Tidak dipungkiri lagi, menulis (tulisan ilmiah) bagi mahasiswa S1 merupakan suatu pekerjaan yang tidak mudah, minimal menyita waktu, khususnya bila tulisan ilmiah tersebut dievaluasi dan dipresentasikan.

Bentuk tulisan ilmiah yang secara formal dievaluasi dan dipresentasikan dalam penilaiannya di Jurusan Teknik Sipil UPH adalah pembuatan LAPORAN KERJA PRAKTEK (setelah minimal terkumpul 100 sks) dan SKRIPSI / LAPORAN TUGAS AKHIR MAGANG atau yang sejenisnya, yang menjadi syarat memperoleh gelar sarjana strata 1.

Laporan kerja praktek relatif tidak menjadi masalah karena tujuan utama adalah untuk melihat pengalaman mahasiswa peserta dalam mendapatkan wawasan bidang nyata di dunia konstruksi di luar kelas. Enaknya lagi yaitu di Jurusan kami  bahwa pembuatan laporan kerja praktek tersebut dapat dikerjakan kelompok (maksimum dua orang). Kebetulan saya ditugaskan sebagai pembimbing kerja praktek.

**tentang mengerjakan berkelompok**

Dengan mengerjakan secara berkelompok tersebut, tentunya tidak bisa diketahui apakah tulisan tersebut dikerjakan bersama-sama atau hanya seorang saja yang aktif , sedang yang lainnya pasif. Tetapi karena penilaiannya adalah didasarkan pada presentasi dan tanya jawab secara oral (langsung), dimana laporan tertulis itu dijadikan dasar pertanyaan-pertanyaan yang diberikan, maka dapat diketahui: mana dari mahasiswa tersebut yang aktif atau pasif atau bahkan tidak melakukan kerja praktek sama sekali (berbohong). Prakteknya di UPH, sudah ada mahasiswa yang digagalkan karena dari presentasi oral dapat diketahui bahwa ternyata mahasiswa tersebut tidak melaksanakan kerja praktek yang sebenarnya (sudah ada dua orang), lalu yang mengulang karena meskipun sudah melakukan kerja praktek, tetapi ternyata tidak memahami apa-apa yang ada di tempat kerja prakteknya (ada dua orang juga).

SKRIPSI (dan tugas akhir lainnya ) relatif lebih susah karena  harus dikerjakan mandiri, tentunya dibantu oleh pembimbing skripsi yang bebas dipilih oleh mahasiswa (bila disetujui).

Dalam praktek, pembuatan skripsi adalah momok karena menyita waktu dan perhatian dari mahasiswa dalam membuatnya, selain itu juga kadang-kadang dijumpai bahwa meskipun dikerjakan cukup lama (berbulan-bulan) tapi hasilnya tidak begitu menggembirakan. Kadang perlu 1 semester atau 2 semester atau bahkan lebih, dan jika lebih terpaksa ganti judul dan ganti pembimbing. Jelas dengan pertambahan waktu tersebut biaya yang dikeluarkan mahasiswa menjadi berlipat-lipat. Kasihan orang-tuanya. 😦

Karena dianggap sebagai penghambat kelulusan maka ada beberapa universitas (program studi) mencoba menghilangkannya dan mengganti dengan tugas-tugas di kelas. Jika anda menemukan kondisi seperti itu, coba amati : pasti jumlah muridnya banyak, mereka (yang membuat kebijaksanaan skripsi dihapus) sebenarnya kesulitan mencari dosen pembimbing. Skripsi jadi lama, atau mutunya jadi dipertanyakan. Takut dianggap lulusannya sedikit maka skripsi dihapus. Jadi orientasi penyelenggaranya hanya berpikir jumlah kelulusan meningkat, tetapi sebenarnya mutunya dipertanyakan.

kemampuan seseorang dalam menuangkan gagasan secara tertulis merupakan representasi dari kualitas intelektualnya, karena melalui tulisan atau karya tulis (dalam bentuk apapun) seseorang mewujudkan pikirannya. … Dari tulisan memang akan kelihatan logika berpikir seorang. Apakah subjek, predikat dan objeknya jelas, atau kalimatnya kacau. Dengan menulis, seseorang belajar berpikir secara eksak dan padat. (Dedi Supriadi 1997)

Kesulitan membuat skripsi juga dirasakan penulis sewaktu menjadi mahasiswa. Jika mau mengingat kembali, maka lamanya waktu studi dulu adalah akibat penulisan tugas akhir, baik sewaktu jadi mahasiswa S1 di UGM maupun mahasiswa S2 di UI. Bahkan pada saat-saat awal jadi dosenpun kadang masih susah untuk mengevaluasi tulisan skripsi mahasiswa. Khususnya untuk menentukan apakah tulisannya baik atau buruk. Paling-paling dilihat tampilannya, formatnya atau bila ketemu kesalahan dalam ejaan atau kalimat.

Tetapi dengan berjalannya waktu, setelah cukup banyak mencoba untuk meneliti, menulis dan menerbitkan buku, akhirnya dapat diambil suatu kesimpulan bahwa sebenarnya menulis (baik skripsi atau lainnya) adalah relatif mudah jika sudah tahu tip-tip yang penting.

Langkah-langkah atau tip penting yang dimaksud adalah :

  1. Mampu melihat dan memilih masalah yang akan ditulis. Ini merupakan hal yang paling penting dari suatu SKRIPSI dan membedakan dengan menulis pada umumnya. Bagaimanapun skripsi adalah suatu bentuk karya tulis ilmiah yang mana mahasiswa diharapkan dapat berpikir ilmiah dengan membuat suatu penelitian sebagai objeknya. Untuk itu yang perlu diperhatikan adalah hal-hal yang akan sampaikan berikut.
  2. “APA” masalahnya tersebut, darimana anda mengetahui bahwa itu menjadi suatu masalah. Jika informasi tersebut diperoleh dari suatu studi pustaka berdasarkan jurnal-jurnal canggih up-to-dated maka tentunya lebih mudah meyakinkan orang lain bahwa masalah tersebut cukup baik untuk dibahas. Tetapi jika hasil pemahaman subyektif atau hasil pengamatan empiris pribadi belaka maka tentunya perlu data-data pendukung yang dibuat yang lebih banyak sehingga orang dapat yakin bahwa itu memang masalah yang patut dibahas (kerja lebih banyak).
  3. “MENGAPA” anda memilih masalah tersebut, karena dosen pembimbingnya yang memilihkannya, atau karena anda menyukai bidang dimana masalah tersebut berada, tentu akan membedakan strategi anda mengerjakan tugas SKRIPSI tersebut. Sebaiknya usahakan anda memilih karena anda memang menyenangi bidang dimana masalah tersebut ada. Untuk itu, apakah anda menguasai persoalan atau tidak itu tidak menjadi masalah. Jika anda menguasai persoalan , misalnya tentang pemrograman, maka tentu akan mempermudah anda menyelesaikan tugas itu. Tetapi jika tidak, maka itu merupakan kesempatan berharga anda untuk mendapat knowledge yang lain (mendapat ilmu baru), meskipun itu perlu ekstra tenaga.

    Ngelmu iku kelakone kanthi laku.
    ( indonesianya : menguasai ilmu itu perlu usaha keras, ingat cerita silat jawa: perlu bertapa dihutan-hutan atau di tempuran sungai agar digdaya ).

    Jika anda tidak tahu apa-apa (netral terhadap masalah tersebut) maka usahakan bahwa masalah tersebut dipahami oleh dosen pembimbing. Jika masalah itu yang memberi adalah dosen, maka diharapkan dosen tersebut juga tahu bagaimana dengan masalah tersebut. Jika benar-benar nggak tahu tentang masalah yang akan dipilih, maka pilihlah dosen pembimbing yang anda tahu kemampuannya, yang anda anggap dapat membimbing anda (anda punya respek  terhadap dia).

