Apa makna hidup bagi anda ?
Adakah tujuan yang ingin anda capai ?
Sekedar kaya, berhasil mengumpulkan uang, tanah, atau keberhasilan lain dalam karir / sekolah, atau mungkin ada yang sederhana saja: asal bisa makan, ngrokok dan santai, mau apa lagi ?
“Wah pak, kalau saya, hidup ini adalah untuk berdoa, dzikir, untuk memuliakan Tuhan, oleh karena itu hampir setiap hari saya ke gereja (atau mesjid atau pura atau kuil atau apa lagi pokoknya yang berkaitan dengan hal-hal religius gitu). Itulah hidup pak ! ”, seseorang dari balik kegelapan dan yang sudah kelihatan memutih rambutnya tiba-tiba berkata.
Siapa anda, koq tahu apa yang saya pikirkan.
**mode kaget**. Tapi segera menguasai keadaan.
Ok sekali itu pak, bagus-bagus ! Meskipun demikian, mengapa ya setiap akhir tahun, ada-ada saja bencana melanda negeri ini. Sekarang yang sedang lagi IN adalah banjir akibat meluapnya sungai Bengawan Solo, yang melanda Bojonegoro, Madiun dan Solo sendiri.
Gimana ya hal tersebut terjadi, padahal kata banyak orang, negeri ini adalah negeri religius, kerukunan beragama dijamin. Setiap hari mayoritas penduduknya selalu menjalankan ibadah tepat waktu, bahkan ada yang lebih sekali dan wajib itu setiap harinya, juga yang mingguan selalu memenuhi itu yang namanya tempat-tempat ibadahnya. Ya, intinya adalah “seperti kata-kata bapak yang berambut putih tersebut“, itu mungkin sudah dapat mewakili sebagian besar orang penduduk di negeri ini.
**mikir mode on**
Mengapa ya ?
Di sisi lain, jauh dari negeri ini, terdengar berita mengejutkan bahwa politikus wanita terkenal Benazir Bhutto, tewas tertembak. Selanjutnya penembaknya meledakkan diri. Hebat sekali itu orang (si penembak), apa yang ada dalam pikirannya sehingga ia mau mengorbankan diri untuk tujuan tersebut. Lalu apa makna hidup ini bagi dia, jika kematian adalah bukan sesuatu yang menakutkan. Apakah itu suatu kebodohan, atau kecerdesanan karena itu merupakan keyakinannya sebagai jalan menuju surga. Ada bahkan satu dua orang yang menyebutkan syahid dengan bangga.
Untuk ibu Benazir Bhutto,
semoga segala kesalahan yang pernah dilakukan diampuni dan diberi kelapangan untuk segera mendapatkan kedamaian abadi di rumah Bapa di surga. Keluarganya, semoga tabah dan diberi perlindungannya agar tetap dapat meneruskan cita-cita beliau yang mulia.
Amin.
Hidup ternyata tidak sederhana. Tidak sekedar bisa makan kenyang atau nyantai saja. Tapi yang jelas, guru spritual si penembak tersebut tentulah sangat hebat, benar-benar bisa mempengaruhi hati dan pikiran si pembunuh tersebut sedemikian sehingga dia yakin bahwa jika berhasil menembak, lalu meledakkan diri (mati) maka dia akan mendapat sesuatu yang ‘wah’. Mungkin dia mengira itu surga, meskipun saya yakin bukan itu yang diperolehnya. Apalagi guru sprituil si penembak itu saya yakin akan mendapat neraka, atau mungkin sudah mendapatkannya karena dialah si setan itu sendiri yang sedang menyamar.
Wah gawat kalau begitu. Padahal negara dimana tempat penembakan itu terjadi juga mayoritas orang-orangnya beragama.
Apakah dengan demikian peran agama yang sudah ada sejak ratusan atau bahkan ribuan tahun ini tidak berguna.
Agama itu apa sih ?
Saya kira anak SD juga bisa menjawab, itu khan pelajaran wajib anak sekolah. Meskipun demikian saya mencoba memberikan alternatif jawaban yang lain. Sorry ini pikiranku sendiri, kalau beda khan nggak masalah khan, toh materi itu nggak diuji di ujian tertutupku nanti, he, he, he.
Agama, adalah pesan ilahi yang disampaikan kepada manusia di bumi ini dan dicoba dilestarikan oleh manusia-manusia pengikutnya. Pesan ilahi yang dimaksud adalah jalan untuk bertemu dengan Tuhannya, sehingga diharapkan bahwa manusia tersebut dapat hidup berbahagia di dunia dan akhirat.
Siapa yang menerima pesan ilahi tersebut ? Orang menyebutnya sebagai NABI.
