan berfungsi sebagai tool, alat bantu untuk menyelesaikan peneltian yang menjadi minat utama dosen tersebut.

    Gitu.

    Suka

  29. Fikri P. Sofyan Avatar

    Pak, saya mau nanya:

    Sebenarnya dalam skripsi itu kita harus menghasilkan sesuatu yang berguna, atau hanya sebagai semacam test untuk menentukan layak atau tidaknya kita lulus?

    Skripsi saya tentang analisa perbandingan sistem struktur yang digunakan dalam bangunan tinggi. seperti tubular building, framed-shear wall, dan conc.bracing untuk menentukan pada jumlah lantai berapa sistem struktur tersebut layak digunakan.

    Hasilnya berupa gaya dalam, defleksi, lateral drift dari masing-masing sistem struktur. Namun perbandingannya terlihat agak rancu.

    Misalnya kekakuan bangunan framed-shear wall pasti bergantung terhadap konfigurasi letaknya, begitu juga dengan bangunan bracing. sedangkan parameter tetap yang saya gunakan hanyalah volume masing2 bangunan yang saya usahakan hampir sama untuk setiap sistem struktur.

    selain itu luas lantai juga saya tentukan sendiri

    Dan banyak lagi hal dalam skripsi saya yang bersifat relatif dan tidak dapat digunakan. ke “tidak bergunaan” dari skripsi saya ini membuat saya bingung dan merubah2 judul serta metoda analisanya. akhirnya 3 bulan habis dan proposal masih belum fix juga..

    terima kasih sudah membaca uneg-uneg saya..

    Suka

  30. wir Avatar
    wir

    Skripsi, atau karya tulis, atau tulisan, harus menghasilkan sesuatu yang berguna !

    Berguna bagi siapa ? Ya jelas, berguna bagi yang nulis.

    Bagi orang lain? Peduli amat !

    Kalau begitu skripsi bergunanya apa ? Ya itu, meyakinkan pengujinya bahwa anda memang patut lulus.

    Agar tulisan pada skripsi menyakinkan, bagaimana caranya ?

    Jelas !

    Agar skripsi anda dapat menyakinkan orang lain / penguji skripsi , maka pertama-tama : anda harus yakin bahwa skripsi anda berguna.

    Itu mutlak rasanya, kalau anda tidak yakin, maka saya yakin anda tidak akan berani ngotot mempertahankan skripsi anda. Ingat, anda yang harus ngotot meyakinkan penguji dan itu bukan dosen pembimbing.

    Note : tugas dosen pembimbing, tentulah jika anda sudah menyakinkan beliau (sebelum ujian) akan menjelaskan ke penguji lain bila terjadi min-komunikasi, beliau nanti tugasnya membela anda. Memberi masukan yang menolong penguji memahami dari kaca mata lain.

    Jelas khan !

    Kalau melihat komentar anda pada calon skripsi anda, kelihatan sekali anda belum tahu permasalahan apa yang akan anda selesaikan dengan melakukan pekerjaaan hampir tiga bulan tersebut. Coba cermati lagi, masalahnya apa sih. Mohon cerna kembali, tip-tip saya di atas.

    Suka

    1. def Avatar

      🙂 keren pak kata katanya .inspire mw.. kebetulan mengalami kasus mirip 🙂 boleh saya quote di blog?

      Suka

  31. Setiawan Avatar
    Setiawan

    Assalamu’alaikum Pak.

    Salam kenal.

    Saya sedang dalam masa penyusunan skripsi, sudah sekitar 3 semester tertunda. Itu karena saya bosan dengan suasana kuliah, sehingga saya mencoba bekerja. Sekarang sudah masuk tenggatnya. Tetapi, tetap permasalahan yang sama senantiasa menghadang, saya selalu kesulitan pada langkah pertama.

    Memang pada artikel Bapak tentang tips skripsi, alasan yang saya kemukakan terkesan klise, tetapi ya… itulah kenyataannya. Saya mahasiswa angkatan 2002, kelahiran 23 tahun yang lalu. Jurusan yang saya ambil Ekonomi dan Administrasi, dengan Program Studi Administrasi Perkantoran.

    Saya merasa perkuliahan saya selama ini, tidak memberikan kontribusi yang nyata terhadap diri saya.

    Kembali ke skripsi, teman-teman seangkatan, sudah lulus, wah, entah harus semangat atau sebaliknya. Langkah pertama, langkah pertama, langkah pertama…….

