karena nila setitik, rusak susu sebelanga


Hati-hati dengan pepatah di atas, itu benar-benar ada dan bahkan masih berlaku nyata sampai detik ini !

Pepatah itu ingin menunjukkan bahwa adanya satu tindakan tidak benar, yang mungkin bisa saja semula dianggap sepele dan tidak terpikirkan, ternyata bisa berdampak menghilangkan semua hasil pekerjaan baik yang telah dilakukan selama bertahun-tahun lamanya. Jika hasilnya masih berupa barang material, tentunya tidak terlalu bermasalah karena bisa dicarikan gantinya, tetapi kalau yang hilang adalah immaterial. Woo, sangat susah untuk mendapatkannya.

Hal immaterial yang dapat hilang adalah reputasi atau nama baik atau kehormatan. Tahu sendiri untuk mendapatkan kepercayaan orang akan reputasi atau nama baik atau kehormatan, itu perlu waktu dan kesempatan. Jadi tentunya untuk mendapatkannya lagi tidak mudah, apalagi usia orang yang kehilangan tersebut sudah berbeda, bertambah tua (semangat dan tenaga sudah berbeda).

Contoh yang lagi hangat adalah tentang beras ber-merk, yang ternyata beras biasa saja yang dikemas dengan merk yang sudah terkenal.

Hal di atas termasuk delik penipuan. Penanggung jawab perusahaan tergoda, merasa pede dengan record penjualan merk beras mereka sebelumnya. Mereka berpikir merk sudah sangat terkenal, sehingga beras apapun jika diberi merk mereka pasti akan ada yang beli. Kesombongan tersebut ditambah dengan adanya unsur ketamakan, merasa nggak puas-puas, ingin meraih keuntungan sebesar-besarnya maka mereka mengganti berat dengan mutu rendah yang lebih murah. Margin keuntungan jadi bertambah. Untunglah pihak pemerintah di jaman Jokowi ini pro rakyat. Adanya penipuan seperti itu terjadi di masyarakat, langsung ada tindakan nyata. T.O.P pak Polisi.

Itu contoh yang baru, penipuan dengan mengandalkan kepercayaan masyarakat terhadap merk beras yang sebelumnya sudah diterima baik. Tentunya kedepannya merk beras yang dimaksud sudah berbeda lagi image-nya. Bisa-bisa di super-market tidak akan ada lagi beras yang dimaksud. Bertahun-tahun merk beras tersebut mengisi rak-rak penjualan, kemudian ketika suatu hari ditemukan kejelekannya, maka berikutnya merk itu hilang, Tidak diterima masyarakat. Tinggal kenangan.

Itu beras, hal yang material (fisik). Untuk yang non-fisik atau immaterial maka contoh paling nyata adalah yang terjadi pada motivator terkenal Mario Teguh. Ini ada berita-berita terkait yang membahasnya.

Berita lainnya dapat dicari via internet. Nggak usah mendetail ya ceritanya tentang Mario Teguh. Yakin deh, ada pembaca yang bahkan lebih tahu dari yang saya tahu. Kasus Mario Teguh yang sebelumnya, kata-kata dan nasehatnya menghiasi ranah media televisi, yang mungkin sampai bertahun-tahun. Ini aku jadi ingat tahun-tahun sebelumnya ibuku senang juga mengikuti acaranya. Tapi karena berperkara dengan anak kandungnya sendiri (dari istri pertama). Langsung saja reputasinya anjlok. Nggak ada lagi televisi-televisi swasta yang mengundannya lagi untuk memberikan acara motivasi. Jadi hilang tak berbekas.

Dua contoh di atas sangatlah cocok dengan isi pepatah pada judul threat ini. Contoh pertama kategori PENIPUAN, adapun contoh kedua kategori KETIDAK-JUJURAN. Dua hal itulah yang menyebabkan kepercayaan yang telah dibina bertahun-tahun menjadi hilang.

Untuk kategori PENIPUAN, maka unsur KETAMAKAN ditambah dengan tiadanya MORAL atau tepatnya TIDAK PUNYA ETIKA yang menyebabkan peristiwa itu terjadi. Adapun yang berkategori KETIDAK-JUJURAN, ini agak pelik karena sebenarnya tidak berhubung langsung dengan masyarakat. Masyarakat secara langsung tidak ditipu oleh pernyataan-pernyatan pak motivator tadi. Hanya saja masalahnya, di masyarakat sudah kadung mengecap bahwa pak motivator ini levelnya setingkat dewa, sangat idealis, super-super human maha baiknya. Eh ternyata dengan anaknya sendiri saja begitu kasusnya. Jadi ini masalah KEKECEWAAN penggemarnya.

Rumit juga ya penyebabnya.

Kadang timbul pertanyaan, sudah level motivator yang tentunya setingkat master di bidang kehidupan saja bisa tersandung masalah. Lalu bagaimana yang belum mencapai level tersebut, pasti akan lebih mungkin untuk bisa kesandung. Gitu khan.

Kita harus hati-hati. Benar juga ada pepatah jawa yang bilang kita ini harus eling dan waspodo. Selalu ingat diri akan kelemahan kita dan setiap saat waspada akan setiap godaan yang datang. Nah salah satu hal yang bisa menganjal hal itu adalah faktor KESOMBONGAN dan juga KELENGAHAN.