  4. “BAGAIMANA” masalah tersebut akan dapat diselesaikan, ini tentu untuk memperkirakan ilmu-ilmu apa yang diperlukan untuk memecahkan masalah tersebut. Bisa melihat publikasi sebelumnya. Apakah untuk itu perlu uji eksperimental, penyelesaian parametris atau pemrograman atau yang lain. Kira-kira anda mempunyai keyakinan mampu atau tidak dengan itu. Itu konsekuensinya biaya dan waktu lho.
  5. “BILAMANA” masalah tersebut terpecahkan , apa yang kira-kira anda dapatkan. Bila anda tahu apa yang dapat anda berikan jika masalah tersebut terselesaikan maka ini mendukung kepercayaan diri bahwa solusi dari SKRIPSI ini akan berharga. Bahkan kalau PD maka dapat diinformasikan ke teman-teman lain, misal ke seminar dsb. Menambah kepercayaan diri, juga nilai tambah jika membuat lamaran kerja.
  6. Mampu memformulasikan MASALAH yang dipilih. Jika telah mempunyai alasan yang kuat tentang suatu masalah maka untuk realitas kerjanya maka usahakan masalah tersebut diformulasikan dalam bentuk tulisan pendek. Dalam hal ini dalam bentuk ABSTRAK. Kaget ya ? . Khan biasanya bikin abstract jika tulisan sudah selesai, itu jika abstract diterjemahkan sebagai rangkuman. Lha inilah bedanya, pengalaman dulu yang mengatakan bahwa abstrak dibuat setelah selesai dikerjakan, itu SALAH. Jika kondisinya demikian maka pengerjaan skripsi anda belum berbentuk, bisa liar, bisa kesana-kemari, tidak jelas, bisa lama. Kenapa ? Karena spesifikasinya belum ada (belum jelas/samar). Dengan membuat ABSTRACT terlebih dahulu maka anda sudah berusaha memfokuskan pikiran ke masalah tersebut yaitu dengan menuliskannya. Apa abstract tersebut kaku, ya enggak. Rubah-sedikit-sedikit ya nggak apa, tetapi dengan membuat abstract, kita tahu : o o . . .    ada perubahan, mengapa, tentunya agar lebih baik lagi. TERKENDALI.
  7. Dalam membuat abstrak tersebut, perlu untuk membagi menjadi tiga tahapan utama, yaitu tahapan INTRO: yaitu mengenalkan masalah, apa, mengapa, dan batasan-batasannya (nanti jadi BAB 1 dan BAB2); tahapan PROGRESS: yaitu tentang bagaimana masalah tersebut dicoba dipecahkan, termasuk juga pembahasannya (nanti jadi BAB 3 dan BAB4); dan tahapan KESIMPULAN tentang bilamana masalah dapat terpecahkan (nanti jadi BAB5).
  8. Evaluasi ABSTRACT bersama dosen pembimbing. Apakah abstract sudah menggigit. Bila perlu bisa juga dimasukkan ke seminar  atau minta pendapat orang lain yang kritis. Tangkap masukan yang diberikan, evaluasi atau diskusikan dengan dosen. Jika mantap maka dapat dilanjutkan. Ingat, mutu tidaknya suatu hasil penelitian (skripsi) dapat dengan mudah dibaca dari abstract-nya. Jika abstract-nya nggak ada isi-nya maka kecil kemungkinan materi skripsi yang utama juga dibaca, paling-paling disimpan digudang. Tidak membanggakan untuk ditunjukkan orang lain. Tetapi abstract yang hebat kadang-kadang bisa mengecoh. 😉
  9. Jika abstract sudah OK. Bisa dilanjutkan.
  10. Jika anda sudah tahu apa masalah anda, mengapa anda memilih masalah tersebut, batasan-batasan masalah yang dipilih dan strategi penyelesaian yang akan dikerjakan maka tentunya hal itu dapat dituangkan dalam BAB 1. Penulisan BAB1 sangat penting karena menentukan luasan atau cakupan yang didiskusikan dalam bab-bab selanjutnya. Bab1 merupakan pengikat, pedoman kerja untuk bab-bab berikutnya. Jangan biasakan meniru BAB1 orang lain, belum tentu cocok. Jadi intinya Bab1 adalah pedoman kerja untuk penulisan bab-bab selanjutnya.
  11. Untuk dapat mengerjakan skripsi sesuai dengan BAGAIMANA menyelesaikan masalah tersebut, tentu anda harus tahu lebih dahulu bagaimana strategi orang lain menangani atau bertindak terhadap masalah tersebut. Ini dapat diketahui dengan melakukan studi pustaka (BAB2), mereview publikasi orang lain dari jurnal-jurnal atau yang lainnya. Usahakan pakailah acuan jurnal-jurnal terkini (menurut salah satu profesor saya, gunakan jurnal dalam lima tahun terakhir). Tetapi bisa juga anda mengutip suatu karya yang pernah diterbitkan ratusan tahun yang lalu jika karya tersebut memang karya monumental di bidangnya. Sekali lagi, usahakan yang dijadikan referensi adalah jurnal ilmiah, bila terpaksa, baru textbooks.

    Referensi dalam suatu penelitian and publikasi juga dapat menjadi indikasi kehebatan dari materi yang diteliti dan ditulis tersebut.

    Jangan gunakan diktat kuliah sebagai referensi, karena kalau hanya diktat kuliah kayaknya kurang berbobot (kecuali yang telah dipublikasikan ke luar), jika hanya sekedar diktat copy-an sebaiknya hindari saja. Kecuali jika diktat itu diberikan oleh dosen yang terkenal pakar pada bidang yang dimaksud dan merupakan problem yang belum pernah dipublikasikan sebelumnya. **tetapi hati-hati, karena umumnya : dosen-dosen umumnya menyakinkan didepan kelasnya, tetapi kalau ketemu teman-teman sejawat-nya mejen **tak berkutik/pasif** Pengalaman menunjukkan bahwa diktat-diktat seperti itu di Indonesia hanya dibuat dari copy-and-paste aja. **kadang nggak bermutu**. Sorry nggak semua, tetapi kalau bisa cari rujukan yang dipublikasikan resmi.

  12. Dengan memahami publikasi-publikasi yang ada tentang masalah yang dibahas tentunya dapat diambil suatu kesimpulan atau dugaan, apa-apa saja yang telah dilakukan orang.

    Selanjutnya kembali ke persyaratan pembuatan skripsi (level S1) tentunya bobotnya berbeda dengan tesis (level S2) atau disertasi (level S3). Pada level S1 tidak diperlukan suatu tingkat penelitian yang orisinil seperti halnya disertasi atau kedalaman seperti level S2. Menurut pemahaman penulis : pada level S1 , mahasiswa cukup diminta belajar memahami permasalahan, mengerti alasan mengapa permasalahan tersebut perlu dibahas, mengetahui tindakan orang lain tentang masalah tersebut termasuk tahu sisi baik dan buruknya masing-masing dan dapat menerapkannya pada kasus lokal (studi kasus) serta menarik kesimpulan dari tindakan yang dikerjakannya.

    Jika laporannya (skripsinya) dapat dibaca dan memperlihatkan alur logika-logika seperti di atas maka mahasiswa tersebut mestinya sudah pantas lulus level S1. Proses tersebut mencakup bab 3 – sampai bab akhir.

Pada dasarnya penulisan skripsi yang paling sulit adalah pada cara memulainya, jika sudah sampai langkah ke-10 diatas maka penulisan dapat berkembang sangat cepat, dan bab-babnya bisa berkembang. Hanya ingat bahwa bab dibatasi pada suatu tahapan yang bisa mandiri, dan ingat bahwa setiap bab satu dengan yang lainnya harus ada benang merah yang menghubungkannya (terkait).

Urutan-urutan bab, yaitu pada awal adalah intro, berkembang pada progress dan diakhiri dengan kesimpulan. Kesimpulan penting sekali, itu menunjukkan apakah penulis (mahasiswa) memahami apa yang dikerjakannya atau tidak, tergantung dari kesimpulan yang diberikan. Kesimpulan harus suatu yang spesifik tentang masalah tersebut. Apa yang terjadi , juga dengan kesimpulan dapat diketahui bahwa  tulisan tersebut berguna atau tidak, bisa dilihat dari kesimpulan yang diberikan.

Ingat dalam pembuatan skripsi, ketebalan tulisan tidak bisa menjadi ukuran apakah itu berbobot atau tidak. Suatu skripsi yang tipispun jika memenuhi konsep-konsep di atas bahkan kalau dikemas dengan baik itu dapat menarik untuk dipresentasikan diforum ilmiah yang lebih luas, dan dapat dibanggakan.

O ya, hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penulisan menurut saya adalah :

  • Tampilan adalah nomer satu, isi baru ke dua. Jangan dibalik dan dibandingkan dengan manusia. Pengalaman menunjukkan bahwa bila tampilan (format) suatu tulisan tidak diperhatikan (jelek) maka isinya kemungkinan besar juga tidak akan dibaca. Dalam hal seperti itu, dosen penguji akan melihat-lihat lebih banyak tulisan anda, dan ada kemungkinan menemukan suatu kesalahan dari tulisan anda. 😦
  • Pastikan format yang digunakan sesuai dengan petunjuk dari Institusi (ini penting), berapa margin kiri-atas dsb, ukuran font, jumlah spasis pada baris, dsb-nya. Format yang baik kadang-kadang dapat mengecoh dosen penguji yang malas, sehingga ada kemungkinan tidak akan ketemu kesalahan yang ada (bila ada). Sehingga waktu di uji **selamat**.  😉
  • Tentang ISI. Kualitas kadang-kadang bersifat relatif. Tergantung dosen dsb. Tetapi yang jelas dan langsung bisa dinilai adalah KONSISTENSI. Suatu tulisan harus konsisten, antara satu bagian dan bagian yang lain dalam skripsi tersebut. Jika tidak konsisten, maka itu dapat dijadikan modal untuk menguji materi skripsi tersebut. Pendapat anda saling di adu sendiri.
  • Tulislah APA-APA YANG DIKUASAI saja. Jika ada hal-hal yang tidak diketahui (meski sudah usaha kesana-kemari) maka usahakan bagian tersebut dihilangkan (itu jika tidak mempengaruhi bagian-bagian lain). Jika tidak bisa maka usahakan hal tersebut di luar cakupan masalah yang diteliti. Ini penting. Ingat sebagai penulis maka seharusnya penulis menguasai tulisan yang dibuatnya. O ya, penting juga untuk mencari alasan yang bagus mengapa anda tidak perlu membahas hal tersebut (persiapan bila ada dosen yang kritis yang tahu tentang itu, tapi ini jarang terjadi, ya siapa tahu.)
  • Semua tabel harus ada judul tabel dan nomer tabel, semua gambar harus ada judul gambar dan nomer gambar. Konsisten baik font dan nomernya dikeseluruhan laporan. O ya, gambar yang ditampilkan pada bagian dalam tulisan hanya yang mendukung ulasan / tulisan pada bagian itu. Jika sifatnya umum dan ukurannya besar maka sebaiknya di tampilan pada lampiran.
  • Daftar Pustaka harus ada, ciri-ciri tulisan ilmiah adalah adanya acuan pustaka, dan penting yang harus diperhatikan bahwa yang dicantumkan pada Daftar Pustaka adalah yang diacu saja. Jangan sekedar nampang. Bagi orang awam memang kelihatannya keren, tulisannya didukung jurnal-jurnal ilmiah hebat, tapi bagi yang ngerti : apa-apaan ini, koq semuanya dicantumin, pasti penulisnya nggak baca dan tulisannya biasanya nggak berbobot (nggak tahu apa yang dituliskan, jadi biar tebal sembarangan nulis aja). Dosen penguji (yang tahu) cenderung ingin membuat pertanyaan menguji, “apa bener mahasiswa ini membaca pustaka yang tercantum tersebut”. Hati-hati.
  • Yang terakhir, jangan segan-segan untuk membaca ulang, prinsipnya semakin banyak anda membaca ulang maka semakin kecil kemungkinan kesalahan akan timbul.