    Wassalamu’alaikum.

    Suka

  32. wir Avatar
    wir

    Salam sejahtera bagi anda, mas Setiawan.

    Ya, saya melihat anda sedang dalam krisis motivasi.

    Anda tidak melihat sesuatu yang menguntungkan dengan pendidikan yang anda tempuh selama ini, itu kelihatan dengan pernyataan anda sbb:
    * saya bosan dengan suasana kuliah
    * perkuliahan saya … tidak memberikan kontribusi nyata …

    Padahal dari sisi lain, anda masih ada keinginan untuk lulus, yaitu dengan menulis pada blog ini.

    Dua hal tersebut membebani anda, saling tarik-menarik, yang mengakibatkan tidak adanya produktivitas (saling melemahkan) Bahkan kalau mental anda lemah (tidak ada penghiburan lain yang positip) maka lama-lama akan stress, depresi, keputus-asaan.

    Tip-tip saya di atas tidak berguna untuk kondisi seperti ini.

    Meskipun demikian, masih ada harapan. Menurut saya, masalahnya sebenarnya tidak terlalu sukar. Kenapa ?

    Karena anda sudah dapat mengindentifikasi dua hal tadi. Jadi solusinya adalah bagaimana mengantisipasi hal-hal tersebut. Carilah alasan-alasan yang memperkuat motivasi anda untuk menyelesaikan skripsi, misal :

    – ok lah, ilmunya nggak kepakai tapi khan ada gelarnya, SE, minimal nanti kalau nyetak di kartu undangan (mau nikah) agak keren.

    – nggak ada temen lama, nggak apa-apa, nyari temen baru

    – kasihan ibu/bapaku yang telah membayar kuliah lama-lama koq nggak ada hasilnya

    Cari apa aja, sampai anda mempunyai motivasi kuat untuk bikin skripsi, jika udah baru mbaca tip-tips di atas.

    Ok !

    Suka

  33. Fei Avatar
    Fei

    Wah… persis banget ama yang dialami oleh Setiawan…,
    Sekarang tambahan motivasi saya karena adanya “surat perjanjian antara saya dengan pihak rektorat” yang isinya menyatakan bahwa saya bersedia untuk mengundurkan diri apabila dalam semester ini belum selesai jg…
    apakah di PT lain kayak gini jg ga yah…?

    Sekarang malah jd stress…, setelah googling akhirnya nemu blog ini, lumayan… ternyata “I’m not alone” 😀

    Suka

  34. wir Avatar
    wir

    sdr. Fei, kondisi anda terjadi umumnya diakibatkan batasan masa studi yang telah ditetapkan sejak awal bagi anda telat lewat, selanjutnya adanya surat perjanjian tersebut diadakan sebagai suatu usaha pihak PT memberi kesempatan terakhir bagi anda. Optional.

    Jika asumsi saya di atas benar, maka PT anda merupakan salah satu perguruan tinggi yang berorientasi mutu. Memang demikian suatu penyelenggaraan pendidikan yang baik. Keberanian menjalankan ketetapan yang dia buat sendiri. Melakukan evaluasi dan mengambil keputusan.

    Jelas semua evaluasi yang hasilnya merugikan seperti yang anda hadapi itu, bagi yang bersangkutan memang nggak enak, terasa kejam. Saya sudah melihat itu semua terjadi pada perguruan tinggi berikut : UGM, UI, UNPAR (tempatku sekolah) ; IPB (tempat istriku sekolah) dan UPH tempatku bekerja.

    Saran saya: jangan hanya berkeluh kesah. Ambil keputusan, sekolah selesaikan atau drop-out aja (merasa sekolah nggak ada gunanya) lalu fokus ke hal-hal lain.

    Semuanya kalau anda lakukan dengan pikiran dingin, penuh kerelaan, mantap dan berorientasi ke depan (tidak akan menyesal dengan apa yang diputuskan). Nggak ada masalah. Hidup tidak berhenti dengan anda berhenti dari suatu sekolah.

    Tapi kalau anda tidak ambil keputusan tersebut, selalu ragu-ragu, tapi tidak ada tindakan, pasif. Ya itu jadinya, stress. Stress ada dua tipe, merusak (di luar diri anda yang menderita) atau dirusak (diri anda yang rusak / sakit / lesu dsb).

    Bagaimanapun, sebaiknya anda harus ambil sikap ! Tentukan pilihan anda dan ambil setiap konsekuensi yang terjadi ! Itulah hidup ! Hadapi.