Jadi menurut saya, agama itu baru petunjuk bagaimana manusia dapat bertemu dengan Tuhan, dan bukan jaminan bahwa jika mengikuti agama tersebut maka langsung orang itu dapat bertemu dengan Tuhannya. Jadi agar dapat bertemu maka manusia wajib menginterprestasikan petunjuk tersebut agar dapat menjalankan secara tepat sehingga nanti pada akhirnya dapat bertemu dengan Tuhan.
Agar bisa secara tepat menjalankan petunjuk-petunjuk tersebut maka orang tersebut wajib berilmu dan berhikmat. Nggak gampang itu, mungkin lebih mudah mendapatkan kekayaan, harta dan wanita, maupun kekuasaan daripada berhikmat. Buktinya raja Sulaiman (Solomo) aja minta itu dan bukan minta yang lainnya, dan karena yang diminta itu maka semuanya yang lain yang dicari banyak orang-orang oleh Tuhan diberikan juga.
Maka berikanlah kepada hamba-Mu ini hati yang faham menimbang perkara untuk menghakimi umat-Mu dengan dapat membedakan antara yang baik dan yang jahat, sebab siapakah yang sanggup menghakimi umat-Mu yang sangat besar ini ?
Lalu adalah baik dimata Tuhan bahwa Solomo meminta hal yang demikian. Jadi berfirmanlah Allah kepadanya: “Oleh karena engkau telah meminta hal yang demikian dan tidak meminta umur panjang atau kekayaan atau nyawa musuhmu, melainkan pengertian untuk memutuskan hukum, maka sesungguhnya Aku melakukan sesuai dengan permintaanmu itu, sesungguhnya Aku memberikan kepadamu hati yang penuh hikmat dan pengertian, sehingga sebelum engkau tidak ada seorangpun seperti engkau, dan sesudah engkaupun tidak akan bangkit seorangpun seperti engkau. Dan juga apa yang tidak kau minta Aku berikan kepadamu, baik kekayaan maupun kemuliaan, sehingga sepanjang umurmu takkan ada seorangpun seperti engkau di antara raja-raja”.
1 Raja-raja 3:9-13
Jadi karena agama yang sekarang ada adalah hasil pelestarian manusia-manusia juga yang notabene adalah pengikutnya, maka bisa saja timbul bermacam-macam interprestasi terhadap pesan ilahi tersebut. Bahkan bisa saja terjadi bahwa yang dikatakan pesan ilahi yang dilestarikan menjadi suatu agama pada dasarnya bukan pesan ilahi, tetapi adalah pesan dari sang kegelapan. Gimana itu.
Sebab Mesias-mesias palsu dan nabi-nabi palsu akan muncul dan mereka akan mengadakan mujizat-mujizat, sehingga sekiranya mungkin, mereka menyesatkan orang-orang pilihan juga.
Matius 24:24
Jadi intinya janganlah anda berbangga dengan agama-agama yang anda ikuti, teruslah waspada, memohonlah kepada Tuhan agar anda diberi hikmat untuk mendapatkan pesan ilahi sesungguhnya yang mungkin sudah terdistorsi. Jikapun pesan ilahi tersebut tidak terdistorsi maka mohon kepada Tuhan juga bahwa anda mampu menginterprestasikan pesan ilahi tersebut bagi anda secara tepat. Agar anda tidak tersesat.
Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka. Itulah isi seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi.
Matius 7:12
Salam, Pak Wir….
Maaf sebelumnya karena tiba-tiba saya jadi ketagihan ‘mampir’ di blog Bapak ini sejak tak sengaja “nemu tulisan pekerjaan tiang bor” yang sangat membantu saya lebih mengenal gimana sih prosesnya… terlebih proyek jembatan yang saya ikut sedikit cawe-cawe sepertinya akan menggunakan sistem pondasi tersebut….
Nyambung renungan Bapak kali ini, maka saya ikut sedikit nimbrung..
Pagi ini saya baca di koran ibukota, bahwa ada statemen dari Al Qaeda yang menyatakan peristiwa pembunuhan Benazir dilakukan dengan “sukses” oleh kader-nya, dimana peristiwa itu di klaim sebagai kemenangan melawan orang kafir (karena Benazir dinilai pro-kafir)…. wah….
Saya kutip definisi Agama dari Pak Wir, bahwa agama adalah jalan untuk mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat. Jika kebahagiaan yang dicari harus melalui tindakan yang mencederai bahkan mencabut nyawa banyak orang, maka saya tidak habis pikir, logika seperti apa yang menghalalkan tindakan seperti itu.