    Apabila mungkin, biarkan draf anda agak sehari atau dua hari sebelum merevisinya. Hal ini akan memberi jarak mental anda dengan karya sehingga kemudian anda kembali dengan prespektif baru yang berbeda dan lebih segar. Saat itu anda bukan lagi pribadi yang sama dengan ketika anda menulis draf pertama. (Atmazaki 2006)

    Selain itu dengan semakin banyak membaca ulang skripsi anda maka anda semakin memahami masalah tersebut (sebagai modal nanti waktu presentasi oral).

  • Ketidak-mauan membaca ulang makalah anda menunjukkan bahwa anda belum mantap dengan karya tulis yang anda buat, ada ‘sesuatu’ dengan tulisan anda. Jika anda sendiri tidak mantap terhadap karya anda. Bagaimana orang lain bisa mantap. Itu prinsip menulis yang baik.

quote-reading-after-a-certain-age-diverts-the-mind-too-much-from-its-creative-pursuits-any-albert-einstein-8-74-48

**up-dated 4 Mei 2007 **

Untuk mendukung terciptanya skripsi yang baik dan akhirnya dapat mengantar mahasiswa mencapai kelulusan dengan mantap, maka banyak membaca merupakan kunci utamanya. Oleh karena itu, ada baiknya pada bagian ini diberikan link-link di internet yang mendukung gagasan di atas, sbb :

Research Methods Knowledge Base
by Prof. William M.K. Trochim
Department of Policy Analysis and Management
Cornell University.

The Research Methods Knowledge Base is a comprehensive web-based textbook that addresses all of the topics in a typical introductory undergraduate or graduate course in social research methods.  It covers the entire research process including: formulating research questions; sampling (probability and nonprobability); measurement (surveys, scaling, qualitative, unobtrusive); research design (experimental and quasi-experimental); data analysis; and, writing the research paper.

It also addresses the major theoretical and philosophical underpinnings of research including: the idea of validity in research; reliability of measures; and ethics.

The Knowledge Base was designed to be different from the many typical commercially-available research methods texts.  It uses an informal, conversational style to engage both the newcomer and the more experienced student of research.

It is a fully hyperlinked text that can be integrated easily into an existing course structure or used as a sourcebook for the experienced researcher who simply wants to browse.

You and Your Research
Dr. Richard W. Hamming

This topic centered on Hamming’s observations and research on the question “Why do so few scientists make significant contributions and so many are forgotten in the long run?”

From his more than forty years of experience, thirty of which were at Bell Laboratories, he has made a number of direct observations, asked very pointed questions of scientists about what, how, and why they did things, studied the lives of great scientists and great contributions, and has done introspection and studied theories of creativity. The talk is about what he has learned in terms of the properties of the individual scientists, their abilities, traits, working habits, attitudes, and philosophy.

Research and Consultancy in Civil Engineering
School of Civil Engineering, The University of Sydney, NSW 2006 Australia

The School of Civil Engineering has staff expertise and the facilities to perform high quality research, recognised around the world. They also provide professional consulting and testing services on a wide range of engineering issues. The School runs regular research seminars on current topics, and many of their publications are available for free download in PDF.

MIT’s OpenCourseWare:
a free and open educational resource (OER) for educators, students, and self-learners around the world.

Is a publication of MIT course materials
Does not require any registration
Is not a degree-granting or certificate-granting activity

A Guide for Writing Research Papers based on APA Styles
by the Humanities Department and the Arthur C. Banks Jr. Library
Capital Community College
Hartford, Connecticut

This guide is based on recommendations of the fifth edition of the Publication Manual of the American Psychological Association  (2001)published by the American Psychological Association .

Catatan : Disana juga ada petunjuk, apa-apa saja yang dapat dijadikan bahan rujukan, juga dapat diketahui bahwa pernyataan lesan dll yang tidak dapat di-retrieve kembali, ternyata tidak boleh dimasukkan dalam daftar rujukan (daftar pustaka).

Purdue’s Online Writing Lab

Free writing help and teaching resources open by OWL at Purdue University

 KTH-Library E-resources (Stockholm, Sweden)

KTHB offers researchers, students and employees at KTH the most relevant bibliographic databases in science and technology, about 6500 electronic journals, about 24 000 electronic books and several e-reference works via internet.

Through KTHBs web you can also reach a lot of free web resources, accessible also to companies and to visitors not belonging to KTH

Project Gutenberg

Project Gutenberg, the first producer of free electronic books (ebooks). There are over 20,000 free books in the Project Gutenberg Online Book Catalog.  A grand total of over 100,000 titles is available at Project Gutenberg Partners, Affiliates and Resources.

**up-dated 21 Juli 2017 **

318802-michael-jordan-quote-don-t-be-afraid-to-fail-be-afraid-not-to-try

Tip ini aku baca lagi setelah 10 tahun sejak ditulisnya. Ternyata masih relevan. Hanya saja selama waktu itu aku juga menjumpai bahwa kegagalan menulis skripsi juga dimungkinkan karena kemalasan yang bersangkutan untuk melakukan konsultasi dengan dosen pembimbing.

Namanya saja dosen pembimbing, maka usahakan peran itu benar-benar terjadi. Kemampuan berkomunikasi juga faktor penting bagi kesuksesan penulisan skripsi atau semacamnya. Maklum tulisan dalam bentuk skripsi dan semacamnya jelas tidak bisa selesai tanpa seijin dosen pembimbingnya. Jadi berbaik-baiklah dengan beliaunya.

Jadi harus manut apa yang dikatakan dosen pembimbing ya pak ?

Ya namanya saja pembimbing, maka jika yang dikatakannya bersifat bimbingan ya harus  begitu. Jadi jangan memberontak. Hanya saja ini khan bukan hubungan antara pesuruh dan atasan, ini adalah proses bimbingan kreatif. Jadi jika anda punya data atau punya referensi yang sahih bahwa apa yang disampaikan pembimbing kurang tepat, maka itu perlu disampaikan juga.

Takut pak !

Jangan begitu. Bagiku jika seorang murid bimbangan sudah bisa menyampaikan argumentasinya secara tepat dan bisa menyakina bahwa keberatan yang diberikan adalah dapat dimaklumi. Maka itu menunjukkan yang bersangkutan semakin matang dan siap menuju level yang lebih tinggi lagi. Berarti proses penulisan skripsi sudah hampir selesai.

Kemampuan anda berdiskusi secara ilmiah dengan dosen pembimbing menunjukkan keahlian atau pengetahuan anda bertambah. Teruskan.

291 tanggapan untuk “tip-tip menulis SKRIPSI”

  1. Paul Avatar
    Paul

    wah pak wir benar2 rajin menulis, masih ingat saya pak? dulu yang mencoba melaporkan mengenai penulisan skripsi yang saya buatin, setelah ada “debat ” dengan bapak akhirnya saya memutuskan untuk menjalankan profesi menuliskan skripsi. sekarang saya memgang 6 orang anak UPH. Terus terang saya banyak belajar dari tulisan bapak. Makasijh banyak

    Suka

  2. wir Avatar
    wir

    akhirnya saya memutuskan untuk menjalankan profesi menuliskan skripsi. sekarang saya memgang 6 orang anak UPH

    Terus terang saya prihatin dengan pernyataan anda tersebut. Anda mempunyai talenta lebih (mampu membuat skripsi-skripsi), tapi mengapa anda mengabil hak teman-teman lain yang seharusnya juga dapat mengembangkan talenta seperti itu (mhs yang anda buatkan skripsinya).

    Jelaslah, bahwa dengan skripsi yang dibuatkan, si mhs itu mungkin dapat lulus sarjana. Tetapi mereka tidak mendapatkan pengalaman yang sebenarnya untuk menjadi sarjana.

    Selaku pendidik, saya melihat bahwa skripsi diadakan dalam kurikulum sebagai sarana agar calon-calon sarjana (mhs) dapat belajar berpikir ilmiah. Belajar bagaimana merangkum permasalahan menjadi suatu ungkapan tulis yang dapat dipahami orang lain.

    Bagi sebagian besar mahasiswa, ini tidak gampang. Orang yang pesimis akan berpikir inilah stress. Beban berat. Untuk itulah diperlukan pembimbing, yang secara intensip mengarahkan sehingga tujuan skripsi tercapai.