    Semoga Tuhan memberkati.

    Suka

  35. usman Avatar
    usman

    mlm pak wir…pak, saya mo nanya neh!sem dpn ini saya mo mulai nyusun skripsi, saya seh interest ny di perancangan struktur tahan gempa.saya jg sdh mengajukan denah ke dosen saya en dosen saya jg setuju denah tsb saya pke buat perancangan bsk.nah masalahny saya bingung pak mo nentuin topik apa yg bagus buat minat saya itu.mohon saranny pak.trims…

    Suka

  36. Fei Avatar
    Fei

    Thanks Pak Wir….

    Saran saya: jangan hanya berkeluh kesah. Ambil keputusan, sekolah selesaikan atau drop-out aja (merasa sekolah nggak ada gunanya) lalu fokus ke hal-hal lain.

    Apa yang anda katakan persis seperti apa yang ayah saya katakan,nampaknya beliau jg sudah kesal dng saya, padahal berbagai fasilitas sudah disediakan seperti motor, mobil, komputer, akses internet dll tapi kenapa anaknya ga selesai2 kuliahnya?

    sebagai peringatan buat yg lain: awalnya saya punya cita2 yaitu berbisnis sambil kuliah, kuliah kelar dan menjadi eksekutif muda yang sukses “mimpi yang sempurna ” 😀

    di awal menjalankan usaha, sepertinya akan berjalan mulus sesuai rencana, namun selanjutnya tidak semudah yang aku kira, kerugian demi kerugian menimpa usahaku sampai akhirnya Jatuh Bangkrut.

    Okelah kalo gagal dalam berbisnis itu sudah biasa/merupakan suatu hal yang wajar, namun masalahnya aku ud ga punya modal lagi, minta ke ortu ga mungkin, modal awal yg dl jg minta :p .

    Sekarang baru deh mikir klo buat modalnya itu bisa dari ngumpuin dari gaji (jd karyawan misalnya), namun cari kerja susah klo cuma pake ijazah SMA, sekarang baru nyadar klo ijazah S1 jg penting, dulu terpengaruh oleh buku-buku yang bilang klo titel sarjana ga penting, yang pengting itu Life Skill.
    Trus satu hal lg kesalahanku, dl aku ga mengajukan cuti kuliah. Kerugiannya yaitu udah bayar iuran kuliah spp+praktikum trus masa studi jg jd nya dihitung, padahal aku ga ngapa-ngapain di kampus selama 2,5 tahun (ga terasa lho…), padahal hanya tinggal skripsi.

    Bagaimanapun, sebaiknya anda harus ambil sikap ! Tentukan pilihan anda dan ambil setiap konsekuensi yang terjadi ! Itulah hidup ! Hadapi.

    Thanks Pak, btw saya sudah memutuskan untuk menyelesaikan studi saya, tanggung sedikit lagi, lagian di luar sana banyak yang ingin sekolah namun tidak mampu, karena biaya yang cukup mahal, klo sekarang tidak selesai berarti saya menyia-nyiakan kesempatan yang sangat berharga…

    Suka

  37. wir Avatar
    wir

    **usman**
    tulisanmu koq kacau, kurang jelas maksudnya !
    (tulisan nggak jelas, males mbaca)

    **Fei**
    Kalau ayah anda yang sudah memodali banyak dan masih bisa memberi nasehat seperti yang saya utarakan di atas, itu namanya hebat. Itu bukan kesal, beliau mempunyai hati yang lapang dan sabar. Rasanya saya belum sehebat beliau.

    Selanjutnya jika keputusannya untuk meneruskan sekolah : ITU BAIK ! Saya kira waktu yang satu semester tersebut harus dimanfaatkan dengan seksama.

    Untuk memanfaatkan dengan seksama adalah :
    1. pilih dosen yang memahami permasalahan anda, dan tahu bahwa anda telah sadar dan mau fokus ke skripsi lagi.
    2. diskusi dengan dosen tersebut, topik apa yang dapat diselesaikan dalam satu semester tersebut. Apakah dosennya setuju.
    3. jika dosen ok, perlihatkan kemauan anda, usahakan setiap minggu melaporkan progress. Lebih cepat lebih baik, tetapi kalau terlalu sering muncul, dosennya juga bosen. Usahakan jangan sampai membuat beliau bosen.
    4. Usahakan topiknya sesuai dengan peminatan dosen, sehingga jika membahas materi skripsis anda jangan membuat dosennya berpikir banyak.
    5. baca dengan baik-baik tip-tip menulis skripsi di atas.
    6. pertahankan motivasi anda untuk menyelesaikan skripsi tersebut, terus-menerus. Kesadaran anda tersebut merupakan enerji untuk menyelesaikan skripsi anda.
    7. jangan lupa berdoa, memohon kepada-Nya, luangkan waktu ketempat ibadah, yang sepi. Ini merupakan strategi memfokuskan pikiran yang paling efektif.