Keyakinan akan kebenaran? kebenaran seperti apa?? Sekarang siapa sih yang paling benar?? Jika kita masih meyakini Nabi sebagai pembawa kebenaran dari Tuhannya, artinya orang yang mengenal kebenaran sepeninggal Nabi adalah para sahabat Nabi. Dan kebenaran itu akan diturunkan terus menerus hingga sekarang…. tentu sudah melalui banyak sekali orang sebelum ke kita. Itulah mengapa saat ini begitu banyak perbedaan keyakinan bahkan antar sesama insan seagama sekalipun….Artinya kini kebenaran ada ‘banyak’ versi yang sesungguhnya berasal dari satu sumber, yaitu Nabi. Lalu siapa yang paling benar saat ini?
Semua orang tentu ingin tahu kebenaran dari agamanya. Jika seseorang akan menyampaikan kebenaran yang dia yakini ke orang lain, maka tidak dengan tindakan menyakiti orang lain dan diri sendiri.
Tuhan adalah pemilik segala kebenaran, maka jika kita menyakiti banyak manusia yang ciptaan Tuhan demi kebenaran versi kita, maka tentu Tuhan akan murka dengan kita ..
SukaSuka
Saya suka baca blog ini sebelum buka koran kompas. Blog bapak, menggugah saya untuk kembali membaca literatur. Karena saya bekerja sebagai kontraktor / developer lebih banyak mengandalkan pengalaman dan feeling.
Mengenai renungan diatas, saya hanya ingin mengatakan Al Qaeda atau bentuk teroris apapun yang mengatas namakan agama adalah salah.
Menurut saya agama berisi mengenai ketuhanan dan kemanusiaan. Sedangkan kekerasan untuk mencapai tujuan jelas adalah politik. Yang saya baca dari beberapa tulisan mengenai Al Qaeda atau apapun itu, tidak terlepas dari sejarah pasca Perang Afganistan.
Perang Afganistan adalah perang modern yang brutal, begitu banyak sukarelawan anti soviet (komunis) dari negara2 muslim yang datang kesana. Perang Afganistan jelas didanai oleh CIA dan negara kaya. Mereka melatih pejuang untuk melawan Soviet bertahun-tahun. Kemudian mereka menang, Soviet mundur. Selanjutnya CIA, negara maju tidak mendukung dan tidak memerlukan mereka lagi. Dan berpulangan lah mereka kembali ke negara masing2. Mereka adalah pejuang, mereka kembali dengan trauma perang, sebagian bisa kembali normal dan lainnya tentu terbuang dan menyimpang. Mereka bertempur bertahun2, tidak diakui tidak ada yang membina malah dihancurkan oleh mereka yang melatih, akhirnya seperti biasa kekerasan melahirkan kekerasan. Dan ini tidak lepas dari skenario besar kepentingan geopolitik AS.
Ingat pemberontakan mahasiswa di Hungaria, Peristiwa Teluk Babi di Cuba mereka di tinggalkan AS. Begitu juga Pakistan menghancurkan anak didik mereka sendiri.
Saya hanya ingin menyampaikan pendapat kekerasan adalah alat politik untuk mencapai tujuan bukan SALAH AGAMA.
Salah seorang Pahlawan Perang Salib di pihak Islam yang sangat dikagumi dan dihormati musuh-musuhnya Solahudin / Saladin mengatakan “Jangan menumpahkan darah karena darah yang tertumpah tidak bisa tidur” (maaf kalau saya salah mengutip,tapi intinya begitu).
Makanya kita sebagai orang Indonesia kembali ke PANCASILA aja, demokrasi tidak cocok untuk negara yang mayoritas penduduknya belum berpendidikan tinggi, hasilnya cuma ribut dan dipermainkan negara maju.
Terima kasih, Selamat Tahun Baru 2008 untuk semua.
SukaSuka
@Dicky NS :
“maka tidak dengan tindakan menyakiti orang lain dan diri sendiri“.
Saya juga setuju sekali.
@Santanu:
Saya sangat setuju dengan pernyataaan anda bahwa : “demokrasi tidak cocok untuk negara yang mayoritas penduduknya belum berpendidikan tinggi“.
Akhirnya ternyata saya menemukan orang yang mempunyai pendapat yang senada.
Kengototan orang-orang pinter seperti gus Dur, atau pakar-pakar politik lain adalah bahwa mereka beranggapan bahwa orang-orang yang mengikuti kebebasan demokrasi akhirnya akan mengikuti kata hati yang benar yang seperti mereka rasakan. Sehingga akhirnya masyarakat akan menuju kebaikannya sendiri.
Kenyataannya di lapangan bahwa ternyata kata hati dari orang-orang yang dimaksud ternyata dikalahkan oleh urusan perut. Yang menurut orang-orang kecil tersebut bahwa perduli amat dengan urusan itu, yang penting anakku bisa makan kenyang. Itu khan tanggung jawab pertama dari seorang orang tua.
@semua:
Syukurlah ternyata di masyarakat kita masih banyak yang mempunyai pandangan yang menyejukkan.
Damai Natal 2007 semoga berlanjut sampai tahun berikutnya. Amin.
SukaSuka