    Jadi dengan anda mengerjakan skripsi mahasiswa tersebut maka si mahasiswa yang manja tersebut tidak akan dewasa-dewasa, tepatnya tidak terjadi transformasi berpikir yang seharusnya layak mereka terima sesuai dengan tingkat pendidikannya.

    Cobalah tanya hati nurani anda, banggakah anda mendapatkan uang dengan cara membuatkan skripsi orang lain.

    Mestinya kepandaian anda bisa anda alihkan untuk hal-hal positip yang lain secara lebih terhormat.

    Suka

  3. James Avatar
    James

    saya mahasiswa tingkat akhir jurusan elektro. saya sangat tertarik tentang masalah UWB ( Ultra Wideband) dan ingin menjadikannya sebagai bahan skripsi saya. saya mohon bantuan teman2, karena sulit mencari bahan pustakanya serta paper2 yang berhubungan dengan hal ini. source saya untuk ini masih minim di bagian dasarnya…source papernya dari IEEE seh….so, semoga ada masukan dari teman2 n mungkin dari mas Wir….
    Thx n Gbu All

    Suka

  4. renno Avatar
    renno

    tolong berikan masukan judul skripsi buat saya…saya jurusan ilmu komunikasi di malang, makasih byk

    Suka

  5. davy_jongrak Avatar
    davy_jongrak

    pak wir, saya mau nanya, buat apa sih mahasiswa bikin skripsi pakai standar-standar penulisan, pengujian di depan reviewer dsb, kalau toh akhirnya skripsinya cuma jadi tempat hinggapnya debu di perpustakaan,

    gimana kalau syarat jadi sarjana itu hasil penelitiannya bisa dipakai oleh masyarakat, nah ketika outputnya ke masyarakat sudah jelas, tim penguji tanyain aja tuh yang make, kalau yang make puas, lulus deh, kalau nggak puas, perbaikan lagi…, he saya nggak becanda kog pak, hasil penelitian saya udah banyak yang pake selama 2 tahun, tapi saya masih terkendala skripsi cuma masalah-masalah penulisan dan urusan administrasi dengan penguji dan instansi, duh… nasib mahasiswa, kata orang ni banyak yang jadi syirik gara-gara nganggap dosen berkuasa atas kuliahnya, duh ampun Tuhan…… untunglah saya masih di jalan yang benar, pak wir thanks yah…

    tapi syukur deh akhirnya saya selamat jadi sarjana, dan jatuh ke lembah pekerja dan perjuangan saya mulai dari nol lagi (dosen nggak tanggung jawab saya dapat kerja atau nggak), dosen yang dulu nuntut saya ini itu sekarang dah ganti nuntut adik2 kelas saya, nah saya ini yang udah lulus dari kampus, sama sekali nggak pernah pake yang namanya dulu itu standar penulisan bla bla bla, saya kerja di bidang saya lo pak wir…yang terpakai itu justeru filosofi2 ilmu yang saya pelajari autodidak (kuliah dosen kan cuma tutorial doank),

    Proses penulisan skripsi yang menyandera saya 2 tahun di kampus hanya tinggal kenangan, karena untuk menulis laporan kerja, saya punya sekretaris pinter dan saya cukup buatkan skema di kertas dia langsung ngetik…jadi deh laporan, mungkin dosen-dosen sebaiknya belajar juga kalau dunia kerja tuh bukan hanya kampus dimana dosen-dosen hidup dengan individualismenya tapi ada pabrik, kantor, toko, pasar, dll

    thanks pak
    banyak maap

    davy

    Wir’ note : pertanyaan anda cukup panjang dan cukup signifikan, untuk itu saya menyiapkan artikel khusus untuk menjawab pertanyaan sekaligus menyanggah pernyataan anda. Silahkan lihat di http://wiryanto.wordpress.com/2007/08/26/skripsi-emangnya-perlu/

    Suka

  6. Sonny Tanliady Avatar
    Sonny Tanliady

    Selamat malam pak…

    Saya ini mahasiswa semester akhir…sekarang lagi memulai skripsi…

    Setelah saya membaca artikel bapak, saya rasa semangat untuk menulis dan membangun skripsi saya mulai bertambah…hehehe…makasih banyak yah pak…

    Beberapa hari yang lalu saya sempet stress mikirin judul yang tepat buat skripsi saya…tapi sekarang udah ngak lage ^_^

    Oke deh…sekali lagi makasih banyak pak…

    Kalo ada yang saya ngak ngerti tentang penyusunan skripsi, nanti saya tanya lagi yah pak…

    Terima kasih banyak ^_^

    Suka

  7. ibnu Avatar
    ibnu

    Salam kenal Pak Wiryanto, Saya mahasiswa teknik Sipil perguruan tinggi di surabaya.
    saya mau menanyakan mengenai skripsi saya sepertinya pak wir bisa membantu, minat saya di bidang struktur.
    saya membahas mengenai analisis base design pada rumah sederhana maksimal 4 lantai di zona gempa 4,5,6 yang balok kolomnya saya menggunakan baja dingin,tapi saya bingung tentang referensi-referensinya mungkin bapak bisa membantu.
    oh iya pak sekalian saya mau tanya alamat utuk mendownload AISI yang gratis(saya sudah cari diperpustakaan saya tapi nggak ketemu-ketemu pak).2 minggu lagi saya harus presentasi abstrak proposal tetapi saya bingung apa yang harus ditulis.

    Suka

  8. wir Avatar
    wir

    Perencanaan tahan gempa memakai baja cold-formed (bukan baja dingin Ibnu) merupakan materi yang tidak sederhana, khususnya pada level S1. Itu jika benar-benar penelitian yang baik. Kenapa, karena untuk tahan gempa baja cold-formed kurang bagus dibanding hot-rolled.

    Baja cold-formed karena pengerjaan dingin maka properti bajanya berubah, kekuatannya meningkat tetapi daktilitasnya turun. Selain itu, karena baja cold-formed umumnya tipis maka cenderung mudah mengalami buckling. Jadi penggunaan baja cold-formed dengan cara seperti baja hot-rolled, misalnya dianggap sebagai portal terbuka akan menghasilkan kinerja yang lebih jelek.

    Dalam praktek, agar diperoleh struktur baja cold-formed yang tahan gempa maka elemen non-struktur diberdayakan menjadi sistem struktur, misalnya dinding gipsum sebagai sekat pemisah dijadikan tambatan lateral pada baja tipis tersebut. Ini sangat membantu sekali.

    Jadi saran saya, mulailah kasus yang sederhana aja ttg baja cold-formed tsb, misal perbandingan penggunaan baja cold-formed dengan kayu atau beton untuk atap sederhana. Berapa % penghematan yang dapat anda lakukan. Tinjau aja thd beban gravitasi dan angin. Jika skripsi anda bisa menjawab itu aja, saya rasa sudah cukup baik. Kecuali memang pembimbing anda ahlinya, dan buku-buku literatur pendukung banyak tersedia sehingga pemahaman seperti yang saya ungkapkan di atas dapat dicari solusinya.

    Note : AISI versi PDF saya juga belum punya, adanya versi hard-copy.

    salam dari UPH di Lippo-Karawaci

    Suka

  9. Robby Permata Avatar
    Robby Permata

    Tips menulis skripsi ? Nah ini dia..

    Saya jadi ingat waktu TA dulu, sampai 2 tahun.. hehehe.. biarpun IPK sy memenuhi syarat untuk “cum laude” tapi status kelulusan malah “ke laut” gara2 waktu studi yang mencapai hampir 6 tahun.. Salah satunya gara2 pas TA dapat tawaran mroyek dari dosen… begitu nerima gaji pertama langsung lupa diri dan TA didiemin aja sampai berbulan2.. setelah proyeknya beres, saya mulai melirik TA dan ternyata cuman butuh 4 bulan sampai akhirnya lulus sidang..

    Untung sekarang di ITB ada aturan kalau lewat 4 tahun maka SPP (yang sekarang udah mahal) jadi 2x lipat, maka semua mahasiswanya takut dan ngebut bikin TA..

    Semoga saja tesis S2 saya sekarang tidak bernasib seperti TA S1 dulu.. Amiien.. (soalnya pas ketika kuliah s2 hampir beres dan sudah berniat memulai tesis dengan damai, tiba2 banyak tawaran mroyek lagi… aduh..)

    Suka

  10. bero Avatar

    Terima kasih mengenai artikel bapak yang telah saya baca, terus terang saja selama ini memang peroleh kesulitan mengenai bagaimana menulis sebuah skripsi nyatanya melelui artikel ini dapat menambah pengetahuan saya untuk menulis skripsi saya.

    Jadi sebagai usulan meminta bolehkan bapak untuk memberkan saya sedikit gambaran bagaiman metode mengajar bahasa inggris yang baik untuk mengajar siswa-siswa SMA khususnya mengajar speaking di kelas,,,,,mohon ditanggapi yaaaaa thanks

    Wir’s comment: menulis skripsi dan mengajar bhs inggris yang baik di SMA. Hubungannya di mana ya ? 😦
    O mungkin, jika kedua-duanya berkaitan dengan motivasi siswa untuk mau melakukannya dengan sungguh-sungguh. Jika gurunya bisa mempengaruhi siswa khususnya motivasi dengan mengetahui bahwa mengerjakan hal-hal tersebut maka sangat menguntungkan siswa. Maka saya yakin siswa akhirnya mampu menyelesaikannya dengan segala keterbatasannya.