    Ok Sukes untuk Fei

    Suka

  38. usman Avatar
    usman

    pagi pak wir,maksud saya saat ini saya lg bingung nentuin judul buat skripsi saya.oh ya saya jg mo tny ttg pelat cangkang tuh sama gk dgn dome?tlg dijelasin y pak.trims…

    Suka

  39. wir Avatar
    wir

    usman, tulisanmu disingkat-singkat, kayak nulis sms, dari situ kelihatan “kamu itu mau nulis atau mau apa, kelihatan nggak serius gitu”, antara “mau-mau nggak mau”. Terus terang sebenarnya saya mau delete aja. Tapi ok-lah, sekali ini saya coba tanggapi. Saya harap tidak di ulang lagi.

    Perhatikan, saya nulis jawabannya juga nggak setengah-tengah.

    Pelat cangkang adalah istilah yang umum digunakan untuk menterjemahkan element SHELL, yaitu element meh dua dimensi yang mempunyai perilaku membran (gaya tarik/tekan searah bidang) dan perilaku pelat (momen). Element SHELL adalah element dua dimenasi yang dapat digunakan untuk memodelkan struktur DOME, tapi tidak terbatas pada struktur itu aja. OK.

    Suka

  40. usman Avatar
    usman

    kemudian untuk element shell, referensi apa yang dapat saya gunakan?dimana bisa saya dapatkan?
    mohon saran bapak.thanks.

    Suka

  41. wir Avatar
    wir

    untuk teorinya, cara penurunan formulanya silahkan baca di banyak buku-buku tentang m.e.h (metoda elemen hingga) atau f.e.a (finite element analysis), karangan Cook atau Desai atau Bathe atau banyak lagi yang lain atau bisa juga baca buku klasik tentang shell dari Timoshenko (ini wajib hukumnya)

    jika ingin tahu implementasinya bisa juga di buku-buku manual program seperti SAP2000, ABAQUS, ANSYS dll.

    Judul-judul buku yang dimaksud ada di daftar pustaka buku saya yang terbaru SAP2000 Edisi Baru.

    Suka

  42. Fei Avatar
    Fei

    Terima kasih pak Wir, artikel anda di awal, juga masukan-masukannya sangat berarti buat saya.

    Rencananya ada jadwal sidang bulan Agustus nanti, semoga berhasil. Nanti saya kabari lagi bila sudah selesai.

    Terima Kasih banyak Pak… 🙂

    Suka

  43. usman Avatar
    usman

    ok terima kasih atas info dan sarannya pak.

    Suka

  44. wir Avatar
    wir

    Salah satu hal yang disenangi dosen dari muridnya adalah kemauan untuk maju, pantang menyerah, dan tidak hanya kecerdasannya saja.

    Adanya kemauan atau pantang menyerah itu biasanya didukung oleh motivasi kuat mahasiswa tersebut.

    Fei, tunjukkan ke orang-tuamu, orang-orang disekitarmu, bahwa kamu bisa mensyukuri apa-apa yang telah diterima selama ini (sekolah tanpa mikir dananya, tinggal minta ortu), yaitu dengan menyelesaikan sekolah tersebut.

    Pada tahap itu saja, saya yakin bahwa mereka yang memberi juga akan lega, dan bahagia. Baru setelah itu mikirin yang lain.

    God Bless You.

    Suka

  45. daisy Avatar
    daisy

    pak Wir,
    mungkin pak udah lupa, saya waktu dulu pernah tanya tentang Judul Kar-Tul yang terus pak jawab “Gimana kalo tentang Indonesia sebagai pembabat hutan No.1 di dunia”
    Menarik banget pak,..
    hmm…tapi kalo judul di bidang sipil bapak ada saran tidak?
    Saluut juga buat pak, pak kan dosen pasti sibuk, koq sempat ya setiap hari balas comment2 dan kasih saran-saran…
    Makasih pak
    ..J B U..