Kalau kita selalu eling dan waspodo maka tentu saja faktor KELENGAHAN akan terkendali. Hanya saja faktor KESOMBONGAN itu bisa mengantar kita untuk terjerumus ke masalah. Adapun yang disebut kesombongan, tentu tidak sekedar pamer harta atau meremehkan orang lain. Bisa luas.

Seperti misalnya yang baru saja terjadi pada saya. Dalam hal ini saya merasa bahwa menulis threat di blog itu tidak ada masalah, gampang, kalau ada waktu langsung saja nulis. Meskipun demikian, threat yang kutulis kebanyakan mendapatkan respon baik dari pembaca. He, he kalau ingat ini, jadi ingat Jonru yang hobynya juga suka menulis dan juga mendapatkan respon pembacanya. Hanya tentu saja genre yang ditulis, berbeda. Fokusku tidak hanya popularitas saja tetapi juga proses pembelajaran.

Nah terkait dengan proses pembelajaran, khususnya di bidang teknik sipil. Kadang-kadang ada keinginan untuk berbagi literatur ke adik-adik pembaca, harapannya mereka juga berkesempatan mendapatkan ilmu baru. Jadi bertambah maju.

Maklum aku punya pemahaman, bahwa untuk orang yang ingin maju, dan berbeda dari tahun ke tahun, maka dua hal penting yang dapat digunakan sebagai indikatornya adalah dengan siapa dia bergaul dan berkomunisi selama itu, serta buku apa yang telah dikoleksi dan dibacanya.

Jadi buku yang bagus akan meningkatkan kualitas hidup atau pikiran seseorang. Dengan cara pikir seperti itu maka tahun 2016 yang lalu aku mencoba berbagi ebook ke teman-teman pembaca blog, yang waktu itu beralaman di http://wiryanto.net (yang merupakan pengembangan dari http://wiryanto.wordpress.com). Threat yang aku buat waktu itu (saat ini threat itu sudah hilang) tetapi bekas link-nya masih bisa aku lacak di tweeter-ku. Ini threat yang aku maksud.

tweet-pemicu
Threat yang menyebabkan blog http://wiryanto.net di suspended !

Jadi maksudnya sih baik, yaitu threat yang berisi ebook berisi materi pembelajaran struktur baja terbaru, seperti yang aku tulis di buku ku Struktur Baja Edisi 2. Jadi di sisi satu ingin berbagi, tetapi di sisi lain ini juga untuk menunjukkan bahwa buku dari Amerika yang terbaru tentang AISC 2010 adalah berbeda dengan materi  yang kutulis. Aku menulis bukuku itu bukan hasil terjemahan, karena memang belum ada buku serupa yang dapat diterjemahkan. Isi bukuku itu orisinil lho isinya. Suatu pernyataan yang mengandung kesombongan.

Terlepas dari kesombongan dan kebaikan yang dihasilkan oleh threat tersebut, tetapi keselahan fatal yang ada adalah bahwa threat tersebut mengandung ebook yang berhak-cipta. Aku lupa itu atau tepatnya menyepelekannya.

Akibatnya, pihak ASCE mengirim claim ke wordpress. Itu tentu menyebabkan problem hukum di negara sana. Dampaknya nyata, blog dengan alamat http://wiryanto.wordpress.com dan http://wiryanto.net dianggap website buku-buku bajakan. Jadi di suspended deh. Kedua alamat tersebut sudah tidak bisa diakses lagi.

Akibatnya persis seperti judul threat ini, nila setitik rusak susu sebelanga. Tulisan-tulisannya yang sebanyak hampir 1000 itu jadi tidak berbekas. Dulu ketika searching dengan kata kunci namaku, maka puluhan bahkan raturan tulisan mewarnai hasilnya. Sekarang, akibat di suspended tersebut, tulisan-tulisanku di dunia maya langsung hilang tak berbekas.

Hanya untuk saja wordpress.com masih berbaik hati, secara informa masih membuka pintunya agar aku dapat membuat proses ekspor. Jadi ratusan tulisan yang telah aku buat dapat aku aktifkan lagi di blog dengan alamat baru ini, yaitu:

http://wiryanto.blog

Untung aku masih bernasib baik, tulisanku yang begitu banyak itu masih bisa terselamatkan. Hanya saja link-link atau gambar-gambar di dalamnya yang mengacu pada alamat blog lamaku, langsung pada rusak.  Itu perlu perbaikan manual satu persatu.

Itu semua yang aku sampaikan hanya ingin menekankan bahwa pepatah nila setitik, rusak susu sebelanga adalah benar adanya. Kita harus eling dan waspada agar permasalahan yang mirip dengan pepatah itu tidak terjadi pada kita.

Pembelajaran penting lagi adalah hati-hati dengan dokumentasi digital. Memang mudah membuatnya tetapi dapat sekejap juga hilangnya. Pekerjaan bertahun-tahun bisa hilang dalam sekejap. Jangan lupa selalu bikin backup sendiri. Jangan percaya pada teknologi milik orang lain. Ingat kasus saya dengan wordpress di USA. Mereka dapat dengan cepat men-delete milik kita dan jejak di dunia maya langsung hilang seketika. Kita ini sebenarnya sangat tergantung teknologi luar negeri. Itu berbahaya sekali.

5 pemikiran pada “karena nila setitik, rusak susu sebelanga

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s