    Suka

  11. Eri Iwan P Avatar
    Eri Iwan P

    @ Robby P

    Ha ha…, ceritanya sama yach kita.
    Begitulah kalo dah lupa diri mroyek, lupa ama kampus. Balik ke kampus, lho temen-temen seangkatan pada kemana? Dah pada lulus yach ternyata.

    Anyway, semoga sukses Tesisnya. Sama soalnya, lagi mo garap Tesis lagi kok ya ada aja godaan muncul, dicuekin sayang banget, diambil bakalan lama lagi Tesisnya. Untung dosennya pengertian ama kondisi mahasiswanya yg ga pernah di kampus ini (Thanks ya Pak Andreas..).

    Wir’s comments:@Robby and @Eri
    Sama juga dong, aku juga sedang menyelesaikan disertasi. Bedanya aku tiap hari nongkrong di depan komputer, windownya ada dua, satu disertasi dan satunya lagi internet (blog ini).

    He, he, he kayak pelarian juga ya, meskipun orang lain lihatnya nongkrong terus. Tetapi meskipun demikian ternyata menambah inspirasi lho, selain itu banyak jurnal terbaru yang mendukung disertasi aku peroleh dari teman-teman di blog ini.

    Atau mungkin, kita-kita ini produktif nulis di blog ini karena pada nyelesaiin skripsi / thesis / disertasi ya. 😀

    Suka

  12. skripsi, emangnya perlu ? Avatar

    Pendapat Wiryanto Dewobroto tentang perlunya membuat skripsi. 😀

    Suka

  13. fei Avatar
    fei

    Halo pak Wir apakabar? saya dulu pernah berkonsultasi dengan Bapak sekitar bulan Mei yang lalu, waktu itu pekerjaannya sudah setengah jalan namun lg down.

    Sekarang saya sudah lulus ujian sidang S-1.

    Ternyata kalau sudah dilakukan serasa ringan yah… memang berat di awalnya, tapi kalo udah tenggelam sampe lupa waktu, sekarang malah kepikiran buat nerusin ke S-2 🙂

    Buat yang lagi ngerjain skripsi atau sesuatu yg memerlukan perhatian ekstra, klo bisa sih fokus aja terutama buat cowok, pernah baca katanya klo pria sulit melakukan sesuatu dengan pikiran bercabang, mungkin ada benarnya juga dari pengalaman saya kemarin.

    Emang ada juga yang sukses bisnis jalan kuliah kelar, untuk orang-orang seperti ini saya salut karena perlu ekstra kerja keras, kedepannya saya memang perlu belajar untuk jadi orang yang lebih efektif (di bukunya Stephen Covey hihihi…)

    Terima kasih Pak Wir atas masukan-masukkannya waktu itu, mampu mempertahankan motivasi sampai akhirnya selesai…. 🙂

    Salam

    Wir’s comments : Syukurlah Fei, satu tahap sudah terlampaui. Tahapan-tahapan lain yang lebih dahyat tentunya sudah menunggu. Sharing dari kamu ini penting, dapat menguatkan teman-teman lainnya yang belum melewati tahapan tersebut. Sukses untuk kamu Fei.

    Suka

  14. hakim Avatar
    hakim

    Boleh beri saya nota tentang stone column dalam bahasa melayu?

    Suka

  15. Longginus Avatar
    Longginus

    Salam kenal pak Wir,
    saya Longginus mahasiswa teknik sipil yang sedang menyelesaikan skripsi.
    Bisa minta tolong ga pak?
    Kalo saya menulis tentang air tanah, buku referensi yang bagus apa ya?
    Terima kasih.

    Suka

  16. fadhiel Avatar
    fadhiel

    Salam sejahtera, P’wir bsa g bpk bantu saya tentang referensi dinding penahan segmental-tanah bertulang….. Thnx

    Suka

  17. gita Avatar
    gita

    salam kenal,
    saya mahasiwi yang tengah mempersiapkan
    skripsi.mohon bimbingan bapak dalam menyusun skripsi itu

    Suka

  18. Hela Avatar

    pak wir,saya minta tolong contoh perhitungan skripsi tentang Underpass boleh ga pa?
    terima kasih atas perhatiannya pak…….

    Suka

  19. levogildo de Deus Avatar
    levogildo de Deus

    saya masih bingung dalam menentukan judul ta saya maka saya mohon bantuan bapak agar dapat memberi jalan keluar ia tolong dari timor dili

    Suka

  20. levogildo de Deus Avatar
    levogildo de Deus

    jurusan saya adalah managemen perkantoran maka sekarang saya lagi pkl. jadi saya masih bingung untuk menetukan judul kalalu bapak bisa bantu saya tentang judul managemen perkantoran DIII. Dili Timor Leste

    Suka

  21. wir Avatar
    wir

    Bagi yang sedang menyusun skripsi ada saran nih. Perhatikan ya !

    Pertama : Carilah pembimbing skripsi yang benar, yang mau menolong dan menguasai bidangnya. Namanya saja pembimbing, mestinya benar-benar bisa membimbing dong dan tidak menjerumuskan. Termasuk juga menguasai bidangnya. Jadi karena bidang saya adalah structural engineering atau rekayasa struktur yaitu sub dari civil engineering maka yang tanya detail-detail di luar itu berarti salah tanya dong. 😀

    Kedua : mulailah dengan membaca dulu, yaitu literatur-literatur yang terkait, bisa dari proceeding atau jurnal. Ada banyak di blog ini. Jadi nggak ada alasan dong nggak bisa membaca. Setelah membaca dan disesuaikan (konsultasi) dengan pembimbing anda maka barulah memikirkan judulnya. Jadi jangan tentukan judulnya jika literaturnya aja nggak tahu atau belum pernah baca.

    Begitu dulu ya sarannya. Sukses untuk anda!

    Suka

  22. angko Avatar

    semuanya bisa diatur, tapi jangan sembrono, teliti, klo perlu bantuan hub aku.

    Suka

  23. ibnu Avatar
    ibnu

    terima kasih atas sarannya pak wir ,

    setelah saya berkonsultasi dengan dosen pembimbing saya saya malahan disuruh untuk membuat rumah sederhana 2 lantai di zone gempa tinggi lalu dicari tingkatan kinerja struktur memakai atc 40 dan yang semua materialnya menggunakan cold formed steel mulai dari balok kolom dan atap,

    beliau bilang untuk dua lantai sepertinya kuat dan saya disuruh mencari sendiri baik artikel mau jurnal sebagai pegangan saya mohon bantuannya pak wir artikel maupun jurnal mengenai studi kasus saya ini, dan terakhir yang mau saya tanyakan mengenai keuntungan kelebihan cold formed steel dibandingkan baja biasa serta apakah di indonesia sudah digunakan cold formed steel ini ?

    mohon bimbingannya pak wir

    Wir’s comments : wah bagus. Sesuai dengan penjelasan saya dulu bahwa untuk membuat kontruksi tahan gempa dengan baja cold-formed memerlukan strategi yang berbeda dibanding jika digunakan baja hot-rolled dan hal tersebut menurut saya tidak sederhana. Sebagai contoh, tidak mudah membuat sendi plastis dengan baja cold-formed, karena mutu baja lebih tinggi dari baja hot-rolled. Juga local buckling mudah terjadi sehingga banyak yang memanfaatkan elemen-elemen non-struktur sebagai elemen yang mendukung struktur, misal dinding gipsum atau kayu.

    Selain itu, saya belum cukup banyak pengalaman memakai sistem tersebut maka kita tunggu saja mungkin ada teman lain yang bisa membantu.

    O ya ttg kelebihan atau kekurangan baja-cold-formed dan keberadaannya silahkan download artikel yang saya bawakan di Univ. Udayana (lihat di daftar karya tulis)

    Suka

  24. jahroni dawenan Avatar
    jahroni dawenan

    Pak…saya lagi buat skripsi dengan judul “analisa sistem multi-level marketing produk High-Desert di Jayapura” tapi saya kesulitan untuk mengetahui:
    1.armada penjualan produk high-desert dibangun.
    2.bagaimana penjualan produk high-desert dilakukan.
    3.bagaimana pembagian keuntungan di high-desert.
    karena saya bukan anggota dari bisnis High-desert.

    Wir’s comments : saya juga bukan anggota lho. Kalau begitu kita sama-sama nggak tahu. Omong-omong apa sih High-desert itu. Sejenis makanan gitu ? Kayaknya anda tanya pada komunitas yang salah lho. Salah satu pembelajaran dengan menulis skripsi adalah dapat menyajikan masalah dan mengemukakan pada orang yang mempunyai dasar pemikiran yang sama. Jangan sekedar bertanya pada orang karena dia ahli, meskipun dia ahli bahasa misalnya, lalu anda berharap bahwa diapun juga ahli bahasa pemrograman. Khan nggak gitu.

    Suka

  25. jhon Avatar
    jhon

    salam kenal,saya mahaswa teknk di kalimantn sedang mncari bahan utk skripsi saya,pak…
    kira2 saya mndapatkan materi tenteng soil cement sebagai bahan campuran pondasi jalan dimana ya? karna dikalimantn adaa proyek yng melaksnkan pekerjaan jalan dengan campuran antara soil cement dengn lmpung.
    thank’s b4 n Gbu..