    Suka

  46. wir Avatar
    wir

    Itulah enaknya jadi dosen, salah satu tugasnya adalah membuat tulisan (publikasi), termasuk blog ini.

    Bagi dosen, semakin banyak nulis, semakin banyak kum-nya lho. Jadi kalau penulisan itu hobby dan bukan tugas maka khan enak hidup ini. Jadi dosen ngerjainnya yang hobby-hobby aja, tapi bisa menghidupi (khususnya jika di UPH lho).

    Judul skripsi, wah banyak sekali lho. Topik apa yang akan dibahas. Pelajari aja setiap pertanyaan di blog ini, bisa dikembangkan jadi judul skripsi koq.

    Suka

  47. ilham Avatar
    ilham

    Salam kenal pak wir,
    Saya ingin tahu tentang tata cara penggantian karet peredam gempa pada suatu gedung, kira – kira pak wir ada info ga?

    Terima Kasih

    Suka

  48. wir Avatar
    wir

    karet peredam gempa = base isolation system ?

    untuk gedung ? Setahu saya gedung yang pakai sistem itu hanya bangunan percontohan sumbangan dari UNIDO yang dibangun di jawa barat (sukabumi ?). Betul ya ?

    Apa sudah ada gedung yang lainnya ? Wah menarik itu. Hal-hal tentang ini (base isolation system) banyak menjadi topik tulisan / seminar dari pak Benjamin Indrawan (Dr., M.Eng.) alumni dari University of Tokyo, Japan. Beliau adalah direktur Phi-Delta konsultan, dosen Trisakti dan juga dosen UPH yang mengajar analisa metode matrik, analisa dinamik dan teknik gempa

    Setahu saya, karet peredam tersebut banyak macam ya, tidak hanya sekedar karet bisa juga kayak Elastomeric-Based System seperti yang banyak dipakai di jembatan-jembatan sekarang ini.

    Untuk penggantiannya kayaknya nggak ada yang khusus khan, paling-paling disiapkan jack hidraulik dengan kapasitas yang mencukupi. Biasanya kalau desainnya baik, sudah disiapkan tempat untuk dongkrak tersebut.

    O ya, ingat masalahnya jika satu tempat diangkat bisa menimbulkan efek seperti differential settlement, pada ‘struktur statis tak tentu’ hal itu bisa menimbulkan momen tambahan (over-stress). Untuk itu mungkin perlu dievaluasi terlebih dahulu dengan analisis struktur pengaruhnya. Tapi mestinya ini sudah diantisipasi lama saat desainnya dulu ya.

    Prosedurnya, kalau efek ‘statis tak tentu’ itu jelas bahwa hal tersebut akan berbeda-beda

    untuk tiap kasus yang mempunyai konfigurasi sistem struktur yang berbeda, perlu urut-urutan yang berbeda pula.

    Yah ngeliatnya harus kasus per kasus kalau begitu. Jadinya nggak ada prosedur yang seragam ya.

    Suka

  49. Setiawan Avatar
    Setiawan

    Sebelumnya saya mohon maaf, karena baru sekarang bisa membaca nasihat dari Bapak, baru ada kesempatan internet.

    Terimakasih atas gambaran penyelesaian masalah yang sudah
    Bapak berikan. Saya coba Pak..

    Tetapi, saya masih membutuhkan bimbingan lebih lanjut dari Bapak, itu juga kalau Bapak tidak keberatan…
    Thank’s Friend….

    Suka

  50. ynos Avatar
    ynos

    Saya mahasiswa teknik sipil jurusan manajemen konstruksi, saya kesulitan dalam mencari judul. Mungkin bapak tau dimana mencari jurnal yang gratis untuk bahan skripsi saya sebab selama saya browsing di internet kebanyakan jurnal yang berbayar.

    Suka

Tinggalkan Balasan ke reny Batalkan balasan

I’m Wiryanto Dewobroto

Seseorang yang mendalami ilmu teknik sipil, khususnya rekayasa struktur. Aktif sebagai guru besar sejak 2019 dari salah satu perguruan tinggi swasta di Tangerang. Juga aktif sebagai pakar di PUPR khususnya di Komite Keselamatan Konstruksi sejak 2018. Hobby menulis semenjak awal studi S3. Ada beberapa buku yang telah diterbitkan dan bisa diperoleh di http://lumina-press.com