mengapa MENULIS ?


Kita pernah merasakan bagaimana asyiknya membaca , bahkan sampai-sampai lupa makan misalnya. Membaca yang dimaksud tentu saja membaca tulisan atau cerita, bisa suatu novel, atau cerita roman, atau bisa juga text-books tebal yang orang lain membacanya saja mungkin bikin pusing. Jika anda saja sebagai pembaca (yang pasif) bisa merasa senang (asyik) , coba bayangkan bagaimana jadinya dengan perasaan penulis itu sendiri (yang aktif membuat) ?  Jadi dalam hal itu tentu dapat dibayangkan bagaimana asyiknya menulis.

Dengan kata lain, mengapa penulis itu mesti menulis ?

Ada beberapa alasan orang ingin menulis, misalnya :

  1. Sarana berkomunikasi tanpa perlu hadir secara langsung. Untuk itu orang perlu menulis (surat) sehingga yang menerima tulisan tersebut mengerti apa yang dimaksud penulis tersebut. Ini merupakan fungsi pertama dari menulis. Karena kadang-kadang kalau dianya sendiri yang hadir (bertemu langusng dengan orang yang dimaksud) maka belum tentu penulis surat itu bisa menyampaikan maksudnya (berkomunikasi) dengan baik. Lho koq aneh ?  I ya , coba bayangkan “surat cinta”. Tulisan di surat cinta tersebut bahkan bisa sangat romantis dibandingkan jika penulisnya bertemu sendiri dengan target surat cinta tersebut. **ini bukan pengalaman pribadi lho**
  2. Sebagai rekaman suatu peristiwa, data atau apa saja yang perlu diingat kembali. Bisa hanya sekedar catatan kecil, tetapi juga bisa berupa buku harian. Blog ini juga bisa berfungsi seperti ini. Jika rekaman yang dimaksud banyak dan terstruktur maka lama-lama akan jadi perpustakaan. Jadi menulis adalah sarana untuk mengisi koleksi perpustakaan. Jika catatan hanya disimpan untuk dibaca pribadi dan umurnya kadang-kadang tidak lebih lama dari penulisnya, maka perpustakaan selain dibaca pribadi (pemilik perpustakaan) maka dapat dipinjamkan orang lain, apalagi jika itu perpustakaan umum. Bahkan jika perpustakaannya itu sangat baik (milik institusi penting) maka materi tulisan diperpustakaan itu dapat dibaca oleh generasi lain dari generasi penulis tersebut. Umurnya tulisan bisa lebih lama dari umur penulis. Lihat saja tulisannya Shakespeare masih bisa dibaca lama sesudah kematiannya.
  3. Sarana menata pikiran. Yah ini mungkin jarang dipakai orang. Jika anda punya ide, mungkin masih abstrak, cobalah tulis ide tersebut, proses itu kadang membuat jelas / detail ide yang dimaksud. Karena umumnya sangat mudah membayangkan suatu ide, tetapi ketika dituliskan ternyata berbeda sekali dengan dimaksud.
  4. Sarana meningkatkan rasa percaya diri. Ini yang membuat menulis itu asyik 🙂 . Menghasilkan karya tulis yang terpublikasi merupakan sesuatu yang membahagiakan / membuat hati merasa puas . Pertama kali penulis membaca namanya sendiri yang tercantum pada karya cetak tersebut akan menimbulkan perasaan bangga, apalagi jika temannya yang lain menyatakan telah membaca buku cetakannya dan mengatakan bukunya baik, itu tentu akan meningkatkan rasa gembira / girang hati sekaligus percaya diri. **pakai mobil butut tetapi PD, dari pada pakai bmw tapi nggak PD (takut diketahui KPK atau petugas pajak)**
  5. Sarana menghabiskan waktu luang secara positip. Menulis adalah hobby yang menyenangkan. Hobby tersebut dapat dikerjakan oleh siapa saja, tanpa memandang usia, baik oleh anak kecil (tentu saja yang mengenal baca tulis) sampai orang tua jompo (tetapi tidak rabun dan bisa memegang pena / kertas), juga tidak mengenal golongan karena bisa saja digemari  dari berbagai profesi atau latar belakang kehidupan lainnya. Selain itu, semakin banyak menulis (jam terbang tinggi) maka hasilnya semakin baik pula. Karena semakin baik maka ingin selalu dikerjakan, karena puas bisa mengerjakan yang baik (tidak puas-puas menulis).
  6. Sarana aktualisasi diri: menulis juga mendatangkan perasaan bahagia mendapat pengakuan akan bidang keahlian (materi yang menjadi bahan tulisannya), karena umumnya tulisan seseorang juga mencerminkan cara berpikirnya (isi otaknya) maka jika seorang profesional menulis hal-hal yang menjadi keahliannya dan cukup baik maka secara tidak langsung keahlian orang tersebut akan mendapatkan pengakuan akan profesionalitasnya. Pengakuan profesionalitas dari orang-orang merupakan promosi pribadi dan bisa juga mempengaruhi salary (karena lebih PD pada waktu wawancara)
  7. sisi lain mempunyai kemampuan menulis kadangkala memberi kesempatan lain untuk menambah pendapatan, misalnya fee jika mendapat permintaan menulis komersil (naskah pidato, naskah promosi dsb), fee jika menjadi review naskah orang lain atau juga kemungkina untuk dapat menulis buku. Jika pengakuan akan keahlian tersebut dikenal semakin luas maka ada kemungkinan diminta jadi pembicara (kalau yang ini aku benar-benar mengalami , dan dihadiahi satu rak buku besar yang sebagian isinya diberikan juga, yaitu buku-buku baru), kecuali itu juga uang jalan (ini tak kasih istriku , lumayan).

**ada yang lain**

8 pemikiran pada “mengapa MENULIS ?

  1. kristiana

    aduh, saya haus sekali untuk menulis. tapi diri ini betapa lemahnya untuk meraih kepuasan dan kesegaran dari menulis. saya butuh banyak motivasi untuk sampai pada kebahagiaan itu. barangsiapa mempunyai berkat lebih dalam hal tulis menulis salurkanlah energi menulis Anda pada hamba ini. Saya sungguh ingin menjadi berbeda melalui menulis. tapi tak tahu bagaimana mulai dan akan dikemanakan tulisan-tulisan itu. help me yo ….

    Suka

  2. selamat pagi bapak,
    saya mahasiswa Teknik Sipil UMY Yogyakarta, saya dapat alamat ini dari teman saya. Saya sungguh terkesan dengan wacana keilmuan yang bapak miliki, yang kemudian dengan ketulusan hati Bapak curahkan pada orang-orang yang membutuhkan. Semoga selalu ” Istiqomah” dalam hal ini.

    Suka

  3. Ping-balik: arah kebijaksanaan berbahasa kita ? « The works of Wiryanto Dewobroto

  4. Ping-balik: pentingnya menulis ! « The works of Wiryanto Dewobroto

  5. Ping-balik: membuat tulisan ilmiah | The works of Wiryanto Dewobroto

  6. Ping-balik: menulis itu pribadi sifatnya | The works of Wiryanto Dewobroto

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s