    Suka

  26. roziq Avatar
    roziq

    salam kenal pak wir

    saya mahasiswa ITS semester 7, pertama saya ucapkan terima kasih atas adanya website ini, karena sangat membantu kami untuk menambah pengetahuan, website bapak juga banyak dikunjungi teman-teman di ITS karena banyak sumber yang didapat untuk membantu penyusunan tugas akhir khususnya.

    – oya pak, saya mau nanya` tentang MODAL PUSHOVER ANALYSIS, tugas akhir saya membahas mengenai ini. saya boleh minta komentar bapak mengenai ini, dan bisa bapak menjelaskan secara singkat tentang Modal pushover Analysis, serta bedanya dengan Pushover Analysis biasa.

    – bisakah Modal Pushover Analysis dirunning menggunakan SAP atau ETABS. soalnya analysis saya 3 dimensi. saya punya referensi mengenai Modal Pushover Analysis tetapi masih menggunakan drain2dx.

    mohon bimbingannya pak wir.
    terima kasih banyak.

    Wir’s comments : coba down-load materi tentang push-over di web-site FEMA. Ada lho link-nya di blog ini yaitu ketika bicara tentang gempa. O ya, teman-teman di PETRA banyak lho yang meneliti tentang masalah push-over. Saya sendiri belum terlalu ekspat.

    Suka

  27. wijaya Avatar
    wijaya

    salam kenal pak wir,

    Saya adalah seorang mahasiswa sebuah PT di Surabaya. Saat ini saya mengambil proposal TA mengenai struktur baja tahan gempa. Saya sudah berkonsultasi dengan dosen pembimbing saya. Beliau menginginkan desain bangunan baja yang saya kerjakan bersifat ” Strong Column Weak Beam “. Setelah saya browsing beberapakali di internet saya menemukan sebuah artikel untuk masalah saya yaitu ” reduction beam section ” . Aplikasi ini dipakai dengan cara memangkas bagian sayap balok di daerah sambungan balok dan kolom . bagi saya ini adalah sesuatu hal yang baru baru.

    Ada beberapa hal yang ingin saya tanyakan :

    1. Seberapa efektifkah metode ini untuk struktur baja tahan gempa ?
    2. Untuk metode ini apakah di Indonesia yang memakainya ? jika sudah ada, dimana ?
    3. apakah bapak punya referensi untuk metode ini? jika ada, dimana saya bisa download?
    4. Untuk metode ini, Software apakah yang dapat dipakai ?

    mohon bimbingannya

    Sebelum itu saya ucapkan terima kasih banyak pak.

    Wir’s comments : metode yang anda sampaikan di atas termasuk salah satu metode baru untuk memastikan bahwa suatu sendi plastis dapat terjadi pada balok yang diperlemah tersebut. Baru, karena usulan itu ada setelah kejadian gempa NORTH RIDGE tahun 1994 dulu, yang mana diyakini sebelumnya bahwa struktur baja yang rigid portal pasti bersifat daktail sehingga tahan gempa, padahal hasil pemantuan gempa tersebut ditemui kegagalan pada sistem sambungan beam-kolum. Kira-kira begitu latar belakangnya.

    Saya belum melihat aplikasinya di Indonesia (kalau ada yang tahu beritahu ya !)

    Menurut saya metode tersebut ada kelemahan yaitu pada cara pemotongannya harus hati-hati, kalau tidak bisa-bisa sobek karena ada cacat pada bagian sudutnya. Kalau tidak salah Prof. Chia Ming Uang pernah membikin penelitian seperti itu.

    Suka

  28. albert Avatar
    albert

    Shalom pak wir, saya Albert kuliah di atmajaya jogja. Saya mau minta tolong nih pak. Saya mengalami kesulitan dengan penulisan skripsi saya tentang perhitungan gaya geser dinamik, P-delta, dan analisis T-Rayleigh. Saya sudah mencari di perpus kampus dan di internet tapi gak ada. Saya mau minta tolong dikirimin contoh perhitungan yang di atas. Mohon bantuannya terima kasih. Tuhan berkati.

    Suka

  29. wuri Avatar
    wuri

    Saya baru kenal sama pak Wir hari ini hehe…

    Saya ada beberapa kendala dalam penggarapan proposal dan TA. Saya ngambil “Modifikasi Gedung baja dengan menggunakan profil Castellated Beam”. Saya kesusahan dalam mencari literatur.
    1. software apa yang bisa dipakai ? setelah dibaca-baca, SAP ga bisa buat ngitung.
    2. untuk yang octogonal, bagaimana menghitungnya? karena yang saya tahu dia dibentuk dari hexagon + plat persegi.
    3. Buku2 yang bisa jadi acuan (mengenai perhitungan strukturnya pada konstruksi gedung)
    4. Apakah castellated beam beratnya gak beda dengan baja solid (baja asalnya)? Mengapa profil ini tidak terlalu kuat menerima gaya2 lateral dan kurang tahan api ?

    Terima kasih banyak pak wir atas perhatiannya… Saya berharap permasalahan2 saya dapat terjawab Amin 😉

    Wir’s comments : castelated beam suatu modifikasi element struktur untuk memperbesar Inersia dari suatu penampang. Inersia ada hubungannya dengan lentur, jadi maksud dibikin castelated agar kapasitas lentur penampang tersebut bertambah besar. Tapi bagaimana dengan gesernya, ya konsekuensinya berkurang. Oleh karena itu cocoknya element casteleted untuk bentang besar yang menerima beban merata. Misal rafter bangunan atap bentang besar (itu lebih cocok dibandingkan jika dipakai untuk lantai).

    Gimana hitungnya, ada buku yang membahasnya karangan Blodgett (versi soft copynya belum ada) dari Lincoln Welding. Untuk analisisnya bisa juga pakai SAP2000 memakai element SHELL (plane stress), lebih canggih lagi pakai ABAQUS.

    Ketahanan terhadap api. Pada prinsipnya struktur baja memang relatif tidak tahan terhadap api (panas tinggi). Seperti diketahui pada suhu tertentu di atas 600 deg maka fy baja berkurang. Untuk mencapai suhu tersebut selain api maka lamanya api tersebut berada juga menjadi faktor utama. Jadi biasanya dikasih pelapis gipsum agar terisolasi dari termal. Tapi itu menambah ketebalan–> berat. Jadi ketebalan berkaitan dengan daya tahannya (1 jam atau 2 jam atau lainnya. Dibanding baja solid, itu ada hubungannya dengan daerah yang terekspose. Casteleted jelas lebih terkspose. O ya selain itu baja solid umumnya dapat digolongkan sebagai profil kompak dibanding casteleted. Jelas itu ada keuntungannya karena mampu mencapai kondisi momen plastis tanpa buckling terlebih dahulu.

    Suka

  30. anggi purnama Avatar
    anggi purnama

    salam hormat dan salut saya untuk anda pak Wir…..

    hmmmmm memang bikin skripsi itu butuh energy extra banget. sebab sampai sekarang saya masih stag dan mengalami kebuntuan pada bab 2 (landasan teori).

    Judul yang saya angkat sebagai berikut : “analisa pengaruh penggunaan steel box dan bucket pada target pemuatan clinker di P.T.MTI .” nah masalah selanjutnya belum ada teori yang mendukung pada judul tersebut.serta belum ada defini yang baku pada kamus ilmiah dan indonesia tentang steel box dan bucket ini.

    jadi bagaimana mensiasati skripsi yang belum memiliki teori pendukung yang ada seperti itu. makasih sebelumnya

    Wir’s comments :

    skripsi saya belum memiliki teori pendukung yang ada

    Apa benar seperti itu ?

    Bahkan disertasi yang membahas tentang penemuan yang orisinilpun ternyata studi literaturnya bahkan berjibun.

    Bagi saya, bab 2 jangan disebut landasan teori, tapi lebih tepatnya studi literatur, yaitu mencari dukungan tertulis terhadap materi yang kita bahas. Dukungan tersebut bisa saja menyebutkan bahwa sebelumnya memang belum ada yang membahas soal B karena selama ini yang ada baru A (misalnya). Jadi kalau sama sekali tidak ada literatur yang membahas maka ada dua hal yang perlu dipertanyakan: Apakah memang benar-benar baru, atau memang sebenarnya masalah anda tidak pantas dibahas ! Hayo yang mana itu ?

    Saya yakin jawaban anda adalah “skripsi saya jelas pantas untuk di bahas”. Saya bertanya lagi: Mengapa pantas ? Apakah masalah anda itu suatu yang berbeda dengan yang biasanya, hasil modifikasi dari yang umum atau yang lain.

    Jawaban anda bisa tiga hal:
    Pertama tidak ada modifikasi, jadi pakai yang standar, jika demikian mengapa harus dibahas.

    Kedua : Jika jawaban anda adalah modifikasi maka ada pertanyaan lagi. Mengapa perlu dimodifkasi, apakah yang standar tidak mencukupi ?

    Ketiga: benar-benar baru ! Wah ini menarik. Apa benar ? Jika benar bagaimana strategi perencanaannya, apakah ada rumus-rumus khusus yang dipakai atau sekedar trial-and-error. dst.

    Dari beberapa pertanyaan yang berkesinambungan tersebut jika anda dapat mengungkapkannya dengan baik maka itu merupakan petunjuk apa-apa yang anda perlu tulis di bab 2 tsb. Jadi yang namanya studi pustaka adalah tidak mesti sama persis membahas topik tetapi minimal mendukung setiap ide yang anda sampaikan.

