Sebagai orang timur, kita selalu menghibur diri atau menenangkan hati untuk suatu tindakan yang mungkin belum berhasil, yaitu “yang penting khan niat dan usaha” hasilnya mah nanti , kita lihat dulu.
Tapi kalau hanya didasarkan atas niat dan usaha, tanpa didukung oleh ilmu dan pengetahuan yang benar maka kadang-kadang hasilnya mengecewakan lho, meskipun alat-alatnya ada dan canggih. Bahkan bisa berbahaya.
Yang benar pak Wir ?
Inilah salah satu gunanya ilmu mekanika teknik tentang hukum keseimbangan. Kalau nggak diikutin atau dicheck terlebih dahulu, ya itulah akibatnya.
Lihat aja peristiwa berikut !
Kukut ! Kukut ! Sajennya kurang sih ! 😦
Hahahaha…
Bisa aja niy pa Wir 🙂
Hampir saya tersedak melihat gambar ini…soalnya saya lagi lunch di kantor di depan komputer saya.. wah ga lagi-lagi deh :p
Setuju dengan komentar pa Wir.
Syallom..
SukaSuka
Eh jangan salah,
komentarnya Pa Wir yang ini nih :
“Kukut ! Kukut ! Sajennya kurang sih !”
Gambar diatas sepertinya lelucon, namun sangat penting hikmahnya loh..
Syallom…hahahahaha
SukaSuka
“kukut-kukut” itu adalah istilah jawa, untuk menjelaskan sesuatu yang sebelumnya merasa seakan-akan sukses tapi karena ada satu dua hal menyebabkan gagal, nggak disangka-sangka. Akhirnya ya terpaksa membatalkan rencana semula. Bubar sambil menyelamatkan apa yang masih bisa diselamatkan. Pergi ngacir, bisa malu atau bisa lainnya.
Misalnya ada pedagang kaki lima yang menggelar dagangannya di pinggir jalan, ketika sudah banyak pembeli yang mau beli (merasa laku, jadi gembira). Tahu-tahu ada petugas pamong praja datang mau rasia. Langsung si pedagang tersebut tanpa ba-bi-bu lagi buru-buru mengemasi dagangannya dan lari pergi. Calon pembelinya bengong.
SukaSuka
syallom tulang, namaku elis.
tulang ku mau tanya tentang pelat cangkang, apakah sama cara kerja pelat cangkang dengan pelat konvensional ? pernah juga saya dengar bahwa pelat cangkang lebih efisien digunakan untuk menahan gempa apa iya ?
thanks ya tulang.
SukaSuka
Penjelasan tentang cara kerja pelat dan cangkang ada di buku saya yang terbaru Elis.
SukaSuka
serius, … fotonya lucu… hehehe
SukaSuka
wah fotonya bagus pak….. cari menggunakan ilmu (istilahnya menghitung) sehingga tidak terjadi hal demikian gimana dong? kan butuh cepat….
SukaSuka
Pak.. foto yang terakhir itu fake lho…
🙂 diedit dulu trus disebarkan lewat internet/milis.
Btw, konsepnya lucu n menarik…
SukaSuka
Pantes, orang-orangnya koq nggak pada ngrubung, padahal yang di atas pada ngrubung.
Jaman sekarang harus hati-hati ya, kalau nggak bisa terkecoh lho.
SukaSuka
Dear Gents,
Foto ini pernah dimuat dalam satu milist, leason learn yang dapat kita ambil dari kejadian ini adalah :
Sebelum melakukan suatu pekerjaan lifting/pengangkatan baik onshore maupun offshore seharusnya terlebih dahulu dilakukan task risk assesment; salah satu produk yang dianjurkan dari task risk assesment ini adalah membuat standard working procedure untuk onshore or offshore lifting (SWP), dalam swp ini akan tercantum berupa, tahapan tahapan dalam lifting lengkap dengan detil calculation dengan memperhatikan berat beban yang diangkat, jarak antara benda yang diangkat terhadap lifting equipment serta equipment capacity pada radius angkat tersebut setelah dikurangi embeded item yang ada padanya (red; hook etc).
SukaSuka