    Bahkan pernyataan anda bahwa temuan anda adalah baru pun harus didukung oleh literatur misalnya bahwa untuk kasus serupa yang dipakai baru a-d yang g belum. dst. Tulisan ilmiah tidak bisa mengatakan: “Ini temuan baru, pokoknya baru gitu. Nggak peduli, pokoknya aku ngatain baru. Titik.”

    Suka

  31. Evo Avatar
    Evo

    Webnya keren banget ne…
    Salam kenal… saya Evo, Pak. Mahasiswa pendidikan bahasa Jerman se 7 yang sedang mencari judul skripsi. Saya bingung banget nee. sepertinya memang masih harus banyak membaca lagi

    Wir’s comments : selanjutnya ajukan pertanyaan. Siapa tahu jawaban dari pertanyaan itu bisa dikembangkan menjadi penelitian, yaitu mencari jawaban yang ilmiah.

    Suka

  32. lysflies Avatar

    Salam, saya Lys, mahasiswi se 7 DKV UPH
    sedang bingung mencari topik untuk dijadikan Tugas Akhir, nantinya toh saya akan membuat karya tulisnya juga, maka dari itu saya agak kebingungan. Terima kasih atas petunjuknya ^^

    Wir’s comments : Tugas Akhir di DKV dalam bentuk apa sih ? Karya ya ?

    Tetapi kalau ada tulisannya maka sebaiknya kamu nulis apa-apa yang menjadi jiwa dari karya kamu.

    Pertama-tama tentu latar belakang apa yang membuat kamu membuat karya tersebut. Mengapa kamu memilih “bentuk”, mengapa memakai “material tertentu” dll yang menjadi alasan-alasan terhadap pilihannmu.

    Kedua ada sebaiknya kamu membahas orisinilitas dari karya kamu, apakah kamu kembangkan dari berdasarkan suatu ide orang lain atau karya orang lain. Ini seperti studi literatur, untuk menempatkan karya kamu terhadap karya-karya orang lain. Cari karya-karya orang lain yang hebat sebagai referensinya. Ini akan menempatkan karyanya mempunyai standar yang sama dengan karya-karya hebat dari orang lain. Juga akan menunjukkan ke istimewaannya.

    Ketiga menceritakan strategimu dalam mewujudkan karya mu tersebut. Tunjukkan bahwa prosesnya juga sesuatu yang istimewa yang memerlukan suatu kerja profesional tertentu. Tunjukkan bahwa seluruh ilmu yang kamu punyai diperlukan untuk dapat mewujudkan karya tersebut. Jangan sampai ada kesan bahwa sembarang orang dapat membuat karya serupa seperti yang kamu kerjakan.

    Ke empat, evaluasi hasil karyamu, cari nilai-nilai positif maupun negatif (kalau ada). Tunjukkan manfaat karyamu tadi ke orang lain.

    Jika itu dapat kamu kemas dengan baik maka suatu saat pasti karya tulismu berguna, minimal bisa jadi katalog / buku panduan jika karyamu di pamerkan.

    Nanti kalau karyamu terkenal dan diproduk massal. Jangan lupa bagi-bagi ke pak Wir ya, kantornya khan dekat dengan DKV. 😀

    Suka

  33. Anggi purnama Avatar
    Anggi purnama

    Salam Sejahtera pak wir…

    Terima kasih banyak atas keterangan yang telah di berikan.. saya merasa telah memiliki semangat baru lagi untuk berjuang.

    oh ya pak, memang pada bab 2 saya sudah memiliki rumus-rumus perhitungan yang sebelumnya memang telah lama digunakan pada perusahaan bongkar muat. namun teori tersebut belum pernah dibukukan. pertanyaan yang timbul adalah apa selamanya dalam bab 2 tersebut kita harus mencantumkan teori pendukung yang telah dibukukan( sudah banyak digunakan ).

    nah sementara dalam dunia transportasi khususnya bongkar muat dan pergudangan, biasanya yang ada hanya teori yang disepakati dilapangan saja atau di beberapa perusahaan tertentu.

    Wir’s comments : bab 2 berisi studi literatur yang mendukung ide anda. Bab ini akan menunjukkan seberapa besar wawasan anda terhadap masalah yang anda bahas, apakah anda hanya didasarkan diktat-diktat kuliah saja, atau sudah merambah pada buku-buku klasik yang membahas soal tersebut atau bahkan lebih maju lagi karena telah menggunakan jurnal-jurnal ilmiah international. Itu semua memperlihatkan tingkat up-to-dated informasi yang anda punyai.

    Untuk melihat sesuatu itu istimewa tentu saja harus membandingkan dengan yang lain. Disitulah Bab 2 berperan. Apa benar di ilmu ekonomi hal yang anda bilang tersebut belum pernah ada orang yang membahasnya. Saya kira ini penting. Tidak harus dalam bentuk buku, ilmu yang terbaru biasanya dituliskan orang dalam jurnal-jurnal ilmiah yang terkait. Cobalah cari itu.

    Setelah anda mencari di jurnal-jurnal terkini tidak ada, akan lebih baik anda bikin summary terlebih dahulu yang ada apa. Apakah lebih kuno atau bahkan lebih rumit dengan anda temukan. Apa keunggulan dan kelebihan dibanding yang ada (meskipun tidak sama). Disinilah sebenarnya pengetahuan anda melakukan proses.

    Dari situ anda mulai dapat menyimpulkan bahwa yang anda teliti adalah baru, mempunyai keunggulan tertentu. Wah inilah keistimewaan penelitian saudara.

    Suka

  34. yudi Avatar
    yudi

    salam kenal pak Wir…, Saya mahasiswa salah satu institut ternama di surabaya, Saya mau tanya mengenai “confined concrete” apakah bapak punya referensi tentang hal tersebut?

    Suka

  35. agoenx Avatar
    agoenx

    salam kenal pak wir, saya adalah mahasiswa semester akhir, sedang mengerjakan proposal dengan judul “alternative design type structure tembok penahan tanah lahan pembuangan akhir sampah”
    Apakah bapak punya referensi tentang tugas akhir saya ini ? terutama tentang sudut geser dan gamma sampah….terima kasih sebelumnya.

    Suka

  36. aling Avatar

    thx untuk artikelnya,sangat membantu banget loh ^..^gbu

    Suka

  37. adum Avatar
    adum

    P’Wir, saya karyawan swasta sebuah perusahaan pengolahan kaca. Suatu saat atasan saya minta saya menyusun proposal pembuatan pabrik kaca karena beliau berniat memperluas expansi bisnisnya dari processing bahan baku menjadi factory dari bahan mentah ke bahan baku hingga proses finishing siap pakai Sebaiknya tahapan-tahapan apa saja yang harus saya kerjakan karena inputan yang saya dapat sangat minim.
    Thanks banget ma responsnya.

    Adum

    Wir’s comments : saya tidak mempunyai pengalaman dengan yang anda maksud, mestinya harus dimulai dari studi kelayakan tentang biaya investasi yang diperlukan dan kapan dapat kembalinya.

    Suka

  38. widya Avatar
    widya

    Pak Wir… mantep pak…

    Saya dari ilmu komunikasi… topik yg dipilih di skripsinya udah ada, tapi ilmunya belom nemu yg tepat.. hehehe.. doain aja ya pak ya..

    Suka

  39. agem Avatar
    agem

    Pak Wir yang terhormat.

    Saya mahasiswa jurusan Akuntansi di sebuah Universitas Swasta di surabaya. Sekarang saya sudah semester 10 dan ingin segera menyusun skripsi. Sekedar kasih tau saja, saya sempet males banget untuk memulai menyusun skripsi, akhirnya sampe sekarang tidak selesai2 kuliahnya 🙂

    Sekarang aku mencoba untuk mulai menyusun skripsi. Aku tertarik sama judul skripsi, yang juga saya baca di blog ini, “Pengaruh Mobile Banking terhadap Loyalitas dan Peningkatan Nasabah. Saya ingin Pak Wir membantu mencarikan jurnal yang cocok. Bank seperti apa yang bagus untuk sumber datanya? dan Apakah mungkin saya mencari data dengan tidak meneliti Bank secara langsung? Pokoknya saya ingin Pak Wir menjelaskan secara detail hal2 yang perlu saya ketahui. Sebelumnya maaf merepotkan hehe 🙂

    Wir’s comments : sorry dik, background saya Civil Engineering, jadi buta dengan masalah yang anda tanyakan. Moga-moga ada pembaca lain yang bisa membantu.

    Suka

  40. reza Avatar
    reza

    pak wir aq mnta tolong. KEPMEN apa yang menerangkan tugas konsultan perencana, kontraktor dan konsultan pengawas ? trima ksih sebelumnya.

    Suka

  41. martanda pardede Avatar
    martanda pardede

    malam Pak Wir,

    syalom

    pak wir,saya sering membaca blog ini,saat ini saya bekerja di perusahaan pariwisata(lap.golf),dan kuliah di salah satu universitas di pulau batam
    dan saat ini saya bermaksud mengajukan proposal untuk tugas akhir

    dan perusahaan tempat saya bekerja akan di bangun tower bts salah satu operator gsm, untuk itu saya akan mengambil judul struktur pondasi untuk tower tsb,(mungkin kurang spesifik,karena data mentah belum saya dapat)

    pak wir….tolong bantu judul apakah yang tepat untuk tugas akhir saya,dan adakah referensi yang bisa saya dapat dari tulisan bapak ini menyangkut hal yang saya sampaikan diatas…

    terimakasih,
    Tuhan Memberkati

    martanda pardeded

    Wir’s comments :
    sdr. Pardede, Terima kasih telah mampir.
    O anda kerja sambil kuliah. Bidang teknik sipil ya. Wah selamat.

    Ttg skripsi anda. Untuk mengetahui seberapa jauh pemahaman anda terhadap rencana judul skripsi (pondasi ya ?), maka saya akan mengajukan pertanyaan :

    pondasi BTS, lho apa yang spesifik, paling-paling pondasi blok beton atau bisa juga pondasi tiang bor. Kenapa. Kalau menara maka yang menentukan adalah gaya tarik dari kopel momen akibat gaya lateral. Lalu yang mau anda skripsikan apa. Masalahnya gitu.

    silahkan jawab. Jika anda bisa ngotot, menjelaskan alasan kuat dan latar belakangnya, saya kira skripsi anda bisa dilanjutkan. Jika belum maka anda harus cari tahu permasalahan apa yang ingin anda ungkapkan.

    salam

    Suka

  42. Yohan Avatar
    Yohan

    Pak Wir.. Tq banget info tips2 skripsinya..^^

    Saya mahasiswa sipil Unpar. Rencananya semester 7 saya mau skripsi mengenai perancangan gedung struktur beton. Saya mau tanya.. buku2 apa saja yang dapat membantu saya untuk persiapan skripsi nanti?& info2 dari mana aja yang bisa jadi referensi ?

    Saya tertarik banget dengan buku Pak Wir yang SAP2000 itu. Pak Wir ngeluarin berapa buku yang membahas mengenai SAP2000 ? kalo Etabs Pak ?

    Pak Wir kuliah S3 di Unpar yah ? koq saya ngga pernah liat bapak di kampus hehe

    Thanks Pak Wir..
    Shalom,,,,,

    Suka

  43. andri Avatar
    andri

    wah…pak wir thanks bgt yah!!
    kayaknya bpk ini memang penolong semua orang hehe..
    artikelnya berguna bgt!!!
    walau saya masih semester 3 tapi gak ada salahn ya kan kalo saya belajar dari sekarang…
    thanks bgt yah pak..
    o y, saya jurusan arsitektur di atmajaya yogyakarta
    thanks b4

    Suka

  44. JON Avatar
    JON

    thanks, sir…

    may god loves you…

    Suka

  45. YuDhiANt Avatar
    YuDhiANt

    salam kenal pak wir

    saya mahasiswa ITS tingkat 7, pertama saya ucapkan terima kasih atas adanya website ini, saya tau website ini dari temen2 satu angkatan, katanya di website ini kita bisa tanya2 mengenai penyusunan proposal atau TA.

    Saya ada beberapa kendala dalam pengerjaan proposal dan TA. Saya ngambil TA mengenai “Analisa Penampang Balok dengan Memperhitungkan Efek Pengekangan”. Saya kesulitan mencari usulan formulasi kurva tegangan -regangan beton terkekang pak Wir.

    – Yang mau saya tanyakan pak:
    1. Dimana saya bisa mendapatkan tentang formulasi kurva tegangan -regangan beton terkekang?

    2. Saya boleh minta komentar bapak mengenai TA saya ini, dan bisakah bapak menjelaskan secara singkat tentang formulasi kurva tegangan-regangan beton terkekang (confined concrete)?

    Sementara ini dulu pak……

    mohon bimbingannya pak Wir.
    terima kasih banyak.

    Wir’s responds : ya jawaban anda bisa dicari dari jurnal-jurnal ilmiah yang terkait. Pertama-tama mulailah cari jurnal atau makalah yang membuat anda tertarik membahas hal tersebut, lihat daftar pustakanya, dari situ anda bisa tahu makalah mana yang lain yang perlu dibaca, begitu seterusnya. Tentang penampang beton cobalah baca buku saya ke-3 yang diberi kata pengantar pak Iswandi, disitu ada cerita tentang penampang beton, juga menghitung berdasarkan kurva tegangan-rengangan non-persegi (aktualnya). Jadi prinsipnya untuk yang terkekang hanya menyesuaikan kurva tegangan-regangan yang dipakai, untuk diluar sengkang beda dengan yang didalam. Gitu lho.

    Suka

  46. Hartanto W. Avatar
    Hartanto W.

    Mungkin bisa juga dibaca buku “Seismic Design of Reinforced Concrete and Masonry Buildings” karangan T. Paulay dan M.J.N. Priestley tahun 1992.
    Di sana juga ada bab yang membahas itu. Semoga membantu.

    Salam,
    H.W.

    Suka

  47. ali Avatar

    salam,
    pak Wir, tolongin saya dong! saya pusing dengan menentukan subjek kajian dalam skripsi saya! itu membuat saya stres dan depresi! mana calon mertua sudah mulai memojokkan saya (maaf pak Wir, saya jadi curhat, hehe). pokoknya tolong deh! saya benar-benar bingung dengan variabel-variabel dalam judul. tolong ya,…..

    Wirs responds:
    Pantes saja kamu pusing.
    Kamu hanya mengeluh saja, ambil tindakan !!! Pilih apa yang mau kamu jadikan subjek kajian, cari argumentasi mengapa kamu milih itu ! Konsultasikan ke dosen penguji, bagaimana sebaiknya memulai. Kalau dosen pembimbing nggak mem-back-up. Ganti dosen pembimbing lain. Kamu sekolah itu khan membayar mahal, jadi nggak usah takut akan hakmu.

    O ya, kalau di desak oleh mertua, bilang aja, ini sekolah belum selesai, nanti kalau kawin nggak punya gelar sarjana, emangnya mau memberi makan anaknya pakai apa. Jaman sekarang yang punya ijazah saja sulit cari kerja, apalagi nggak punya. Kecuali mau jadi kuli bangunan. Jadi beliau suruh backup juga kamu nyelesaian skripsi. Sesudah itu, ya jangan main pacaran terus, ambil prioritas selesain skripsi dulu.

    Ini kelihatannya waktunya kamu habisin untuk pacaran aja, dan nggak mulai-mulai mikir soal skripsi. Bisanya ngeluh aja. Kalau begitu sampai akhir jaman ya nggak-nggak selesai, atau keburu gila karena stress dan depresi.

    Selamat memilih pilihan hidupmu sendiri. :mrgreen:

    Wir’s quote : Ingat ! Hidup itu khan hanya bagaimana kita memilih suatu pilihan-pilihan yang ada secara tepat, dan secara konsisten melakoninya. Gitu aja koq bingung. 😀

    Suka

  48. Hermansyah Avatar
    Hermansyah

    Selamat sore pak,
    saya kuliah di universitas jambi jurusan ekonomi pembangunan
    saat ini saya ditugasi membuat proposal untuk tugas semester dan saya ingin membuat proposal dengan judul yang sedang hangat saat ini dan berguna orang lain atau paling tidak pemerintah. kira kira apa judul yang bagus dan original pak ?
    untuk sekedar diketahui bahwa saat ini saya dekat dengan bapak ketua DPRD Kota Jambi.

    Wir’s responds : saya usul coba teliti hubungan antara besarnya anggaran biaya yang dikeluarkan untuk pilkada dan anggaran pendapatan daerah untuk pendidikan. Mana yang lebih dominan. Lalu korelasikan keuangan tadi dengan pentingnya demokrasi atau pendidikan bagi daerah tersebut. Simpulkan apakah arah pembangunan disana sudah tepat.

    Suka

  49. irawan Avatar
    irawan

    bagaimana menyusun skripsi analisa harmonika

    wir’s responds : koq kelihatannya terlalu luas, coba cari aplikasi kasus dari hal tersebut. Omong-omong analisa harmonika itu apa sih. Anda dari jurusan musik ya ?

    Suka

  50. dyan Avatar
    dyan

    pak saya skrg lg bikin skripsi perbankan syariah,tapi saya selalu mengalami kesulitan di latar belakang masalah.saya kesulitan mencari data.gimana ya solusinya?

    Wir’s responds: lho latar belakang koq data. Coba jawab dulu pertanyaan saya.

    Mengapa anda tertarik untuk membahas perbankan syariah, apakah ada perbedaan dibanding yang biasa. Apa keuntungan adanya perbedaan tersebut, apakah dari sisi keyakinan atau dari sisi ekonomi. Jika ada perbedaan, apakah itu menguntungkan, siapa yang diuntungkan. Apakah anda menemukan masalah terhadap perbankan syariah. Jika tidak ada, lalu apa yang akan anda teliti.

    Gitu dulu, baru setelah itu cari data untuk mendukung jawaban saudara.

    Suka

Tinggalkan Balasan ke ibnu Batalkan balasan

I’m Wiryanto Dewobroto

Seseorang yang mendalami ilmu teknik sipil, khususnya rekayasa struktur. Aktif sebagai guru besar sejak 2019 dari salah satu perguruan tinggi swasta di Tangerang. Juga aktif sebagai pakar di PUPR khususnya di Komite Keselamatan Konstruksi sejak 2018. Hobby menulis semenjak awal studi S3. Ada beberapa buku yang telah diterbitkan dan bisa diperoleh di http://lumina-press.com